Perencanaan Fasilitas
|
|
- Indra Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pertemuan Manajemen Transportasi dan Logistik Perencanaan Fasilitas Rahmi Yuniarti,ST.,MT Anni Rahimah, SAB,MAB Universitas Brawijaya MALANG
2 KompetensiPokokBahasan: Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik Memahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (material handling).
3 Pentingnya Industrialisasi telah mengalokasikan anggaran belanja dalam jumlah besar untuk long-term capital assets berupa gedung,mesin,fasilitas kerja, dll dengan teknologi baru untuk melakukan aktivitas produktif. Secara periodik dan berlangsung terus menerus Secara periodik dan berlangsung terus menerus fasilitas kerja harus selalu dirawat dan dimodifikasi untuk menjaga dan untuk meningkatkan kinerja produksinya.
4 RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS Tompkins, et.al PERENCANAAN FASILITAS (Facilities Planning) PERANCANGAN FASILITAS LOKASI FASILITAS PERANC. STRUKTUR BANGUNAN PERANC. TATALETAK FASILITAS PROD. PERANC. SISTEM PEMINDAHAN MATERIAL Perancangan bangunan pabrik beserta fasilitas penunjangnya, mis : jaringan listrik, air, dll Pengaturan letak mesin, peralatan produksi, dan fasilitas produksi lainnya. Pengaturan sistem pemindahan material, pergerakan personil, dll. 4
5 RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS LOKASI FASILITAS??? Perencanaan fasilitas akan didahului oleh penetapan lokasi pabrik. Penetapan lokasi merupakan aktivitas pemilihan lokasi dimana fasilitas fasilitas produksi harus ditempatkan. A SEQUENCE/ LEVEL OF DECISIONS : NATIONAL DECISION Political, social, economic stability; Currency exchange rates;..... REGIONAL DECISION COMMUNITY DECISION SITE DECISION Climate; Customer concentrations; Degree of unionization;..... Transportation system availability; Preference of management;..... Site size/cost; Environmental impact; Zoning restrictions;.....
6 Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi A. Lokasi Pasar B. Lokasi Sumber Bahan Baku C. Alat Angkutan D. Sumber Energi E. Pekerja dan Tingkat Upah F. Undang-undang dan pajak G. Sikap masyarakat H. Air dan limbah industri
7 Kondisi Umum Beberapa Tipe Lokasi a. Kota Besar (City) Tenaga terampil sangat banyak dan labor cost tinggi Fasilitas, sarana komunikasi & Transportasi tersedia secara layak Supplier dekat dan komunikasi cepat Pajak tinggi b. Pinggiran Kota (Sub Urban) Semi skilled labor/female labor mudah diperoleh, labor cost cukup tinggi Pajak lebih rendah dibanding kota besar Expansi Pabrik lebih dimungkinkan Adanya kemungkinan timbulnya masalah lingkungan
8 Kondisi Umum Beberapa Tipe Lokasi c. Luar Kota (Country) Lahan masih sangat murah Tenaga kerja terampil sulit diperoleh, labor cost rendah Pajak rendah Jarak yang jauh dengan supplier, mempengaruhi pemenuhan material
9 PENENTUAN LOKASI PRODUKSI Persoalan dimana suatu pabrik akan didirikan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dipecahkan Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi pabrik, yaitu : 1. Perluasan pabrik (Ekspansi). Pemecahan pabrik kedalam sentral-sentral unit kerja (Desentralisasi) 3. Kekurangan/tidak adanya bahan baku 4. Faktor-faktor ekonomis (perubahan pasar, penyediaan tenaga kerja, dll)
10 Kekeliruan Penentuan Lokasi 1. Kurangnya analisa/pertimbangan faktor terkait. Besarnya pengaruh manajemen yang bersifat subyektif 3. Pemilihan Kampung halaman atau lokasi sekitar tempat tinggal 4. Kejenuhan suatu wilayah 5. Sudah tersedianya lahan
11 Pentingnya Tata Letak Fasilitas Ongkos Pemindahan Material: 30-75% dari ongkos produk (Sule 1991) 0-50% dari anggaran operasi manufaktur (Tompkins & White, 1994)
12 Tujuan Perancangan Tata Letak Minimasi ongkos pemindahan material Pemanfaatan ruang yang efisien Eliminasi bottlenecks Mengurangi waktu siklus manufaktur Eliminasi pemborosan Memudahkan kegiatan keluar-masuk dan penempatan dari material dan produk Memberikan fleksibilitas sehingga dapat beradaptasi terhadap perubahan manufaktur dan bisnis
13 RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS [Q. Lee, 1997] Perencanaan Fasilitas melibatkan 5 tingkat perencanaan: Level Activity Environment Output I Global II Supra III Macro Site Location & Selection Site Planning Building Layout World or Country Site Building IV Micro Department or Cell Layout Cell or Departments V Sub-Micro Workstation Design Workstation
14 METODE PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI A. RANKING PROCEDURE Metode ini dipergunakan untuk problem yang bersifat kualitatif/subyektif, biasanya digunakan untuk permasalahan yang sulit untuk dikuantifikasikan dengan menggunakan pembobotan (Wi) kriteria penentu (i) dan pemberian skor terhadap alternatif (j) berdasarkan kriteria penentu (Yij). Langkah-langkah rangking procedure : 1. Tentukan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j ). Identifikasi faktor-faktor penentu ( Yij ) yang relevan dalam penentuan lokasi pabrik. 3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor penentu berdasarkan derajat kepentingan ( Wi ). 4. Pemberian skor (nilai) terhadap tiap alternatif lokasi ( j ) berdasarkan masingmasing faktor penentu ( Yij ), Skala penilaian menggunakan nilai 0 10 point, dengan nilai 10 sebagai point terbesar, 5. Tentukan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi (Zj) dengan cara mengalikan bobot dari tiap faktor penentu dengan skor dari tiap alternatif lokasi, Zj = Σ(Wi x Yij) Alternatif lokasi yang memiliki total nilai (Zj) terbesar sebagai alternatif terbaik yang dipilih,
15 Contoh Soal : PT, X ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi sbb : Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo Alternatif lokasi = Pasuruan Alternatif lokasi 3 = Krian Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga Kerja dan Transportasi, Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb : Ketersedian bahan baku = 40% Tenaga Kerja = 35% Total = 100% Transportasi = 5%
16 Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0 10 diberikan penilaian sbb: Faktor Penentu Sidoarjo Pasuruan Krian Ketersediaan bahan baku (40%) Tenaga Kerja (35%) Transportasi (5%) Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi : Z Sidoarjo = (40% x 8) + (35% x 7) + (5% x 9) = 7,9 Z Pasuruan = (40% x 5) + (35% x 8) + (5% x 7) = 6,55 Z Krian = (40% x 7) + (35% x 4) + (5% x 8) = 6, Sehingga dihasilkan total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total nilai 7,9, sehingga Sidoarjo dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik sebagai alternatif terbaik
17 B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI Analisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masingmasing lokasi sumber (j) atau daerah pemasaran (j) dengan alternatif lokasi (i), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama Rumus umum yang dipergunakan adalah : m : Jumlah alternatif lokasi n : Jumlah daerah pemasaran atau sumber material (X i,y i ): Koordinat lokasi pabrik (a j,b j ): Koordinat lokasi pasar atau sumber material W j : Besar demand pada pasar atau jumlah source material yang tersedia
18 Contoh Soal : Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik Y terdapat permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini. su umbu Y (Km) Sumber A (8,18) Alternatif 1 (18,14) Sumber C (5,15) Alternatif (14,9) Alternatif 3 (9,6) Sumber B (4,) Sumber D (1,3) sumbu X (Km)
19 Sumber A memiliki kemampuan supplai sebanyak 10 Ton/hari Sumber B memiliki kemampuan supplai sebanyak 8 Ton/hari Sumber C memiliki kemampuan supplai sebanyak 1 Ton/hari Sumber D memiliki kemampuan supplai sebanyak 4 Ton/hari Permasalahan dari pabrik Y tersebut adalah menentukan alternatif yang terbaik dari 3 alternatif yang ada dengan mempertimbangkan 4 lokasi sumber bahan baku!!! Dari gambar diatas diketahui koordinat dari masing-masing alternatif lokasi dan sumber bahan baku yang ada, Sehingga dapat ditentukan titik berat dari masing-masing alternatif lokasi.
20 Alternatif 1: SOLUSI PERMASALAHAN { } 10[( 18 8) + (14 18) )] + 8[( 18 4) + (14 ) )] + 1[( 18 5) + (14 15) ) + 4[( 18 1) + (14 3) )] Z alternatif 1 = Zalternatif 1 = {(34.058)+(5.154)+(4.495)+(.804) = Alternatif : { } 10[( 14 8) + (9 18) ] + 8[( 14 4) + (9 ) ] + 1[( 14 5) + (9 15) ] + 4[( 14 1) + (9 3) ] Z alternatif = Z alternatif = {(34.05)+(34.55)+(43.405)+(18.439) = Alternatif 3: { } 10[(9 8) + (6 18) ] + 8[(9 4) + (6 ) ] + 1[(9 5) + (6 15) ] + 4[(9 1) + (6 3) ] Z alternatif 3 = Z alternatif 3 = {(38.079)+(18.111)+(63.59)+(4.739) = Sehingga dari total nilai diatas, alternatif dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)
21 PERMASALAHAN ALOKASI Besarnya jumlah permintaan yang mengakibatkan terbatasnya supplai yang dapat diberikan oleh sumber-sumber pemasok, merupakan permasalahan utama dalam analisa alokasi ini. Seperti yang dideskripsikan pada gambar dibawah ini, jumlah supplai sebesar 9900 ton/minggu sedangkan jumlah pemintaan lebih banyak yaitu sebesar ton/bulan. Sehingga diperlukan suatu analisa pengalokasiaan supplai tersebut ke beberapa demand, sehingga menimbulkan total biaya yang paling minimal. SUPPLY DEMAND 3000 ton/minggu S1 D1 700 ton/minggu 500 ton/minggu S D 3400 ton/minggu D ton/minggu 4400 ton/minggu S3 D4 00 ton/minggu
22 Permasalahan Alokasi Metode Progam Linear Mengatasi masalah dengan meminimalisir atau memaksimalkan fungsi linear terhadap adanya hambatan tipe kualitas Metode Heuristik Pendekatan intuitif untuk memecahkan masalah dimana struktur masalah dapat diintepretasikan dgn cermat untuk mendapatkan solusi yang beralasan.
23 METODE PROGRAMA LINEAR Metode ini mempresentatifkan permasalahan ke dalam bentuk tabel yang terdiri dari beberapa variabel perhitungan sbb: a. Sumber (Source) ditunjukkan dengan kapasitas supplai dari masing-masing sumber tersebut untuk periode waktu tertentu. sumber ditunjukkan dengan notasi Fi. kapasitas sumber dinotasikan dengan Si. b. Tujuan alokasi (Destination) menunjukkan lokasi dimana supplai akan didistribusikan. Tujuan alokasi dinotasikan sebagai Aj jumlah permintaan dari masing-masing tujuan alokasi dinotasikan dengan Dj.
24 METODE PROGRAMA LINEAR c. Biaya Transportasi per unit (Unit shipping cost). Biaya pengiriman untuk 1 unit produk (bisa juga dimasukkan sebagai biaya produksi per unit) dari sumber i ke tujuan j, dinotasikan sebagai Cij. d. Alokasi supplai (distribusi) Besarnya jumlah pengiriman barang (alokasi) per route/sel adalah variabel ayang akan ditentukan dalam analisa ini. dinotasikan sebagai Xij. e. Total biaya transportasi. Total biaya transportasi merupakan kriteria pokok dalam analisa alokasi ini, Total biaya transportasi diformulasikan sebagai : Z = Cij x Xij
25 Untuk lebih memperjelas notasi-notasi variabel diatas, dibawah ini ditampilkan sel matrik untuk penyelesaian permasalahan alokasi dengan programa linear. SUMBER F 1 X 11? SEL MATRIK TUJUAN A 1 A A 3 A 4 Kapasitas $ C 11 X 1? $ C 1 X 13? $ C 13 X 14? $ C 14 S 1 F X 1? $ C 1 X? $ C X 3? $ C 3 X 4? $ C 4 S F 3 X 31? $ C 31 X 3? $ C 3 X 33? $ C 33 X 34? $ C 34 S 3 Permintaan D 1 D D 3 D 4 ΣS i = ΣD j Z min = ΣC ij x X ij
26 Kondisi yang harus terpenuhi dalam metode program linear : 1. Pengalokasian harus feasible, sesuai dengan batasan supply & demand,. Alokasi memenuhi seluruh kemungkinan alokasi (sel matrik)(i+j-1) 3. Alokasi pada sel matrik tidak membentuk lintasan tertutup, Aplikasi metode-metode program linear dapat digunakan untuk permasalahan sbb: 1. Distribusi supply dari beberapa sumber untuk beberapa lokasi tujuan (permintaan). Pemilihan lokasi atau penempatan fasilitas 3. Penentuan pemenuhan demand (estimasi) terhadap kapasitas produksi.
27 METODE HEURISTIC LEAST COST ASSIGNMENT ROUTINE METHOD Metode ini bertujuan meminimumkan biaya total untuk alokasi/distribusi supplai produk untuk setiap tujuan alokasi. Metode ini cukup sederhana dan cepat dalam penyelesaian alokasi, namun hasil dari metode ini tidak seoptimal hasil dari metode lainnya. Prinsip metode heurustic adalah alokasi demand sebesarbesarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut-turut.
28 Contoh soal : Pada sel matrik dibawah ini diketahui adanya permintaan sebesar 10,000 ton dari 4 buah lokasi permintaan dengan kemampuan supplai yang sama besar dari 3 buah sumber. Dengan menggunakan metode heuristic akan ditentukan besarnya alokasi ke sel tertentu sbb : TUJUAN SUMBER A 1 A A 3 A 4 $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 F 1 F $ 5 $ $ 6 $ 3 F 3 $ 9 $ 7 $ 4 $ 7 Kapasitas 400 ton 4000 ton 3600 ton Permintaan 300 ton 3400 ton 500 ton 1800 ton ton
29 Langkah Penyelesaian TUJUAN SUMBER A 1 A A 3 A 4 $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 F (6) 100 (4) Kapasitas 400 ton F $ $ $ 6 $ (1) () 4000 ton F $ 9 $ 7 $ 4 $ (5) (3) 3600 ton Permintaan 300 ton 3400 ton 500 ton 1800 ton ton Z = (1.00x$10) + (1.100x$9) + (3.400x$) + (.500x$4) + (1.00x$6) + (600x$3) = $47.700
30 METODE NORTHWEST- CORNER RULE Prinsip dari metode ini adalah : alokasi pertama pada sel kiri atas, kemudian alokasi horizontal ke sel kanan dan kemudian vertikal kebawah, dst... Dengan menggunakan contoh persoalan yang sama pada metode heuristic, akan dilakukan penyelesaian dengan metode Northwest sbb SUMBER TUJUAN A 1 A A 3 A 4 Kapasitas F $ $ 8 $ 5 $ 6 (1) () 400 ton F $ 5 F 3 $ 9 $ $ 700 $ 6 $ ton (3) (4) 1800 $ $ ton (5) (6) Permintaan 300 ton 3400 ton 500 ton 1800 ton ton Z = (.300x$10)+(100x$8)+(3.300x$)+ (700x$6)+(1.800x$4)+(1.800x$7) = $
31
Perencanaan & Perancangan Tata Letak Pabrik
Pertemuan 6 Pengantar Teknik Industri Perencanaan & Perancangan Tata Letak Pabrik Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik Memahami teknik
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering
OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan
Lebih terperinciBEBERAPA PERTIMBANGAN DI DALAM PENENTUAN LOKASI
BEBERAPA PERTIMBANGAN DI DALAM PENENTUAN LOKASI Suatu industri pada hakikatnya akan memperluas sistem usahanya bilamana : Fasilitas-fasilitas produksi sudah dirasakan jauh ketinggalan Kebutuhan pasar (market
Lebih terperinciPemilihan Lokasi Diskrit (1)
Pemilihan Lokasi Diskrit () - Model Dasar - 4 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri, Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Qualitative Analysis Scoring Method/ Ranking Procedure Quantitative
Lebih terperinciLokasi Pabrik ditentukan
PENENTUAN LOKASI Lokasi Pabrik ditentukan Unit manufaktur baru akan dibentuk. Pabrik yang lama tidak mampu lagi dikembangkan, dari sisi luas area maupun teknologi. Pengembangan bisnis ke daerah baru Kendala
Lebih terperinciSTRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA
STRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA 8 1 Pentingnya Lokasi Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana meneka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciPerencanaan Fasilitas
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perencanaan Fasilitas 2 Perencanaan Tata Letak Fasilitas melibatkan 5 tingkat perencanaan: (Q.Lee.IIE Solution, 1997) 1. Lokasi Fasilitas 2. Rencana Site 3. Rencana
Lebih terperinciTIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #11 Genap 2015/2016. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas
Materi #11 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perencanaan Fasilitas 2 Perencanaan Tata Letak Fasilitas melibatkan 5 tingkat perencanaan: (Q.Lee, IIE Solution, 1997) 1. Lokasi Fasilitas 2. Rencana
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 4: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 4: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT METODE ANALISA TRANSPORTASI Aplikasi metode transportasi meliputi pemecahan
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI LMSYH, M.Sc. Program Magister gribisnis Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM
Media Informatika Vol. No. (27) TRANSPORTATION PROBLEM Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 9 Bandung 2 E-mail : Carlo27@telkom.net Abstrak Di sini akan
Lebih terperinciModel Transportasi /ZA 1
Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)
Lebih terperinciPERMASALAHAN LOKASI (Model Dasar) [1]
PERMASALAHAN LOKASI (Model Dasar) [] Techniques of Discrete Space Location Problems Qualitative Analysis Scoring Method Quantitative Analysis Transportation Simplex Heuristic Northwest corner Vogel s approximation
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinci: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI. M.O. By Nurul K, SE, M.Si
: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI M.O. By Nurul K, SE, M.Si PENENTUAN LOKASI Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pabrik baru maupun perluasan (ekspansi) Alasan ekspansi al: Fasilitas produksi
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV
TRANSPORTATION PROBLEM D4 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV Pendahuluan Transportation Problem merupakan aplikasi dari programa linier untuk menentukan bagaimana mendistribusikan bahan, produk dari suatu
Lebih terperinciModel Transportasi 1
Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
Lebih terperinciTIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Detail Mata Kuliah 2 Kode TIN314 Nama Perancangan Tata Letak Fasilitas Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi 3 Mata Kuliah Perancangan dan Tata Letak
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network
Lebih terperinciMetode Transportasi. Rudi Susanto
Metode Transportasi Rudi Susanto Pendahuluan METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama
Lebih terperinciTRANSPORTASI & PENUGASAN
TRANSPORTASI & PENUGASAN 66 - Taufiqurrahman Metode Transportasi Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network :
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI : MODEL TRANSPORTASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Transportasi Merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO
SISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANL&N FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 LOKASI INDUSTRI
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN Disusun Oleh: Risya Yuthika (1102120156) Septi Kurniawan (1102130054) Tio Auzan Hawali (1102120067) Nenden Widha Soraya (1102120157) Achmad Rizaldi
Lebih terperincibiaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi
Lebih terperinciPerancangan Tata Letak
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan Tata Letak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitasfasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,
Lebih terperinciThe Basic of Site Selection
The Basic of Site Selection - Dasar Pemilihan Lokasi - 3 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri, Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Facilities design for Manufacturing Systems Is
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciSISTEM PENANGANAN MATERIAL
SISTEM PENANGANAN MATERIAL 167 Penanganan Material (Material Handling) merupakan seni pergerakan/pemindahan material secara ekonomis dan aman. Material handling dirancang menggunakan metode yang tepat
Lebih terperinciSYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM
MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk
Lebih terperinciPokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70
METODE TRANSPORTASI Metode Kuantitatif. 70 POKOK BAHASAN VI METODE TRANSPORTASI Sub Pokok Bahasan : 1. Metode North West Corner Rule 2. Metode Stepping Stone. 3. Metode Modi 4. Metode VAM Instruksional
Lebih terperinciPerancangan Tata Letak
Materi #2 TIN314 Perancangan Tata etak Fasilitas Perancangan Tata etak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin,
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM
Bahan kuliah Riset Operasional ASSIGNMENT MODELING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 2005 1 Background Assignment Modeling Metode ini dikembangkan oleh seorang berkebangsaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Menurut Gunawan (2002, p57), optimasi adalah usaha menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk
Lebih terperinciOperations Management
6s-1 Linear Programming Operations Management MANAJEMEN William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 Linear Programming METODE TRANSPORTASI suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber
Lebih terperinciMerancang Jaringan Supply Chain
Merancang Jaringan Supply Chain Pendahuluan Perancangan jaringan supply chain juga merupakan satu kegiatan penting yang harus dilakukan pada supply chain management. Implementasi strategi supply chain
Lebih terperinciPENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS
PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi
Lebih terperinciBAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).
BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat
Lebih terperinciPERTEMUAN #1 PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #1 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL VISI DAN MISI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi
34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian
Lebih terperinciBab 6. Perencanaan Kapasitas
Modul 3 A. Uraian Materi Belajar Bab 6. Perencanaan Kapasitas Kapasitas produksi merupakan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu, yang ditentukan oleh kapasitas sumberdaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PABRIK BAIK PABRIK BARU MAUPUN PERLUASAN (EKSPANSI) DIMAKSUDKAN UNTUK MEMPEROLEH LOKASI YANG MAMPU MEMBERIKAN UNIT COST DARI PROSES
PEMILIHAN LOKASI PABRIK BAIK PABRIK BARU MAUPUN PERLUASAN (EKSPANSI) DIMAKSUDKAN UNTUK MEMPEROLEH LOKASI YANG MAMPU MEMBERIKAN UNIT COST DARI PROSES PRODUKSI DAN DISTRIBUSI YANG RENDAH ATAU MAMPU MEMBERIKAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Perancangan jaringan supply chain merupakan kegiatan strategis yang perlu dilakukan. Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang permintaanya berubah secara dinamis
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI NAMA : Yusrinda Nurhajizah NIM : 12023231 KELAS/GEL : FKKb/ 2 TGL PRAKTIKUM : 3 Oktober 2015 DOSEN : Lolita, M.sc,. Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciTUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI
TUGAS PROGRAM LNEAR MODEL TRANSPORTAS 1. Untuk permasalahan model tansportasi ini diperoleh informasi bahwa mempunyai: 3 daerah penambangan minyak (sumber), yaitu: a. (S 1 ) dengan kapasitas produksi 600.000
Lebih terperinciMENENTUKAN LOKASI INDUSTRI
MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI TEORI LOKASI INDUSTRI adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara konsisten dan
Lebih terperinciPERSOALAN TRANSPORTASI
PERSOALAN TRANSPORTASI 1 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Permintaan sama dengan penawaran Sesuai dengan namanya, persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus
Lebih terperinciDefinisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material
Definisi 1. Material handling adalah ilmu dan seni memindahkan, menyimpan, melindungi, dan mengontrol/ mengawasi material. 2. Material handling merupakan penyediaan material dalam jumlah yang tepat, pada
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI (Optimum Product Distribution Using Transportation Method) Jevi Rosta*, Hendy Tannady** Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk kemajuan alat angkut yang selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi. Pada umumnya masalah
Lebih terperinciPenggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)
ISSN0216-3241 27 PENGGUNAAN METODE TRANSPORTASI DALAM PROGRAM LINIER UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG Oleh Ni Ketut Kertiasih Jurusan Manajemen Informatika, FTK, Undiksha Abstrak Permasalahan transportasi
Lebih terperinciModel Distribusi. Angkutan Barang. Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta. Staf Pengajar Bidang Transportasi. Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT
Model Distribusi Angkutan Barang Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Staf Pengajar Bidang Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta about me Name : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Place/Date of Birth
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang berdiri di tengah kehidupan masyarakat. Berdirinya suatu perusahaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat mempunyai tujuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Masalah Transportasi Salah satu permasalahan khusus dalam program linier adalah masalah transportasi Untuk menyelesaikan permasalahan ini digunakan metode transportasi Dikatakan
Lebih terperinciMakalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi
Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah
Lebih terperinciPERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL
PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL 1). Metode Pojok Kiri Atas / Pojok Barat Laut (North West Corner) Metode ini mula-mula diperkenalkan oleh Charnes dan Cooper kemudian diperluas oleh Danziq.
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia
PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Metode
Lebih terperinciManajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi
Modul 5 MODEL TRANSPORTASI 5.1 Pengertian Model Transportasi Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman komoditas dari sumber (misalnya pabrik) ke tujuan
Lebih terperinciModul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Modul 0 PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://wwwmercubuanaacid JAKARTA 007 PENDAHULUAN Suatu
Lebih terperinciMATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja
MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS 1. Perencanaan Kapasitas Produksi Aspek-aspek yang berpengaruh dalam perencanaan kapasitas produksi yaitu : 1. Perencanaan & Pemilihan Proses Tidak berarti pemilihan
Lebih terperinciBAB VII ASPEK PRODUKSI SYAFRIZAL HELMI
BAB VII ASPEK PRODUKSI SYAFRIZAL HELMI Schroeder (1993) memberikan penekanan terhadap definisi kegiatan produksi dan operasi pada 3 hal yaitu: 1. Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang
Lebih terperinciPERPINDAHAN BAHAN (MATERIAL HANDLING)
PERPINDAHAN BAHAN (MATERIAL HANDLING) 1. Pengertian, Lingkup, Definisi, Manfaat 2. Material Handling, hubungannya dengan Perencanaan fasilitas Penanganan Bahan 1 Sebuah ilustrasi Dalam suatu perusahaan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram
Lebih terperinciMetode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49
OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS Presented by Group 5 E49 0 SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciMinggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi
Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND
MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND Ridayati Ircham Jurusan Teknik Sipil STTNAS Jalan Babarsari Caturtunggal Depok Sleman e-mail: ridayati@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang
Lebih terperinciPemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment
Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment week 08 W. Rofianto, ST, MSi Model Transportasi Kota 1 2 3 4 Pabrik 1 $ 2 /ton $ 3 /ton $ 1.5 /ton $ 2.5 /ton 900 Pabrik 2 $ 4 /ton $ 3.5
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Perancangan tata letak pabrik merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perancangan unsur fisik suatu kegiatan, yang biasanya berhubungan dengan industri manufaktur.
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Modul ke: PEMROGRAMAN LINIER Fakultas Program Pasca Sarjana Hamzah Hilal Program Studi Magister Teknik Elektro 13.1 UMUM Banyak keputusan manajemen dan atau riset operasi berkaitan
Lebih terperinciPENGATURAN ULANG URUTAN TATA LETAK SERI ANTAR ETALASE
PENGATURAN ULANG URUTAN TATA LETAK SERI ANTAR ETALASE Hendy Tannady E-mail: htannady@bundamulia.ac.id / hendytannady@yahoo.com Penulis Hendy Tannady adalah dosen tetap program studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum arti transportasi adalah adanya perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dan dari beberapa tempat ke beberapa tempat lain. Tempat atau tempat-tempat
Lebih terperinciEFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI
EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI Hendi Nirwansah dan Widowati Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Abstrak Aplikasi matematika
Lebih terperinciBentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada
Permasalahan dalam linear programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Terdapat dua atau lebih produk yang dibentuk dari campuran dua atau lebih bahan. Terdapat mesin atau fasilitas lain yang digunakan
Lebih terperinciONGKOS MATERIAL HANDLING
ONGKOS MATERIAL HANDLING Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang
Lebih terperinciIII METODOLOGI 3.1. Kerangka Penelitian
III METODOLOGI 3.1. Kerangka Penelitian Sebuah manajemen rantai pasok yang baik memerlukan berbagai keputusan yang berhubungan dengan aliran informasi, produk dan dana. Rancang bangun rantai pasokan untuk
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT. Strategi dalam Perencanaan Agregat Metode Perencanaan Agregat. Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
PERENCANAAN AGREGAT Strategi dalam Perencanaan Agregat Metode Perencanaan Agregat Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi PERENCANAAN AGREGAT
Lebih terperinciTRANSPORTASI LEAST COST
TRANSPORTASI LEAST COST 5 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Least Cost 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode transportasi Least Cost
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah
Lebih terperinciMetode Transportasi. Muhlis Tahir
Metode Transportasi Muhlis Tahir Pendahuluan Metode Transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciB A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1
B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada
Lebih terperinciMETODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI
METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI Bilqis Amaliah 1), Agri Krisdanto 2), dan Astris Dyah Perwita 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciAPLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS
APLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS Niki Iswanti 1, Nelly Astuti Hasibuan 2, Mesran 3 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciCELL LAYOUT ANALYSIS ١٤٣٠ ﻦﻤﻘﻠ ﻰﺒﺃ
CELL LAYOUT ANALYSIS لقمن ا بى ١٤٣٠ Latar Belakang Group Technology (GT) tidak membahas urutan dan tata letak mesin di dalam sel Sel pada dasarnya bersifat multi produk Aliran produk dalam sel menentukan
Lebih terperincibiaya distribusi. Misalkan ada m buah sumber dan n buah tujuan:
' ' ANALISIS PENGALOKASIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI ABSTRAK PADA PT. XYZ Tujuan penelitian ini acialah untuk melihat apakah rnetode yang digunakan dalam Elvia Fardiana memperhitungkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)
Lebih terperinci