198 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dan Komitmen Organisasi terhadap Efektifitas Implementasi Rencana Stratejik pada Madrasah Aliyah di Kabupaten Sukabumi, maka penulis mengambil kesimpulan dengan merujuk pada rumusan masalah yang telah diajukan pada penelitian ini, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan Partisipatif pada Madrasah Aliyah keseluruhan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dari indikator-indikator kepemimpinan partisipatif yaitu: (1) tingkat partisipasi personel sekolah mencapai skor tertinggi, (2) indikator motivasi dalam menunjukkan kinerja yang tinggi memiliki skor tertinggi. (3) pengambilan keputusan terhadap kepentingan organisasi memiliki skor tertinggi, dan (4) tingkat kerjasama antar personel madrasah juga memiliki skor rata-rata tertinggi. Hal Ini berarti bahwa personel Madrasah Aliyah di Kabupaten Sukabumi telah menunjukkan sikap yang sesuai dengan indikator-indikator kepemimpinan partisipatif. 2. Komitmen organisasi pada Madrasah Aliyah secara keseluruhan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dari indikator-indikator komitmen organisasi yaitu: (1) performance alignment dalam hal menjalankan tugas memiliki skor tertinggi, (2) capacity for learning and change dalam hal berusaha meningkatkan pengetahuan terhadap pekerjaan memiliki skor tertinggi, (3) vigorous initiatieves terutama dalam tidak menunggu perintah memiliki skor tertinggi, dan (4) ownership of organizational direction and goals dalam hal mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi mencapai skor tertinggi. Hal ini berarti bahwa personel madrasah aliyah di Kabupaten Sukabumi telah
199 menunjukkan sikap yang sesuai dengan indikator-indikator komitmen organisasi. 3. Implementasi rencana stratejik pada Madrasah Aliyah secara keseluruhan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dari indikatorindikator implementasi renstra yaitu: (1) pengembangan program pada ketepatan dalam penyelesaian program-program madrasah memiliki skor tertinggi, (2) pengembangan prosedur, terutama dalam hal adanya penanggung jawab pada setiap program madrasah memiliki skor tertinggi, dan (3) pengembangan anggaran. terutama dalam hal terdapat laporan keuangan pada setiap pelaksanaan program kegiatan, yang artinya adanya pertanggungjawaban terhadap setiap penggunaan dana memiliki skor tertinggi. Hal ini berarti bahwa madrasah aliyah di Kabupaten Sukabumi telah efektif dalam pelaksanaan rencana stratejiknya. 4. Kepemimpinan partisipatif memberikan pengaruh yang sangat kuat serta signifikan - baik secara parsial maupun simultan - terhadap implementasi renstra yang berkoefisien korelasi sangat kuat. Hal ini memiliki makna bahwa semakin baik kepemimpinan partisipatif maka implementasi renstra akan semakin efektif. 5. Komitmen organisasi memberikan pengaruh sangat kuat serta signifikan terhadap implementasi renstra yang berkoefisien korelasi sangat kuat. Hal ini mengandung arti bahwa semakin tinggi komitmen yang dimiliki tiap personel madrasah - sehingga akhirnya menjadi karakter madrasah tersebut maka akan semakin efektif implementasi renstra pada madrasah tersebut. 6. Kepemimpinan partisipatif dan komitmen organisasi memberikan pengaruh sangat kuat serta signifikan terhadap efektifitas implementasi renstra pada madrasah aliyah di Kabupaten Sukabumi. Hal Ini mengandung makna bahwa semakin kuat kepemimpinan partisipatif dan semakin tinggi komitmen organisasi maka implementasi renstra pada madrasah tersebut akan semakin efektif.
200 5.2 Rekomendasi Berdasarkan penelitian pengaruh kepemimpinan partisipatif dan komitmen organisasi terhadap efektifitas implementasi rencana stratejik, maka beberapa rekomendasi yang dapat dikemukakan antara lain: - Pada variabel implementasi rencana stratejik ada temuan penelitian yang menunjukkan bahwa : 1. Pada indikator program pelaksanaan rencana stratejik, terutama pada kemampuan sumber daya madrasah masih relatif rendah, hal ini terlihat dari masih banyaknya guru dengan kualifikasi akademik yang tidak sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, serta fasilitas pendukung dalam pelaksanaan program madrasah. Sehingga dalam hal ini penulis merekomendasikan kepada lembaga madrasah untuk : - Selektif dalam hal rekruitmen guru honor - Memfasilitasi program peningkatan kompetensi guru - Berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana - Pengadaan sarana pendukung program kegiatan dan pembinaan terhadap kemampuan penggunanya 2. Pada indikator prosedur pelaksanaan rencana stratejik masih perlu ditingkatkan dibanding dengan indikator yang lain. Kurang jelasnya standar operasional prosedur ini disinyalir karena penyusunan prosedur pelaksanaan program madrasah tidak didasarkan pada analisa kebutuhan (need assessment) lembaga. Dengan demikian penulis merekomendasikan kepada lembaga madrasah agar melakukan analisa terhadap kebutuhan madrasah berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang dimiliki madrasah sebagai landasan dalam mengembangkan prosedur pelaksanaan program. Baru kemudian dikembangkan programprogram kegiatan madrasah dengan mempertimbangkan segi struktur atau penanggung jawab program, strategi yang dikembangkan dalam pelaksanaan suatu program, meningkatkan keterlibatan stakeholder madrasah dalam pelaksanaan program, dan memperjelas standar operasional prosedur serta teknis pelaksanaan kegiatan.
201 - Pada variabel kepemimpinan partisipatif ada temuan penelitian yang menunjukkan bahwa : 1. Pada indikator partisipasi masih perlu ditingkatkan, terutama pada komite madrasah yang memiliki tingkat keterlibatan paling rendah. Dengan demikian penulis merekomendasikan kepada seluruh personel madrasah untuk dapat menjadi role of model dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengukur sejauh mana referensi seseorang terhadap pekerjaan kita. b. Konsisten dalam penyelesaian pekerjaan. c. Menjaga standar kualitas kerja, akan tetapi berusaha kreatif dan inovatif dalam bidang pekerjaan. d. Prestasi bukan ukuran, akan tetapi lebih mengedepankan aktualisasi diri. 2. Pada indikator motivasi masih tergolong rendah. Hal ini disinyalir dari kurangnya perhatian lembaga terhadap pemberian penghargaan dan jaminan kepastian terhadap kinerja personel madrasah. Dalam hal ini penulis memberi rekomendasi kepada pimpinan madrasah untuk : a. Memberi tugas kepada guru dan karyawan sesuai kompetensi yang dimiliki, bukan berdasarkan kedekatan pimpinan b. Memberi perhatian kepada guru dan karyawan tidak hanya sebatas urusan pekerjaan, tetapi juga terhadap keadaan keluarga guru dan karyawan. c. Menjalankan suatu sistem pemberian penghargaan terhadap prestasi yang dicapai oleh personel madrasah. - Pada variabel komitmen organisasi ada temuan penelitian yang menunjukkan bahwa :
202 1. Tingkat komitmen yang dimiliki oleh komite berada pada kategori rendah dan tidak signifikan mempengaruhi implementasi, dalam hal ini penulis merekomendasikan : a. Madrasah memfasilitasi keberadaan komite. b. Di dalam renstra hendaknya dibuat program kerja yang mereposisi peran komite. c. Pelibatan komite dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. 2. Pada indikator kekuatan inisiatif masih relatif rendah. Komitmen harus dibangun dengan memberikan fasilitasi kepada setiap inisiatif yang muncul dari anggota, yang tumbuh dari kesadaran berprestasinya (n ach), bukan karena dorongan kekuasaan dalam struktur (n pow). Hal ini dapat ditempuh melalui langkah-langkah yang dibangun oleh pimpinan sebagai berikut: a. Sosialisasi tentang renstra madrasah. b. Melibatkan seluruh personel madrasah dalam pembuatan renstra, sehingga timbul rasa memiliki yang kuat terhadap tujuan organisasi. c. Menentukan struktur kewenangan dan penanggung jawab dari setiap program madrasah. d. Adanya bentuk-bentuk penghargaan dalam setiap pelaksanaan program. 3. Pada indikator kemampuan untuk belajar dan berubah masih rendah, hal ini karena kesadaran dalam upaya meningkatkan pengetahuan di bidang pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan seringkali hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja. Oleh karena itu, penulis memberikan rekomendasi kepada personel madrasah untuk : a. Menumbuhkan esprit d corps dan kecintaan terhadap pekerjaan.
203 b. Berupaya senantiasa mendapatkan informasi terbaru dalam bidang pekerjaan. (job enrichment dan job enlargement). c. Meningkatkan daya kreatifitas dan menumbuhkan kemampuan inovasi dalam pekerjaan. d. Berpartisipasi aktif dalam organisasi-organisasi kependidikan seperti MGMP, PGM, PGRI, Asosiasi Guru Indonesia, KKMA, MK2MA, dan sebagainya, sehingga timbul motivasi untuk terus berkembang dan meningkatkan profesionalitas dalam pekerjaan. Banyak faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi rencana stratejik sebagaimana yang digambarkan dalam identifikasi masalah antara lain kepemimpinan, struktur, budaya, kekuasaan dan kewenangan, kemampuan dan tanggung jawab, kebijakan pemerintah, komitmen organisasi, komunikasi, fasilitas, teknologi dan sistem informasi, akan tetapi penelitian ini hanya berfokus pada kepemimpinan partisipatif dan komitmen organisasi. Oleh karena itu diharapkan variabelvariabel lainnya tersebut dapat dijadikan sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya terkait dengan efektifitas implementasi rencana stratejik.