TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN BEBAN SIRKULASI VERTIKAL (LIFT)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

MAKALAH ELEVATOR (LIFT) Disusun oleh: Jhon Fetra Sitepu Miftahudin TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Perencanaan Lift Hotel Bertingkat Tiga Puluh Berdasarkan SNI Nomor:

BAB III METODE PERHITUNGAN

OPTIMASI PERHITUNGAN ULANG KEBUTUHAN LIFT PENUMPANG TYPE IRIS1-NV PA 20 (1350) CO105 PADA GEDUNG APARTEMEN 17 LANTAI

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

ANALISIS KEBUTUHAN ELEVATOR PADA GEDUNG GRHA WIDYA MARANATHA

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

Program pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan

UTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA

OL E H : ICHA AN DOSEN : E

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN

SIRKULASI (VERTIKAL & HORIZONTAL) PADA BANGUNAN BERTINGKAT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASANTEORI

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

PERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

ANALISA KEBUTUHAN DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN ELEVATOR PADA GEDUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

TRANSPORTASI VERTIKAL

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

Instalasi Listrik II Makalah Instalasi Passenger Lift

BAB II TEORI ELEVATOR

ANALISIS SISTEM PERAWATAN LIFT GEDUNG MOCH. ICHSAN BALAI KOTA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

Bagian IV: SISTEM TRANSPORTASI

PROSES MAINTENANCE HOME LIFT PT. Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator. : Joko Hadi Saputra Npm :

BAB II TEORI DASAR. Elevator merupakan alat untuk menaikkan dan menurunkan. pada tahun Elevator ini hanya dapat melayani dua tingkat, namun tali

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala

4.1 Luas Lantai kotor (Gross)

ANALISIS KELAYAKAN ELEVATOR STUDI KASUS HOTEL GRAND TJOKRO DAN MATARAM CITY YOGYAKARTA

BAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG

PEMILIHAN SPESIFIKASI TEKNIS PASSENGER LIFT UNTUK RUMAH SAKIT

USAHA, ENERGI & DAYA

TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI. lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas. meningkatkan efisiensi dari aktivitas tersebut.

MODUL SSLE 05 : INSTALASI DAYA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR. Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat

PERANCANGAN SPRING BUFFER ELEVATOR KAPASITAS 2 TON DENGAN KETINGGIAN LIMA LANTAI

BAB IV PEMBAHASAN. objek yang nanti berisi penumpang dan counterweight sebagai pemberatnya. Serta


1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

Liftt traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 1: Pemeriksaan dan pengujian serah terima

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL SSLE 03 : PENGENALAN SISTEM

PERANCANGAN ELEVATOR DAN PEMBUATAN PROTOTIPE PENGENDALI OTOMATIS ELEVATOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 8535

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

Hitachi Hoists.

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL

PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG HOTEL NAWASAKA SURABAYA DENGAN SISTEM GANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah, ukuran dan jarak pemindahannya terbatas.

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

BAB I PENDAHULUAN. Sistem alat angkat Elevator Barang sangat dibutuhkan pada industri

INTI BANGUNAN. Pertemuan 14: 7 Desember 2009

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN ELEVATOR DENGAN. KAPASITAS 1150 kg

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

Antiremed Kelas 11 Fisika

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Laporan Praktikum Fisika

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PELATIHAN PELAKSANA MADYA PERAWATAN GEDUNG (SITE SUPERVISOR OF BUILDING MAINTENANCE)

METODE MEKANIKAL & ELEKTRIKAL INSTALASI AIR BERSIH & KOTOR

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

SURAT PERJANJIAN KERJA

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB USAHA DAN ENERGI

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

MAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN ELEVATOR/LIFT

Transkripsi:

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK SURVEY DAN ANALISIS LIFT GEDUNG C FEB UNDIP Disusun oleh: Ricky Petra F S- 1 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016

Lift Gedung C FEB Universitas Diponegoro Semarang A. Spesifikasi Teknis Lift yang tedapat pada gedung C Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang adalah Lift penumpang vertikal Toshiba dengan kapasitas 1000kg/15 orang. Spesifikasi teknisnya adalah sebagai berikut : (Untuk spesifikasi lengkapnya, terlampir di lampiran). Gambar 1. Spesifikasi Teknis Lift B. Gambar Teknik Pemasangan dan Ruang mesin Pemasangan Lift pada gedung C FEB UNDIP ditangani oleh suatu tim teknis yang terdiri dari 4 tenaga ahli, yang diarsiteki oleh Ir. Ronny ABW, MTA. Berikut ini adalah denah balok lantai cor Lift : (Gambar teknik lengkap terlampir pada lampiran.)

C. Prinsip Kerja Gambar 2. Denah Balok Lantai Cor Lift Lift ini merupakan jenis lift gearless dengan prinsip kerja sebagai Berikut : kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayunayun. Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable). Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan,

energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik. D. Perawatan dan Pemeliharaan Perawatan dan Pemeliharaan yang dilakukan untuk Lift pada gedung C FEB Universitas Dipoegoro Semarang antara lain sebagai berikut : 1. Ruang Luncur dan Pit (Hoistway) Pembuatan Pit Lift dengan water proofing finish. Penggantian Separator beam 1 tahun sekali. Penerangan pit. Pemeriksaan base plate steel pada bukaa landing door berkala. Pembersihan kusen-kusen pintu. Pembuatan tangga untuk maintenance dan emergency exit. 2. Mesin Room Pemasangan sound proof. Pembersihan sistem ventilasi berkala. Pemasangan sistem penerangan. Penyediaaan kabel daya dan daya listrik untuk lesting dan pengoperasian. Pemasangan beam machine. Menutup lubang hoistway dengan chakeret plate agar tidak kotor. 3. Pekerjaan Penujang E. Analisis Beban Sirkulasi Vertikal Lift Instalasi lift yang ideal ialah yang menghasilkan waktu menunggu disetiap lantai yang minimal, percepatan yang komfortavel, angkutan vertical yang cepat, pemuatan dan penurunan yang cepat di setiap lantai. kriteria kualitas pelayanan elevator adalah 1. Waktu menunggu (interval, waiting time) 2. Daya angkut (handing capacity) 3. Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip time)

1. Waktu menunggu (interval, waiting time) Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan Negara dimana gedung itu ada. Orang-orang di kota besat lazimnya kurang sabardibanding dengan orang-orang di kota kecil. Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik. Dengan mengasumsikan wakuu menunggu kurang lebih sama maka diambil 30 detik. Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift. 2. Daya angkut lift (handing capacity) Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuatanya. Standard daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush-hour) Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah : [M = 5 x 60 x m w ] = M = 5 x 60 x m x N t Dimana M = kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang. W = waktu menunggu (waiting time/interval) dalam detik = T/N Jika 1 zone dilayani 1 lift, maka waktu menunggu= waktu perjalanan bolak-balik lift, jadi: M = 5 x 60 x m x N t 3. Waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time) Waktu ini hanya dapat dihitung secara pendekatan sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuanya baru tercapai setelah lift bergerak beberapa lantai dulu, misalnya lift dengan kemampuan bergerak 6m/detik baru dapat mencapai kecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai. Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh supplier lift yang menghitung kebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya. Secara pendekatan, yaitu perjalanan bolak balik lift terdiri dari: Penumpang memasuki lift lantai dasar yang memerlukan waktu 1,5 detik per orang dan untuk lift dengan kapasitas m orang perlu waktu =1,5 detik

Pintu lift menutup kembali =2 detik Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat = (n-1) 2 detik Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone sebanyak (n-1) lantai = (n- 1) x m/n-1 x 1.5 detik Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat = (n-2) 2 detik Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone = 2(n-1)h/sdetik Pintu membuka di lantai dasar = 2 detik. Jumlah : (2h + 4s)(n 1) + s(3m 4) T = s 4. Beban Puncak Lift (peak load) Beban puncak diperhitungkan berdasarkan presentasi empiris terhadap jumlah penghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat (rush-hour). Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah: a. Perkantoran = 4% x jumlah penghuni gedung b. Flat = 3% x jumlah penghuni gedung c. Hotel = 5% x jumlah penghuni gedung Data-data untuk penaksiran jumlah penghuni gedung: a. Perkantoran = 4 m 2 / orang b. Flat = 3 m 2 / orang c. Hotel = 4 m 2 / orang

Spesifikasi Lift Gedung C FEB UNDIP Spesifikasi lift yang digunakan sebagai berikut: Merk : Toshiba Tipe : P15-C060-4/4 a. Kapasitas : 1000kg/15 orang b. Kecepatan : 90 m/menit = 1.5 m/s c. Sistem control : simplex d. JenisPemakaian: Penumpang e. Jumlah lantai 4 dan tinggi per lantai 4m f. Ukuran(m) lubang /hoistway, dalam/pit, over head, ruangmesin Ukuran Hoistway = 2150 mm X 2300 mm Over head Ruang mesin Ukuran Car Seat = 4550 OH = 2800 mm X 4000 mm = 900 mm X 2100 mm

Jenis Bangunan : Perkantoran Jumlah satuan Data yang diketahui Jumlah lantai (n) 4 lantai Tinggi lantai ( h) 4 m Luas lantai (a) 2000 m 2 Luas lantai netto (a') 1400 m 2 Luas lantai netto/orang(a'') 5 m 2 /orang Beban puncak (P) 0,05 Waktu tunggu (w) 30 Detik Kapasitas lift (m) 15 orang Kecepatan rata rata (s) 1.5 m/s Sistempenzonaan 2 zona Jumlahlantaitiapzona (n) tidaktermasuklantai 1&2 4 lantai Perhitungan Lift Lokal 1. Waktu Perjalanan Bolak-Balik (T) a. Waktu penumpang masuk lift dari lantai dasar (pendekatan 1.5sekon/orang = 1.5m) = 1.5sekon/orang x 15 orang = 22.5 sekon b. Waktu pintu lift menutup kembali = 2 sekon c. Waktu pintu lift terbuka setiap lantai tingkat ((n-1) x 2 sekon) = (6-1) x 2s = 10 sekon d. Waktu penumpang meninggalkan lift setiap lantai 1 zone ((n-1)x m/(n-1) x 1.5 sekon) = (2-1) x 20/(6-1) x 1.5sekon = 6 sekon e. Pintu lift menutupkembali di setiaplantaitingkat ((n-2) x 2 sekon) = (6-2) x 2 = 8 sekon f. Perjalananbolak-baliksatuzona ( 2(n-1) xh/s sekon) = 2 (2-1) x 4/ 1.5 = 10.67 sekon g. Pintu membuka di lantai dasar = 2 sekon

( 2h 4s)( n 1) s(3m 4) Jumlah T = detik s Maka jumlah (T) = ( 2 4+4 1.5)(2 1) +1.5 (3 15+4) 1.5 = 58.33 sekon 2. Jumlah Lift Lokal (N) N = a n T P m(300a " +2 n T P) N = 2000 2 58.33 0.05 15 (300 5+2 2 58.33 0.05) N = 2 lift @ 15 orang 3. WaktuMenunggu/Interval (w) w = T N = 58.37 2 = 29.2 detik <wmin = 30 detik Jadi, setiapzona dilayanioleh 2 buah lift local dengan kapasitas 15 orang/lift 4. Daya Angkut/Handling Capacity (M) Dayaangkut( Handling capacity ) untuk tiga lift dalam 5 menit 5 x 60x m x N M = T M = 5x60x14x2 = 144 orang 58.33 5. KapasitasLiftpada kondisi beban puncak BebanpuncakLift L = P( a k) n ; luas inti gedung, k = 5 x m x N x 0.3 '' a L = 0.05 ( 2000 1.5 15 2)2 5 L = 40 orang

6. Daya angkat lift, Daya Nst = ½ Q V / 75, Hp Mesin Gp Gs Bagian lift antara lain, mesin pengangkat, tali baja/rope, rel,sangkar, beban pengimbang/counter weight dan panel kontrol. Bobot Sangkar Gs = 300 + 100 F = 300 + 100 (2.15 x 2.3) = 758 Bobot Pengimbang Gp =Gs+ 0.5 Q = 758+ (0.5 x 1000) = 1258 Daya angkat lift = 0.5 Q V 75 Hp = 0.5 1000 1.5 75 1 = 10 Hp