ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S KHUSUSNYA PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA GUNUNGSARI GATAK RT 02/ RW 01 WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.K KHUSUSNYA

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : HIPERTENSI PADA Tn. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGRAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. gejala, yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti stroke (untuk otak),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)


82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. sangat sering menyebabkan serangan jantung yang mematikan. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kanan/left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HERNAWAN TRI SAPUTRO J

PENGALAMAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PASIEN DENGAN HERNIA STUDI KASUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang

DAFTAR PUSTAKA Jakarta di akses pada tanggal 28 Mei Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.hipertensi atau

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan. hipertensi tidak mempunya keluhan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA NY.S DI DUKUH SIDOSARI, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.IDENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI PADA NY.S DI DESA KEBON BARU KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.K PADA NY.S DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI DESA WATUAGUNG RT 04/RW II KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi bisa diumpamakan seperti pohon yang terus. Hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP, 140

WIJI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. A KHUSUSNYA PADA Ny. S DENGAN MASALAH UTAMA : ANEMIA PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

Mengetahui Hipertensi secara Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB I PENDAHULUAN. tekhnologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana jika tekanan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S KHUSUSNYA PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA GUNUNGSARI GATAK RT 02/ RW 01 WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Di susunoleh : DisusunOleh : RENDY HARWIN ARDYADMOKO J 200110019 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S KHUSUSNYA PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA GUNUNGSARI GATAK RT 02 RW 01 WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO (Rendy Harwin Ardyadmoko, 2015, 69 halaman) ABSTRAK Latar belakang : Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada masyarakat, dalam jangka waktu lama hipertensi dapat memicu serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal. Karena itu penderita hipertensi harus segera ditangani agar tidak terjadi masalah kesehatan yang kompleks. Tujuan : Guna memperoleh gambaran nyata dalam pelaksanaan asuhan keperawatan hipertensi, membuat analisa data, diagnosa, intervensi, dan evaluasi pada pasien hipertensi. Hasil : Diagnosa yang ditegakkan yang sesuai dengan keadaan keluarga Tn. S yaitu resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S dalam mengenal masalah hipertensi dan resiko terjatuh pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi. Kesimpulan : Keluarga mampu memahami tentang hipertensi dan mampu merawat anggota keluarga yang mengalmi hipertensi. Kata kunci : Hipertensi, resiko jatuh, perfusi jaringan, pendidikan kesehatan. iii

NURSING CARE FAMILY OF MR. S ESPCIALLY MRS. S WITH HYPERTENTION IN GUNUNGSARI VILAGE RT 02 RW 01 CLINIC REGION OF GATAK SUKOHARJO (Rendy Harwin Ardyadmoko, 2015, 69 pages) ABSTRAC Background of study : hypertention is health problem that often occurs in the community, in long time hypertention can lead to heart attack, stroke and heart disease is the leading cause of renal disease. Therefore patient with hypertention should be addresed in order to avoid complex health problems. Goals : in order to gain a real picture of the implementation of the nursing care of hypertention, make data analysis, diagnosis,intervention, and evaluation in medical patient with hypertention. Result : diagnosis that accord with Mr. S family situation is hight risk of perfusion cerebral tissue disruption allied to week knowledge Mr. S family about hypertention and falling hight risk of Mrs. S allied to unability the family about hypertention. Conculation : the family have be able to understanded medical education and be able to take care of the member of the family that have hypertention. Key word : hypertention, fall risk, perfusion cerebral tissue disruption, medical education. iv

A. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi telah menjadi penyakit yang mematikan banyak penduduk di negara maju dan negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmhg. Berdasarkan etiologi, hipertensi dibedakan menjadi 2, yaitu: hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Penyebab sekunder hipertensi tersebut adalah penyakit renovaskuler, aldosteronism, pheochromocytoma, gagal ginjal, dan penyakit lainnya. Tingkat kesadaran orang Indonesia akan kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien tidak yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan lebih besar. Kecenderungan perubahan tersebut dapat disebabkan meningkatnya ilmu kesehatan dan pengobatan, serta perubahan sosial ekonomi dalam masyarakat Indonesia yang berdampak pada budaya dan gaya hidup masyarakat. Dalam lingkup penyakit kardiovaskuler, hipertensi menduduki perigkat pertama dengan penderita terbanyak. Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeratif. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur. Resiko untuk penderita hipertensi pada populasi 55 tahun yang terjadinya tekanan darahnya normal adalah 90%. Kebanyakan pasien mempunyai tekanan darah prehipertensi Sebelum mereka didiagnosis dengan hipertensi, kebanyakan diagnosis hipertensi terjadi pada umur di antara dekade ketiga dan dekade kelima. 1

Sampai dengan umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. Dari umur 55 s/d 74 tahun sedikit lebih banyak perempuan dibanding laki-laki yang menderita hipertensi. Pada populasi lansia (umur 60 tahun) prevalensi untuk hipertensi sebesar 65,4 %. Hipertensi ini pada dasarnya memiliki sifat yang cenderung tidak stabil dan sulit untuk dikontrol, baik dengan tindakan pengobatan maupun dengan tindakantindakan medis lainnya. Lebih parahnya jika kondisi hipertensi ini tidak terkontrol, maka dapat mengakibatkan terjadinya infark jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan kerusakan mata. B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan umum Untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn.S secara langsung dan komprehensif menggunakan asuhan keperawtan. 2. Tujuan khusus a. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S khususnya Ny. S dengan hipertensi. b. Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.S khususnya Ny. S dengan hipertensi. c. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada keluarga Tn.S khususnya Ny.S dengan hipertensi. d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada keluarga Tn.S khususnya Ny.S dengan hipertensi. e. Melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Tn.S khususnya Ny.S dengan hipertensi. 2

C. Tinjauan Teori Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan/left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan organ target di otak berupa stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi (Bustan, 2007). D. Tinjauan Kasus 1. Biodata Nama kepala keluarga Tn.S berumur 61 tahun, alamat Dusun Tempel RT 2/1 Gunung Sari, Gatak, Sukoharjo. Tn.S bekerja sebagai Pensiun PNS dengan pendidikan terakhir SMP. Tn.S mempunyai istri yang bernama Ny.S berumur 54 tahun yang mengalami hipertnsi, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny.S adalah SMP. Komposisi keluarga Tn.S terdiri dari 3 anggota An.R anak pertama Tn.S yang berumur 23 tahun, An.W anak kedua Tn.S yang berumur 20 tahun, dan An. Y yang berumur 15 tahun. 2. Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan keluarga menurut Muhlisin (2012) : a. Data Umum Terdiri dari nama kepala keluarga (KK), alamat, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, komposisi kepala keluarga digambarkan dengan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga, aktivitas rekreasi keluarga, riwayat dan tahap perkembangan, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, harapan keluarga. 3

b. Analisa Data Dari hasil pengkajian didapatkan analisa data, data subyektif : Ny.S mengatakan pusing atau sakit kepala khususnya di bagian belakang, cengeng, susah untuk tidur dan belum mengetahui tentang hipertensi. Data Objektif berdasarkan pengkajian yang ditemukan adalah TD : 190/120 mmhg, N : 84 x/menit, RR: 28 x/menit, BB: 60 kg, TB : 155 cm. E. Pembahasan 1. Diagnosa Keperawatan a. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral b.d kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi ( Doengoes, 2002 ). Diagnosa tersebut dapat diangkat penulis karena pada saat pengkajian Ny.S mengeluh pusing, cengeng dan susah tidur. Berdasarkan data objektif yang didapatkan, Ny. S tergolong dalam hipertensi Stage III. Ny.S belum mengetahui solusinya bagaimana supaya tekanan darah Ny. S bisa stabil dalam batas normal. Diagnosa tersebut menjadi prioritas pertama dengan skor 3 ½. b. Resiko tinggi terjatuh pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi. Diagnosa tersebut karena Ny. S mengatakan takut setiap kali ke kamar mandi yang lantainya licin. Lantai kamar mandi nampak lumut dan gelap. Diagnosa tersebut penulis angkat sebagai diagnosa kedua dengan skore 2 5/6. 2. Rencana Tindakan Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral b.d kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi. Rencana tindakan yang akan penulis lakukan yaitu Jelaskan pada keluarga seputar penyakit hipertensi, Jelaskan pada keluarga tentang penyebab hipertensi, yaitu jelaskan pada keluarga mengenai tanda gejala penyakit hipertensi, jelaskan pada keluarga mengenai komplikasi jika tidak segera ditangani. Resiko tinggi terjatuh pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi. Rencana tindakan yang akan penulis lakukan Mengakaji kembali kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan, Mengajarkan pada keluarga 4

tentang pembuatan ramuan herbal dari sledri, Jelaskan pada keluarga untuk meminum ramuan sledri jika merasa pusing atau kaku pada tengkuk, Jelaskan pada keluarga untuk meminum ramuan herbal secara rutin. 3. Implementasi Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa pertama adalah Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan, Melakukan pengkajian untuk mendapat data umum pada keluarga Tn. S terhadap Ny. S, Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. S, Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga seputar hipertensi, Menjelaskan pada keluarga pengertian dari hipertensi, Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala hipertensi, Menjelaskan pada keluarga mengenai makanan yang perlu dihindari. Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa kedua adalah Menganjurkan pada keluarga Tn. S khususnya Ny. S meminum secara rutin, Menganjurkan kepada keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada (puskesmas). 4. Evaluasi 1. Masalah teratasi sebagian, keluarga kooperatif, dapat mengatakan bahwa Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung). Penyebabnya adalah karena kondisi masyarakat yang banyak mengkonsumsi garam yang cukup tinggi lebih dari 6,8 gram per hari dan juga faktor genetik. Tanda dan gejalanya pusing, susah tidur, cengeng. Cara mengatasi masalah hipertensi adalah Mengurangi penggunaan garam, Membatasi konsumsi alkohol dan kopi, Melakukan olahraga secara teratur (tidak fluktuatif), Berhenti merokok, Managemen stress agar tidak terlalu mempengaruhi pikiran, Berusaha membina hidup yang positif. 5

F. Penutup 1. Simpulan a. Diagnosa yang ditegakkan oleh penulis yang sesuai dengan keadaan keluarga Tn.SterhadapNy.S yaitu resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga Tn.S dalam mengenal masalah hipertensi dan resiko tinggi terjatuh pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi. b. Intervensi keperawatan yang disusun oleh penulis untuk mengatasi masalah pada keluarga Tn.S adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, makanan yang perlu dihin dari, dan mengajarkan cara membuat ramuan herbal dari seledri untuk menurunkan tekanan darah. c. Implementasi yang dilakukan penulis adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, tandagejal, komplikasi, makanan yang perludihindari, dan mengajarkan cara membuat ramuan herbal dari seledri untuk menurunkan tekanan darah. d. Evaluasi keperawatan sudah sesuai dengan tujuan dalam intervensi, hasil yang didapat penulis dari keluarga Tn.S terhadap Ny.S yaitu keluarga mampu memahami pendidikan kesehatan yang telah diberikan, dan mampu mendemonstrasikan cara membuat ramuan herbal dari seledri secara mandiri. 2. Saran Dari kesimpulan yang telah disebutkan diatas ada beberapa hal yang perlu di perhatikan demi terciptanya asuhan keperawatan keluarga Tn.S dengan hipertensi khususnya pada Ny.S di DusunTempel RT 02/01 Desa Gunungsari Gatak Sukoharjo 6

dengan kesimpulan yang telah dilaksanakan, penulis memberikan saran-saran kepada keluarga Tn.Skhususnya Ny.S sebagaiberikut: a. Penulis Hasil penelitian ini diharpkan bisa digunakan untuk menambah wawasan penulis khususnya dalam penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan hipertensi pada asuhan keperawatan keluarga lainnya. b. Klien dan Keluarga Senantiasa meningkatkan kualitas kesehatan dengan memanfaatkan tempattempat pelayanan kesehatan yang ada disekitar sreta melaksanakan dan membantu asuhan keperawatan yang diberikan semaksimal mungkin. c. Puskesmas Bagi instansi puskesmas tempat penulis melakukan studi kasus, agar pelayanan terhadap perawatan klien lebih ditingkatkan. Meskipun dengan sarana dan fasilitas yang terbatas diharapkan perawatan terhadap klien tidak meninggalkan fungsi teoritis semaksimal mungkin agar didapat pelayanan yang professional dan klien mendapatkan asuhan keperawatan yang sesuai standar. d. InstitusiPendidikan Penulis Karya Tulis Ilmiah yang benar-bena rilmiah dalam pengkajian maupunpen dokumentasian agar lebih ditingkatkan.penyediaan lahan praktek yang memadai memudahkan penulis untuk mendapatkan data secara akurat serta pemahaman peresepsi dari berbagai pihak perlu dikaji kembali, sehingga ketika penulis melaporkan hasil pengkajian tidak terjadi kesimpangan. e. Pembaca Diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai acuan dan bahan masukan dalam penelitian sejenis, sehingga diperoleh hasil yang lebih untuk menyelidiki 7

kaitan variabel-variabel tersebut dengan kejadian hipertensi. Selain itu diharapkan pemberian asuhan keperawatan bisa semaksimal mungkin. 8

DAFTAR PUSTAKA Adinil, H. (2004). Penatalaksanaan hipertensi secara komprehensif. Jurnal kedokteran muhammadiyah 2. Brashers L. Editor Yulianti, D. 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Edisi 2.Alih bahasa dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medical Bedah. edisi 8 volume 2. jakarta : EGC. Carpenito, L. J. Editor Monica, E. 2009. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.Alih Bahasa: Tim Penterjemah PSIK-UNDAP. Jakarta: EGC. Corwin. 2000. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC Doengoes. M. E, Et. Editor Monica, E. 2000. Nursing Care Plans Guidelines for Planning and Documenting Patient Care, Edisi 3.AlihBahasa: Kariasa IM. Jakarta: EGC. Efendy, F. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: SalembaMedika. Friedman, M.M, Bowden, V, Jones Elaine G. Editor EstuTiar. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori dan Praktik. Edisi 5.Alih bahasa Achir Yani S Hamid. Jakarta: EGC. Muttaqin, A. Editor Nurachmach, E. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: SalembaMedika. Lewis, Sharon, M., Margaret, M. H.,&Shanon R.D. (2000). Medical Surgical Nursing Assesment and Management of Clinical Problems. St. Louis, Missouri: Mosby Inc. Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Surakarta :Gosyem Publishing. Nanda. 2011. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC. 9

Ridjab, D. (2005). Pengaruh Aktifitas Fisik Terhadap Tekanan Darah. Jurnal Kedokteran Atmajaya. Riskesdas.(2010). Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Smeltzer, S. C., Bare, B.G. 2000. Medikal Surgical Nursing (9 th ed). Philadephia: Lippincott William & Wilkins.Bedah Brunner &SuddarthEdisi8 Vol 2alihbahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasminasih, Jakarta: EGC. Setiadi. 2008. Konsepdan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: GrahaIlmu. Soenardi T dan Soetarjo S. 2003. Hidangan Sehat untuk Penderita Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tagor GM.2004. Bukuajaran Kardiologi. Editor Lily IS., Faisal B., SantosaKK., Poppy SR. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 10