BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Total Tinggi Sedang Rendah Total 88 Sumber: Data Primer

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih luas yaitu rasional dan obyektif (Sudaryanto, 2008).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 107 mahasiswa profesi PSPDG

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional. Studi cross-sectional merupakan studi yang mencari

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN. profesi pendidikan dokter gigi UMY angkatan 2011 di Rumah Sakit Gigi

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANG ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

Bab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai perubahan salah satunya perubahan emosi. Menurut Goleman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 2013, 2014 dan 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 87

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CEPU, BLORA

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki fakultas kedokteran adalah suatu keputusan yang besar. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian. 1. Teknik Komputer Jaringan siswa. 2. Multimedia siswa

I. PENDAHULUAN. masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan subyek siswa-siswi kelas I SD Negeri

I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Perbedaan Kecerdasan..., Muhammad Hidayat, FPSI UI, 2008

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU TK. NAMA : RASISKA MEGA.F NPM : PEMBIMBING : KENES PRANANDARI S.psi.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa

BAB V PEMBAHASAN. program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam membantu peserta didik agar mampu

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tinggi tidak sanggup membuat anak didiknya menguasai dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa kedokteran semester VI angkatan 2012/2013 sebanyak 100 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. tumbang akan tetapi pendidikan tidak akan dan tidak boleh

BAB 4 ANALISIS HASIL

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa anak dan remaja adalah masa dimana manusia. mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik secara

BAB V PENUTUP. 1. Hasil skor kreativitas siswa diperoleh bahwa rata-rata tingkat kreativitas

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS X SMA KATHOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta (UMY). Semua responden adalah mahasiswa tahap klinik (coass)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikelilingi persawahan,dan dekat dengan jalan raya. Sekolah SMPN 2

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh gelar sarjana (Sugiyono, 2013). Skripsi adalah muara dari semua

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dalam prestasi didunia kerja. emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam bidang keperawatan. Upaya ini dilakukan agar dapat menarik lebih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Gedung SMP Negeri 1 Gemawang terletak di Jl. Muncar Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR.. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Mahasiswa Kedokteran UMY Berdasarkan Nilai Kecerdasan Emosional Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik mahasiswa kedokteran UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional Tahun Angkatan 2012 2013 2014 2015 Tinggi 15 3 11 5 Sedang 7 19 11 17 Rendah 0 0 0 0 Sumber: Data Primer Berdasarkan Tabel 4.1, pada tahun angkatan 2012 mayoritas responden memiliki nilai kecerdasan emosional tinggi yaitu sebanyak 15 orang (68,2%), pada tahun angkatan 2013 dan 2015 mayoritas responden memiliki nilai kecerdasan emosional sedang yaitu 19 orang (86,4%) pada angkatan 2013 dan 17 orang (77,3%) pada angkatan 2015, sedangkan pada tahun angkatan 2014 memiliki kecerdasan emosional tinggi sebanyak 11 orang (50%) dan kecerdasan emosional 11orang (50%). 2. Karakteristik Mahasiswa Kedokteran UMY Berdasarkan Nilai OSCE Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik mahasiswa kedokteran UMY berdasarkan nilai OSCE Nilai OSCE Tahun Angkatan 2012 2013 2014 2015 Tinggi 17 10 13 19 Sedang 4 11 8 3 Rendah 1 1 1 0 Sumber: Data Primer 30

31 Berdasarkan tabel 5, pada tahun angkatan 2012 mayoritas responden memiliki nilai OSCE tinggi yaitu sebanyak 17 orang (77,3%), sedang 4 orang (18,2%) dan rendah 1 orang (4,5%). Pada tahun angkatan 2013, nilai kecerdasan emosional tinggi sebanyak 10 orang (45,5%), sedang 11 orang (50%) dan rendah 1 orang (4,5%). Pada tahun angkatan 2014, mayoritas responden memiliki nilai OSCE tinggi yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), sedang 8 orang (36,4%) dan rendah 1 orang (4,5%). Pada tahun angkatan 2015, mayoritas responden memiliki nilai OSCE tinggi yaitu sebanyak 19 orang (86,4%), sedang 3 orang (13,6%) dan tidak ada yang memiliki nilai OSCE yang rendah. 3. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE 1. Tabel 6. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE Sig. Kekuatan Korelasi (r) Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE 0,000 0,430 Pada tabel hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE (tabel 4.3) didapatkan hasil dengan angka probabilitas 0,000 yang berarti p < 0,05 dan nilai r = 0,430 yang berarti terdapat hubungan positif yang sedang antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE.

32 4. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut jenis kelamin Tabel 7. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut jenis kelamin Sig. Kekuatan Korelasi (r) 1. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE 0,001 0,473 pada perempuan 2. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE pada laki-laki 0,010 0,383 (keterangan: nilai r sangat lemah: 0,00-0,199; lemah: 0,20-0,399; sedang: 0,40-0,599; kuat: 0,60-0,799; sangat kuat: 0,80-1,00) Pada tabel hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut jenis kelamin (tabel 7), pada perempuan didapatkan angka probabilitas 0,001 yang berarti nilai p < 0,05 dan nilai r = 0,473 yang berarti terdapat hubungan positif yang sedang antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada perempuan. Sedangkan hubungan kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada laki-laki didapatkan angka probabilitas 0,010 yang berarti nilai p < 0,05 dan nilai r = 0,383 yang berarti terdapat hubungan positif yang lemah antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada laki-laki

33 5. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut tahun angkatan Tabel 8. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut tahun angkatan Sig. Kekuatan Korelasi (r) 1. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut 0,011 0,532 Tahun Angkatan 2012 2. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut 0,000 0,864 Tahun Angkatan 2013 3. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut 0,000 0,693 Tahun Angkatan 2014 4. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut Tahun Angkatan 2015 0,120 0,341 (keterangan: nilai r sangat lemah: 0,00-0,199; lemah: 0,20-0,399; sedang: 0,40-0,599; kuat: 0,60-0,799; sangat kuat: 0,80-1,00) Pada tabel Hubungan Kecerdasan Emosional dengan nilai OSCE menurut Tahun Angkatan (tabel 4.5) didapatkan data hubungan kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada tahun angkatan 2012 dengan angka probabilitas 0,011 yang berarti nilai p < 0,05 dan nilai r = 0,532 yang berarti terdapat hubungan positif yang sedang antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada tahun angkatan 2012. Pada tahun angkatan 2013 didapatkan angka probabilitas 0,000 yang berarti nilai p < 0,05 dan nilai r = 0,864 yang berarti terdapat hubungan positif yang kuat antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada tahun angkatan 2013. Untuk tahun angkatan 2014 didapatkan angka probabilitas 0,000 yang berarti nilai p < 0,05 dan nilai r = 0,693 yang berarti terdapat hubungan positif yang kuat antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada

34 tahun angkatan 2014. Sedangkan untuk tahun angkatan 2015 didapatkan angka probabilitas 0,120 yang berarti nilai p > 0,05 dan nilai r = 0,341 yang berarti terdapat hubungan positif yang lemah dan tidak signifikan antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE pada tahun angkatan 2015. B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil OSCE Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan analisis korelasi (tabel 4.3) dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi positif sedang. Hubungan yang signifikan pada penilitian ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil nilai OSCE. Hasil penilitan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chew,dkk (2013) tentang hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi akademik pada mahasiswa kedokteran menunjukan hubungan yang signifikan, untuk prestasi akademik dalam penilitian ini menggunakan nilai MCQ dan OSCE. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa mahasiswa kedokteran dengan kecerdasan emosional yang tinggi, maka nilai MCQ dan OSCE juga tinggi. Kecerdasan emosional dalam mempengaruhi prestasi akademik tampak terutama ketika mahasiswa mampu secara akurat memahami emosi dan penyebab emosi itu sendiri. Mahasiswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki kemampuan adaptasi dengan lingkungan yang lebih baik,

35 mampu memahami orang lain dan dirinya sendiri dengan baik. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiwari (2013) yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional memiliki kontribusi tertinggi dalam prestasi akademik dan memliki hubungan yang signifikan disusul dengan kecerdasan spiritual. Pada penilitian ini juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil OSCE Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menurut jenis kelamin. Berdasarkan analisis korelasi (tabel 4.4) dapat diketahui bahwa perempuan memiliki kekuatan korelasi yang lebih besar dibanding laki-laki. Meskipun menurut Goleman (2005) untuk kapasitas kecedasan emosional laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik sendiri, mereka memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Akan tetapi hasil penilitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fataneh (2011) tentang hubungan kecerdasan emosional dengan jenis kelamin. Dalam penilitian ini disebutkan bahwa perempuan memiliki kecerdasan emosional lebih tinggi dibanding laki-laki dengan nilai p<0,05. Perbedaan kecerdasan emosional pada laki-laki dan perempuan bisa dilihat sejak bayi karena adanya perbedaan ajaran yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan, perempuan sebagian besar diharapkan menjadi pribadi yang lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaannya, sedangkan pada laki-laki mereka sering diharapkan menjadi pribadi yang kuat sehingga kurang bisa mengekspresikan perasaan mereka dengan baik dibandingkan perempuan. Penelitian lain yang

36 dilakukan oleh Mayer, Caruso dan Salovey pada tahun 1999 juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE menurut tahun angkatan. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa tingkat akhir (tahun angkatan 2012) memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dibanding mahasiswa tahun pertama (tahun angkatan 2015). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chew,dkk (2013) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir dibandingkan mahasiswa tahun pertama, terutama dalam hal memahami emosi, hal ini disebabkan mahasiswa tingkat akhir lebih sering atau terbiasa menghadapi ujian klinis dan memiliki pemahaman klinis lebih banyak dibanding mahasiswa tahun pertama. Pada tahun angkatan 2015 tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan nilai OSCE menurut tahun angkatan, hal ini bisa disebabkan karena, mahasiswa tahun pertama umumnya berusia antara 17 sampai 20 tahun, rentang usia tersebut menurut Sarwono (2001) masih termasuk kategori remaja dimana masa yang penuh masalah dan membutuhkan banyak penyesuaian diri yang disebabkan karena terjadinya perubahan harapan sosial, peran, dan perilaku. Selain itu menurut Hurlock (1999) bahwa mahasiswa termasuk ke dalam akhir masa remaja dimana tugas perkembangan pada masa remaja ini individu mencapai kemandirian

37 emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainya. Mahasiswa baru merupakan masa peralihan antara masa remaja akhir menuju masa dewasa awal, yang mana pada masa ini emosionalnya tergolong masih labil. Kelemahan dalam penelitian ini yaitu untuk hasil nilai OSCE, tingkat kesulitan ujian OSCE pada blok yang dihadapi masing-masing angkatan tidak dikontrol, tingkat kesulitan ujian OSCE pada masing-masing angkatan mungkin berbeda karena tidak diambil dari blok yang sama tetapi blok yang sedang dijalani sehingga hal itu juga dapat mempengaruhi nilai OSCE.