MINIMALISASI KETERLAMBATAN KERETA API (STUDI KASUS PADA JADWAL KERETA API DI PT KERETA API INDONESIA DAOP IV SEMARANG)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih (2) Husty Serviana Husain (2) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

IV STUDI KASUS. sebagai stasiun awal. Rute 5 meliputi stasiun. 3, 9, 13, 14, 15, 16, 17 dengan stasiun 3. 4, 10, 15, 18, 19, 22, 23 dengan stasiun 4

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Bab III Metode Perancangan Sistem

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. mendekati kapasitas lintas maksimum untuk nilai headway tertentu. Pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

MASALAH GROUND-HOLDING DENGAN DUA TERMINAL DALAM PENGENDALIAN LALU LINTAS UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNNES Journal of Mathematics

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

Oleh: A.A. Gede Agus Mahayana I Gusti Ayu Agung Ariani Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah

EVALUASI KECELAKAAN LALULINTAS SELAMA MUDIK LEBARAN MELALUI JALUR DARAT DI INDONESIA TAHUN 2015 DAN 2016

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI

sejumlah variabel keputusan; fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan disebut sebagai fungsi objektif, Ax = b, dengan = dapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Metoda Simulasi Bagi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Tempat Duduk Pada Fasilitas Reservasi Tiket

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

SIMULASI SISTEM PENJADWALAN KERETA: STUDI KASUS DAOP VIII JAWA TIMUR

BAB III PEMODELAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

OPTIMASI BIAYA OPERASIONAL KERETA API DALAM SISTEM LOOP LINE MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER TAKLINEAR NOVARIA YUSRI

Pemanfaatan Teori Graf untuk Menguraikan Permasalahan dalam Pemodelan Persoalan Penjadwalan Kereta Api

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KERETA API KAMANDAKA JURUSAN SEMARANG PURWOKERTO

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

KAJIAN TARIF KERETA API KALIGUNG JURUSAN TEGAL SEMARANG BERDASARKAN BOK DAN BIAYA KETERLAMBATAN

ganjil di DAOP VI ) menginginkan lama waktu crossing dan

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN. barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jenis

maupun jauh adalah kualitas jasa pelayanannya. Menurut ( Schumer,1974 ),

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint Programming

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Penjadwalan Kereta Api di Daerah Operasi 8 Surabaya

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

Bagian Hukum Bisnis Falkutas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

MOTTO. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri. ( Q.S Ar-Ra du : )

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

BAB I PENDAHULUAN. kondisi jalan raya terjadi banyak kerusakan, polusi udara dan pemborosan bahan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penjadwalan Kereta Api di Daop VIII Surabaya

PENJADWALAN KERETA API JALUR GANDA: MODEL JOB-SHOP DAN APLIKASINYA. Nur Aprianti Dwiyatcita, Farida Hanum, Toni Bakhtiar

PENJADWALAN KERETA API MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINEAR INTEGER DWI SETIANTO

METODOLOGI PENELITIAN

KINERJA WAKTU TEMPUH KERETA API SEGMEN BOJONEGORO-KANDANGAN

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan sarana dan

USULAN PEMBANGUNAN JALUR Kereta Api LAYANG CEPAT JAKARTA SURABAYA

Optimalisasi Susunan Tempat Duduk Kereta Api Menggunakan Algoritma Greedy dan Program Dinamis

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

MASALAH PENJADWALAN KERETA SECARA PERIODIK DENGAN BIAYA MINIMUM PADA JALUR GANDA MUHAMMAD RIZQY HIDAYATSYAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC COUNTS

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN KERETA API KELAS EKONOMI DENGAN PENDEKATAN MODIFIED SERVQUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatannya

III PEMODELAN MASALAH PENJADWALAN KERETA API DAN APLIKASINYA

Jurnal Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. angkutan kereta api batubara meliputi sistem muat (loading system) di lokasi

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

1.1 Latar Belakang Masalah. Dipo Lokomotif Sidotopo merupakan tempat perawatan sarana lokomotif

PENGUJIAN BANTALAN BETON UNTUK TRACK JALAN KERETA API SEPUR 1435 MM MENGGUNAKAN STANDAR UJI AREMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Unnes Journal of Mathematics

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Dunia kereta api yang sejak lama ada di Indonesia terus mengalami

PENJADWALAN DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN MIXED INTEGER PROGRAMMING LAISANOPACI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 MINIMALISASI KETERLAMBATAN KERETA API (STUDI KASUS PADA JADWAL KERETA API DI PT KERETA API INDONESIA DAOP IV SEMARANG) Tegar Arifin Prasetyo Universitas Negeri Semarang email_arifintegar12@gmail.com Dwijanto Universitas Negeri Semarang ABSTRACT. Train is one of vehicles which is commonly used in Indonesia, especially in Semarang. Some of its advantages are relatively cheap cost, relatively short travel time, relatively safe compared to other vehicles, and environmental friendly. However, train also has many weakness, for example arrival delay. Therefore, this paper will discusses about the solution of train delay problem using the Solver in Microsoft Excel and Integer Programming method. The mathematical model is constructed to minimize time of train delays without violating the existing railway capacity and regards other constrains. The constrains are the used of the railway, and the rules of the time difference for the two trains, so that both trains will not crash. Keywords: Solver, Microsoft Excel, Integer Programming ABSTRAK. api merupakan salah satu sarana transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Semarang. Beberapa kelebihan yang yang dimiliki oleh alat transportasi tersebut adalah biaya yang relatif murah, waktu tempuh yang relatif cepat, relatif aman dibandingkan angkutan darat lainnya serta ramah lingkungan. Namun, kereta api juga memiliki berbagai masalah misalnya keterlambatan saat tiba di stasiun. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas penyelesaian masalah keterlambatan kereta api dengan bantuan Solver dalam Microsoft Excel dan metode Integer Programming. Model matematika dibuat untuk meminimumkan waktu keterlambatan kerata api dengan tidak melanggar kapasitas jalur yang ada dan memperhatikan beberapa batasan lainnya. Batasan yang digunakan adalah penggunaan rel kereta api, dan aturan selisih waktu untuk dua kereta api, agar kedua kereta api tersebut tidak bertabrakan. Kata Kunci: Solver, Microsoft Excel, Integer Programming

Minimalisasi Keterlambatan Api 82 1. PENDAHULUAN api merupakan salah satu sarana transportasi utama di berbagai negara termasuk Indonesia. api umumnya berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri (lokomotif) maupun dirangkaikan dengan kendaraan lain yang disebut gerbong kereta api. Serangkaian gerbong kereta api tersebut memiliki ukuran yang cukup luas, sehingga dapat menampung sejumlah penumpang, dan barang dengan kapasitas besar. Saat ini, kebutuhan akan transportasi kereta api sudah sangat diperlukan. Di Indonesia, khususnya di daerah Semarang, kereta api merupakan salah satu transportasi darat yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Hal tersebut didukung dari segi biaya yang relatif murah, dan waktu tempuh perjalanan lebih cepat dibandingkan menggunakan transportasi darat lainnya. Selain itu, kelebihan lainnya adalah ramah lingkungan dan relatif aman. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya kelebihan saja yang dimiliki kereta api namun sering timbul berbagai masalah. Misalnya kereta api yang terlambat sampai di stasiun. Masalah keterlambatan kereta api merupakan masalah yang serius, dikarenakan berdampak langsung pada kenyamanan penumpang dalam menggunakan transportasi kereta api. Oleh karena hal tersebut, dalam makalah ini akan dibahas penyelesaian masalah keterlambatan kereta api yaitu dengan cara meminimalisir keterlambatan kereta api dengan bantuan Solver dalam Microsoft Excel dengan pendekatan Integer Linear Programming (ILP). Dalam hal ini akan dibuat sebuah model matematika untuk meminimumkan waktu keterlambatan kerata api dengan tidak melanggar kapasitas jalur yang ada dan memperhatikan beberapa batasan yang lain, diantaranya adalah batasan waktu penggunaan rel kereta api dan aturan selisih waktu untuk dua kereta api agar kedua kereta api tersebut tidak bertabrakan. Berdasarkan latar belakang, dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu bagaimana cara membuat kendala dan fungsi tujuan untuk meminimalisir keterlambatan kereta api dan bagaimana cara mengoperasikan Solver untuk meminimalisir keterlambatan kereta api dengan penyelesaian Integer

83 T. A. Prasetyo dan Dwijanto Programming. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah membahas cara membuat kendala dan fungsi tujuan untuk meminimalisir keterlambatan kereta api dan mengetahui cara mengoperasikan Solver untuk meminimalisir keterlambatan kereta api dengan penyelesaian Integer Programming. 2. PEMBAHASAN Perjalanan kereta api didefinisikan sebagai kereta api yang bergerak dari stasiun awal ke stasiun tujuan melewati sejumlah rel. Setiap perjalanan diberikan waktu kedatangan awal. Selain itu, setiap perjalanan mempunyai waktu tinggal minimal dan maksimal di setiap rel yang di gunakan. Untuk rel yang berada di stasiun, waktu tinggal merupakan waktu untuk menghentikan perjalanan kereta api di stasiun itu. Sedangkan, untuk rel yang tidak berada di stasiun, waktu tinggal adalah waktu tempuh kereta api di rel tersebut. Dalam makalah ini, penulis meninjau perjalanan dari stasiun Semarang (Poncol) ke stasiun Tegal melewati beberapa stasiun dan rel. Alur perjalanan kereta api dari stasiun Semarang (Poncol) ke stasiun Tegal diperlihatkan pada gambar: 1 2 3 4 Semarang (Poncol) 5 6 7 8 Weleri 9 13 14 Pekalongan 19 Pemalang Gambar 1. yang akan dilalui oleh kereta api dari stasiun Poncol ke stasiun Tegal 10 11 12 15 16 17 18 20 21 22 23 24 Tegal api yang digunakan dari stasiun Semarang (Poncol) ke stasiun Tegal adalah kereta Kaligung Mas. Dalam makalah ini, di tinjau empat kereta Kaligung Mas yang menuju stasiun Tegal dari stasiun Semarang (Poncol). tersebut adalah KA 431, KA 429, KA 433, dan KA 427. Jadwal kereta api Kaligung dari Semarang menuju Tegal sebagai berikut:

Minimalisasi Keterlambatan Api 84 Tabel 1. Jadwal kereta api KA 431 dan KA 429 dari stasiun Poncol ke stasiun Tegal KA 431 KA 429 Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat Poncol - 06.20 Poncol - 09.10 Weleri 06.56 07.02 Weleri 09.45 09.49 Pekalongan 07.46 07.50 Pekalongan 10.33 10.38 Pemalang 08.17 08.21 Pemalang 11.05 11.09 Tegal 08.45 - Tegal 11.34 - Tabel 2. Jadwal kereta api KA 433 dan KA 427 dari stasiun Poncol ke stasiun Tegal KA 433 KA 427 Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat Poncol - 12.50 Poncol - 16.30 Weleri 13.26 13.29 Weleri 17.07 17.17 Pekalongan 14.13 14.17 Pekalongan 17.56 18.01 Pemalang 14.14 14.48 Pemalang 18.28 18.31 Tegal 15.12 - Tegal 18.55 - Sebelum memodelkan permasalahan penjadwalan kereta api tersebut, terlebih dahulu dipaparkan beberapa definisi himpunan, parameter, dan variabel yang diperlukan sebagai berikut: a. Himpunan K : Himpunan Api R : Himpunan S : Himpunan Stasiun : Himpunan dari semua rel yang dilewati oleh kereta api : Himpunan rel yang berada di stasiun : Himpunan rel yang berada di luar stasiun b. Parameter : Waktu minimal yang yang diperlukan oleh kereta api untuk menyelesaikan perjalanan : Waktu tinggal minimal untuk kereta api pada rel : Waktu tinggal maksimal untuk kereta api pada rel : pertama yang di gunakan oleh kereta api pada rel

85 T. A. Prasetyo dan Dwijanto : terakhir yang di gunakan oleh kereta api pada rel c. Variabel : Total waktu keterlambatan untuk kereta api (menit) : Waktu ketika kereta api memasuki rel (menit) : Waktu ketika kereta api meninggalkan rel (menit) : Waktu keterlambatan kereta api pada rel (menit) Fungsi tujuan permasalahan ini adalah meminimumkan waktu keterlambatan seluruh kereta api sehingga dapat di rumuskan dalam fungsi sebagai berikut: Minimumkan dengan kendala: 1. Setiap kereta api menempati rel paling sedikit selama 2. Jika kereta api menggunakan rel lebih dari kelebihan waktu tersebut dianggap sebagai keterlambatan 3. Setiap variabel bernilai non negatif dan integer Dari data data yang sudah diperoleh, terdapat waktu tinggal minimal masing masing kereta api pada setiap rel, dan waktu tinggal maksimal masing masing kereta api pada setiap rel. rel: Mengetahui waktu tinggal minimum masing-masing kereta api pada setiap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 0 4 0 0 36 0 6 0 44 0 4 0 0 0 27 4 0 0 0 24 0 4 0 0 153 2 4 0 0 0 35 4 0 0 44 0 0 5 0 0 27 0 0 4 0 25 0 0 4 0 152 3 0 0 4 0 36 0 3 0 44 4 0 0 0 0 27 0 0 0 4 24 0 0 0 4 150 4 0 0 0 4 37 0 0 10 39 0 0 0 5 0 27 0 4 0 0 24 4 0 0 0 154 Gambar 2. Tabel waktu tinggal minimum masing-masing kereta api pada setiap rel Diperoleh nilai dengan cara menjumlahkan setiap barisnya. Mengetahui waktu masing-masing kereta api memasuki rel :

Minimalisasi Keterlambatan Api 86 Dengan mengetahui tabel waktu tinggal minimum masing-masing kereta api pada setiap rel, kita dapat memperoleh nilai ketika kereta api. Tabelnya sebagai berikut: Gambar 3. Tabel waktu masing-masing kereta api memasuki rel Nilainya didapat dari meninjau rel yang hanya dilalui oleh kereta api memasuki rel dihitung secara berurutan. Misalkan pada saat rel 1 dilewati oleh kereta api 2, maka nilai waktu kereta api 2 memasuki rel 1 sama dengan waktu nilai tinggal minimum kereta api 2 pada rel 1 yaitu bernilai 4. Kemudian ketika kereta api 2 melewati rel 5 maka waktu kereta api 2 memasuki rel 5 adalah waktu tinggal minimum kereta api 2 pada rel 5 ditambahkan dengan waktu kereta api 2 saat memasuki rel sebelumnya yaitu rel 1 kemudian didapat 35+4=39. Kemudian dengan cara yang sama didapat nilai waktu tinggal minimal dari kereta api ke memasuki rel. rel: waktu kereta 1 memasuki rel 0 4 0 0 40 0 46 0 90 0 94 0 0 0 121 125 0 0 0 149 0 153 0 0 waktu kereta 2 memasuki rel 4 0 0 0 39 43 0 0 87 0 0 92 0 0 119 0 0 123 0 148 0 0 152 0 waktu kereta 3 memasuki rel 0 0 4 0 40 0 43 0 87 91 0 0 0 0 118 0 0 0 122 146 0 0 0 150 waktu kereta 4 memasuki rel 0 0 0 4 41 0 0 51 90 0 0 0 95 0 122 0 126 0 0 150 154 0 0 0 Mengetahui waktu tinggal maksimal masing-masing kereta api pada setiap Gambar 3. Tabel waktu tinggal maksimal masing-masing kereta api pada setiap rel Nilai pada tabel diatas diperoleh dengan mengasumsikan untuk waktu pada saat kereta api berada di rel di dalam stasiun ditambahkan dengan 2 menit, dan untuk waktu pada saat kereta api berada di rel di luar stasiun ditambahkan dengan 3 menit. Kemudian dari tabel tersebut didapat nilai menjumlahkan setiap barisnya. Mengetahui waktu kereta api meninggalkan rel : Dari tabel waktu tinggal maksimal kereta nilai waktu kereta api 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 dan dengan cara pada rel, dapat ditentukan meninggalkan rel. Tabelnya sebagai berikut: 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 0 6 0 0 39 0 8 0 47 0 6 0 0 0 30 6 0 0 0 27 0 6 0 0 175 2 6 0 0 0 38 6 0 0 47 0 0 7 0 0 30 0 0 6 0 28 0 0 6 0 174 3 0 0 6 0 39 0 5 0 47 6 0 0 0 0 30 0 0 0 6 27 0 0 0 6 172 4 0 0 0 6 40 0 0 12 42 0 0 0 7 0 30 0 6 0 0 27 6 0 0 0 176

87 T. A. Prasetyo dan Dwijanto 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 waktu kereta 1 meninggalkan rel 0 6 0 0 45 0 53 0 100 0 106 0 0 0 136 142 0 0 0 169 0 175 0 0 waktu kereta 2 meninggalkan rel 6 0 0 0 44 50 0 0 97 0 0 104 0 0 134 0 0 140 0 168 0 0 174 0 waktu kereta 3 meninggalkan rel 0 0 6 0 45 0 50 0 97 103 0 0 0 0 133 0 0 0 139 166 0 0 0 172 waktu kereta 4 meninggalkan rel 0 0 0 6 46 0 0 58 100 0 0 0 107 0 137 0 143 0 0 170 176 0 0 0 Gambar 5. Tabel waktu masing-masing kereta api meninggalkan rel Dengan nilainya didapat dari meninjau rel yang hanya dilalui oleh kereta api dan dihitung secara berurutan. Caranya sama seperti saat kereta api rel. memasuki Mengetahui waktu keterlambatan masing-masing kereta api dan keterlambatan total kereta api: Dengan menggunakan solver pada microsoft excel dengan kendala yang sudah dijelaskan diperoleh hasil sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 waktu keterlambatan kereta 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 0 0 waktu keterlambatan kereta 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 16 0 waktu keterlambatan kereta 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 16 waktu keterlambatan kereta 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 11 0 0 0 16 0 0 0 keterlambatan kereta 1 22 keterlambatan kereta 2 33 keterlambatan kereta 3 35 keterlambatan kereta 4 32 total keterlambatan 122 Gambar 6. Waktu keterlambatan masing-masing kereta api dan keterlambatan total kereta api 22 23 24 Jadi keterlambatan kereta api 1, 2, 3, dan 4 masing-masing adalah 22 menit, 33 menit, 35 menit, dan 32 menit. Dan total keterlambatan kereta api 1, 2, 3, dan 4 adalah 122 menit. Karena kita memanfaatkan solver pada microssoft excel, maka untuk meminimalisir keterlambatan kereta api, didapat dengan cara mengubah jeda waktu tinggal maksimum kereta api, namun waktu yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan kereta api. Misalnya kita ubah, pada saat kereta api di rel di stasiun waktu tinggal maksimum diubah menjadi 1 menit dari 2 menit, dan pada saat kereta api di rel di luar stasiun waktu tinggal maksimum diubah menjadi 1 menit dari 3 menit. Hasil solver sebagai berikut:

Minimalisasi Keterlambatan Api 88 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 waktu keterlambatan kereta 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 waktu keterlambatan kereta 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4 0 waktu keterlambatan kereta 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4 waktu keterlambatan kereta 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0 total keterlambatan 20 Gambar 7. Waktu keterlambatan masing-masing kereta api dan keterlambatan total kereta api yang sudah diminimumkan Jadi keterlambatan kereta api 1, 2, 3, dan 4 masing-masing adalah 4 menit, 6 menit, 6 menit, dan 4 menit. Dan total keterlambatan kereta api 1, 2, 3, dan 4 adalah 20 menit. keterlambatan kereta 1 4 keterlambatan kereta 2 6 keterlambatan kereta 3 6 keterlambatan kereta 4 4 3. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Jadi penyelesaian untuk meminimalisir keterlambatan kereta api akan sangat efektif jika menggunakan Solver pada Microsoft Excel dengan metode Integer Programming. Dengan menggunakan Solver maka akan sangat memudahkan dalam perhitungan dengan banyak kendala. 3.2 Saran Disarankan untuk pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini karena kami yakin masih banyak kekurangan. Disarankan juga mempelajari aplikasi selain Solver dikarenakan Solver hanya dapat menyelesaikan masalah maksimal 200 variabel dan 100 kendala. UCAPAN TERIMAKASIH Pada bagian ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Dr. Dwijanto, M.S. selaku dosen pembimbing yang sangat membantu dalam penyusunan artikel ini.

89 T. A. Prasetyo dan Dwijanto DAFTAR PUSTAKA Friedrich, M., From Transit Systems to Models: Purpose of Modelling, 2016. Kecman, P. dan Goverde, R. M. P., Predictive modelling of running and dwell times in railway traffic, International Journal of Mathematics (Public Transp DOI 10.1007/S12469-015-0106-7), (2015), 1-9. Yuliawan, F, Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop Dalam Masalah Penjadwalan Api Jalur Tunggal Dengan Pendekatan Constraint Programming, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2010, 1-2.