DRAFT SPESIFIK PENGOLAHAN TANAH : TERMINOLOGI DAN KEGUNAANNYA. Santosa 1

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

60 sampai 61 kw memakai bajak tiga buah piringan yang hanya. 13 dan 17 cm. Penggunaan daya tarik traktor tersebut

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian:

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS MESIN PENYIANG (POWER WEEDER) PADI DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Guludan dan Tunggul Tebu Sisa Panen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Sayuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN. Kekerasan tanah sawah sebelum dan sesudah dibajak pada kedalaman

III. METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

DAYA DUKUNG TANAH (SOIL BEARING CAPACITY) SAWAH DI PANTAI UTARA JAWA BARAT. Oleh: Asep Sapei

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

DESAIN DAN PENGUJIAN RODA BESI LAHAN KERING UNTUK TRAKTOR 2- RODA 1 (Design and Testing of Upland Iron Wheel for Hand Tractor)

Masa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.

SKRIPSI ANALISIS TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE) RODA TRAKSI DENGAN METODE UJI RODA TUNGGAL PADA BAK TANAH (SOIL BIN) Oleh: ARMANSYAH

TINJAUAN PUSTAKA A. SIFAT FISIK DAN MEKANIK TANAH PADA PENGOLAHAN TANAH

Gambar 1. Bagian-bagian bajak singkal (Smith, 1955)

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P

III. METODE PENELITIAN

(Schumacher) Kepada Ayah dan ibu serta ke7uarga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA SUDUT - SUDUT BAJAK PIRING DENGAN GAYA PENARIKAN ALAT DAN EFISIENSI PEMBAJAKAN TANAH

HUBUNGAN ANTARA SUDUT - SUDUT BAJAK PIRING DENGAN GAYA PENARIKAN ALAT DAN EFISIENSI PEMBAJAKAN TANAH

KUAT TEKAN (COMPRESSION STRENGTH) KOMPOSIT LEMPUNG/PASIR PADA APLIKASI BATA MERAH DAERAH PAYAKUMBUH SUMBAR. Oleh :

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

11 Jenis Jenis Tanah Berikut Penjelasannya Tanah Organosol atau Tanah Gambut, Tanah Aluvial,

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Lampiran 1. Peta wilayah Kelurahan Situgede, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor LOKASI PENGAMATAN

TINJAUAN PUSTAKA. disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air.

BAB III LANDASAN TEORI

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

PERKEMBANGAN PERTANIAN LAHAN KERING SEBAGAI PENDORONG EROSI DI DAERAH ALIRAN CI KAWUNG

UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. tersebut relatif tinggi dibandingkan daerah hilir dari DAS Ciliwung.

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

Prosedur Teknis Aplikasi TX-300

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

UJI KAPASITAS KERJA DAI\ EFISIENSI HAND TRAKTOR

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tanaman Tebu Ratoon

BAB III LANDASAN TEORI

Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa.

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ASPEK LAHAN DAN IKLIM UNTUK PENGEMBANGAN NILAM DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Jumlah serasah di lapangan

6. EVALUASI KEKUATAN KOMPONEN

3 METODOLOGI PENELITIAN

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

BAB III LANDASAN TEORI. Jika dirumuskan dalam suatu persamaan adalah sebagai berikut : R=.(3.1) : curah hujan rata-rata (mm)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni

Lampiran 1. Hasil pengolahan amplitudo mole plow getar dengan software Corel Photo Paint-12

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 DRAFT SPESIFIK PENGOLAHAN TANAH : TERMINOLOGI DAN KEGUNAANNYA Santosa 1 PENDAHULUAN Draft spesifik tanah merupakan sifat mekanik tanah yang sangat terkait dengan besarnya gaya untuk mengolah tanah tersebut, yang selanjutnya akan menentukan besarnya daya (power) yang harus disiapkan untuk melakukan pengolahan tanah. Untuk lebih memahami tentang sifat mekanik tanah tersebut, maka perlu dijelaskan tentang terminologi, dan hasil pengukuran nilai draft spesifik tanah, serta kegunaan dari sifat mekanik tanah tersebut. TERMINOLOGI Draft spesifik pengolahan tanah merupakan besarnya gaya ke arah horisontal yang digunakan untuk memotong tanah tiap satu satuan luas penampang potongan tanah. Pengertian satu satuan luas adalah tiap satu unit kedalaman pengolahan tanah dan satu unit lebar pengolahan tanah. Penampang potongan tanah tersebut tegak lurus terhadap arah pengolahan tanah (Santosa, 1994a ; Santosa, 2005a). Besarnya draft spesifik pengolahan tanah dapat ditentukan berdasarkan rumus empiris Kisu (1972) dalam Santosa (1993), yang diukur menggunakan seperangkat Penetrometer SR-2, dengan menggunakan persamaan (1), (2), (3), dan (4). Ds = 1 80 x Ds 75,5 Ip...(1) dengan Ds = draft spesifik tanah (kg / cm 2 ), Ds 1 = draft spesifik tanah yang dimodifikasi dengan indeks plastisitas tanah (kg / cm 2 ), dan Ip = indeks plastisitas tanah (%). 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

2 Ds 1 Ci 2 = 600 1 + Ci...(2) dengan Ci adalah indeks kerucut (cone index) dalam kg / cm 2. Nilai indeks kerucut diukur pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 15 cm, dan 20 cm dengan menggunakan penetrometer. F Ci = x D 2 / 4...(3) dengan F = gaya tekan penetrometer (kg), dan D = diameter alas kerucut penetrometer (cm). Ip = 0,8 x C 4,5...(4) dengan: Ip = indeks plastisitas tanah (%), dan C = kandungan lempung (clay) tanah (%). Jika dilakukan pengolahan tanah dengan menggunakan bajak singkal (moldboard plow), dan draft pemotongan tanah yang terjadi adalah sebesar DP (dalam kg), pada kedalaman pengolahan tanah sebesar h (dalam cm), dengan lebar kerja pengolahan tanah sebesar w (dalam cm), maka draft spesifik tanah (Ds, dalam kg/cm 2 ) dinyatakan (Santosa, 1994b) : Ds = DP / ( h x w ). (5) Selain draft spesifik, ada juga istilah draft spesifik efektif, yaitu besarnya draft dibagi dengan luas potong efektif, sedangkan luas potong efektif adalah luasan hasil proyeksi alat pengolah tanah (misalnya bajak singkal) terhadap bidang yang tegak lurus pada arah majunya alat pengolah tanah (Santosa, 1994b). HASIL PENGUKURAN DRAFT SPESIFIK Veronica (2005) telah melakukan pengukuran nilai draft spesifik pengolahan tanah dengan menggunakan penetrometer pada lahan petani di Kayu Jao Batang Barus Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok Sumatera Barat. Alat yang digunakan adalah penetrometer. Rumus yang dipakai adalah rumus empiris Kisu (persamaan 1, 2, 3, dan 4), dan diperoleh hasil dengan kisaran nilai draft spesifik tanah adalah 0,7 1,22 kg/cm 2. Amelia (2005) mengukur draft pengolahan tanah dengan menggunakan model bajak singkal, yang diukur dengan menggunakan strain gage, diperoleh hasil seperti yang

3 disajikan pada Tabel 1, dengan persentase liat pada tanah dan besarnya draft spesifik disajikan pada Tabel 2, dan kecepatan kerja pembajakan tanah pada soil bin di Tabel 3. Tabel 1. Hasil Pengukuran Nilai Draft Pembajakan pada Tiga Sampel Tanah yang Dibajak dengan Bajak Singkal Sampel Tanah Pembacaan Strain Gage I II III Rata-rata Draft (N) Liat 924 986 876 928,667 42,542 Pasir berlempung 675 464 516 551,667 24,069 Lempung liat berdebu 528 510 498 512,000 220,528 Tabel 2. Nilai Draft Spesifik Pembajakan dan Persentase Liat pada Beberapa Jenis Tanah Sampel Tanah Persentase Liat (%) Darft Spesifik (N/cm 2 ) Liat 66,93 0,5268 Pasir berlempung 3,35 0,2690 Lempung liat berdebu 22,56 0,1145 Tabel 3.Tampilan Kerja Pembajakan dengan Bajak Singkal Sampel Tanah Kecepatan (cm/dtk) Liat 1,215 Pasir berlempung 13,612 Lempung liat berdebu 15,465 Soeprodjo (1980) dalam Santosa (2005b) telah melakukan tabulasi nilai draft spesifik tanah di Sumatera Barat, seperti pada Tabel 4. Pada Tabel 4 tersebut tampak bahwa nilai draft spesifik tanah pada tanah basah sebagian besar lebih tinggi daripada tanah lembab. Pada kondisi lembab, tanah podsolik merah kuning mempunyai nilai draft spesifik yang terbesar, tanah tersebut ditandai dengan kandungan liat yang tinggi.

4 Tabel 4. Nilai Draft Spesifik Pembajakan pada Tanah di Sumatera Barat No. Jenis tanah, bahan induk, topografi / fisiografi Draft Spesifik Pembajakan (kg/cm 2 ) Lembab Basah 1. Alluvial (bahan aluvial, dataran) 0,342 0,467 2. Andosol (batuan beku, dataran) 0,333 0,504 3. Andosol (batuan beku, vulkan) 0,340 0,397 4. Latosol (batuan beku, vulkan) 0,826 1,032 5. 6. Latosol dan Litosol (bahan beku endapan dan metamorf, pegunungan) Podsolik Merah Kuning (bahan endapan dan beku, pegunungan lipatan) 0,826 1,090 1,087 0,936 7. Regosol (bahan aluvial, dataran) 0,263 0,360 8. Regosol & Latosol (batuan beku, volkan) 0,273 0,307 KEGUNAAN DRAFT SPESIFIK Nilai draft spesifik tanah dapat digunakan untuk menghitung besarnya daya (power) pada batang penarik (drawbar) yang diperlukan untuk pengolahan tanah menggunakan bajak singkal (moldboard plow) sebagai berikut (Santosa, 1994a): P = Ds x d x l x V / 75...(6) dengan: P = daya pada batang penarik untuk mengolah tanah (HP), Ds = draft spesifik tanah (kg / cm 2 ), d = kedalaman pengolahan tanah (cm), l = lebar kerja pengolahan tanah (cm), V = kecepatan pengolahan tanah (m / detik), dan 75 = konversi satuan, 1 HP = 75 kg.m/detik. Santosa (2005b) menyajikan model matematis tentang perencanaan daya motor bakar yang harus dipilih pada suatu traktor yang menarik bajak singkal, sebagai berikut: P Engine = (P 1 + P 2 ) x 100 / (100 - TOL)... (7)

5 P Engine = adalah daya engine traktor (HP), P 1 adalah daya untuk mengolah tanah (HP) P 2 adalah daya untuk mengatasi tahanan guling roda traktor (HP), TOL adalah toleransi pemakaian daya (%) P 1 = D S x d x L x n x V / Ed / 75 x 100... (8) D S adalah draft spesifik tanah (kg/cm 2 ), d adalah kedalaman pengolahan tanah (cm), L adalah lebar kerja pengolahan tanah (cm), n adalah banyaknya telapak (bottom) bajak singkal, V adalah kecepatan pengolahan tanah (m/detik), Ed adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke batang penarik (drawbar) (%) P 2 = C RR x W x V / Ew / 75 x 100... (9) P 2 adalah daya untuk mengatasi tahanan guling (HP), C RR adalah koefisien tahanan guling roda traktor (tanpa dimensi), W adalah berat total traktor (kg), V adalah kecepatan traktor (m/detik), Ew adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke roda traktor (%) KESIMPULAN (1) Draft spesifik pengolahan tanah merupakan besarnya gaya ke arah horisontal yang digunakan untuk memotong tanah tiap satu satuan luas penampang potongan tanah. Pengertian satu satuan luas adalah tiap satu unit kedalaman pengolahan tanah dan satu unit lebar pengolahan tanah. (2) Penetrometer SR-2 merupakan alat yang dipakai untuk mengukur indeks kerucut (cone index) tanah, yang dari data tersebut dapat diperoleh nilai draft spesifik tanah dengan menggunakan persamaan empiris Kisu. (3) Didefinisikan tentang istilah draft spesifik efektif, yaitu besarnya draft dibagi dengan luas potong efektif, sedangkan luas potong efektif adalah luasan hasil proyeksi alat pengolah tanah (misalnya bajak singkal) terhadap bidang yang tegak lurus pada arah majunya alat pengolah tanah (4) Nilai draft spesifik tanah dapat digunakan untuk menghitung besarnya daya (power) pada batang penarik (drawbar) yang diperlukan untuk pengolahan tanah menggunakan bajak singkal (moldboard plow). Selain itu, nilai draft spesifik tanah adalah salah satu parameter yang dipakai di dalam perencanaan daya

6 (power) motor bakar (internal combustion engine) yang harus dipilih sebagai sumber tenaga penggerak pada traktor dengan implement bajak singkal. DAFTAR PUSTAKA Amelia, Sari. 2005. Kajian Nilai Draft Spesifik Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Model Bajak Singkal (Moldboard Plow) pada Beberapa Jenis Tanah. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. Santosa. 1994a. Interaksi Tanah dan Alat Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. 1994b. Studi Nilai Draft Spesifik Tanah dengan Berbagai Metoda. Buletin Enjiniring Pertanian, Vol. 1, No. 3, Okt. 1994 : 8-14.. 2005a. Peranan Teknik Pertanian dalam Penerapan Pertanian Berkelanjutan. Makalah Disampaikan pada Peringatan Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Andalas yang ke 51, pada Tanggal 30 November 2005 di Padang.. 2005b. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.NET 2003 dalam Bidang Teknik dan Pertanian. Yogyakarta. Penerbit Andi. Veronica, Vivi. 2005. Studi Kinerja Traktor Tangan (Hand Tractor) pada Berbagai Kecepatan Kerja di Lahan Kering dan Lahan Basah. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. Catatan : Makalah ini telah dimuat pada jurnal : Santosa. 2006. Draft Spesifik Pengolahan Tanah : Terminologi dan Kegunaannya. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Vol. 10. No. 2, September 2006 : 14-18.