BAB V KESIMPULAN. 1. Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dengan pesat. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para

BAB I PENDAHULUAN. mulai mencoba mengenalkan konsep baru dalam pengelolaan urusan publik

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x Latar Belakang Penelitian... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

DAFTAR ISI. Abstrak...i. Kata Pengantar...ii. Daftar Isi...v. Daftar Tabel...vii. Daftar Gambar...viii. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang dinginkan masyarakat, sebagai salah satu stakeholders. Pegawai

DAFTAR ISI. ABSTRAKS... i. KATA PERNGATAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xi. A. Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk senantiasa tanggap dengan lingkungannya, dengan berupaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... ix. 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, kontribusi penelitian, dan jadwal penelitian. pembangunan nasional dan daerah. Keberhasilan atau kegagalan program

Perkembangan Teori Kepemimpinan Ciri-ciri kepemimpinan Definis gaya Kepemimpinan... 22

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah merupakan suatu tuntutan yang perlu direspon oleh

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiiii. DAFTAR LAMPIRAN... xivi. 1.1 Latar Belakang...

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang. fundamental dalam hubungan Tata Pemerintah dan Hubungan Keuangan,

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori penetapan tujuan atau goal-setting theory awalnya dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah, sehingga pembangunan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Konsep otonomi daerah dan pemerintahan yang bersih, termasuk juga konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

ANALISIS VALUE FOR MONEY PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2007

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh

DAFTAR ISI Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan Word of Mouth... 19

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

t (5,1961) > t ABSTRAK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. program ataupun kegiatan. Sebelum melaksanakan kegiatan, harus ada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. bidang agar good governance yang dicita-citakan dapat tercapai. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR GRAFIK... xii. 1.1 Latar Belakang...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xv. A. Latar Belakang Masalah... 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak

BAB I PENDAHULUAN. suatu fenomena di Indonesia. Tuntutan demokrasi ini menyebabkan aspek

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

L A P O R A N K I N E R J A

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam mewujudkan good governance. Hal ini tercermin dari kinerja

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi Dan Informasi. a. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informasi

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA)

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja pemerintah merupakan hal yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Bersasarkan hasil penelitian dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV mengenai Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung telah dilaksanakan dengan baik, menurut rekapitulasi tanggapan responden memiliki nilai rata-rata 3,95 yang berada pada interval 3,40-4,19. Hal ini dapat dilihat dari indikator: (a) Perumusan strategi anggaran berbasis kinerja di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung telah selaras denga visi, misi dan tujuan yang sudah jelas. memiliki nilai rata-rata 4,07 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (b) Perencanaan strategik anggaran berbasis kineja telah dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan serta komunikasi dan kerjasama yang baik antara pihak eksekutif dan legislative dalam rangka pencapaian target dan tujuan yang telah ditetapkan, memiliki nilai rata-rata 4,1 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (c) penyusunan program anggaran berbasis kinerja di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung telah ada keselarasan aktivitas dengan program yang 111

112 didukung sumber daya yang tersedia serta pengkoordinasian program berdasar pada keahlian yang dimiliki, memiliki nilai rata-rata 3,84 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; dan (d)penganggaran pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung, mengambarkan kewajaran beban kerja dan biaya yang dikeluarkan telah mendukung dalam pencapaian sasaran yang diharapkan, memiliki nilai rata-rata 4,03 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (e) Implementasi anggaran berbasis kinerja memberikan gambaran bahwa pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung pada semua penerimaan dan pengeluaran daerah telah dicatat dan dikelola dalam anggaran, serta jumlah belanja yang dianggarkan merupakan tertinggi untuk setiap pengeluaran, memiliki nilai rata-rata 4,02 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (f) Pelaporan kinerja pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung disajikan dalam bentuk laporan keuangan, memiliki nilai rata-rata 3,93 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (g) Evaluasi kinerja anggaran berbasis kinerja pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung dilakukan program revisi anggaran sampai mempunyai output yang sesuai jika pelaksanaan program tidak optimal, memiliki nilai rata-rata 3,81 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (h) Umpan balik anggaran berbasis kinerja mengalami peningkatan kualitas kehidupan masyarakat melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar

113 pelayanan minimal sesuai dengan perundang-undangan, memiliki nilai rata-rata 4 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19. 2. Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung telaksanakan dengan baik, menurut rekapitulasi tanggapan responden memiliki nilai rata-rata 3,85 yang berada pada interval 3,40-4,19 Hal ini dapat dilihat dari indikator: (a) Efisiensi, setiap aparatur pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung telah melaksanakan program dan kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang sekecil mungkin dan setia kegiatan, program, dan kebijakan tersebut dilakukan evaluasi dengan menilai efisiensi biaya sehingga dapat mencegah pemborosan, memiliki nilai rata-rata 3,9 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (b) Efektivitas, program dan kegiatan yang dijalankan oleh setiap aparatur telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung sehungga dapat dikatakan bahwa kinerja setiap aparatur telah berjalan efektif, memiliki nilai rata-rata 4,01 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; (c) Pertumbuhan Pegawai, keadaan aparatur Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung telah memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, memiliki nilai rata-rata 3,67 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19; dan (d) Kepuasan Pelanggan, kualitas layanan publik terhadap kepuasan masyarakat telah sesuai dengan yang

114 diharapkan, dimana pemberian jasa layanan dilaksanakan dengan tepat dan cepat sesuai dengan keinginan masyarakat, juga didukung oleh fasilitas memadai, memiliki nilai rata-rata 3,8 termasuk kategori baik yang berada pada interval 3,40-4,19. 3. Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung Besarnya hubungan antara Anggaran Berbasis Kinerja (X) dan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah (Y) adalah 0,670. Hubungan ini termasuk kategori hubungan yang kuat. Hasil pengujuan dengan statistik t didapat nilai t hitung (4,778) > t tabel (2,048). Hal tersebut mengindikasikan penolakan Ho yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Anggaran Berbasis Kinerja (X) dengan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah (Y). Besarnya pengaruh antara Anggaran Berbasis Kinerja (X) terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah (Y) digunakan koefisien determinasi. Hal ini memberikan pengertian Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dipengaruhi oleh Anggaran Berbasis Kinerja sebesar 44,9%, sedangkan sisanya 55,1% merupakan kontribusii variabel lain selain Anggaran Berbasis Kineja

115 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut: a. Bagi Dinas Sosial Anggaran Berbasis Kinerja yang telah diterapkan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dengan baik, oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi. Diharapkan semua aparat yang ada di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mampu melaksanakan anggaran berbasis kinerja dengan lebih baik lagi seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Gambaran yang akan diperoleh lebih luas lagi mengenai pengaruh anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja aparatur bila penelitian dilakukan terhadap beberapa dinas sekaligus atau pemerintah Jawa Barat atau Kota/ Kabupaten lainnya. Karena tingkat pengaruh anggaran berbasis kinerja pada salah satu dinas belum tentu sama dengan tingkat pengaruh anggaran berbasis kinerja pada dinas lainnya. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas pemilihan variabel lain agar diperoleh gambaran mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja aparatur pemerintah daerag guna medorong terwujudnya good governance.