BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sepenuhnya berhasil dan menjawab kebutuhan anak-anak di jalanan. Strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V PENUTUP. ke dalam organisasi dan mencintai kegiatan alam bebas. kepecintaalamandan lingkungan hidup lewat segala kegiatan yang dilakukan

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB VI SIMPULAN, REKOMENDASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Secara Umum, Pendidikan seni yang dilaksanakan di SMK Negeri 10

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. kekerasan di Daerah Istimewa Yogyakarta serta mengidentifikasi faktor-faktor yang

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN KHUSUS TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

SHARING BAGIAN KEMAHASISWAAN D I S A M P A I K A N P A D A P E M B E K A L A N P A N I T I A O K K ( 3 J U L I )

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 1. Pedoman umum

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 39 TAHUN 2017

BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah

LAMPIRAN 82

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 33 /PRT/M/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBERDAYAAN P3A/GP3A/IP3A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Catatan Awal Riset Aksi 2007 Bersama Komunitas Mitra Strategis PKBI DIY 2007

BAB V PENUTUP. keistimewaan bidang kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat. yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY.

TAHAPAN PENGEMBANGAN KLA

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Daerah Pilihan Daerah Istimewa Yogyakarta 5

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN PENGURUS FORUM ANAK BANTUL TAHUN 2017

PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

V. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan. peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Manajemenen

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

D I S A M P A I K A N P A D A O K K T A H U N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beranjak dewasa. Selain tugas-tugas akademis yang dikerjakan, mahasiswa juga

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kewenangan yang lebih luas. Masing-masing kepala daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PENILAIAN DAN BOBOT SATUAN AKTIFITAS MAHASISWA SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH Tabel 1. Kegiatan Bidang Organisasi dan Kepemimpinan

DINAS KEBUDAYAAN DIY

Lampiran 1. Matrik Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 1209/H4/P/2008 TE NTA N G PEMBIDANGAN DAN TUGAS POKOK PEMBANTU REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

Transkripsi:

207 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk/jenis kegiatan Forum Anak di DIY (khususnya Forum Anak di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul), terbagi menjadi tiga, yaitu antara lain: (a) kegiatan pertemuan rutin, seperti: pertemuan sharing, dan pertemuan rapat (b) kegiatan penguatan kapasitas anggota Forum Anak, seperti: kegiatan pelatihan atau training dan sosialisasi (c) kegiatan pengembangan bakat, apresiasi seni dan budaya, seperti: kegiatan event anak. Kegiatan pertemuan rutin merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penguatan Forum Anak. Pertemuan rutin bertujuan, salah satunya, sebagai sarana untuk mengakrabkan, mendekatkan hubungan intern maupun antar anggota Forum Anak. Kegiatan sosialisasi ataupun pelatihan (training) merupakan bentuk kegiatan penguatan kapasitas Anggota Forum Anak yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas anggota Forum Anak, baik secara individu maupun kelompok (organisasi). Kegiatan event merupakan kegiatan yang termasuk dalam pengembangan apresiasi seni dan budaya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempublikasikan keberadaan (eksistensi) anggota Forum Anak dengan menampilkan beberapa performa hasil kreativitas anggota Forum Anak.

208 2. Anggota Forum Anak belum sepenuhnya berpartisipasi secara optimal (maksimal) dalam kegiatan Forum Anak di DIY. Hal ini ditandai dengan tingkat capaian partisipasi anggota Forum Anak secara menyeluruh, mulai dari tahap perencanaan sampai pemanfaatan hasil, tergolong dalam tingkatan sedang yaitu dengan tingkat capaian sebesar 57,9 persen. Partisipasi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut karena tingkat capaian partisipasi di tiap-tiap tahap tersebut di bawah nilai persentase tingkat capaian partisipasi secara keseluruhan (57,9 persen). Tingkat capaian partisipasi dalam tahap perencanaan yaitu sebesar 53,56 persen; tahap pelaksanaan sebesar 52,19 persen; serta tahap pemantauan dan evaluasi sebesar 51,83 persen. Sementara itu, partisipasi anggota Forum Anak dalam tahap pemanfaatan hasil sudah lebih baik dibandingkan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase tingkat capaian partisipasi yang lebih besar dibandingkan dengan nilai persentase tingkat capaian partisipasi secara keseluruhan, yaitu sebesar 74 persen. 3. Wujud partisipasi dari anggota Forum Anak, yang paling sering diberikan dalam keseluruhan tahap kegiatan Forum Anak di DIY adalah yang berwujud tenaga, dengan nilai capaian sebesar 65,85 persen. Sementara itu, wujud partisipasi yang berupa ide/gagasan/pikiran (dengan nilai capaian sebesar 54,52 persen) serta materi (dengan nilai capaian sebesar 51,81 persen), masih kadang-kadang diberikan oleh anggota Forum Anak.

209 Wujud partisipasi yang berupa ide/gagasan/pikiran dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut karena nilai capaian di tiap-tiap tahap tersebut nilainya masih di bawah nilai capaian wujud partisipasi yang berupa ide/gagasan/pikiran secara keseluruhan (yaitu sebesar 54,52 persen). Tingkat capaian bentuk partisipasi yang berwujud ide/gagasan/pikiran dalam tahap perencanaan yaitu sebesar 46,67 persen; tahap pelaksanaan sebesar 45,33 persen; serta tahap pemantauan dan evaluasi sebesar 49,33 persen. Meskipun wujud partisipasi yang berupa materi masih kadang-kadang diberikan oleh anggota Forum Anak dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, namun nilai capaiannya sudah menunjukkan adanya kontribusi dari anggota Forum Anak (yaitu sebesar 51,81 persen). Di samping partisipasi yang berwujud ide/pikiran, tenaga ataupun materi, dalam lingkungan Forum Anak juga ditemukan wujud partisipasi sosial sebagai tanda guyub (keakraban dan kekeluargaan) yang berupa: kejutan dan hadiah ulang tahun, kunjungan ketika sakit, motivasi, perhatian, dan sebagainya. 4. Berdasarkan analisis jalur yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing faktor internal dan eksternal (variabel bebas) terhadap partisipasi anggota Forum Anak (variabel terikat), dan hubungan antar faktor internal dan eksternal, maka didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

210 a. Partisipasi anggota Forum Anak tampak dipengaruhi secara langsung oleh faktor persetujuan orang tua, peranan pendamping dan kegiatan ekstrakurikuler maupun les. b. Faktor persetujuan orang tua memiliki pengaruh paling besar terhadap partisipasi anggota Forum Anak, yaitu sebesar 0,511. Hal ini mengisyaratkan bahwa untuk meningkatkan partisipasi anggota Forum Anak dalam kegiatan Forum Anak, mereka harus mendapatkan persetujuan dari orang tua masing-masing untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut. c. Faktor persetujuan orang tua juga memiliki pengaruh terhadap peranan pendamping Forum Anak dalam kegiatan Forum Anak, yaitu sebesar 0,365. Artinya, anggota Forum Anak yang mendapatkan persetujuan dari orang tuanya untuk mengikuti kegiatan Forum Anak, akan lebih intens bertemu ataupun berinteraksi dengan pendamping Forum Anak daripada anggota Forum anak yang tidak mendapatkan persetujuan dari orang tuanya. Sehingga, hal tersebut akan mempengaruhi penilaian mereka (anggota Forum Anak) terhadap peranan pendamping yang dijalankan oleh pendamping Forum Anak. d. Faktor kegiatan ekstrakurikuler ataupun les juga memberikan pengaruh langsung terhadap partisipasi anggota Forum Anak secara berbanding terbalik, yaitu sebesar -0,206. Ini artinya, semakin banyak kegiatan ekstrakurikuler maupun les yang diikuti oleh anggota Forum Anak maka partisipasinya akan menjadi menurun.

211 e. Selain terhadap partisipasi anggota Forum Anak, faktor kegiatan ekstrakurikuler ataupun les juga memiliki pengaruh terhadap sikap anggota Forum Anak secara berbanding terbalik, yaitu sebesar -0,304. Artinya, semakin banyak kegiatan ekstrakurikuler ataupun les yang diikuti oleh anggota Forum Anak, maka sikapnya terhadap kegiatan Forum Anak menjadi menurun, terutama pada komponen sikap konatifnya. f. Faktor peranan pendamping juga berpengaruh secara langsung terhadap partisipasi anggota Forum Anak, yaitu sebesar 0,201. Artinya, semakin optimal peran yang dijalankan pendamping Forum Anak (baik perannya sebagai fasilitator, pendidik, perwakilan/representatif dan pemberi keterampilan teknis) maka akan meningkatkan partisipasi anggota Forum Anak. Peran pendamping Forum Anak sebagai pemberi keterampilan teknis (seperti membantu membuat proposal kegiatan, memberi keterampilan pengaturan keuangan dan organisasi), perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut mengingat nilai capaian peranannya (peran pemberi keterampilan teknis) yaitu sebesar 70,50 persen masih berada di bawah nilai capaian peranan pendamping secara keseluruhan yang sebesar 76,13 persen. g. Faktor peranan pendamping ternyata tidak hanya berpengaruh langsung terhadap partisipasi anggota Forum Anak, namun faktor tersebut dipengaruhi langsung oleh faktor usia, secara berbanding

212 terbalik, yaitu sebesar -0,270. Artinya, semakin muda usia anggota Forum Anak, maka peranan pendamping semakin diintensifkan dan dioptimalkan. Bisa dikatakan, bahwa peranan pendamping yang dijalankan menyesuaikan dengan kondisi usia anggota Forum Anak. Anggota Forum Anak yang berusia lebih muda seharusnya memang mendapatkan perhatian dan pendampingan yang lebih intensif dari pendamping Forum Anak. h. Di samping itu, faktor peranan pendamping juga berpengaruh secara langsung terhadap sikap anggota Forum Anak, yaitu sebesar 0,481. Semakin optimal pendamping Forum Anak menjalankan peranannya (baik perannya sebagai fasilitator, pendidik, perwakilan/representatif dan pemberi keterampilan teknis) maka akan meningkatkan sikap anggota Forum Anak terhadap kegiatan Forum Anak. i. Faktor sikap anggota Forum Anak, tidak hanya mendapatkan pengaruh dari faktor peranan pendamping dan kegiatan ekstrakurikuler ataun les, namun juga memiliki pengaruh secara langsung terhadap motivasi anggota Forum Anak untuk mengikuti kegiatan Forum Anak, yaitu sebesar 0,416. Ini artinya, untuk meningkatkan motivasi anggota Forum Anak untuk mengikuti kegiatan Forum Anak, maka harus diimbangi dengan peningkatan sikap.

213 7.2. Saran Saran dalam penelitian ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan terkait dengan kegiatan Forum Anak, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, pendamping Forum Anak yang berfungsi sebagai pendamping kegiatan Forum Anak, dan pengurus Forum Anak dalam rangka keberlanjutan dan kesinambungan kegiatan. Adapun beberapa saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya peningkatan peranan pendamping dalam hal keterampilan teknis bagi anggota Forum Anak mengenai manajemen organisasi, dan komunikasi asertif untuk berbicara di dalam forum. Komunikasi asertif merupakan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif serta berani menyuarakan sesuatu yang menjadi pendapatnya dengan tetap menghargai orang lain. Selain itu, komunikasi asertif juga mengajarkan bagaimana berbicara dan mengkritisi sesuatu (dalam pembicaraan/forum) dengan berdasarkan argumenargumen yang mendukung, namun tetap menjalankan prinsip kesetaraan dan penghargaan. Keterampilan komunikasi asertif ini berguna untuk mengurangi dominasi di dalam forum sehingga proses demokrasi dapat terwujud, dan akhirnya dapat meningkatkan partisipasi yang berwujud ide/gagasan. 2. Pemerintah Daerah ataupun Kabupaten, khususnya Badan Pemberdayaan Peremuan dan Masyarakat (tingkat provinsi) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (tingkat kabupaten), dalam hal ini pihak yang berkepentingan dalam pengembangan dan

214 penguatan Forum Anak, hendaknya lebih intensif dalam melakukan pendampingan terhadap Forum Anak karena sampai saat ini, justru pihak LSM yang intens melakukan proses pendampingan. Selain pendampingan, juga perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap implementasi kegiatan Forum Anak. 3. Perlunya penyadaran dan pemahaman kepada orang tua anggota Forum Anak mengenai: partisipasi anak, tujuan dari Forum Anak dan substansi kegiatannya, manfaat partisipasi anak dalam kegiatan Forum Anak. Penyadaran dan pemahaman dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan terhadap orang tua anggota Forum Anak. Hal itu dimaksudkan untuk menambah kepercayaan orang tua anggota Forum Anak terhadap peran Forum Anak, yang salah satunya sebagai wadah kegiatan dan pengembangan partisipasi anak, serta sebagai wadah pembelajaran bagi anak, sehingga nanntinya diharapkan orang tua dapat memberikan persetujuan ketika anak (anggota Forum Anak) mengikuti kegiatan Forum Anak. 4. Kegiatan Forum Anak, hendaknya perlu memaksimalkan dan mengakomodir berbagai kegiatan yang sifatnya pengembangan kepribadian, bakat, minat maupun kemampuan di berbagai bidang berbagai bidang di luar akademik, sehingga anak (anggota Forum Anak) bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak harus di sekolah. Hal ini tentunya mengisyaratkan perlu adanya kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan ataupun pihak sekolah, yang dilakukan oleh Badan

215 Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (pihak yang berkepentingan dalam pengembangan dan penguatan Forum Anak). 5. Sekiranya perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini, misalnya proses pendampingan dan juga efektivitas beberapa kegiatan Forum Anak sehingga dapat diketahui kegiatan mana yang paling efektif yang mampu menumbuhkan partisipasi anggota Forum Anak.