STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

Xiang Shan Meditation Center

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Medan_Electronic_Mall

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

Universitas Sumatera Utara BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. MUSIC CENTER DI BANDUNG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Morpphosis

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKADEMI BALET DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ANALOGI GERAK BALET DALAM DESAIN ARSITEKTUR

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. Pendahuluan Latar Belakang Proyek. Batik sudah berabad abad tumbuh dan berkembang dari jaman ke

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Women and Child Center di Semarang

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL PERMATA BANGSA DI SEMARANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia sudah mengenal musik sejak berabad- abad sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu, membuat dari tulang- tulang hewan dan kayu hutan untuk menghasilkan suara yang menakutkan atau menyenangkan. Musik selalu mengiringi perkembangan zaman, di awali dari musik klasik pada zaman Renaissance (1500), hingga sampai sekarang yang di kenal dengan musik modern (1900- ). Musik juga mempunyai beberapa jenis pengelompokan musik sesuai dengan era musik itu berkembang. Di zaman yang sangat berkembang ini mempunyai pengaruh besar untuk anak muda yang mempunyai berbagai macam kreatifitas termasuk salah satunya seni musik. Musik modern mempunyai banyak macam jenis pembagian musik. Setiap pembagian jenis music yang ada di era modern ini selalu di hasilkan dari karya anak muda. Medan adalah salah satu kota terbesar ke tiga di Indonesia. Dalam pertumbuhan kota medan mengalami cukup pesat pada beberapa sektor salah satunya di sektor musik, yang di tandai dengan semakin banyaknya anak muda di kota medan mempunyai minat cukup besar tentang seni termasuk musik. Dengan banyaknya anak muda yang berminat di bidang musik di iringi juga semakin banyaknya studio musik,tempat kursus dan perguruan tinggi music yang ada di Medan. Berlatar belakang kondisi di atas, dibutuhkan alternatif fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Alternatif yang di tawarkan adalah Sekolah Musik Moderen yang mempunyai fasilitas yang memperkenalkan lebih dalam tetang musik. 9

1.2 Maksud dan Tujuan Proyek a. Maksud Maksud dari penyusunan Landasan dari Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah mendapatkan Landasan dalam merencanakan dan merancang suatu fasilitas Sekolah Musik Modern di Medan. b. Tujuan Merencanakan dan Merancang Sekolah Musik Modern di Medan, yang diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan formal di bidang musik. Tempat diadakannya berbagai kegiatan pertemuan music ataupun berbagai seminar dan pelatihan. 1.3 Masalah Perancangan Berdasarkan Latar belakang di atas, permasalahan yang timbul adalah: a. Kurangnya tempat, sarana dan fasilitas tentang pendidikan formal di bidang musik di kota Medan. b. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang di angkat dan mewujudkan pada bangunan melalui proses perancangan. c. Merancang desain bangunan yang aktraktif sehingga meningkatkan citra kota medan. 1.4 Pendekatan Metode yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan ini adalah dengan Metode deskriptif dokumentatif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui : a. Obeservasi Lapangan b. Studi Kepustakaan dan Literatur c. Analisa Guna mendapatkan solusi dari permasalahan yang di temukan, selain itu juga memanfaatkan potensi yang ada sehingga diperoleh suatu output yang berupa 10

alternative pemecahan permasalahan berupa Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 1.5 Lingkup/ Batasan a. Substansial Perencanaan dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan yang menunjang aktivitas-aktivitas didalamnya, dan termasuk kedalam kategori bangunan. b. Spasial Sekolah Musik Modern di Kota Medan dengan berbagai sarana yang di rancang akan memiliki fungsi sebagai tempt belajar dan mengajar musik modern yang memiliki standart internasional. 11

1.6 Kerangka Berfikir LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN IDENTIFIKASI PERANCANGAN STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA STUDI BANDING HASIL SURVEY ANALISA POTENSI PROSPEK PRA DESAIN KONSEP DESAIN AKHIR Gambar I.1 Kerangka Berfikir 12

1.7 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan ini meliputi bagian sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan. BAB II. Deskripsi Proyek Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis. BAB III. Elaborasi tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. BAB IV. Analisa Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan. BAB V. Konsep Perancangan Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. BAB VI. Hasil Perancangan Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket. Daftar Pustaka Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek. 13