Tinjauan Mata Kuliah. Buku materi pokok ini berbobot 3 SKS dan terdiri dari 9 modul. Dengan ruang lingkup bahasan sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
Peta Kompetensi Ekonomi Industri/ESPA4513/3 sks. xiii

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

MATA KULIAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN II

SILABUS/SAP (Satuan Acara Perkuliahan) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen (STIE PBM) JURUSAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

Modul 1, Modul 2, Modul 3, Modul 4,

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Peta Kompetensi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan/ESPA4317/3 SKS TIU: mahasiswa dapat menerapkan teori-teori ekonomi dalam pengelolaan sumber

Matakuliah : EK 432/Perekonomian Indonesia Tahun : 2005 Versi : Revisi 1. Pertemuan 6 Kemiskinan dan kesenjangan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

PEMBAHASAN TENTANG KEMISKINAN Menurut Andre Bayo Ala, 1981 kemiskinan itu bersifat multi dimensional. Artinya kebutuhan manusia itu bermacam macam

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL. Halaman Judul Skripsi...i. Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme...ii. Halaman Pengesahan Skripsi...

Perekonomian Indonesia

PEREKONOMIAN INDONESIA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN, KRISIS EKONOMI DAN KEMISKINAN. Ekonomi Pembangunan

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan beberapa daerah perkotaan mempunyai pola. baik di daerah pedesaan dan perkotaan. Dualisme kota dan desa yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada sektor tradisional. Sebaliknya distribusi pendapatan semakin

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

PENDAHULUAN Latar Belakang

vii Tinjauan Mata Kuliah

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

PENDAHULUAN. 1 Butir 7 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa

Tinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI

BAB I TEORI KEMISKINAN

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara-negara berkembang adalah disparitas (ketimpangan)

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Dualisme Pembangunan

PEMBANGUNAN EKONOMI EDISI KESEMBILAN. Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan

Modul 1 Peran ilmu ekonomi pada bidang kesehatan. Modul 2. Kesehatan dan utilitas. Modul 3. Transformasi Perawatan Medis ke Kesehatan. Modul 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu yang dapat menjadi acuan dalam mengukur keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

xii Peta Kompetensi Pengembangan Pegawai/ADPG4342/4 sks

BAB I PENDAHULUAN. persebaran penduduk yang tidak merata, dan sebagainya. Pada Maret 2016,

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dengan tujuan mencapai kehidupan yang lebih baik dari

Kompetensi Umum Mata Kuliah Kompetensi Khusus Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

I. PENDAHULUAN. kantong-kantong kemiskinan sebagian besar berada di sektor pertanian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk

Indeks Pembangunan Manusia

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai latar belakang perbedaan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sukirno, Sadono: Ekonomi Pembangunan, Medan: Borta Gorat, 1996, hlm. 413

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. yang merata baik material/spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

THESIS COVER KEBERHASILAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH MENINGKATKAN INVESTASI ASING DI JAWA TENGAH ( )

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara pembangunan infrastruktur sebagai pendorong

PROGRAM EKONOMI PDI PERJUANGAN Oleh : Muhammad Islam

BAB I PENDAHULUAN. usaha akan mendukung pemulihan ekonomi indonesia, menciptakan lapangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor

Tinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Muhammad Rizki, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

Pendahuluan Pertumbuhan Ekonomi Sadono Sukirno

PERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN

POVERTY ALLEVIATION THROUGH RURAL-URBAN LINKAGES: POLICY IMPLICATIONS

Masalah ketenagakerjaan di negara berkembang khususnya Indonesia yang jumlah penduduknya banyak sangatlah kompleks. Hal tersebut dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. negerinya sendiri tanpa adanya ikut serta negara luar, dalam bentuk impor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

DINAMIKA PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

Transkripsi:

ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Ekonomi Pembangunan Lanjutan, bertujuan untuk memberikan pengertian dan membekali mahasiswa untuk memahami mengenai konsep dan paradigma-paradigma pembangunan ekonomi yang berkembang hingga saat ini, konsep dan permasalahan kemiskinan, konsep dan teori ketimpangan distribusi pendapatan, masalah dualisme pembangunan serta teori dan pemikiran yang mendasari analisis dualisme pembangunan, memahami paradigmaparadigma pembangunan ekonomi yang dibangun berdasarkan sudut pandang manusia sebagai pelaku pembangunan, memahami kondisi utang luar negeri serta fenomena krisis utang luar negeri yang terjadi di berbagai negara dan cara mengatasinya, memahami kondisi dan konsep aliran investasi asing serta eksistensi Perusahaan Trans Nasional (TNC), memahami gelombang privatisasi di dunia maupun Indonesia dan menganalisis kinerja serta strategi reformasi BUMN yang pernah diterapkan di sejumlah negara, memahami konsep kebijakan dan strategi pembangunan industri serta penerapannya, terutama di Indonesia. Buku materi pokok ini berbobot 3 SKS dan terdiri dari 9 modul. Dengan ruang lingkup bahasan sebagai berikut. Modul 1, membahas topik Ekonomi Pembangunan dan Pembangunan Ekonomi. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan evolusi makna pembangunan dan berbagai indikator pembangunan. Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Evolusi Makna Pembangunan. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Indikator Pembangunan. Modul 2, membahas topik Masalah Kemiskinan. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan jenis-jenis kemiskinan dan indikator-indikator

x kemiskinan, penyebab kemiskinan, serta strategi penanggulangan kemiskinan. Modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Jenis-jenis Kemiskinan dan Indikatornya. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Penyebab Kemiskinan. Kegiatan Belajar 3: menerangkan materi mengenai Strategi Penanggulangan Kemiskinan. Modul 3, membahas topik Ketimpangan Distribusi Pendapatan. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan teori pertumbuhan yang dilawankan dengan pemerataan pembangunan dan ketimpangan distribusi pendapatan. Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Pertumbuhan versus Pemerataan. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Ketimpangan Distribusi Pendapatan. Modul 4, membahas topik Masalah Dualisme Pembangunan. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan masalah dualisme pembangunan serta elemen-elemen dualisme dan segmentasi pasar. Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Masalah Dualisme Pembangunan. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Dualisme versus Segmentasi Pasar. Modul 5, membahas topik Paradigma Pembangunan Berdimensi Manusia. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan masalah-masalah kependudukan dan pengangguran, peran wanita dalam pembangunan, serta migrasi. Modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Kependudukan dan Pengangguran.

xi Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Wanita Dalam Pembangunan. Kegiatan Belajar 3: menerangkan materi mengenai Migrasi. Modul 6, membahas topik Utang Luar Negeri. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan posisi dan hutang dunia, permasalahan krisis utang, dan solusi untuk menangani krisis utang. Modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Posisi dan Utang Dunia. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Krisis Utang. Kegiatan Belajar 3: menerangkan materi mengenai Solusi Krisis Utang. Modul 7, membahas topik Investasi Luar Negeri dan Perusahaan Trans Nasional (TNC). Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat perkembangan dan kerangka konseptual investasi luar negeri dan Perusahaan Trans Nasional (TNC). Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Investasi Asing Langsung. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Perusahaan Trans Nasional (TNC). Modul 8, membahas topik Privatisasi BUMN. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan perkembangan privatisasi di dunia maupun Indonesia dan menganalisis kinerja serta strategi reformasi BUMN di Indonesia. Modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Gelombang Privatisasi Dunia. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Privatisasi BUMN di Indonesia. Kegiatan Belajar 3: menerangkan materi mengenai Kinerja dan Strategi Reformasi BUMN.

xii Modul 9, membahas topik Pembangunan Industri. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan konsep kebijakan dan strategi pembangunan industri secara umum dan penerapannya, upaya pengembangan usaha kecil, terutama di Indonesia dan fenomena privatisasi BUMN. Modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: menerangkan materi mengenai Strategi Pembangunan Industri. Kegiatan Belajar 2: menerangkan materi mengenai Pengembangan Usaha Kecil. Kegiatan Belajar 3: menerangkan materi mengenai Privatisasi BUMN.

xiii PETA KOMPETENSI EKONOMI PEMBANGUNAN LANJUTAN / ESPA4324 / 3 SKS 55 57 59 61 63 65 66 54 56 58 60 62 64 43 45 47 49 51 53 42 44 46 48 50 52 37 39 41 36 38 40 28 30 32 34 35 27 29 31 33 6 9 13 16 21 24 18 26 5 8 10 12 15 20 23 17 25 4 7 11 14 19 22 1 2 3 Kompetensi Umum: Dapat memahami konsep dan paradigma-paradigma pembangunan ekonomi yang berkembang hingga saat ini dengan segala permasalahan yang dihadapi dan strategi yang dilaksanakan untuk menghadapinya.

xiv Kompetensi Khusus: 1. Menjelaskan konsep-konsep dasar pembangunan 2. Menjelaskan perkembangan makna pembangunan 3. Menjelaskan paradigma-paradigma yang ada, berkaitan dengan makna pembangunan 4. Menjelaskandefinisi kemiskinan absolut beserta contohnya. 5. Menjelaskan definisi kemiskinan relatif beserta contohnya. 6. Menjelaskan indikator garis kemiskinan BPS beserta metode dan rumusnya. 7. Menjelaskan macam-macam metode garis kemiskinan Sajogyo beserta kelebihan dan kekurangannya. 8. Menjelaskan sebab-sebab kemiskinan menurut versi Sharp. 9. Menjelaskan strategi penanggulangan kemiskinan di berbagai negara. 10. Menjelaskan model pertumbuhan berbasis teknologi, atau Rural-Led Development 11. Menjelaskan teori pertumbuhan dan pemerataan. 12. Menjelaskan hipotesis U terbalik tentang ketimpangan (hipotesis Kuznets). 13. Menjelaskan studi kasus hipotesis Kuznets di Banyumas. 14. Menjelaskan indikator distribusi pendapatan perorangan. 15. Menjelaskan konsep kurva Lorenz. 16. Menjelaskan konsep koefisien Gini. 17. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pola distribusi pendapatan di pedesaan. 18. Menjelaskan kesenjangan ekonomi dilihat dari tiga dimensi yang berbeda. 19. menjelaskan teori dualisme sosial 20. menjelaskan kritik terhadap teori dualisme versi Boeke oleh Higgins 21. menjelaskan kritik terhadap teori dualisme versi Boeke oleh Sadli 22. menjelaskan kritik terhadap teori dualisme versi Boeke oleh Mackie 23. menjelaskan pendapat dari Hal Hill mengenai dualisme teknologi yang terjadi pada industri tekstil di Indonesia 24. menjelaskan pendapat Chris Manning mengenai segementasi pasar tenaga kerja 25. menjelaskan pendapat Ross McLeod mengenai dualisme pasar keuangan 26. menjelaskan pendapat Howard Dick mengenai dualisme dalam industri pelayaran antar pulau.

27. Menjelaskan masalah kependudukan sebagai masalah global 28. Menjelaskan masalah kependudukan yang dialami Indonesia 29. Menjelaskan distribusi penduduk di Indonesia 30. Menjelaskan masalah pengangguran di Indonesia 31. Menjelaskan ukuran yang digunakan UNDP untuk mengetahui tingkat partisipasi wanita dalam pembangunan 32. Menjelaskan akibat adanya kesenjangan gender terhadap proses pembangunan 33. Menjelaskan fenomena migrasi desa-kota (urbanisasi) di Indonesia 34. Menjelaskan karakteristik sektor informal di Indonesia 35. Menjelaskan peran sektor informal dalam penyerapan tenaga kerja. 36. Menjelaskan masalah kondisi utang, baik di negara maju maupun dunia ketiga 37. Menjelaskan mengapa utang menjadi beban dan debt service ratio (DSR) 38. Menjelaskan faktor-faktor penyebab negara berkembang terus berutang 39. Menjelaskan hubungan antara utang dan pertumbuhan ekonomi 40. Menjelaskan faktor-faktor penyebab krisis dari aspek internasional dan aspek internal 41. Menjelaskan dampak negatif dari capital flight dan pinjaman luar negeri. 42. Menjelaskan peranan penting aliran investasi asing langsung (FDI) 43. Menjelaskan perkembangan aliran FDI di negara berkembang dan negara maju 44. Menjelaskan kondisi investasi asing dan TNC dunia 45. Menjelaskan peran dan kontribusi TNC 46. Menjelaskan teori faktor lokasi TNC 47. Menjelaskan perspektif antara pro dan kontra TNC 48. Menjelaskan tujuan didirikannya BUMN 49. Menjelaskan kinerja BUMN di NSB secara umum 50. Menjelaskan definisi privatisasi BUMN 51. Menjelaskan alasan dilakukannya privatisasi di Indonesia 52. Menjelaskan kinerja keuangan BUMN di Indonesia 53. Menjelaskan strategi reformasi BUMN di Indonesia 54. Menjelaskan strategi substitusi impor 55. Menjelaskan strategi promosi ekspor 56. Menjelaskan pergeseran strategi substitusi impor ke promosi ekspor 57. Menjelaskan struktur industri Indonesia xv

xvi 58. Menjelaskan konsekuensi struktur industri terhadap kinerja industri di Indonesia 59. Menjelaskan definisi usaha kecil menurut BPS dan UU No. 9 Tahun 1995 60. Menjelaskan karakteristik dan profil usaha kecil di Indonesia 61. Menjelaskan strategi pemberdayaan usaha kecil di Indonesia 62. Menjelaskan kinerja BUMN di NSB secara umum 63. Menjelaskan definisi privatisasi BUMN 64. Menjelaskan alasan dilakukannya privatisasi BUMN di Indonesia 65. Menjelaskan tahapan strategi pengembangan BUMN Indonesia menurut Kementrian Menjelaskan Negara BUMN 66. strategi reformasi BUMN di Indonesia