Modul kuliah 6 Memulai Berwirausaha

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN IPTEKS KEWIRAUSAHAAN DALAM AGRIBISNIS. Oleh Hendra Saputra

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

offline yang didirikan pada tahun 2005, yang beralamat di jalan Pahlawan

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

1.Analisa Modal Berapa besar modal yang diperlukan untuk bisnis tersebut. Berapa modal yang Anda miliki. Kalau masih kurang, adakah modal lain.

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

Peluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan dibutuhkan

Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk

Lingkungan Pemasaran

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Pertemuan 2 Tekanan bisnis dan pengaruh serta dampak teknologi informasi untuk bisnis dan pemasaran. Created By : Tri Ika Jaya Kusumawati

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul

PELUANG BISNIS KATERING (NASI KOTAK) ABSTRAK

CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN

Makalah Usaha Rumah Makan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

DAFTAR WAWANCARA. Daftar Wawancara untuk Pemilik Usaha. 1) Kapan ibu memulai usaha kue ini?

DESAIN PRODUK DAN JASA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran

MEMULAI BISNIS DARI HOBI

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, masalah pengangguran di Indonesia sepertinya belum

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

Rencana Bisnis. Panduan Menyusun. Andapun Bisa SUKSES Berbisnis! 1: Tuliskan Identitas Perusahaan Anda (Nama, Alamat, Nomor Telpon, dll)

KEWIRAUSAHAAN I. Menganalisis Peluang Usaha dan Segmentasi Pasar. M. Rizal Situru. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

PROPOSAL USAHA DESKRIPSI PERUSAHAAN

BABI PENDAHULUAN. Konsumen dalam transaksi jual-beli seringkali berposisi sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. tiap perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan

MODUL 1 KEWIRAUSAHAAN (ESA-142) Materi 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Materi 2 Peluang Bisnis. Disusun Oleh Drs. Mulyo Wiharto, MM

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

MEMBUKA USAHA SAMPINGAN

BELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

Dosen: Budiyono, S. Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PELUANG BISNIS KATERING (NASI KOTAK)

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

LAMPIRAN. Dalam proses pengumpulan data, dilakukan wawancara kepada. narasumber yang bersangkutan sebagai cara mendapatkan data yang primer dan

Pelatihan Ulangan Umum

MANAJEMEN TRANPORTASI DAN DISTRIBUSI

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan

Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PEMASARAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

Contoh Proposal Usaha Bengkel Sepeda Motor

BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR

BAB II METODE PERANCANGAN

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. 2 Berdasarkan wawancara dengan Nia, mahasiwa UKSW pada hari Minggu 11 Desember

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS CATERING MAKANAN

Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan. Week 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat serta tantangan

L/O/G/O Macam2 PELUANG USAHA

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Modul kuliah 6 Memulai Berwirausaha Avin Fadilla Helmi A. Pengantar Yang sering dikeluhkan oleh para mahasiswa ketika akan memulai berwirausaha, harus memulai dari mana? Selain itu, sering kali mahasiswa bahkan masyarakat umum, dijangkiti penyakit jangan-jangan seperti jangan-jangan saya rugi, jangan-jangan tidak laku ketika akan memulai sebuah usaha. Selain itu, muncul keraguan waduh saingannya banyak, bagaimana mungkin saya dapat memenangkan persaingan? Berikut ini akan disajikan langkah-langkah dalam memulai sebuah usaha berdasarkan kerangka teoritik modul kuliah 3, 4, 5, 7, dan 8. B. Langkah-langkah memulai berwirausaha 1. Mengenali peluang usaha Dalam modul kuliah 3 mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial (Shane, 2003). a. Pengalaman hidup. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja. b. Hubungan sosial. Sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut. Beberapa sumber peluang usaha antara lain: a. Perubahan teknologi b. Perubahan kebijakan dan politik c. Perubahan sosial demografi Avin Fadilla Helmi 1

2. Optimalisasi Potensi diri Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing. Counter HP di Yogyakarta merupakan bisnis yang menjamur dalam 3-4 tahun ini. Jika mereka tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum baik, maka sulit akan berkembang. Seseorang datang ke sebuah toko untuk membeli HP, sebagian besar karena informasi yang telah didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari koran. Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis. Kenyataan menunjukkan penderita autis meningkat di masyarakat, sementara layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang langka akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha. Usaha jasa berbasis pengetahuan (knowledge intensive service) merupakan satu alternatif usaha yang memiliki keunggulan kompetitif. Biasanya mereka mendirikan usaha misalnya konsultan keuangan, konsultan manajemen, konsultan enjinering karena kemampuan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karenanya, model usaha ini yang seharusnya dikembangkan dalam kewiarausahaan di Perguruan Tinggi. Mahasiswa didorong untuk melakukan riset sesuai dengan bidang ilmunya untuk memiliki pengetahuan baru dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Dalam modul kuliah 5 kharakteristik kewirausahaan dari perspektif Psikologi maka dapat diperoleh gambaran ada beberapa kaharakteristik yang mendorong kesuksesan usaha dan yang tidak. Oleh karenanya, sejauh mana potensi psikologis anda mampu dioptimalkan dalam memulai sebuah usaha? 3. Fokus dalam bidang usaha Peter Drucker pakar dalam kewirausahaan menyatakan bahwa dalam dalam memulai sebuah usaha atau inovasi dilakukan disarankan untuk terfokus dimulai dari yang kecil berdasarkan sumberdaya yang kita miliki. Vidi catering di Yogyakarta adalah salah satu contoh dimana pendirinya berlatar belakang sarjana teknologi pertanian, jurusan pengolahan makanan. Memulai usaha rantangan untuk anak kost karena tinggal di sekitar kampus, kemudian karena basic knowledge di bidang pengolahan makanan, kemudian berkembang menjadi catering, hotel, dan sekarang ini gedung pertemuan dan paket pernikahan (event organizer). Avin Fadilla Helmi 2

4. Berani memulai. Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, sedikit agak gila (overconfidence) dan berani mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan dulu. Jalan dulu. Jika ada kesulitan, baru dicari jelan keluarnya. C. Bahan Diskusi Bacalah dengan seksama kasus berikut ini. Lakukan analisis kasus tersebut berdasarkan upaya yang dilakukan untuk memulai usaha. Sumber Pustaka Shane, S. 2003. A General Theory of Entrepreneurship.the Individual-opportunity Nexus. USA: Edward Elgar Avin Fadilla Helmi 3

Kasus dari Kompas Minggu, Mei 2005 DEWI PROVITA RINI Sejak Menikah, Dewi Provita Rini (35) sudah memutuskan tidak bekerja di kantor. Dia ingin selalu berada di rumah agar bisa menjadi guru dan pendamping bagi anak-anaknya. Bagi dia, seorang anak harus didampingi langsung orang tua dan tidak bisa pengasuhan anak diserahkan kepada pembantu atau pengasuh anak. Namun Dewi, produsen permainan anak-anak dari kayu, bukanlah orang yang bisa diam di rumah. Sambil menunggu anaknya, dia mencoba berbisnis dengan menjual barang-barang secara kredit kepada para tetangga dan kenalan. Dewi juga pernah menjadi pemasok bahanbahan untuk sebuah perusahaan catering. Tetapi saya tidak tahan menjadi pemasok untuk catering. Sewaktu-waktu saya bisa di telepon untuk minta dikirim barang. Pernah satu kali mereka minta dikirimi telur. Ternyata telur di peternakan tidak cukup sehingga saya harus menunggu ayam bertelur dulu. Sejak itu saya stres jika mendengar telepon berdering, takut ada pesanan mendadak. Akhirnya saya berhenti menjadi pemasok setelah enam bulan berjalan, cerita Dewi, yang juga pernah bekerja sebagai asisten dosen ketika masih lajang. Berhenti menjadi pemasok, Dewi tergerak untuk berjualan. Namun apa yang dijual, Dewi belum tahu. Sampai pada awal tahun 2002, ketika dia membaca iklan di surat kabar tentang pameran pendidikan, dia tertarik ikut. Ada teman saya yang membuat mainan anak dari kayu. Dia bersedia meminjamkan barang-barang itu untuk saya jual. Jadi, barang-barang yang tidak laku boleh dikembalikan ke dia. Saya cuma bermodalkan uang Rp. 500.000 untuk sewa tempat, cerita ibu dua putri ini. Ternyata semua barang yang dipinjam Dewi dari temannya itu habis terjual. Mungkin karena barang yang dijual sesuai dengan tema pameran. Mainan anak-anak dari kayu semuanya mempunyai nilai pendidikan. Yakni untuk melatih otak maupun motorik halus. Pengunjung yang datang sebagian besar guru, pendidik dan orang tua sehingga mainan saya laku, kenang dia. Sukses dalam menjual mainan anak-anak membuat Dewi terketuk terjun ke dunia bisnis itu. Padahal selama ini dia merasa sulit menemukan bidang bisnis yang cocok buat dia. Orang tua saya pernah menawarkan modal untuk bisnis, tetapi saya tolak karena tidak tahu akan berbisnis apa. Setelah saya menemukan bisnis mainan anak ini, sekarang saya justru mencari-cari modal, ungkap Dewi sambil tertawa. Dewi lalu mulai mempelajari pembuatan mainan kayu itu. Kebetulan di rumahnya yang terletak di bilangan Pondok bambu, Jakarta Timur banyak perajin kayu. Saya minta ke perajin kayu itu, bisa tidak membuat mainan seperti ini. Lalu untuk penawaran, saya menggambar sendiri atau saya sablon. Kebetulan saya juga mempunyai tukang sablon karena suami saya punya usaha sablom, ujar Dewi yang memegang ijazah sarjana akuntansi dari Universitas Trisakti ini. Membuat mainan dari kayu bukan berarti Dewi mematikan usaha kawannya yang meminjamkan barang. Dia sudah merasa jenuh bekerja di bidang itu, dan ingin berhenti. Barangbarang yang dipinjamkan ke saya adalah barang-barang sisa. Jadi saya tidak mematikan usaha dia, kata Dewi menjelaskan. Setelah memutuskan terjun ke bisnis mainan anak, Dewi mulai belajar lagi. Dia membuka internet dan mencari berbagai topik seputar pendidikan. Di sana banyak tersedia contoh mainan yang mempunyai unsur pendidikan dan terapi untuk anak. Sudah saya tetapkan, saya hanya menjual mainan yang mempunyai nilai edukasi. Makanya, saya tidak membuat dan menjual mainan robot, mobil dengan radio kontrol, pedangpedangan, juga pistol-pistolan, ujar dia menegaskan. Mainan edukasi itu juga diusahakan agar tidak berbahaya bagi anak-anak. Contohnya, setiap benda persegi dibuat tidak memiliki sudut, tetapi agak melingkar. Kayu yang dipakai adalah Avin Fadilla Helmi 4

serbuk kayu yang dipadatkan. Selain ringan, kayu ini juga mempunyai warna yang cerah sehingga menarik, kata Dewi. Selain itu Dewi juga rajin datang ke seminar-seminar yang berkaitan dengan pendidikan atau kesehatan. Dia juga membaca buku psikologi pendidikan dan psikologi anak. Dia juga rajin berdiskusi dengan konsumen yang kebanyakan pendidik untuk mendapatkan informasi mainan seperti apa yang dibutuhkan. Setelah mendapat gambaran, baru suami saya mencoba membuat contoh barangnya. Dia insinyur teknik sipil sehingga bisa mengukur dan memotong, kata istri M. Arif ini.contoh barang itu kemudian dibawa ke tukang untuk dibuat dalam jumlah banyak. saat ini saya tidak lagi memakai tukang di sekitar rumah. Saya sekarang mempunyai dua tukang tetap di daerah Cianjur, jawa barat. Ongkos produktif lebih murah disana, ujar Dewi. Setelah dibuat dan dihaluskan, barang dibawa ke rumah Dewi untuk di beri warna dan dikemas. Di rumahnya, Dewi dibantu lima karyawan untuk melakukan semua pekerjaan itu, termasuk menjaga pameran. Hingga kini pemasaran yang dilakukan Dewi hanyalah lewat pameran. Menurutnya, untuk memenuhi permintaan pameran saja, dia sudah agak kewalahan. Sedikitnya setiap bulan satu kali saya berpameran. Untuk pamerannya sih tidak berat, tetapi setelah itu, pemesanan pasti membeludak, ujar Dewi menjelaskan. Pernah suatu kali dia menerima pesanan dari Angkatan Udara untuk memasok mainan ke seluruh taman kanak-kanak milik Angkatan Udara. Jumlahnya hingga ribuan. Pelanggannya memang sebagian besar adalah sekolah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pendidikan. Saya juga sering mendapat pesanan dari majalah anak. Mereka memesan untuk hadiah bagi pembacanya, ujar dia.menurut Dewi, ketekunan mengikuti pameran merupakan kunci sukses bisnisnya. Dewi mengakui tidak semua pameran yang diikutinya mendatangkan keuntungan. Ada juga pameran-pameran yang justru membuatnya merugi.namun Dewi tidak melihat satu per satu pameran, tetapi keseluruhannya dalam satu tahun. Kalau satu tahun, kita akan melihat mengikuti pameran itu mendatangkan keuntungan, terutama pemesanan setelah pameran selesai, kata dia. Untuk memperbanyak macam barang, Dewi juga membeli mainan pendidikan dari Cina. Semua mainan yang dibeli juga harus mempunyai nilai edukasi. Namun, yang dibeli hanyalah mainan yang terbuat dari plastik. Kalau bahan bakunya kayu, produk kita masih bisa bersaing dalam harga. Tetapi kalu dari plastik, produk China lebih unggul, kata Dewi. Pemasaran yang bisa dibilang cukup sukses itu tanpa disadari membuat usaha Dewi semakin besar. Sekarang dia sudah dipercaya oleh pemasok bahan baku sehingga untuk belanja bisa memakai giro. Dia menaksir, barang-barang yang ada di tempat penyimpanan saat ini bernilai 100 juta. Ini belum termasuk barang-barang yang dia titipkan di beberapa pusat terapi anak. Tanpa terasa modal yang hanya Rp. 500.000 itu sekarang sudah menjadi Rp. 100 juta. Modalnya hanya ketekunan dan tidak takut rugi. tutur Dewi. Avin Fadilla Helmi 5