Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 05 MK84014 Abstract Berbagai factor yang berkaitan dengan kewirausahaan, rencana bisnis, keunggulan kompetitif dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Kompetensi Mahasiswa mampu memahami berbagai factor yang berkaitan dengan kewirausahaan, seperti perencanaan bisnis, dan perkembangan usaha kecil dan menengah

2 Laba Diinvestasikan Kembali ke Bisnis Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis Para pengusaha mencoba untuk menciptakan suatu bisnis yang akan menghasilkan keuntungan bagi diri mereka. Mereka mencari berbagai peluang di mana mereka dapat menawarkan suatu barang atau jasa kepada para pelanggan yang dihargai lebih murah atau memiliki mutu lebih baik jika dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh perusahaanperusahaan lain yang sudah ada. Dengan cara ini, mereka dapat memuaskan pelanggannya dan menghasilkan pendapatan. Mereka juga berharap dapat memproduksi produk tersebut dengan biaya yang relatif rendah sehingga pendapatan mereka akan melebihi biayanya, dan timbullah laba. Pengusaha Penghasilan Menginvestasikan Dana Menciptakan suatu Bisnis Memberikan Produk dengan Keunggulan Mutu atau Harga Menarik Permintaan Memproduksi Produk secara Efisien Pendapatan -Pengeluaran = Laba Dana diinvestasikan kembali ke Bisnis Menciptakan Suatu Bisnis Baru Domino s Pizza (di Ann Arbor, Michigan) adalah contoh klasik dari suatu bisnis yang diawali dengan sedikit pendanaan. Bisnis ini didirikan ketika Tom Monaghan (seorang dropout perguruan tinggi) dan saudaranya membeli sebuah restoran pizza yang bangkrut pada tahun Tom harus meminjam $500 yang ia butuhkan untuk 2

3 diinvestasikan pada perusahaan. Kemudian, ia berhasil menarik minat saudaranya atas bisnis tersebut. Domino s Pizza kini menghasilkan penjualan sekitar $1 miliar per tahun. MicroBath Ice Cream milik Jeremy (di Philadelphia, Pennyslvania) menerapkan konsep pembuatan bir mikro ke dalam es krim. Perusahaan membuat es krim dalam jumlah kecil dan menjualnya secara terbatas. Pemiliknya, Jerry Kraus, menciptakan ide bisnis tersebut untuk proyek kelas ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa di University of Pennyslvania. Berbagai Sumber Online untuk Menciptakan suatu Bisnis Memulai suatu bisnis kecil dapat menjadi sebuah proses yang rumit. Internet telah menjadi proses di atas sedikit lebih mudah. Beragam situs mengenai memulai suatu bisnis. Informasi mengenai bantuan pemerintah, saran mengenai industri-industri khusus, pola-pola rencana bisnis, dan pembahasan mengenai isu-isu hukum dapat ditemukan dengan mudah. Pro dan Kontra Menjadi seorang Pengusaha Orang tidak langsung dilahirkan sebagai seorang pengusaha, mereka memilih untuk menjadi seorang pengusaha, daripada bekerja sebagai karyawan untuk sebuah perusahaan. Beberapa keuntungan penting dari menjadi seorang pengusaha adalah; Sebagai seorang pengusaha, Anda kemungkinan dapat memperoleh keuntungan besar dari bisnis Anda, dan karenanya mendapatkan penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jika Anda bekerja untuk bisnis lain. Anda dapat menjadi pimpinan bagi diri sendiri dan menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan Anda. Karena Anda memegang kendali, Anda tidak perlu takut disalahkan oleh seorang pimpinan atau dipecat. Anda memiliki kepuasan bekerja di suatu bisnis yang Anda ciptakan sendiri, dan kemungkinan besar lebih bersedia untuk bekerja karena Anda akan langsung mendapatkan imbalan atas pekerjaan Anda dalam bentuk laba bisnis yang lebih tinggi. Profil Pengusaha Seorang pengusaha memiliki beberapa sifat khusus yang membedakan dari orang lain. Meskipun para pengusaha mempunyai berbagai sifat, sebagian besar memenuhi profil berikut ini. Lihatlah apakah Anda memenuhi profil pengusaha ini. 3

4 Toleransi Risiko. Pengusaha harus bersedia untuk menerima risiko kehilangan investasi bisnis mereka. Kreativitas. Pengusaha mengetahui cara-cara untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Mereka dapat mendeteksi adanya kebutuhan para pelanggan akan suatu barang atau jasa yang belum ada, dan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Atau mereka mencoba untuk mengetahui apakah suatu barang atau jasa yang sudah ada memiliki kelemahan-kelemahan dan mencoba untuk memperbaikinya. Inisiatif. Pengusaha harus bersedia untuk mengabil inisiatif guna memastikan ide mereka terlaksana. Mereka dapat menyadari adanya tantangan dan langsung berhadapan dengannya. Untuk mengambil inisiatif, para pengusaha perlu memiliki ambisi dan kegigihan. 2 Menilai Kondisi Pasar Sebelum menciptakan suatu bisnis baru untuk pasar tertentu, kita sebaiknya mempertimbangkan kondisi-kondisi berikut dari pasar tersebut: Permintaan Persaingan Kondisi tenaga Kerja Kondisi peraturan dan perundang-undangan Permintaan Setiap produk memiliki pasarnya sendiri, di mana terdapat konsumen yang membeli produk dan bisnis yang menjual produk tersebut. Dalam pasar komputer pribadi (personal computer_pc), terdapat permintaan akan PC oleh jutaan orang, dan terdapat banyak bisnis (seperti misalnya Dell dan hewlett-packard) yang memproduksi PC untuk memenuhi permintaan tersebut. Permintaan dalam pasar tertentu akan berubah dari waktu ke waktu. Ketika permintaan mengalami kenaikan, bisnis dalam pasar tersebut cenderung mendapat keuntungan karena naiknya penjualan. Para pengusaha cenderung mengembangkan bisnisbisnis baru di pasar yang memiliki dorongan permintaan yang kuat sehingga mereka dapat meraih keuntungan dari permintaan tersebut. Persaingan 4

5 Setiap bisnis memiliki pangsa pasar (market share), yaitu menunjukkan volume penjualan dalam bentuk presentase dari total penjualan dalam pasar tertentu. Jika total penjualan di pasar tahun ini untuk suatu rpoduk adalah $10 juta, maka sebuah perusahaan yang meraih penjulan sebesar $2 juta akan memiliki pangsa pasar sebesar 20 persen. Jika dalam suatu pasar terdapat persaingan yang terbatas, perusahaan dapat dengan lebih mudah meningkatkan pangsa pasarnya dan akibatnya meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat menaikkan harga jualnya tanpa kehilangan konsumen. Oleh sebab itu, para pengusaha lebih menyukai mengejar pasar dengan persaingan yang terbatas. Persaingan dalam Segmen. Setiap pasar memiliki segmen-segmen (segment), atau subkumpulan yang mencerminkan jenis bisnis tertentu dan mutu yang dirasakan. Jadi, suatu pasar dapat didefinisikan secara lebih sempit menurut jenis bisnis dan mutunya. Segmentasi pasar seperti ini memungkinkan sebuah perusahaan mengidentifikasi pesaing-pesaing utamanya sehingga mereka dapat dinilai. Kondisi Tenaga Kerja Beberapa pasar memiliki karakteristik tenaga kerja yang spesifik. Biaya tenaga kerja akan lebih tinggi pada industri-industri seperti misalnya perawatan kesehatan yang membutuhkan keahlian-keahlian khusus. Adanya serikat pekerja juga dapat memengaruhi biaya tenaga kerja. Beberapa perusahaan manufaktur, khususnya yang berada di negara-negara bagian utara, memiliki serikat pekerja, dan biaya tenaga kerja di industri-industri tersebut relatif tinggi. Industri yang memiliki serikat pekerja juga dapat mengalami pemogokan kerja. Memahami ketenagakerjaan dalam suatu industri dapat membantu seorang pengusaha mengestimasikan beban tenaga kerja dan memutuskan apakah suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan biaya yang lebih rendah daripada perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada. Kondisi Peraturan dan Perundang-undangan Pemerintah federal dapat memaksakan berbagai peraturan lingkungan hidup atau dapat mencegah sebuah perusahaan beroperasi di lokasi tertentu atau melakukan jenis bisnis tertentu. Rangkuman Kondisi Pasar Seorang pengusaha harus mempertimbangkan seluruh kondisi pasar yang diidentifikasikan disini sebelum memutuskan untuk menciptakan suatu bisnis baru. Bagaimana kondisi- 5

6 kondisi seperti ini akan memengaruhi potensi kinerja bisnis tersebut. Permintaan dan persaingan memengaruhi permintaan akan produk perusahaan dan karenanya memengaruhi pendapatannya. Karena kondisi-kondisi seperti ini memengaruhi jumlah produk yang akan diproduksi oleh suatu bisnis baru, mereka juga akan memengaruhi biaya operasi, seperti misalnya beban-beban produksi dan administrasi. Setiap perusahaan yang terjadi di lingkungan ketenagakerjaan dan peraturan pada umumnya akan memengaruhi pengeluaran-pengeluaran suatu bisnis baru. 3. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif Setelah pengusaha mengidentifikasi dan menilai pesaing-pesaing utamanya, mereka dapat mencari berbagai cara untuk meningkatkan atau paling tidak mempertahankan pangsa pasarnya. Mereka harus menilai segmen pasar spesifik di mana mereka berada untuk menentukan apakah mereka memiliki keunggulam kompetitif. Keunggulan-keunggulan Penting Menghasilkan produk secara Lebih Efisien. Jika suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan mutu yang serupa dengan biaya yang lebih rendah, maka bisnis tersebut dapat memberikan harga yang lebih rendah dibandingkan para pesaingnya. Menghasilkan Produk yang Bermutu Lebih Tinggi. Jika suatu bisnis baru dapat memproduksi produk bermutu lebih tinggi tanpa harus menanggung biaya yang berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif di atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama. Terdapat berbagai karakteristik yang dapat menyebabkan suatu produk dikatakan memiliki mutu yang lebih baik. Produk tersebut dapat lebih mudah untuk digunakan, lebih tahan lama, atau memberikan jasa yang lebih baik. Menggunakan Internet untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif Banyak perusahaan mengandalkan Internet untuk menciptakan keunggulan kompetitif, perusahaan tersebut membuat situs Web, yaitu tempat dimana produk-produknya dapat diiklankan. Bisnis berbasis Web dapat menerima pembayaran produk-produknya melalui kartu kredit secara online dan kemudian mengirimkan produk-produk tersebut kepada para konsumen. Beberapa bisnis berbasis Web sepenuhnya mengandalkan diri pada situs Web 6

7 mereka untuk seluruh bisnisnya sedangkan beberapa bisnis berbasis Web lainnya mengandalkan situs Web mereka untuk melengkapi operasi yang sudah ada. Keuntungan Bisnis Berbasis Web. Salah satu keuntungan yang paling penting dari situs Web adalah bahwa ia dapat menggantikan toko. Situs Web Amazon.com dapat menjadi contoh yang baik mengenai bagaimana sebuah situs Web dapat memberikan layanan pribadi kepada para pelangganya. Sebuah situs Web bisnis dapat menjadi sangat efektif dalam mengurangi pengelauran ketika memberikan jasa dalam bentuk informasi. Kebanyakan jasa-jasa perjalanan seperti misalnya penerbangan, kamar hotel, dan penyewaan mobil dapat dengan mudah dipesan secara online. Pertimbangan situs Web bisnis yang dapat memenuhi pesanan Dari para pelanggan secara online. Jika digunakan situs Web sebagai pengganti dari toko secara fisik, maka bisnis tersebut akan terhindar dari biaya penyewaan toko yang tinggi. Hasilnya, situs Web menciptakan peluang bagi banyak pengusaha yang tidak dapat menyewa tempat. Situs tersebut juga dapat menghindarkan biaya karyawan yang akan dibutuhkan untuk menerima pembayaran atau melayani pelanggan di toko nantinya. Keuntungan lain dari bisnis berbasis Web adalah dapat mencapai tambahan pelanggan dan karenanya meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis. Pengeluaran-pengeluaran Bisnis Berbasis Web Bersamaan dengan keunggulan-keunggulan kompetitifnya, terdapat beberapa pengeluaran yang terkait dengan bisnis berbasis Web. Pertama, terdapat biaya pengembangan sebuah situs Web dan pemasangan sistem kerta belanja dan di situs tersebut untuk menerima pesanan. Perusahaan perancang Web dapat memasang harga mulai dari $500 untuk mengembangkan situs Web dasar bagi suatu bisnis, namun situs Web yang sangat komprehensif dapat membutuhkan biaya hingga $ Kedua, dibutuhkan sebuah perusahaan untuk memeriksa pembayaran kartu kredit dan memastikan bahwa pelanggan tersebut menggunakan kartu kredit yang sah. Selain itu, bisnis juga harus membayar biaya kepada sponsor-sponsor kartu kredit (MasterCard, Visa, dan lain-lain), misalnya 3 persen dari total pembayaran. Ketiga, bisnis berbasis Web pada umumnya membayar biaya bulanan yang tidak begitu besar kepada perusahaan situs Web atas jasa host situs tersebut dan memastikan bahwa situs tersebut setiap saat dapat diakses oleh para calon klien. 7

8 Keempat, bisnis mungkin perlu membayar beban-beban pemasaran untuk meningkatkan visibilitasnya bagi para konsumen. Menggunakan Analisis SWOT untuk Mengembangkan Keunggulan Kompetitif Para pengusaha pada umumnya menggunakan analisis SWOT untuk mengembangkan keunggulan kompetitif. Singkatan SWOT berasal dari kata strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opprotunity (peluang), dan threath (ancaman). Jadi, suatu bisnis baru dapat menggunakan analisis SWOT untuk menilai kekuatannya sendiri (seperti misalnya harga yang lebih murah atau mutu yang lebih tinggi) dan kelemahan-kelemahan, sekaligus juga peluang-peluang eksternal dan ancaman-ancaman yang dihadapinya. 4. Mengembangkan Rencana Bisnis Setelah pengusaha menilai pasar dan mempertimbangkan keunggulan-keunggulan kompetitifnya, maka mereka dapat memutuskan untuk menciptakan bisnis tertentu. Mereka perlu mengembangkan rencana bisnis (business plan), yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai produk atau jasa, sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi, pemasaran yang dibutuhkan untuk menjual produk atau jasa tersebut, dan pendanaan yang dibutuhkan. Manfaat rencana bisnis tidak hanya terbatas untuk membantu pengusaha memperoleh dana guna mendukung pembukaan bisnis. Rencana tersebut akan digunakan sebagai panduan dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis di sepanjang usia bisnis. Rencana bisnis memberikan arah bagi perkembangan bisnis di masa mendatang. Kegagalan atau keberhasilan setiap perusahaan sebagian tergantung pada rencana bisnisnya. Penilaian Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis yang mengelilingi suatu bisnis meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan industri, dan lingkungan global. Lingkungan Ekonomi. Lingkungan ekonomi dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan akan produk dapat berubah sebagai respons terhadap kondisi perekonomian di masa mendatang. Permintaan akan suatu rpoduk dapat sangat sensitif terhadap kekuatan perekonomian. 8

9 Lingkungan Industri. Lingkungan industri dinilai untuk menentukan tingkat persaingan. Jika suatu pasar akan produk tertentu dilayani oleh hanya satu atau beberapa perusahaan saja, maka sebuah perusahaan baru kemungkinan dapat meraih bagian pasar yang signiifikan. Lingkungan Global. Lingkungan global dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan akan produk dapat berubah sebagai respons atas kondisi-kondisi global di masa mendatang. Rencana Manajemen Rencana manajemen, yang meliputi rencana operasi, berfokus pada usulan struktur organsiasi perusahaan, produksi, dan sumber daya manusia. Struktur Organisasi. Struktur organisasi mengidentifikasikan peranan dan tanggung jawab para karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan. Struktur organisasi dari sebuah pabrik baru akan lebih rumit jika dibandingkan dengan struktur organisasi toko pengiriman Pizza. Produksi. Berbagai keputusan harus dibuat mengenai proses produksi, seperti misalnya tempat (lokasi) fasilitas produksi dan desain serta tata ruang fasilitas tersebut. Keputusan mengenai lokasi dapat memberikan biaya yang besar pada kinerja perusahaan karena ia akan memengaruhi biaya sewa lokasi dalam sebuah gedung maupun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis. Sumber Daya Manusia. Bisnis harus membuat suatu lingkungan kerja yang akan memotivasi para karyawannya. Bisnis juga harus memiliki rencana untuk mengawasi dan mengevaluasi karyawan-karyawannya tersebut. Dengan melakukan pengawasan dan memberikan kompensasi kepada para karyawan secara benar, bisnis tersebut dapat memastikan bahwa para karyawan bekerja keras untuk memaksimalkan kinerjanya. Rencana Pemasaran Rencana pemasaran akan berfokus pada pasar target, karakteristik produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Pasar Target. Suatu bisnis baru mungkin tidak diketahui oleh pusat targetnya dan terlebih dahulu perlu mendapatkan kepercayaan dari para konsumen. Jika para pemiliknya yakin 9

10 bahwa produk mereka lebih baik daripada produk-produk lain, mereka harus membuktikan bahwa produk mereka memang lebih baik. Karakteristik Produk. Rencana bisnis hendaknya menguraikan karakteristik produknya, dengan penekanan pada apa yang membuat produk tersebut lebih menarik daripada produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya. Penentuan Harga. Usulan harga produk juga sebaiknya dimasukkan. Harga dari produkproduk serupa yang dijual oleh pesaing sebaiknya juga disebutkan. Harga akan memengaruhi permintaan akan produk tersebut. Distribusi. Rencana bisnis sebaiknya menguraikan cara-cara mengenai bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada para konsumen. Beberapa produk dijual langsung ke konsumen. sedangkan beberapa yang lain didistribusikan melalui gerai-gerai ritel. Promosi. Rencana bisnis juga sebaiknya menjelaskan cara-cara mengenai bagaimana produk tersebut akan dipromosikan. Strategi promosi sebaiknya konsisten dengan profil konsumen. Sebagai contoh, produk-produk yang menarik minat mahasiswa perguruan tinggi dapat dilakukan di koran-koran mahasiswa. Rencana Keuangan Rencana keuangan menentukan cara-cara bagaimana bisnis akan didanai. Rencana ini juga mencoba untuk menunjukkan kelayakan penciptaan bisnis tersebut. Pendanaan. Pendirian suatu bisnis membutuhkan dana untuk membeli mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan dan melakukan pemasaran. Sebagian besar perusahaan sangat mengandalkan diri pada pendanaan dari pengusaha yang mendirikannya. Setelah bisnis tumbuh dan memiliki catatan kinerja yang baik, pemilik bisnis dapat meminjamkan dana dari lembaga-lembaga keuangan. Untuk memperoleh pinjaman dari suatu lembaga keuangan (seperti misalnya bank komersial). perusahaan perlu menyajikan rencana bisnis yang terinci. Lembaga pemberian pinjaman akan menilai rencana bisnis guna menentukan apakah bisnis tersebut akan berhasil dan karenanya layak mendapat pinjaman. Suatu bisnis dapat mempertimbangkan untuk menerbitkan saham hanya setelah mampu menunjukkan kinerja yang memadai selama beberapa tahun. 10

11 5. Manajemen Risiko oleh Pengusaha Seorang pengusaha akan merencanakan bisnis barunya, mereka sadar bahwa meraka akan terekspos pada risiko bisnis (business risk), atau ketidakpastian kinerja bisnis di masa yang akan datang. Laba masa depan sebuah perusahaan adalah suatu hal yang tidak pasti karena ketidakpastian yang melengkapi ekspektasi pendapatan dan pengeluarannya. Beberapa bisnis memiliki risiko yang lebih tinggi daripada yang lainnya. Ketergantungan pada Suatu Pelanggan Perusahaan yang hanya mengadalkan diri pada satu pelanggan untuk sebagian besar bisnisnya memiliki tingkat risiko bisnis yang tinggi karena kinerja mereka akan mengalami penurunan yang substansial jika pelanggan pindah ke perusahaan pesaing. Ketergantungan pada Satu Pemasok Perusahaan yang mengandalkan diri pada pemasok tunggal untuk sebagian besar persediaannya dapat terkena dampak yang sangat besar jika pemasok tersebut tidak memenuhi kewajibannya. Ketergantungan pada Seorang Karyawan Penting Ketika sebuah perusahaan mengandalkan diri pada seorang karyawan penting untuk pengambilan keputusan-keputusan bisnis, kematian atau pengunduran karyawan tersebut dapat memberikan dampak yang mendalam pada kinerja perusahaan. Eksposur terhadap e-risiko Teknologi informasi telah menimbulkan risiko-risiko baru dan meningkatkan kompleksitas manajemen risiko. Sebagai contoh, terdapat risiko di mana data elektronik dapat dicuri dan digunakan untuk cara-cara yang dapat memberikan pengaruh buruk pada bisnis. Perbankan dan perdagangan sekuritas secara online telah menciptakan eksposur risiko yang tinggi. Layanan-layanan seperti ini rentan terkena potensi kerugian akibat kebocoran keamanan melalui hacking jaringan, virus, dan pencurian elektronik. 11

12 Daftar Pustaka Griffin, Ricky W, and Elbert Ronald 2013, Business, 8th edition, Pearson Education, New Jersey. Bab 4 Madura Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing, USA. Bab 6 12

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis KEWIRAUSAHAAN. Dosen : FITRIA NURSANTI, SE., MPd. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Akuntansi

Pengantar Bisnis KEWIRAUSAHAAN. Dosen : FITRIA NURSANTI, SE., MPd. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Akuntansi Pengantar Bisnis Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis KEWIRAUSAHAAN Dosen : FITRIA NURSANTI, SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi Bagian Isi Ciri wirausahawan Business Plan Keunggulan Kompetitif Perkembangan

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 04 MK84014 Abstract Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan bentuk pemilikan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri

KONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit. 3. Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si PENGANTAR BISNIS SHINTA RAHMANI, SE., M.Si Email : bushinta.umb@gmail.com KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 64 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 03 MK84014 Abstract Etika bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis.

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis. BAB 1 Merencanakan Bisnis SASARAN PEMBELAJARAN : Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis. Menjelaskan fungsi-fungsi utama bisnis Menjelaskan bagaimana membuat rencana bisnis

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Merencanakan Bisnis. Fakultas FEB. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen

Modul ke: Pengantar Bisnis. Merencanakan Bisnis. Fakultas FEB. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen Modul ke: Pengantar Bisnis Merencanakan Bisnis Fakultas FEB Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen LIMA PEPEGANG KEPENTINGAN UTAMA DALAM BISNIS Pemilik (Owners): Setiap bisnis dimulai

Lebih terperinci

Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen

Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) 1 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pengantar Bisnis Kode Mata Kuliah : SM 30-040 SKS : 2 (2-0) Waktu Pertemuan : 2 x 50 Pertemuan Ke : 1 (pertama) A. Tujuan 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Modul ke: 03 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Mengapa Orang mengambil Tantangan wirausaha

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS 1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran KSPPS BMT Al-Hikmah mulai memperkenalkan produk penyaluran dana melalui pembiayaan yang diberikan anggotanya sejak

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : MODUL PERKULIAHAN MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : A. Kriteria Investasi B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Fakultas Program

Lebih terperinci

Materi Kuliah CUSTOMER RELATIONS PRODI KOMUNIKASI UII TAHUN AJARAN

Materi Kuliah CUSTOMER RELATIONS PRODI KOMUNIKASI UII TAHUN AJARAN Materi Kuliah CUSTOMER RELATIONS PRODI KOMUNIKASI UII TAHUN AJARAN 2006-2007 Kuliah 5 Customer Relationship Management (CRM) Kekuatan pelanggan yang semakin meningkat dan tajamnya persaingan menjadikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengadu nasib di daerah lain, ataupun pekerjaan yang dipindah tugaskan ke. ingin memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengadu nasib di daerah lain, ataupun pekerjaan yang dipindah tugaskan ke. ingin memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini mobilitas penduduk di Indonesia sangat tinggi, banyak orang yang berpindah dari suatu daerah ke daerah yang lain karena alasan pendidikan, mengadu nasib

Lebih terperinci

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas EKONOMI & BISNIS Yusman, SE., MM. Program Studi Akuntansi - S

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal (capital market) adalah pasar atau tempat yang menfasilitasi perdagangan dan penerbitan dana-dana jangka panjang seperti saham, obligasi atau surat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN)

PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN) Kewirausahaan II Modul ke: 01 Fakultas F E B PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN) by Syahlan A.Sume Program Studi Manajemen PENTINGNYA BUSINESS PLAN Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha

Lebih terperinci

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts Product Knowledge and Price Concepts Minggu-15 Membangun Nilai, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (2) (building customer value, satisfaction, and loyalty) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester Pengantar Manajemen dan Bisnis Otorisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem perdagangan dan transaksi di dunia. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Pengertian Pengantar Bisnis. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Pengertian Pengantar Bisnis. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Pengertian Pengantar Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pembahasan Tujuan, sumber daya, dan stake holder bisnis

Lebih terperinci

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran)

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Hensi Margaretta, MBA. 1 Pokok Bahasan Hambatan dalam riset pemasaran Permintaan pasar 2 Pendahuluan Pemasar memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat, dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11. DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH :

TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11. DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH : TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11 DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH : NAMA : ALIFIA PUTRI MAULIDASARI NIM : 2012 12 214 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi Kami

Kebijakan Privasi Kami Kebijakan Privasi Kami Terakhir diubah: 12 Desember 2014. Ringkasan perubahan dapat dibaca di bagian bawah Kebijakan Privasi ini. Tujuan dari Kebijakan Privasi ini untuk memberikan gambaran umum tentang

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB III DEFINISI MASALAH

BAB III DEFINISI MASALAH BAB III DEFINISI MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Tantangan dunia usaha semakin lama semakin berat dan rumit karena dinamika yang terjadi di pasar. Kebutuhan dan selera konsumen terus mengalami perubahan.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA WIRAUSAHA

PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA WIRAUSAHA Makalah Presentasi Pada Pelatihan Pendirian dan pengelolaan Business Centre untuk mahasiswa yang diselenggarakan oleh EEC UNY pada tanggal 15 Oktober 2011 di FE UNY PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,

Lebih terperinci

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE 1. Apa itu Pemasaran Langsung 2. Manfaat dan Pertumbuhan Pemasaran Langsung 3. Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung 4. Bentuk Pemasaran

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lingkungan Toko Lingkungan toko merupakan salah satu bagian dari bauran eceran yang memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: 4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Hirdinis Mansyur, SE, MM. Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

STUDI KASUS AMAZON.COM

STUDI KASUS AMAZON.COM STUDI KASUS AMAZON.COM A. SEJARAH AMAZON.COM Amazon.com merupakan situs perdagangan retail terbesar di dunia, yang memulai roda usahanya dengan hanya menjual buku secara online namun sekarang menjamah

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

DESAIN PRODUK DAN JASA

DESAIN PRODUK DAN JASA DESAIN PRODUK DAN JASA DESAIN PRODUK APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUK? Produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebut

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia akan mendorong tumbuhnya industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan. Dalam rangka menggerakkkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bandung merupakan kota yang terkenal dengan industri kreatif di bidang fashion, dengan desain yang unik dan mengikuti trend masa kini. Bandung sebagai kota mode

Lebih terperinci

Karya ilmiah. Peluang Bisnis. Dengan judul STRATEGI DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Disusun oleh.

Karya ilmiah. Peluang Bisnis. Dengan judul STRATEGI DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Disusun oleh. Karya ilmiah Peluang Bisnis Dengan judul STRATEGI DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun oleh Rizwan syaifullah Nim:10.12.4795 i Kata pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada

Lebih terperinci

dan strategi perusahaan dalam corporate planning.

dan strategi perusahaan dalam corporate planning. 13 A. Pengertian Analisis SWOT BAB II LANDASAN TEORI SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN E-MARKETING PADA PT. PUM UTAMA

PENERAPAN E-MARKETING PADA PT. PUM UTAMA PENERAPAN E-MARKETING PADA PT. PUM UTAMA Liestya Hanirianty Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Sari Setyolani Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Dan Eka

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan Point Pembahasan Definisi manajemen pemasaran Trend bisnis saat ini dan dampaknya pada perubahan konsep manajemen pemasaran Tugas seorang pemasar/departemen pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. Bank Mandiri, Tbk Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Beban SKS (1) Minggu Ke (2) Materi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketinggalan dalam menggunakan komputer untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. ketinggalan dalam menggunakan komputer untuk mempermudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak sekali perangkat keras dan lunak yang dapat membantu suatu pekerjaan menjadi lebih mudah. Komputer sudah mengendalikan

Lebih terperinci

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran (Marsum 2009 dalam Firbani 2006) menjelaskan bahwa, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH : MITA PERMATA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DISUSUN OLEH : MITA PERMATA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STRATEGI MARKETING DALAM E-BUSINESS DISUSUN OLEH : MITA PERMATA 08.11.2313 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin Modul ke: 10 Martolis, Fakultas TEKNIK Kewirausaan MT Pemasaran Program Studi Teknik Mesin Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Manajemen proyek (2) Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id DASAR-DASAR

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ledakan media memampukan perusahaan menjual produk dan jasa secara langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara. Media yang ada, cetak dan siaran, katalog,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dasar / pondasi dari sebuah usaha yang akan dibangun / dijalankan adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. Pada banyak kasus yang

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Resource Dependence Theory adalah studi tentang bagaimana sumber daya eksternal organisasi mempengaruhi perilaku organisasi. Teori

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Dosen : Agus Arijanto,SE,MM. Manajemen

Pengantar Bisnis. Dosen : Agus Arijanto,SE,MM. Manajemen Pengantar Bisnis Modul ke: 03Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Manajemen Etika Bisnis dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaannya, Tanggungjawab Sosial Bisnis Terhadap Karyawan,Pemilik,

Lebih terperinci