Dasar-dasar Logika. Definisi & Keputusan

dokumen-dokumen yang mirip
Dasar-dasar Logika. Proposisi. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Hubungan Masyarakat. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas. Program Studi

PENGERTIAN. 3. Pengertian, adalah tanggapan atau gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA FORMAL. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 13Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

PERTEMUAN III PENGERTIAN, KATA, DAN TERM

Dasar-dasar Logika. Berpikir Rasional

HAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI

FILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.

Nama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

MAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris. Disusun oleh : Nama : NPM :

Dasar-dasar Logika. Teori dan Probabilitas

SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang

Matakuliah : L0022 Filsafat Ilmu dan Logika Tahun : BAB X PENGERTIAN, PENGGOLONGAN DAN DEFINISI Pertemuan 10

Definisi Proposisi Proposisi adalah susunan kalimat sempurna yang bisa disifati dengan salah atau benar.

PERLENGKAPAN LOGIKA BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

DASAR-DASAR LOGIKA. Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

Logika, dan bahasa. OLEH Doris Febriyanti M.Si UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2016

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

Jadi d mempunyai sifat R

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PROPOSISI. Novy SetyaYunas. Pertemuan 4

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

c. DEFINISI DAN KLASIFIKASI

PERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS

Catt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Ilmu Penalaran atau Logika

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara-1

Pancasila sebagai Sistem Etika-1

Nantia Rena Dewi Munggaran

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.7

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam

A. A B. E C. I D. O E. S

Pengertian Logika (1)

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

TAHAP II PENALARAN : PROPOSISI

MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.

Pengetahuan dan Kebenaran

II. KAJIAN PUSTAKA. untuk menggunakan unsur-unsur bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan

SUPLEMEN MATERI KULIAH LOGIKA PENALARAN INDUKSI YUSUF SISWANTARA., S.S., M. Hum

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

29. Beberapa seniman berambut panjang. Orang itu berambut panjang jadi tentu ia seniman.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

MATEMATIKA DASAR (Ekivalensi dan Kuantifikasi)

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

SILOGISME DAN ENTIMEN

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

Pengertian Lalu Lintas

PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

Pengertian Kalimat Efektif

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

MATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERNYATAAN (PROPOSISI)

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya manusia tetap bergantung pada orang lain walaupun sampai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

Modul Ilmu Mantiq/Logika. Dosen: Ahmad Taufiq MA

BAB IV PENDAFTARAN BOEDEL. seseorang, dalam arti keseluruhan aktiva dan pasiva. mengkonstatir harta boedel (mencari tahu isi dari boedel).

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

Pendahuluan. Bab I Logika Manusia

FILSAFAT MANUSIA. Intelek dan kehendak manusia. Masyhar Zainuddin. Modul ke: Fakultas Fakultas. Program Studi Pendidikan Psikologi

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 2 September 2007 Pertemuan-1-2 1

MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.

KALIMAT DEKLARATIF (Minggu ke-1 dan 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas

BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

ANALITIK (1) Analitik:

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

REVIEW ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 )

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

Resume Materi Perkuliahan Dasar-Dasar MIPA

Transkripsi:

Dasar-dasar Logika Modul ke: 03 Definisi & Keputusan Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc

1.Definisi Pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk menentukan pengetahuan tentang sesuatu. Dalam kehidupan ilmiah maupun kehidupan sehari-hari banyak ditemukan definisi. Pembicaraan tentang suatu ilmu, selalu diawali dengan definisi. Mendefinisi adalah menyebut sekelompok karakteristik suatu kata sehingga dapat mengetahui pengertian serta dapat membedakan dengan kata lain yang menunjuk kepada obyek lain pula. Karakeristik kata itu adalah jenis (genera) dan sifat pembeda (differentia) Mendefinisi suatu kata adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya.

Rambu Membuat Definisi a. Definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan. Definisi terlalu luas, ex: Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai aturanaturan Pidato adalah cara untuk mempengaruhi oang lain dengan kata-kata.

Definisi terlalu sempit, ex: Kursi adalah tempat duduk yang dibuat dari kayu bersandaran dan berkaki Jujur adalah sikap mau mengakui kesalahan sendiri Kekayaan adalah hasil pertanian yang dapat disimpan

b. Definisi tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan. Definisi yang melanggar ketentuan ini disebut definisi sirkuler, berputar atau tautology. Ex: Wajib adalah perbuatan yang haru dikerjakan Kafir adalah orang yang ingkar Merdeka adalah dalam keadaan bebas

c. Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan. Definisi yang melanggar ketentuan ini disebut definisi obscurum per obscurius, artinya menjelaskan sesuatu justru dengan keterangan yang tidak jelas. Ex: Sejarah adalah samudera pengalaman yang selalu bergelombang tiada putus-putusnya Kehidupan adalah sepotong keju Sedekah adalah pembuka pintu surga

d. Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif Ex: Benar adalah sesuatu yang tidak salah Miskin adalah keadaan tidak kaya Indah adalah sesuatu yang tidak jelek

Keadaan yang tidak mungkin dihindari bentuk negatif diperbolehkan Ex: Orang buta adalah orang yang indera penglihatannya tidak berfungsi Orang buntung adalah orang yang tidak mempunyai anggota tubuh lengkap Orang miskin adalah orang yang penghasilannya tidak cukup

Kata Satuan terkecil dalam proposisi logika, yaitu KATA Berbeda dengan ilmu Bahasa yang menyelidiki kata dari segala aspeknya, penyelidikan Logika bertujuan mencari pengertian kata dan bagaimana penggunaan setepatnya. Penyelidikan kata penting untuk membentuk pemikiran

Kategorisasi pengertian Kata 1. Positif, Negatif dan Privatif 2. Universal, Partikular, Singular, dan Kolektif 3. Konkret dan Abstrak 4. Mutlak dan Relatif 5. Univok, Equivok dan Analog

Kata Positif, Negatif dan Privatif Positif Mengandung penegasan adanya sesuatu. Ex: gemuk (adanya daging), kaya (adanya harta benda), pandai (adanya ilmu), dsb Negatif diawali dengan kata tidak, tak, non, atau bukan. Ex: tidak gemuk, tidak kaya, tidak pandai, dsb Privatif mengandung makna tidak adanya sesuatu. Ex: tidak adanya daging (kurus), tidak adanya ilmu (bodoh), tidak adanya harta (miskin)

Kata Universal, Partikular, Singular, dan Kolektif Universal mengikat keseluruhan bawahannya Ex: rumah, kursi, hewan, tumbuhan, manusia, dsb Partikular mengikat bawahan yang banyak, tapi tidak mencakup keseluruhan anggota yang diikatnya. Ex: sebagian manusia, beberapa kursi, sejumlah hewan, sebagian besar manusia, dsb

Singular mengikat satu bawahan. Kebalikan daripada universal Ex: Presiden RI kedua, nama sungai terpanjang di Indonesia, Dekan Fakultas Hukum UI, Hasan, Fatimah, Serayu, dsb. Kolektif Mengikat sejumlah barang yang mempunyai kesamaan fungsi, membentuk satu kesatuan. Ex: regu, kesebelasan, tim, panitia, dewan, dsb.

Kata Konkret dan Abstrak Konkret menunjuk pada sesuatu yang mempunyai eksistensi tertentu. Ex: buku, kursi, rumah, mobil, dsb Abstrak menunjuk kepada sifat, keadaan, kegiatan yang dilepas dari obyek tertentu. Ex: kebodohan, kekayaan, kesehatan, kepandaian, dsb

Kata Mutlak dan Relatif Mutlak dapat dipahami tanpa membutuhkan hubungan dengan benda lain. Ex: buku, rumah, kuda, dsb Relatif tidak dapat dipahami dengan sendirinya, tapi harus selalu ada hubungannya dengan benda lain Ex: ayah, pemimpin, suami, kakak, kakek, dsb

Kata Univok, Equivok, dan Analog Univok kata yang mempunyai satu makna yang jelas, tidak membingungkan Ex: pulpen, pensil, botol, kursi, dsb Equivok mengandung makna lebih dari satu Ex: bunga, bulan, buku, dsb Analog kata yang dalam pemakaiannya mempunyai makna yang berbeda dengan makna aslinya, tetapi masih mempunyai persamaan juga. Semua kata dapat dibuat dalam makna analog. Ex: Bunga itu merupakan bagian tanaman yang paling indah. Waktu muda ia adalah bunga di desa ini Bila hujan bumi akan basah Banyak pejabat enggan pindah dari tempat yang basah

Keputusan (Putusan) Suatu perbuatan dari manusia yang bersifat intelek. Perbuatan manusia dalam pernyataan akal budi tentang persesuaian dan ketidaksesuaian yang terdapat di antara dua gagasan atau sesuatu dengan sesuatu. Kegiatan akal budi mengiyakan, memperteguh atau menguatkan, mengakui atau memungkiri terhadap sebuah gagasan atau sesuatu tentang sesuatu.

Unsur Perbuatan Manusia dalam Keputusan 1. Perbuatan (akal) manusia 2. Perbuatan manusia tentang mengakui atau memungkiri 3. Kesatuan antara Subyek dan Predikat. Kesatuan yang disatukan atau dipisahkan Subyek (S) = Predikat (P); atau Subyek (S) Predikat (P)

Jika kata merupakan penampakan lahiriah dari pengertian, maka kalimat adalah penampakan lahiriah dari Keputusan. Karena itu, Keputusan (kalimat) adalah satu-satunya ucapan yang benar atau tidak benar Keputuan (kalimat) selalu mengakui atau memungkiri kenyataan. Artinya, Pengertian (kata) belum (tidak) bisa disebut benar atau tidak benar. Sebab sebagai pengertian (kata) belum (tidak) menyatakan sesuatu tentang kenyataan.baru menjadi benar atau tidak benar, apabila keputusan itu dihubungkan satu sama lain.

Unsur-unsur Keputusan 1. Subyek 2. Predikat 3. Kata penghubung (mengakui atau memungkiri hubungan antara subyek dan predikat)

Hakikat Keputusan Hakikat keputusan adalah menyelenggarakan sintesis. Sintesis tersebut bukan sekadar asosiasi atau sekadar hasil dari dua tangkapan indera, melainkan betul-betul mrupakan suatu aktivitas.

Bentuk-bentuk Keputusan 1. Secara psikologis a. Keputusan Formal b. Keputusan material 2. Secara pengakuan atau pemungkiran a. Keputusan Kategoris b. Keputusan hipotetis

Terima Kasih Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc