BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Domestik Bruto (PDB), dan opportunity cost, yang dihitung dengan tingkat suku bunga.

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data ini

III. METODE PENELITIAN. diperoleh dari Yahoo Finance dan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III PERGERAKAN PERMINTAAN UANG

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

METODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KOINTEGRASI DATA RUNTUN WAKTU INDEKS HARGA KONSUMEN BEBERAPA KOMODITAS BARANG KOTA di JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Data dan Spesifikasi Model Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negara dengan jumlah pengangguran paling tinggi di seluruh dunia.

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab sebelumnya telah disinggung mengenai error correction model (ECM) seringkali digunakan dalam menguji stabilitas permintaan uang. Penggunaannya karena ECM memiliki kelebihan dapat menangkap pergerakan dinamis dalam jangka pendek. Dalam penggunaan ECM melibatkan pengukuran ekonometrika kointegrasi yang dapat mengukur keseimbangan jangka panjang. Penelitian ini akan menggunakan ECM dengan melibatkan kointegrasi. 4. 1 Spesifikasi Model Model yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan asumsi Indonesia sebagai small open economy. Model permintaan uang yang digunakan dalam bentuk persamaan semi-log, yaitu : ln M t a0 a1 lnyt a2 r t t Dimana : M adalah uang riil definisi luas (M2) Y adalah pendapatan nasional yang diproksikan dari Indeks Produksi r adalah tingkat suku bunga SBI 1 bulan 33

Pengujian stabilitas permintaan uang dalam jangka panjang digunakan metode ekonometrika kointegrasi dengan untuk mengetahui hubungan antarvariabel dalam jangka penjang. Setelah memperlihatkan hubungan antarvariabel dalam jangka panjang. Metode selanjutnya menguji stabilitas parameter dalam jangka pendek dengan menggunakan error correction model, yaitu : ln M t m a1 i ln M t i a2i Yt i a0 ln m i 1 i 0 i 0 m a 3i r t i EC t 1 u t Penggabungan pergerakan dinamis jangka pendek dan keseimbangan jangka panjang merupakan indikasi adanya stabilitas permintaan uang. Selanjutnya, untuk menguji stabilitas koefisien variabel digunakan metode CUSUM dan CUSUMSQ. Hal ini dilakukan untuk penghitungan yang lebih robust. 4. 2 Data dan Variabel Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari CEIC dan International Financial Statistic (IFS). Data yang digunakan adalah data bulanan sejak bulan Januari 1993 hingga bulan Agustus 2007. Mengapa menggunakan data bulanan karena semua data yang digunakan pada penelitian ini tersedia dan secara statistik data bulanan dapat dikatakan baik. Mengapa periode penelitian dimulai dari bulan Januari 1993 hingga bulan Agustus 2007 karena penelitian ini ingin mendapatkan observasi yang berjumlah banyak. Banyaknya observasi pada penelitian adalah 176 observasi 34

Variabel-variabel yang digunakan disesuaikan dengan kondisi perekonomian Indonesia dan ketersediaan data dari variabel-variabel tersebut. Adapun, variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : Variabel Permintaan Uang Dalam melakukan penelitian permintaan uang, sulit untuk menghitung besarnya permintaan uang masyarakat. Dengan mengasumsikan pasar uang dalam keseimbangan maka permintaan uang sama dengan suplai uang atau jumlah uang beredar. Sehingga, jumlah uang beredar digunakan sebagai proksi permintaan uang. Definisi uang yang digunakan di Indonesia terdiri atas M1 dan M2. M1 merupakan uang dalam arti sempit yaitu uang kartal dan uang giral, masyarakat menggunakan M1 untuk keperluan transaksi. M2 merupakan uang dalam arti luas. Pada perkembangannya saat ini, penggunaan uang non tunai semakin berkembang. Bahkan uang non tunai berbasis kartu seperti kartu semakin likuid dan mendekati uang arti sempit. Pada penelitian ini akan digunakan uang dalam arti luas (M2). Permintaan uang digunakan pada nilai riil. Untuk mendapatkan permintaan uang arti sempit riil yaitu uang arti sempit yang telah memasukkan unsur inflasi perkapita. Indeks Harga Konsumen (IHK) digunakan sebagai proksi dari inflasi. Uang riil dikalkulasikan dengan cara M2 dibagi dengan IHK. M 2 M 2 riil = IHK Variabel Skala (scale variabel) 35

Variabel skala yang digunakan pada penelitian ini adalah Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang bersumber pada CEIC, dengan menggunakan Indeks Produksi tahun dasar 2000. PDB digunakan karena permintaan uang oleh masyarakat sebagian besar digunakan untuk keperluan transaksi. Tetapi sulit untuk mendapatkan besarnya transaksi yang dilakukan oleh masyarakat. Pendapatan nasional digunakan sebagai proksi transaksi masyarakat. Variabel Opportunity Cost Untuk menghitung opportunity cost memegang uang digunakan suku bunga dan nilai tukar. Variabel suku bunga mencerminkan opportunity cost memegang Besarnya opportunity cost pada penelitian ini diggunakan suku bunga SBI satu bulan, karena ketersediaan data dan SBI satu bulan diasumsikan sebagai risk free bonds di Indonesia. Adapun untuk menghitung suku bunga adalah : R = i t 1 i t 4. 3 Analisis Error Correction Model Metode ekonometrika ECM digunakan pada data runtun waktu atau time series. Penggunaan ECM melibatkan metode pengukuran ekonometrika yang disebut kointegrasi. Metode ECM digunakan untuk melihat pergerakan dinamis jangka pendek, sehingga dapat dilihat keseimbangan dalam jangka pendek. Sedangkan kointegrasi digunakan untuk melihat keseimbangan jangka panjang. Sebelum membahas ECM, terlebih dahulu dibahas mengenai konsep stasioneritas. 36

4. 3. 1 Stasioneritas Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam penggunaan data time series berupa otokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antar observasi dalam satu variabel karena data yang sama pada rentang waktu tertentu. Otokorelasi ini merupakan penyebab yang mengakibatkan data menjadi tidak stasioner. Sehingga, bila data dapat distasionerkan maka otokorelasi akan hilang. Dengan kata lain metode transformasi data untuk membuat data yang tidak stasioner menjadi stasioner sama dengan transformasi data untuk menghilangkan otokorelasi. Adanya keharusan stasioner pada data time series. Apakah yang dimaksud dengan data stasioner, data yang dikatakan stasioner jika rata-rata dan varians dari data tersebut konstan selama periode tertentu. Secara sederhana, suatu data yang stasioner akan bergerak stabil dan konvergen disekitar nilai rata-ratanya dengan kisaran tertentu (deviasi yang kecil) tanpa pergerakan positif maupun negatif. Proses yang stasioner mempunyai sifat : Rata-rata : E(Yt) = µy Varians : Var(Yt) = σ2y = E [(Yt - µy)2] Kovarians : cov (Yt, Yt+k) = E [(Yt - µy)(yt+k - µy)] = γk Suatu time series tidak stasioner disebut dengan random walk. Ada dua bentuk random walk yaitu random walk tanpa trend dan random walk dengan trend. random walk tanpa trend Merupakan model tanpa intercept, asumsi pada model ini adalah perubahan nilai Yt yang berurutan berdasarkan suatu distribusi probabilitas dengan mean 0. Sehingga modelnya dalam bentuk : Yt = Yt-1 + εt atau Yt - Yt-1 = εt ; E(εt); E(εt,εs) = 0; t s 37

ε t merupakan eror white noise (purely random) dengan mean = 0 dan varian = σ 2. Sehingga nilai Y pada waktu ke t sama dengan nilai Y pada waktu ke t-1 ditambah eror white noise. Dapat dituliskan bahwa : Y 1 = Y 0 + ε 1 Y 2 = Y 1 + ε 2 = Y 0 + ε 1 + ε 2 Y 3 = Y 2 + ε 3 = Y 0 + ε 1 + ε 2 + ε 3 Secara umum dapat dituliskan dalam bentuk : Y t = Y 0 + ε t E(Y t ) = E(Y 0 + ε t ) = E(Y 0 )+ E( ε t ) = Y 0 + 0 = Y 0 Var(Y t ) = Var(Y 0 + ε t ) = Var(Y 0 )+ Var( ε t ) = 0 + σ 2 = tσ 2 Y 0 merupakan konstanta maka nilai harapannya konstan yaitu Y 0 dan variannya 0. ε t bersifat white noise maka nilai harapannya adalah 0 dan variannya tσ 2. Dengan demikian varian mengalami peningkatan dan rata-ratanya konstan sejalan dengan bertambahnya waktu. Hal ini menunjukan model tidak stasioner. random walk dengan trend Adanya trend pada model random walk, adanya kemungkinan trend naik atau turun. Sehingga modelnya menjadi : Y t = Y t-1 + d + ε t Model tersebut dapat ditukiskan seperti: Y 1 = Y 0 + d + ε 1 Y 2 = Y 1 + 2d + ε 2 = Y 0 + d + d + ε 1 + ε 2 Y t = Y 0 + t d + ε t Secara umum dapat dituliskan dalam bentuk : 38

E(Y t = Y 0 + t d + ε t ) = Y 0 + t d Var(Y t = Y 0 + t d + ε t ) = tσ 2 Terlihat bahwa rata-rata dan varian berubah sepanjang waktu. Hal ini menunjukkan model tidak stasioner. Uji Stasioneritas Pengujian untuk mengetahui data time series stasioner atau tidak dapat digunakan unit root test. Uji unit root, Uji ini diperkenalkan oleh David Dickey dan Wayne Fuller. Proses unit root dimulai dengan model : Y t = ρ Y t-1 + ε t Dimana ε t adalah white noise error. Jika ρ = 1 maka model manjadi random walk tanpa trend karena varian Y t tidak stasioner. Y t disebut mempunyai unit root dengan kata lain tidak stasioner. Apabila melakukan manipulasi persamaan dengan cara mengurangi Y t-1 pada sisi kanan dan kiri, persamaan tersebut menjadi : Y t - Y t-1 = ρ Y t-1 - Y t-1 + ε t ΔY t = (ρ 1) Y t-1 + ε t atau ΔY t = δ Y t-1 + ε t Uji hipotesis dari persamaan tersebut : H 0 : δ = 0 H 1 : δ 0 Jika δ = 0 atau ρ = 1 maka diperoleh unit root yaitu data time series Y t tidak stasioner. 39

Pengujian signifikansi dilakukan terhadap koefisien regresi berupa uji-t, tetapi hipotesis tersebut tidak mengikuti distribusi t walaupun dengan menggunakan sampel besar. Alternatif lain yang digunakan adalah statistik tau (τ)atau yang dikenal dengan Dickey-Fuller (DF) test. Bila hipotesis yang menyatakan δ = 0 ditolak maka data time series adalah stasioner. Selain model diatas, pengujian DF dapat dilakukan dengan tiga model yang berbeda yaitu : 1. model random walk ΔY t = δ Y t-1 + ε t 2. model random walk dengan intercept ΔY t = β 1 + δ Y t-1 + ε t 3. model random walk dengan intercept dan memasukan variabel bebas waktu (t) ΔY t = β 1 + β 2 t + δ Y t-1 + ε t Dimana t adalah variabel trend atau waktu. Hipotesis nol adalah δ = 0 yang artinya data time series nonstasioner. Hipotesis alternatif adalah δ kurang dari nol yang artinya data time series stasioner. Pengujian pada ke-tiga model sebelumnya diasumsikan bahwa tidak ada korelasi diantara error (ε t ). Pada model dengan ada korelasi diantara error (ε t ), Dickey dan Fuller mengembangkan pengujian yang dikenal dengan augmented Dickey-Fuller (ADF) test. Pengujian ini dibentuk dengan augmenting atau menambah nilai lag dari variabel dependen ΔY t pada ke-tiga model diatas. Persamaan ADF sebagai berikut : ΔY t = β 1 + β 2 t + δ Y t-1 + m +ε t i Y t i i 1 40

Dimana ε t adalah white noise error dan ΔY t-1 = (Y t-1 - Y t-2 ), ΔY t-1 = (Y t-1 - Y t-2 ), dst. Jika δ = 0 maka data time series nonstasioner. Transformasi Data Menjadi Stasioner Untuk melakukan transformasi data menjadi stasioner dengan menggunakan Difference Stasionary Process (DSP) atau proses pembedaan stasioner. Model yang digunakan secara umum adalah ΔY t = β 1 + β 2 t + β 3 δ Y t-1 + ε t 1. Jika β 1 = 0, β 2 = 0, dan β 3 = 1 maka model tersebut menjadi random walk tanpa intercept : Y t = Y t-1 + ε t atau ΔY t = ε t Sehingga, E(ΔY t ) = 0 dan Var (ΔY t ) = σ 2 yang artinya model tersebut menjadi stasioner melalui proses pembedaan pertama. 2. Jika β 1 0, β 2 = 0, dan β 3 = 1 maka model menjadi random walk dengan intercept yang tidak stasioner : Y t = β 1 + Y t-1 + ε t Y t Y t-1 = β 1 + ε t atau ΔY t = β 1 + ε t maka : E(ΔY t ) = E(β 1 + ε t ) = β 1 dan Var (ΔY t ) = Var (β 1 + ε t ) = σ 2 Rata-rata dan varian menjadi konstan yang artinya model tersebut menjadi stasioner melalui proses pembedaan pertama. 3. Jika β 1 0, β 2 0, dan β 3 = 1 maka model menjadi random walk dengan trend atau deterministic trend : 41

Y t = β 1 + β 1 t + ε t dimana rata-rata : E(Y t ) = β 1 + β 2 t dan varian : Var (Y t ) = σ 2 Jika Y t dikurangi dengan rata-ratanya maka data time series akan stasioner. Proses ini disebut dengan trend stasionary process 4. 3. 2 Kointegrasi Kointegrasi terjadi apabila dua atau lebih variabel dinyatakan mempunyai hubungan atau keseimbangan jangka panjang. Dapat dikatakan kointegrasi adalah adanya pergerakan searah setiap variabel relatif terhadap satu sama lain pada jangka panjang. Kointegrasi dapat dilakukan jika variabel terikat stasioner pada derajat yang sama denan satu variabel bebas. Kadang kala dijumpai dua variabel yang masing-masing merupakan random walk atau tidak stasioner, tetapi kombinasi linear antara dua variabel tersebut merupakan time series yang stasioner. Hal ini menjadi peringatan dari regresi time series non-stasioner yang merupakan regresi palsu atau spurios reggression. Penggunaan ECM dapat memecahkan masalah regresi palsu tersebut. Terdapat beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk menguji keberadaan hubungan kointegrasi diantara variabel. Diantaranya adalah Uji Engel- Granger atau uji Augmented Engle-Granger dan Johansen Cointegration Test. Uji Engel- Granger atau uji Augmented Engle-Granger digunakan jika model terdiri atas satu persamaan saja. Sedangkan, Johansen Cointegration test lebih cocok bagi pengujian kointegrasi yang memiliki lebih dari satu persamaan (sistem persamaan). 42

Uji Engel-Granger atau uji Augmented Engle-Granger Secara sederhana metode Engle-Granger akan memvalidasi keberadaan hubungan kointegrasi antar variabel jika residual dari persamaan regresi antar variabel-variabel tersebut stasioner secara statistik. Pengujian kointegrasi baru dapat dilakukan jika derajat integrasi variabel-variabel yang ingin diuji lebih besar dari nol. Agar memperoleh hasil pengujian yang lebih valid minimal terdapat sebuah variabel independent dengan derajat integrasi yang serupa dengan variabel dependen. Keseragaman derajat integrasi pada keseluruhan variabel baik dependen maupun independen akan membentuk persamaan yang terbaik bagi pengujian hubungan kointegritas. Pengujian ini merupakan aplikasi dari DF atau ADF test yang dilakukan untuk memperoleh disturbance error term, ε t. Hasil perhitungan ε t diregresikan kembali dengan model : ε t = ρ ε t-1 + v kemungkinan adanya spurios reggression apabila koefisien R 2 lebih besar dari Durbin- Watson (d) statistik. Johansen Cointegrating Test Secara sederhana, metode Johansen menguji hipotesis apakah hubungan kointegrasi antar variabel full rank atau tidak. Hipotesis nol dari pengujian cointegrating rank adalah : Ho : λ i = 0, dimana i = r + 1...n Terdapat dua macam pengujian jumlah hubungan kointegrasi, yaitu trace statistic dan max statistic. 43

Metode Trace Statistic n λmax = -2log(Q) = -T log(1 ) dengan r = 0,1,2,...,n-2,n-1 r dimana Q adalah restricted maximised likelihood Metode Max Statistics ^ λmax = -Tlog(1- r 1 ) dengan r = 0,1,2,...,n-2,n-1 Series yang digunakan dalam pengujian mungkin saja memiliki rata-rata yang tidak 0 dan tren deterministik. Johansen kemudian memberikan lima macam kemungkinan spesifikasi pengujian hubungan kointegrasi: 1. Series y tidak memiliki tren deterministik dan persamaan kointegrasi tidak memiliki intercept. 2. Series y tidak memiliki tren dterministik dan persamaan kointegrasi memiliki intercept. 3. Series y memiliki tren linear namun persamaan kointegrasi hanya memiliki intercept. 4. Series y dan persamaan kointegrasi memiliki tren linear. 5. Series y memiliki tren kuadratis dan persamaan kointegrasi memiliki tren linear. 4. 3. 3 Error Correction Model (ECM) Dalam jangka panjang model time series dapat dibuktikan merupakan regresi terkointegrasi atau mengalami keseimbangan (stabil) dalam jangka panjang. Tetapi dalam jangka pendek model time series tersebut mungkin tidak mengalami keseimbangan yang 44

disebabkan oleh disturbance error term, ε t. Penyesuaian terhadap deviasi permintaan uang riil jangka pendek dilakukan dengan cara memasukkan error correction term yang berasal dari residual persamaan jangka panjang. Untuk mengkoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju pada keseimbangan jangka panjang disebut dengan Error Correction Mechanism (ECM). ECM merupakan bentuk VAR yang terrestriksi. Restriksi ini ditambahkan karena keberadaan bentuk data yang tidak stasioner namun terkoinegrasi. Spesifikasi ECM merestriksi hubungan jangka panjang veriabel-variabel endogen agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasinya, namun tetap membiarkan adanya dinamisasi jangka pendek. Dengan kata lain deviasi keseimbangan jangka panjang dikoreksi secara bertahap melalui series parsial penyesuaian jangka pendek. Model ECM melihat hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), dalam bentuk : ΔY t = a 0 + a 1 ΔX t + a 2 ε t-1 + e t ε t-1 merupakan eror kointegrasi lag 1. Apabila ε t-1 tidak nol maka model tidak mempunyai keseimbangan. Jika ε t-1 positif, a 2 ε t-1 negatif akan menyebabkan ΔY t negatif sehingga Y t naik kembali untuk mengkoreksi kesalaham keseimbangan. Sedangkan, Jika ε t-1 negatif, a 2 ε t-1 positif akan menyebabkan ΔY t positif sehingga Y t naik pada periode t untuk mengkoreksi kesalaham keseimbangan. Nilai mutlak a 2 dari menjelaskan seberapa cepat nilai keseimbangan dapat dicapai kembali. 45

4. 4 CUSUM dan CUSUMSQ Untuk melihat apakah estimasi dari koefisien jangka pendek bersama dengan estimasi koefisien jangka panjang stabil sepanjang waktu digunakan tes CUSUM (cumulative sum) dan CUSUMSQ(cumulative sum of square). CUSUM tes berdasarkan cumulative sum of residuals yang berdasarkan atas set pertama terhadap r observasi. CUSUMSQ statistik adalah updated recursively dan plot yang dibandingkan dengan break points. 46