BAB I PENDAHULUAN. peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan

dokumen-dokumen yang mirip
RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

pembentukan FSD pada tahun 2001 lalu. Kota tersebut dianggap mewakili kontradiksi neoliberalisme, ia merupakan kota finansial terbesar di India juga

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

Pidato Politik Pimpinan Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

1.1 Latar Belakang Masalah

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

Sosialisme Indonesia

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

PIDATO POLITIK PIMPINAN PARTAI RAKYAT PEKERJA

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

BAB 9 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.I Kesimpulan Hasil penelitian ini menjawab beberapa hal, sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian tesis ini,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN. Penulis menyimpulkan bahwa strategi perlawanan petani mengalami

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

Tiga Komponen Marhaenisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. Depresi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1929 telah

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE

BAB I PENDAHULUAN. negara. Akhir- akhir ini Venezuela menjadi sorotan dunia internasional atas

BAB V KESIMPULAN. Ilmu Hubungan Internasional mempelajari dinamika kasus negara

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB V PENUTUP Pertama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan mele

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. akan adanya perspektif penyeimbang di tengah dominasi teori-teori liberal. Kedua

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. terpokoknya adalah hasil di bidang pertanian. Tetapi karena Venezuela juga

BAB V PENUTUP. ikatan-ikatan sosial. Selain itu keberadaan masyarakat sipil juga berpengaruh

Desa Kota Lestari. Elanto Wijoyono COMBINE Resource Institution - Yogyakarta Urban Social Forum Solo, 20 Desember 2014

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Dalam Pembangunan

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si

FUNDAMENTALISME DAN NEOLIBERALISME

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak

POSTMODERNISME HUKUM

Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

Pendekatan Historis Struktural

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

STRATEGI ALBA MELAWAN HEGEMONI NEOLIBERALISME DAN MEMBANGUN INTEGRASI EKONOMI POLITIK KAWASAN AMERIKA LATIN

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Serikat Buruh * Sarana dan taktik apa yang harus digunakan. Serikat buruh muncul pertama kali di Inggris, Anton Pannekoek

Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara. Masih ingatkah Anda, apa yang dimaksud dengan ideologi? Mungkin

GERAKAN SOSIAL. Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF. proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi).

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

ALTERNATIF PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI. Oleh: S U B I S U D A R T O ARTIKEL 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Salvador Allende Dan Sosialisme Dengan Jalan Demokrasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Penulisan sejarah Amerika Latin merupakan sebuah tantangan bagi peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan dengan kawasan ini. Beberapa negara Amerika Latin saat ini dikenal sebagai negara-negara sosialis dan anti-kapitalis (Venezuela, Bolivia, Nikaragua), sehingga penulisan serta distribusi akan sumber-sumber ilmiah mengenai sejarah Amerika Latin sangat dibatasi oleh pihak-pihak yang kontra (pro-kapitalis) terhadap mereka. Seperti yang dikemukakan Soyomukti (2008:12) bahwa. Buku-buku tentang Amerika Latin masih jarang, apalagi tentang negaranegaranya yang menempuh jalur anti-kapitalisme dan menerapkan kebijakan kerakyatan (sosialisme) yang masih sangat jarang.... seorang kawan yang menjadi dosen Ilmu Hubungan Internasional mengakui bahwa kajian Amerika Latin sepertinya diasingkan, dengan cara membatasi literatur-literaturnya (baik sengaja ataupun tidak). Sepanjang pengetahuan peneliti, penulisan sejarah Amerika Latin yang menggunakan atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pun sangat sulit ditemukan. Buku-buku yang membahas sejarah di kawasan ini jumlahnya relatif sedikit bila dibandingkan dengan kawasan lainnya, apalagi bila dibandingkan dengan buku sejarah mengenai negara-negara Eropa. Hal tersebut menjadi semangat tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang gerakan sosial di Amerika Latin, khususnya di Venezuela. Ketertarikan peneliti mengangkat judul ini berawal saat membaca buku yang berjudul Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal karya

2 Nuryani Soyomukti. Di dalam buku tersebut, peneliti menemukan ternyata ada sebuah gerakan sosial yang berjasa dalam lahirnya revolusi di Venezuela, sebuah gerakan yang sangat modern sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah gerakan sosial baru. Saat ini pun terdapat berbagai gerakan sosial baru yang lahir akibat neoliberalisme yang melanda berbagai penjuru dunia, dimana neoliberalisme itu mendapat penolakan. Gerakan rakyat atau yang disebut juga dengan gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah (Andrianthy, 2009:12). Dalam penulisan sejarah sosial, gerakan sosial baru merupakan wujud dari fenomena baru. Seperti yang dikemukakan Laclau dan Mouffe (2008:vi) bahwa. Terdapat serangkaian fenomena baru yang merupakan dasar dari terjadinya mutasi historis. Serangkaian fenomena baru itu seperti misalnya kemunculan gerakan feminisme baru, gerakan-gerakan protes yang bersifat etnik, nasional dan minoritas gender, perjuangan ekologi anti-sistem yang dilakukan oleh lapis-lapis masyarakat yang termarjinalkan, gerakan anti senjata nuklir, bentuk-bentuk ganjil dari perjuangan sosial di negaranegara periferi kapitalis. Gerakan-gerakan tersebut memiliki karakteristik dan bagian dari gerakan sosial baru saat ini, dimana gerakan sosial baru pada kenyataannya menolak inti gagasan pertumbuhan dan pembangunan, yakni roda ideologis yang menggulirkan kapitalisme, materialisme dan modernitas (Singh, 2010:123). Berkat fungsi tiga kekuatan itulah maka dominasi Barat sangat terlihat pada masyarakat non-barat dan membuatnya terlihat menjadi masyarakat yang termarjinalkan.

3 Pemilihan Venezuela bukannya tanpa alasan, hal itu dikarenakan di Venezuela sendiri tidak ada gerakan sosial yang besar dan terorganisir. Gerakan sosial di Venezuela relatif kecil dan terpecah-pecah ke dalam berbagai kepentingan politik dan ekonomi. Pontoh [Ed.] (2005:80) mengemukakan bahwa. Minyak merupakan sumber utama pendapatan negara, maka seluruh organisasi lokal maupun nasional di Venezuela, baik tingkat partai maupun serikat buruh berlomba-lomba memperebutkan akses terhadap penguasaan minyak. Dengan kondisi seperti itu tak aneh jika perlawanan rakyat terhadap kekuasaan oligarki Venezuela selalu menemui kegagalan. Keadaan tersebut segera berubah setelah Hugo Chavez naik menjadi presiden Venezuela. Dengan Konstitusi tahun 1999 dan Plan Bolivar 2000, ia berusaha mengembalikan kesejahteraan rakyat serta menentang keras praktek neoliberalisme di Venezuela. Perjalanan dalam mewujudkan isi pokok dari Konstitusi 1999 serta Plan Bolivar 2000 yang berisi rencana-rencana dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat ternyata mengalami kendala, birokrasi saat itu masih dipenuhi oleh oposisi sehingga tak bersedia melaksanakan program-program sosial (Soyomukti, 2007:177). Pihak oposisi menolak menjalankan berbagai program yang sudah dicanangkan, ditambah lagi AS melalui berbagai korporasinya di Venezuela terus berusaha menggulingkan Chavez serta organisasi pendukungnya. Maka, dalam rangka melaksanakan Plan Bolivar 2000 dan bentuk protes terhadap kaum oposisi yang mendominasi pemerintahan serta mencium aksi penggulingan Chavez yang akan dilakukan pihak oposisi, Lingkaran Bolivarian secara legal diluncurkan dalam aksi massa yang dihadiri 500.000 massa di Caracas pada tanggal 17 Desember 2001 (Soyomukti, 2007:159).

4 Lingkaran Bolivarian merupakan sebuah gerakan sosial baru (new social movement) yang bukan hanya berpaku kepada nilai materi saja, tetapi termasuk kehidupan sosial dan budaya. Namun perlu diingat, terdapat sebuah asumsi dasar timbulnya gerakan sosial seperti yang dikemukakan Singh (2010:12) bahwa. Gerakan-gerakan tidaklah diciptakan, apalagi diluncurkan atau dipimpin oleh para pemimpin. Setiap kali ada kesempatan atau setiap kali muncul ketidakpuasan manusia yang melewati batas-batas kesabaran manusia, gerakan sosial muncul dengan sendirinya dan terwujud dalam aksi-aksi dari kesadaran kolektivitas yang bersifat konfliktual. Peneliti ingin menekankan bahwa ikon neoliberalisme bukan terletak pada kebijakan seorang presiden saja. Jadi Lingkaran Bolivarian disini hadir bukan untuk menentang pemerintahan Chavez yang jelas-jelas mendukung pembentukan gerakan ini, melainkan kelompok ini hadir sebagai perlawanan terhadap bentukbentuk neoliberalisme yang masih menghinggapi Venezuela. Terjadi dinamika gerakan sebagai perlawanan terhadap neoliberalisme, dari terciptanya Konstitusi Bolivarian, pengembalian Chavez sebagai presiden sampai nasionalisasi perusahaan swasta yang nantinya dijalankan oleh rakyat. Tahun 2003, Lingkaran ini pun berubah struktur menjadi Bolivarian Houses, karena dianggap belum terkonsolidasi dengan baik. Dengan melakukan penelitian ini, peneliti berharap dapat menganalisis perwujudan gerakan sosial baru di Venezuela yang ditunjukkan oleh Lingkaran Bolivarian. Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji masalah ini melalui sebuah karya ilmiah yang berjudul Lingkaran Bolivarian: Analisis terhadap Gerakan Sosial Baru di Venezuela tahun 2001-2003.

5 1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah Berdasarkan latar beiakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok permasalahannya adalah: Mengapa Lingkaran Bolivarian melakukan Perlawanan terhadap Neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003? Selain itu, untuk memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, peneliti telah merumuskan beberapa permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang lahirnya Lingkaran Bolivarian di Venezuela? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan Lingkaran Bolivarian dalam menentang neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003? 3. Bagaimana perkembangan Lingkaran Bolivarian dalam menentang neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003? 4. Bagaimana dampak yang diciptakan Lingkaran Bolivarian dalam menentang neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan merupakan hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan. Sama halnya dengan penelitian ini, yang memiliki tujuan, yang mencakup dua aspek, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Maksud dari tujuan umum adalah untuk mendapatkan informasi dan pelajaran berharga dari peristiwa sejarah di masa lampau agar menjadi pijakan dalam melangkah ke masa depan, Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Lingkaran Bolivarian sebagai awal kebangkitan rakyat Venezuela dalam menentang

6 neoliberalisme tahun 2001-2003. Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian karya ilmiah ini adalah: a. Mendeskripsikan latar belakang lahirnya Lingkaran Bolivarian di Venezuela serta alasan mereka menentang adanya neoliberalisme di negara tersebut. b. Mendeskripsikan upaya serta strategi yang dilakukan Lingkaran Bolivarian dalam menentang neoliberalisme di Venezuela. c. Mengkaji perkembangan Lingkaran Bolivarian dengan berbagai strateginya dalam melakukan penolakan terhadap neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003. d. Menggambarkan hasil atau perubahan yang dicapai dengan adanya gerakan Lingkaran Bolivarian di Venezuela tahun 2001-2003. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah a. Bagi Peneliti yaitu mendapatkan gambaran mengenai Lingkaran Bolivarian di Venezuela, dari kemunculan hingga dampak yang diciptakan oleh gerakan ini. Selain itu, peneliti pun menjadi tahu bagaimana Lingkaran Bolivarian mempunyai kekuatan dalam menentang neoliberalisme. b. Bagi Pembaca yaitu memberikan perspektif baru serta pemahaman yang bersifat ilmiah terhadap keberadaan Lingkaran Bolivarian sebagai salah satu bentuk dari new social movement (gerakan sosial baru). Sebuah gerakan yang

7 dewasa ini menjadi semakin populer demi menciptakan sebuah kesejahteraan serta partisipasi rakyat dalam pemerintahan. 1.5 Definisi Istilah a. Gerakan Sosial Baru Gerakan sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tindakan terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga-lembaga masyarakat yang ada (2008:443). Sedangkan Adrianthy mengemukakan gerakan rakyat atau yang disebut juga dengan gerakan sosial, merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah (2009:12). Menurut Tarrow dalam Budiardjo (2008:383), Gerakan Sosial adalah tantangan kolektif oleh orang-orang yang mempunyai tujuan bersama berbasis solidaritas, yang dilaksanakan melalui interaksi terus-menerus dengan para elite, lawan-lawannya dan pejabat-pejabat. Laclau dan Mouffe menyebut gerakan sosial sebagai perjuangan demokratik baru dan haruslah dipahami sebagai bentuk perlawanan-perlawanan terhadap bentuk-bentuk penindasan baru yang muncul dalam masyarakat kapitalisme maju (2008:xxxiv). Dewasa ini, terjadi perubahan pada konsep dasar tentang gerakan sosial, dari konsep berbasis kelas tradisional yang merupakan gerakan sosial lama

8 atau klasik menuju konsep gerakan sosial non-kelas yang baru dan kontemporer. Tidak seperti gerakan lama di masa silam, yang baru dan lebih berorientasi isu ini (Gerakan Sosial Baru) tidak selalu melibatkan dirinya pada wacana ideologis yang meneriakkan anti kapitalisme, revolusi kelas dan perjuangan kelas (Singh, 2010:121). Tujuan dan strategi gerakan baru cuma sedikit persamaan dengan gerakan di masa lalu yang berjuang untuk isu-isu seperti kenaikan upah buruh dalam industri dan perlawanan terhadap ketimpangan ekonomi dan eksploitasi kelas. Gerakan kontemporer pada umumnya tidak mendukung potensi munculnya pemberontakan petani atau perjuangan agraria. Laclau dan Mouffe (2008:xix) mengemukakan bahwa. Saat ini kita berada pada situasi pasca-marxisme (post-marxist), di mana tidak mungkin lagi untuk terpaku pada subyektivitas dan kelaskelas yang dielaborasi oleh Marxisme, tidak juga pada pandangannya tentang alur sejarah perkembangan kapitalisme, dan tidak juga pada konsepsi sosial komunisme sebagai masyarakat transparan di mana antagonisme sudah hilang. Ini mengartikan bahwa Gerakan Sosial Baru sudah menghilangkan sistem kelas di dalam perjuangannya. Yang ada hanyalah wujud baru dari sebuah gerakan sosial dengan perluasan isu dalam segala bidang serta aktor-aktor baru dalam masyarakat. Tampilan tegas Gerakan Sosial Baru adalah plural. Berbagai bentuk baru mulai diperlihatkan, seperti anti rasisme, anti nuklir, perlucutan senjata, feminisme, regionalisme dan etnisitas, kebebasan sipil, sampai ke isu-isu kebebasan personal dan perdamaian. Perubahan bentuk-bentuk

9 masyarakat mencerminkan perubahan dalam bentuk gerakan sosial (Singh, 2010:122). Sedangkan Laclau dan Mouffe (2008:x ii) mengemukakan bahwa. Gerakan sosial baru harus mampu membangun revolusi demokratik yang bersifat populis, yang dapat mengakomodir tuntutan berbagai macam kelompok-kelompok, seperti; kaum urban, kaum ekologis, anti-otoriterian, anti-institusional, feminis, anti-rasis, gerakan etnis, gerakan regional dan juga gerakan kaum minoritas dan kaum minoritas secara seksual. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Gerakan Sosial Baru didefinisikan oleh pluralitas cita-cita, tujuan, dan kehendak sosial mereka. Gerakan Sosial Baru umumnya bersifat global dan tidak terbagi-bagi. Tidak seperti gerakan klasik, medan Gerakan Sosial Baru umumnya transnasional. Wilayah aksi, strategi dan cara mobilisasi mereka adalah global. Perhatian sosial dan isu-isu yang bergulir menyeberangi batasbatas bangsa dan masyarakat. b. Lingkaran Bolivarian Lingkaran Bolivarian adalah pembangunan gerakan rakyat untuk menentang kebijakan-kebijakan neoliberalisme (kapitalisme global) di Amerika Latin secara umum maupun Venezuela secara khusus (Soyomukti, 2007:159). Pada mulanya, Lingkaran Bolivarian adalah komunitas yang mempelajari seluk-beluk konstitusi dan sejarah Venezuela. Lalu, Lingkaran Bolivarian bekerja untuk meningkatkan proyek-proyek komunitas lokal dan menggarap isu-isu besar seperti pendidikan dan kesehatan (Pontoh, 2005:101).

10 Lingkaran Bolivarian adalah organ dari demokrasi partisipatoris dimana rakyat biasa juga dilibatkan dalam proyek-proyek sosial yang dibiayai atau tidak oleh pemerintah, dan mendiskusikan bagaimana mempertahankan capaian-capaian yang diperkenalkan oleh gerakan revolusi Chavez (Soyomukti, 2007:160). Lingkaran Bolivarian merupakan kumpulan organisasi pendukung Chavez, mereka lebih memahami arti penting Undang-Undang no.49 ketimbang kaum kiri campuran dengan checklistchecklist mereka yang hanya bisa melihat sederetan langkah yang khas reformasi-reformasi kaum borjuis (Lebowitz, 2009:188). Lingkaran Bolivarian merupakan contoh dari sebuah Gerakan sosial Baru yang ada di Venezuela. Soyomukti (2007, 2007:159) mengemukakan bahwa. Secara legal Lingkaran Bolivarian diluncurkan dalam aksi massa yang dihadiri 500.000 massa di Caracas pada tanggal 17 Desember 2001. Lingkaran-lingkaran yang menyebar di berbagai sektor (buruh, tani, tentara, kaum miskin kota, seniman, mahasiswa, dan lain-lain) ini adalah bentukan dasar organisasi bagi revolusi dan telah memiliki jaringan,bahkan di luar negeri. Diperkirakan lebih dari 1.500.000 orang terorganisis oleh Lingkaran Bolivarian, lebih dari 10% adalah penduduk Venezuela. Meniru model Komite Pertahanan Revolusi di Kuba, tiap-tiap Lingkaran memiliki anggota khusus kurang lebih 10 orang, meskipun kadang juga bisa lebih dari itu. Singkatnya, Lingkaran Bolivarian berperan sebagai benteng demokrasi kerakyatan ala Venezuela. Dalam momen-momen tertentu, gerakan ini hadir dan terlibat secara aktif untuk mendukung program-program revolusioner demi kepentingan nasib rakyat sendiri.

11 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, serta sistematika penelitian. Bab II Landasan Teoritis Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai kajian pustaka dan teori-teori yang dijadikan landasan pemikiran yang relevan dengan kajian permasalahan dalam skripsi mengenai Lingkaran Bolivarian: Analisis terhadap Gerakan Sosial Baru di Venezuela tahun 2001-2003. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini membahas mengenai langkah-langkah metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mencari sumber, cara pengolahan sumber serta analisis dan cara penelitiannya. Bab IV Lingkaran Bolivarian dan Penentangannya terhadap Neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003 Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah disusun sebelumnya. Dalam bagian ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai latar belakang lahirnya Lingkaran Bolivarian di Venezuela. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan pemikiran yang mempersatukan Lingkaran Bolivarian dengan Hugo Chavez dalam

12 menentang neoliberalisme. Pembahasan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai berbagai berbagai strategi dari Lingkaran Bolivarian serta dampak dari keberadaan mereka dalam penolakan terhadap neoliberalisme di Venezuela tahun 2001-2003. Bab V Kesimpulan Bab ini terdiri dari kesimpulan. Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai inti pembahasan dari permasalahan-permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Hal ini tentunya dilakukan setelah peneliti menganalisis semua fakta yang ada dengan didukung oleh berbagai literatur yang telah peneliti baca.