BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

deskriptif korelation yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

Transkripsi:

BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang akan diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu daun sirih, dan variabel dependen adalah keputihan. Penelitian ini terdiri dari satu kelompok yang diidentifikasi berdasarkan keluhan keputihan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan daun sirih. Skema 3.1: Kerangka Konsep Pengaruh Daun Sirih Terhadap Penanganan Keputihan Pada Remaja Putri Variabel independen Variabel dependen Daun sirih Keputihan pada remaja putri Keterangan: = Variabel yang akan diteliti B. Hipotesa Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu ada pengaruh daun sirih terhadap penanganan keputihan pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah.

C. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel 1 Independen Daun sirih 2 Dependen Keputihan Definisi Operasional Suatu jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati keputihan dengan cara direbus dan dibilas ke vagina sebelum tidur selama 7 hari Cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina selain darah yang bersifat gatal, bau, dan dengan jumlah yang banyak Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Modul Observasi - - Lembar pre-test dan post-tes Wawancara 1. Skor jawaban dengan tidak (0-5) : Sembuh 2. Skor jawaban dengan ya (6-10) : Tidak Sembuh Ordinal

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperimental dengan jenis rancangan One Group Pretest Posttest, dimana peneliti melakukan penelitian hanya pada satu kelompok intervensi yang diukur sebelum dan sesudah diberi perlakuan daun sirih, tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Desain dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh daun sirih terhadap penanganan keputihan pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan daun sirih. Jenis rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Pretest Perlakuan Postest 01 X 02 Skema 4.1 Desain penelitian Keterangan : 01 : Penilaian keluhan keputihan sebelum diberi perlakuan daun sirih (pretest) X : Perlakuan dengan diberi daun sirih 02 : Penilaian keluhan keputihan sesudah diberi perlakuan daun sirih (posttest) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja putri yang mengalami

keputihan patologis yang datang berobat dari bulan Februari-Desember 2013 ke wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah yaitu sebanyak 20 orang. 2. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara total sampling yaitu sebanyak 20 orang. Kriteria inklusi yang menjadi responden yaitu: a. Belum menikah b. Batas umur responden 11-20 tahun c. Bersedia menjadi responden C. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah dengan alasan karena tempat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang keputihan sebelumnya dan sampel memenuhi kriteria penelitian. D. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Maret 2014-Juni 2014. E. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan dan izin darikepala Puskesmas Bandar Khalipah. Peneliti memulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada calon responden. Peneliti terlebih dahulu

memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian kepada calon responden. Jika calon responden bersedia untuk dijadikan objek penelitian, maka calon responden terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan data (confidentiality) responden, peneliti tidak mencantumkan nama (anomymous) tetapi hanya dengan memberi kode tertentu pada instrumen penelitian dan data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian, agar dapat memaksimalkan hasil yang bermanfaat (beneficience) dan meminimalkan hal yang merugikan (maleficience). F. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pre test dan post test. Bagian pertama pengumpulan data penelitian ini berupa data demografi yang terdiri atas kode responden, umur, dan pendidikan yang berguna untuk membantu peneliti mengetahui latar belakang dari responden yang bisa berpengaruh terhadap penelitian ini. Bagian kedua dan ketiga adalah lembar pre test dan post test berisikan pernyataan yang diambil dari tinjauan pustaka berdasarkan panduan penulisan kuisoner dari Emy Bardiyati (2010). Terdiri dari 10 pernyataan yang berguna untuk menilai keluhan keputihan yang dialami oleh remaja putri dengan pilihan jawaban ya dan tidak (dichotomy). Untuk jawaban Tidak diberi nilai 0 dan untuk jawaban Ya diberi nilai 1. Sehinga didapat nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 0. Semakin tinggi skor yang didapat semakin menunjukkan kecenderungan terhadap terjadinya keputihan.

Berdasarkan rumus Sudjana (1992): Panjang kelas = rentang kelas banyak kelas = 10 2 = 5 Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan nilai 0-5 responden sembuh dari keputihan, dan 6-10 responden tidak sembuh dari keputihan. Modul intervensi daun sirih berisikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menggunakan daun sirih dengan menggunakan prosedur cara pembuatan ramuan daun sirih dari Maharani (2010). G. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument(arikunto, 2006). Uji validitas instrument bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Uji validitas ini dilakukan oleh ahli dalam penelitian yaitu dosen Kebidanan Fakultas Keperawatan USU yang memiliki strata pendidikan S2, yang pernyataan dikatakan valid apabila CVI adalah > 0,7. Berdasarkan uji validitas tersebut, lembar pre test dan post test disusun kembali dengan bahasa yang lebih efektif dan dengan item-item pernyataan yang akan mengukur sasaran yang ingin diukur sesuai dengan teori atau konsep. Setelah dilakukan uji validitas maka didapatkan hasil CVI dengan nilai 0,9 untuk lembar pre test dan post testyang menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Setiadi, 2007). Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap keluhan yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian inidilakukan pada responden yang memiliki kriteria yang sama dengan responden yang menjadi subyek penelitian yakni sebanyak 10 orang. Kemudian jawaban dari responden diolah dengan menggunakan komputerisasi. Berdasarkan hasil perhitungan pada lembar pre test diperoleh nilai Cronbach s Alpha 0.97, dan post test 0.82. Suatu instrument dikatakan reliabel bila koefisiennya 0.57 atau lebih maka instrument dinyatakan reliabel (Polit & Hungler, 1999). Jadi dapat disimpulkan bahwa lembar pre test dan post test pengaruh daun sirih terhadap keputihan remaja putri yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. H. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapatkan izin penelitian dari pihak Puskesmas Bandar Khalipah dan meminta data responden (No. Hp dan alamat responden). Peneliti menjalin hubungan komunikasi dengan responden dengan cara menelfon dan mendatangi rumah responden untuk mengadakan kontrak waktu dan tempat. Peneliti menjelaskan tentang manfaat, tujuan dan proses penelitian pada calon responden. Calon responden yang bersedia untuk menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan (informed concent). Kemudian peneliti memberikan lembar pre test untuk menilai keluhan

keputihan yang dialami responden sebelum diberikan perlakuan daun sirih. Selanjutnya seluruh responden diberi perlakuan daun sirih selama 7 hari digunakan sebelum tidur, dan diobservasi melaui komunikasi telfon karena jauh, untuk memastikan kebenaran penggunaan daun sirih yang dilakukan oleh responden. Kemudian seluruh responden pada tahap akhir diminta untuk mengisi lembar post test kembali. Data yang diperoleh dikumpulkan selanjutnya dianalisa. I. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Univariat Analisis ini menggunakan statistik deskriptif untuk menyajikan data-data demografi yang meliputi umur dan pendidikan. Disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase. 2. Bivariat Analisis ini menggunakan statistik inferensial untuk menguji pengaruh daun sirih terhadap penanganan keputihan remaja antara pre dan post pada kelompok intervensi. Adapun uji inferensial yang akan digunakan adalah uji statistic parametric yaitu uji paired t-test digunakan untuk membandingkan pengaruh daun sirih terhadap penanganan keputihan pre dan post penggunaan daun sirih. Uji paired t-test digunakan apabila data yang diperoleh berdistribusi normal. Menurut Harsono (2001), dari uji tersebut akan diperoleh nilai p yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (probabilitas).

Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha (α=0,05). Bila nilai p 0,05 maka Ha diterima, dan apabila p 0,05 maka Ha ditolak.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh daun sirih terhadap keputihan pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Deli Serdang, melalui pengumpulan data terhadap 20 responden dari tanggal 10 Maret-10 April 2014, akan diuraikan dalam bab ini. Penyajian hasil penelitian meliputi demografi, pebedaan keluhan keputihan pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan daun sirih. 1. Analisa Univariat a. Karakterisrik Demografi Analisa Univariat pada penelitian ini akan menggambarkan data demografi responden kelompok intervensi yang meliputi umur, dan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 17-20 tahun sebanyak 14 orang (70%). Remaja awal dan remaja pertengahan adalah masa pencarian identitas dan mengalami pertumbuhan fisik dan psikis yang pesat, apabila kurang mendapat informasi akan berpotensi terjadinya permasalahan dalam banyak hal termasuk tentang permasalahan kesehatan reproduksi, sedangkan remaja lanjut adalah masa menginginkan kebebasan dari orang tuanya, remaja sudah mempunyai nilai-nilai dan moral sendiri (Kusmiran, 2012). Pada remaja lanjut sudah mulai mempunyai sikap dan perilaku yang jelas tentang sesuatu termasuk cara perawatan diri termasuk daerah kewanitaan. Tetapi setiap remaja, baik remaja awal, tengah dan lanjut sama-sama

mempunyai resiko terhadap kesehatan reproduksinya. Sikap dan perilaku yang salah merupakan faktor penyebab kejadian keputihan seperti kebiasaan menggunakan sabun, bedak talcum atau tissue wangi untuk membersihkan daearah kewanitaan, kebiasaan meminjam peralatan mandi, dan sebagainya. Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas SMA sebanyak 16 orang (80%). Adanya perbedaan antara remaja putri yang mengalami keputihan menunjukkan ketidakmerataan penyebaran pendidikan kesehatan reproduksi wanita pada kelompok remaja putri. Seseorang akan lebih tertarik untuk mengetahui keputihan apabila dia sering terpapar informasi tentang keputihan daripada yang jarang terpapar. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah (n=20) No Karakteristik Demografi 1 Umur a. 11-13 tahun b. 14-16 tahun c. 17-20 tahun 2 Pendidikan a. SMP b. SMA c. PTN Frekuensi (f) - 6 14 3 16 1 Persentase (%) - 30% 70% 15% 80% 5% b. Data Keputihan Sebelum Intervensi Daun Sirih Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami keputihan patologis yaitu sebanyak 20 orang (100%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Data Keputihan Responden Pre Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah (n=20) No Keputihan Patologis Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Keputihan 20 100% 2 Tidak Keputihan - - c. Data Keputihan Sesudah Intervensi Daun Sirih Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden dikategorikan sembuh dari keputihan patologis yaitu sebanyak 20 orang (100%). Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Data Keputihan Responden Post Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah (n=20) No Keputihan Patologis Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Sembuh 20 100% 2 Tidak Sembuh - - 2. Analisa Bivariat Penelitian ini menggunakan analisa data paired t-test. Uji paired t-test ini bertujuan untuk menilai keluhan keputihan pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan daun sirih. Dari hasil uji normalitas Shapiro-Wilk didapat nilai sig data preintervensi sebesar 0.79 (p>0.05) dan 0.21 (p>0.05) untuk data post-intervensi yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai keluhan keputihan pre-intervensi adalah 5.35 dengan standar deviasi 2.815, sedangkan rata-rata nilai keluhan keputihan post-intervensi adalah 1.90 dengan standar deviasi 1.483. Perbedaan nilai rata-rata keluhan keputihan kelompok intervensi

sebelum dan sesudah diberikan daun sirih adalah 3.450. Nilai t yang diperoleh = 4.196 dan nilai p=0.000 (p<0.05), artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara keluhan keputihan sebelum dan sesudah diberikan daun sirih. Perbedaan keluhan keputihan pre dan post intervensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.2 Distribusi perbedaan keluhan keputihan pada kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan perlakuan daun sirih Variabel Mean Mean Standar Difference Deviasi p value Pre-test 5.35 3.450 2.815 0.000 Post-test 1.90 1.483 B. Pembahasan Rata-rata nilai keluhan keputihan sebelum mendapat perlakuan daun sirih adalah 5.35 dengan standar deviasi 2.815, sedangkan rata-rata nilai keluhan keputihan sesudah mendapat perlakuan daun sirih adalah 1.90 dengan standar deviasi 1.483. Nilai rata-rata perbedaan sebelum mendapat perlakuan daun sirih dengan sesudah diberi daun sirih adalah 3.450. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti ada pengaruh yang signifikan daun sirih dalam mengobati keputihan. Dengan kata lain, daun sirih efektif dalam mengobati keputihan pada remaja putri. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanny Farida Zubier et al (2010), tentang efikasi ekstrak daun sirh dalam mengurangi keluhan keputihan pada 35 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh ekstrak daun sirih yang signifikan dalam mengobati keputihan selama

seminggu tanpa mempengaruhi flora normal dengan p value < 0.05. Aryoko Widodo et al (2010) mengatakan bahwa daun sirih adalah terapi efektif dan aman dalam mengobati keputihan yang dibuktikan dari 40 responden dan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai rata-rata keluhan keputihan sebelum dan sesudah intervensi dari 1.40 menjadi 0.20 selama seminggu. Keputihan apabila tidak ditanggapi dengan serius akan memicu masalah yang lebih besar. Keputihan yang tidak diobati menyebabkan infeksi dan dapat menjalar ke rongga rahim kenudian sampai ke indung telur dan akhirnya sampai ke rongga panggul. Bagi penderita keputihan yang kronik dapat mengakibatkan mandul dan terjadinya kehamilan diluar kandungan. Keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim (Rozi. 2013.hlm.50). Pencegahan terhadap keputihan yang paling utama adalah menjaga personal hygine terutama daerah vagina, seperti membilas vagina kearah yang benar, menghindari pemakaian bedak pada vagina, mengeringkan vagina sebelum menggunakan celana dalam, memilih celana dalam yang tidak terlalau ketat dan mudah menyerap keringat (Elshabrina, 2013.hlm.66). Keputihan dalam penelitian yang dilakukan ini dapat disembuhkan atau terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi daun sirih karena kandungan kimia dari daun sirih yang mempunyai daya antiseptik yang sangat kuat sehingga bisa mengobati keputihan. Kandungan kimia yang terdapat pada daun sirih terdiri dari minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, alllyprokatekol, eugenol, caryofelen, fenil propada, tanin,gula dan zat samak. Karena kelengkapan kandungan zat atau senyawa kimia

bermanfaat inilah, daun sirih memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat herbal (Maharani. 2010.hlm.27). Daun sirih juga dapat dijadikan alternatif pengobatan untuk penyakitpenyakit yang disebabkan oleh candida albicans, karena daun sirih dapat mengganggu aktivitas enzim protease, sehingga mengakibatkan metabolisme terganggu dan pertumbuhan candida albicans terhambat (Rahman, 2010). Dan dalam penelitian ini kebanyakan keluhan responden mengalami keputihan disebabkan oleh candida albicans, yang berwarna putih seperti susu basi (Prawirohardjo, 2011. hlm. 271). Kesembuhan keputihan dalam penelitian ini juga didukung dengan menjelaskan tentang perilaku perawatan alat reproduksi bagian luar yang baik. Penelitian yang dilakukan (Badaryati, 2004) mengatakan bahwa dengan perilaku yang baik dapat mencegah perkembangabiakan bakteri di area vagina, sehingga gejala keputihan berkurang. Dan dengan melakukan pola hidup sehat agar menjaga daya tahan tubuh mendukung proses pengobatan keputihan. Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa hipotesis dapat diterima yaitu ada pengaruh daun sirih terhadap penanganan keputihan pada remaja putri. Berdasarkan hasil dalam penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa daun sirih dapat mengobati keputihan. Keputihan apabila tidak ditanggapi dengan serius akan memicu masalah yang lebih besar. Oleh karena itu dari masa remaja diupayakan untuk mengenal pencegahan dan penanganan yang tepat untuk mengobati keputihan.

C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain : 1. Penelitian ini hanya menggunakan kelompok intervensi saja tanpa ada kelompok kontrol sehingga kurang menguji perbandingan keefektifan antara yang mendapat perlakuan daun sirih dengan yang tidak mendapat perlakuan daun sirih dalam mengobati keputihan. 2. Jumlah sampel kurang besar sehingga kurang menguji keefektifan daun sirih secara menyeluruh.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh daun sirih terhadap keputihan pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Deli Serdang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden Mayoritas responden berumur 17-20 tahun sebanyak 14 orang (70%), dan tingkat pendidikan SMA sebanyak 16 orang (80%). 2. Perbedaan keluhan keputihan responden pre dan post intervensi Hasil uji statistik paired t-test terdapat perbedaan yang signifikan antara keluhan keputihan sebelum dan sesudah diberikan daun sirih, dengan arti daun sirih sangat efektif dalam mengobati keputihan. B. Saran 1. Bagi Puskesmas Bandar Khalipah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi praktek kebidanan tentang pelaksanaan standar asuhan kebidanan reproduksi dengan memberikan perlakuan daun sirih dalam meningkatkan kinerja professional kebidanan. 2. Bagi Fakultas Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi peningkatan pengetahuan maupun wawasan peserta didik kebidanan

tentang pelaksanaan standar kebidanan dengan memberikan perlakuan daun sirih dalam meningkatkan kinerja professional kebidanan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan bagi penelitian berikutnya yang terkait dengan pelaksanaan perlakuan daun sirih. Diharapkan pada peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian dengan mengidentifikasi pemberian perlakuan daun sirih menggunakan kelompok pembanding (kontrol).