BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pendidikan Keberbakatan Istimewa

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yakni Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan, (Drs. Slameto, 1999:195).

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

MAKALAH SENI BUDAYA MENGENAI ARANSEMEN MUSIK. Disusun oleh : Bella Annesha Sherly Melinda Kelas : XI-IPS 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam sistem pendidikan nasional termuat dalam UU Sisdiknas, yaitu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. layanan dan pengembangan. Konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan, serta

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB 1 PENDAHULUAN. musik. Salah satu seni yang menarik untuk diketahui dan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

Key words : students work sheet, quiz, lottery

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

I. PENDAHULUAN. kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pembelajaran

A ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang. pendidikan masih rendah terutama pada pendidikan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

Transkripsi:

139 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Pendidikan Keberbakatan Istimewa Seni di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi dalam upaya peningkatan penguasaan materi akord dengan model pembelajaran berkelompok (cooperatif learning) pada pembelajaran seni musik kelas 10 BI Seni, peneliti akhirnya mendapat kesimpulan bahwa sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang menjadi fokus penelitian ini yaitu, untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan dan efektivitasnya. Penelitian Pendidikan keberbakatan Istimewa seni dapat terlaksana melalui tiga tahapan tersebut. 1. Perencanaan Pembelajaran Materi Akord Peneliti memaknai kondisi awal dari Pendidikan Keberbakatan Istimewa Seni yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Kota Sukabumi sebagai objek yang merupakan Rintisan Program Kelas Unggulan didalamnya masih terdapat tahapan-tahapan yang dapat diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pula. Pada penelitian ini, proses pembelajaran dimulai dengan tahap pengidentifikasian peserta didik yang meliputi minat belajar siswa, paradigma pemikiran siswa, tuntutan kurikulum dalam standar isi kelas BI, ketidakmerataan bakat dan kemampuan siswa, minimnya pencapaian KKM. Adapun catatan penting pada saat proses penelitian berlangsung, terdapat enam siswa yang memiliki keterampilan memainkan alat musik gitar, dua siswa

140 yang memiliki keterampilan memainkan alat musik gitar dan keyboard, satu siswa yang memiliki keterampilan memainkan alat musik keyboard, satu siswa yang memiliki keterampilan memainkan alat musik drum dan gitar, Tiga siswa memiliki bakat dalam bernyanyi tetapi belum menguasai alat musik pilihan, empat siswa memiliki bakat dan minat dalam seni tari, dua siswa memiliki bakat dan minat dalam seni rupa dan satu siswa yang memiliki bakat dalam baca puisi dan seni tari. Siswa-siswi kelas 10 Bakat istimewa Seni pada hakekatnya memiliki potensi atau kemampuan yang tidak merata dalam bidang seni musik, maka kewajiban gurulah untuk merangsang agar mereka mampu menampilkan potensi keterampilannya dirinya dan teman-temannya lebih meningkat. Menurut peneliti, dalam proses pembelajaran dengan materi akord, terdapat kelemahan dimana siswa hanya mendapatkan teorinya saja padahal pembelajaran akord tersebut bertujuan agar siswa dapat mengaplikasikan kemampuannya kedalam praktek alat musik. Selayaknya apabila teori teraplikasi dalam bentuk praktek. Pembelajaran akord dengan menggunakan metode kelompok (cooperatif learning) diharapkan mampu mengatasi kesenjangan kemampuan siswa dari bentuk teori ke bentuk praktek (aplikatif) dengan alasan karena keberagaman kemampuan dan minat yang dimiliki siswa kelas 10 Bakat Istimewa Seni. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Materi Akord Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pembelajaran materi akord ini dilakukan dengan dua siklus masing-masing dengan dua tindakan, pembelajaran dilaksanakan dalam enam kali pertemuan. Pembelajaran dimulai dengan

141 pendahuluan (apersepsi) guru dengan memberitahukan tujuan pembelajaran yakni pemahaman konsep akord dengan penguasaan keterampilan alat musik gitar dan keyboard. Pada pelaksanaannya, PBM dilanjutkan dengan kegiatan inti yakni ekplorasi dimana dalam tahap ini guru memberikan materi akord secara tingkat beserta contohnya memperagakan akord pada alat musik gitar dengan teknik strumming dan pada keyboard dengan teknik broken chord dan block chord secara bergantian. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru mempraktekan Lagu Serumpun padi cipt.maladi yang telah dikenal siswa dimana di dalam lagu tersebut terdapat susunan akord dasar. Sehingga siswa dapat mengaplikasikan teori akord dasar secara tingkat ke dalam lagu. Kemudian siswa dibagi kedalam kelompok kerja sesuai dengan pilihan siswa, pada tahapan elaborasi guru membimbing siswa dalam setiap kelompok dan memberikan konfirmasi secara berkesinambungan dibantu oleh ketua kelompoknya masing-masing. Berdasarkan penelitian, PBM ditutup dengan pemberian umpan balik berupa motivasi dan penghargaan terhadap kelompok kerja siswa. Pada pelaksanaan siklus I mendapatkan hasil evaluasi dengan tujuan pembelajaran yang belum tercapai secara optimal maka penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan perbaikan tindakan selanjutnya. 3. Efektifitas Pembelajaran Materi Akord Berdasarkan data kuantitatif pada siklus I dan siklus II hasil observasi guru, maka secara kualitatif keaktifan praktek siswa dapat dianalisis baik dalam

142 hal memperhatikan penjelasan guru, melaksanakan diskusi, melaksanakan praktek secara kelompok dan mengerjakan tugas cenderung meningkat. Dari data siklus I diperoleh keaktifan siswa yang bernilai amat baik berjumlah 65% dan dari data siklus II keaktifan siswa yang bernilai amat baik meningkat menjadi 83%. Berdasarkan data kuantitatif pada siklus I dan siklus II, maka secara kualitatif pemahaman siswa terhadap konsep akord dapat dianalisis cenderung meningkat. Dari data siklus I diperoleh daya serap keterampilan praktek siswa 75% dan dari data siklus II daya serap keterampilan praktek siswa meningkat menjadi 90%. Menurut pengamatan peneliti, evaluasi keefektifitasan siswa dilakukan dengan memperhatikan tujuan pembelajaran yakni selain siswa dituntut untuk menguasai teori, siswa juga dituntut untuk penguasaan dalam pengaplikasiannya terhadap alat musik gitar dan keyboard. Dengan hasil data di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan metode berkelompok (cooperatif learning) menghasilkan efektivitas belajar dengan materi akord. B. Saran Sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar peserta didik di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi untuk dilengkapi lagi, karena keberagaman kebutuhan minat dan bakat siswa. Penambahan Jam pelajaran untuk di kelas Bakat Istimewa Seni menjadi 6 jam pelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk lebih berkreasi dan berprestasi lagi dalam bidang seni.

143 Setiap hasil yang didapat dari sebuah penelitian selalu memiliki dua sisi, yaitu kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan yang dimaksud adalah diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan nilai guna untuk kepentingan berbagai pihak, antara lain peneliti mendapat pengalaman melakukan melakukan penelitian tindakan mengenai Pendidikan Keberbakatan Istimewa Seni khususnya Seni Musik. Selain itu, penelitian ini diharapkan pula dapat berguna bagi praktisis pendidikan. Adapun kontribusi yang dapat diberikan bagi Lembaga Pendidikan dan para pelaku pendidikan, yaitu memberikan tambahan reverensi mengenai pengembangan rintisan program keberbakatan Istimewa Seni.