Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

A. DELAPAN PERTANYAAN TENTANG PENDEKATAN KUALITATIF

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III Pendekatan dan Metode Penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 65), pada dasarnya metode yang dapat

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan tentang orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, termasuk alat-alat apa yang diperlukan untuk mengukur maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bambang Avip Priatna M

Kuantitatif. penelitian. Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

Research Methodology 7. Metode Penelitian. Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat

Transkripsi:

Oyo Wartoyo 1. Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif Dapat ditinjau dari berbagai aspek: Sumber: J. Moleong, Lexy (2007) ASPEK KUANTITATIF KUALITATIF 1. Maksud Membuat deskripsi objektif tentang fenomena terbatas dan menentukan apakah fenomena dapat dikontrol melalui beberapa intervensi. 2. Tujuan Menjelaskan, meramalkan, dan/atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik. 3. Pendekatan Menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal. 4. Asumsi Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmu sosial adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduktif, bebas-nilai (objektif), terfokus, dan berorientasi tujuan. 5. Model Penjelasan Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks. 6. Nilai Bergantung pada model penjelasan hipotetiko-deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipotesis ditarik dan dites dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu. 7. Alasan Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permasalahan yang Mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan konteks relevan. Memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam. Berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu sosial adalah amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda. Induktif, berisi-nilai (subjektif), holistik, dan berorientasi proses. Perilaku terikat konteks dimana hal itu terjadi dan kenyataan sosial tidak bisa direduksi menjadi variabelvariabel sama dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif orang dalam ; menerima subjektivitas dari peneliti dan pemeran-serta. Upaya generalisasi tidak dikenal karena perilaku manusia selalu terikat konteks dan harus diinterpretasikan kasus per kasus. Berargumentasi bahwa peneliti senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang peranan dalam sesuatu studi. Beranggapan bahwa nilai merupakan sesuatu pilihan yang inheren dalam: a) masalah yang harus diselidiki, b) metode yang harus diteliti, c) cara untuk menginterpretasi, dan d) konteks dimana studi itu berada. Induktif-melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan.

sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas-nilai dengan prosedur khusus yang dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif. 8. Generalisasi Deduktif-diduksi dari teori tentang apa yang akan diamati. 9. Hubungan Peneliti dengan Subjek 10. Nilai Orientasi 11. Studi tentang Konteks Berasumsi bahwa cara ini dapat menemukan hukum yang menambah pada prediksi yang dapat dipercaya dan pada kontrol tentang kenyataan/fenomena. Mencari keteraturan dalam sampel individu; analisis statistik menyatakan kecenderungan tentang perilaku dan kecenderungan sudah cukup kuat untuk memperoleh nilai praktis. Tujuan peneliti adalah objektivitas; berusaha memlihara pandangan pribadi, kepercayaan, biases dari pengaruh pengumpulan data dan analisis proses. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi diperlukan (wawancara) lalu berusaha membakukan proses. Peranan sampel dalam studi adalah pasif. Berupaya agar nilai pribadi bebas dari pengaruh desain penelitian dan menghindari usaha membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang diteliti. 12. Desain Berupaya memahami fenomena yang kompleks dengan jalan menganalisis bagian-bagian komponen (disebut variabel). Setiap upaya penelitian menguji hanya beberapa dari kemungkinan variabel yang dapat Berasumsi bahwa setiap individu, budaya, latar adlah unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan; generalisasi bergantung pada konteks. Peneliti secara aktif berinteraksi secara pribadi. Proses pengumpulan data dapat diubah dan hal itu bergantung pada situasi. Peneliti bebas menggunakan intuisi dan dapat memutuskan bagaimana merumuskan pertanyaan atau bagaimana melakukan pengamatan. Individu yang diteliti dapat diberi kesempatan agar secara sukarela mengajukan gagasan dan persepsinya dan malah berpartisipasi dalam analisis data. Mempercayai bahwa sluruh kegiatan penelitian terikat nilai. Tidak menghindari isu nilai, nilai pribadi dinyatakan secara terbuka dan mencoba memperagakan nilai yang terikat pada konteks. Berupaya memahami fenomena yang kompleks dengan jalan mengujinya dalam keseluruhannya dalam konteks. Belum mengetahui apa yang difokus sampai studi itu sudah berlangsung; mengidentifikasikan tema yang relevan dan pola-pola (yang muncul) yang kemudian terjadi fokus studi. Pengumpulan data sedikit banyak adalah kontinu dan intensif lebih dari penelitian kuantitatif. Fleksibel/luwes, dikembangkan, umu, dinegosiasikan, sebagai acuan untuk diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah umum sebelum studi dilakukan. Tidak mengikutkan intervensi dan berupaya agar

diteliti; Konteks situasi diabaikan atau dikontrol. dikumpulkan dalam beberapa interval dan memfokus pada pengukuran yang tepat. 13. Metode Terstruktus, formal, ditentukan terlebih dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. 14. Hipotesis Deskriptif, korelasional, perbandingan-kausal, dan eksperimen. 15. Pengukuran Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan. 16. Riview Kepustakaan 17. Latar Penelitian Tujuan pengukuran adalah objektivitas, memberi makna pada skoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti, bias dan persepsi; banyak bergantung pada tes, skala dan kuesioner terstruktur yang dapat diadministrasikan pada kondisis baku terhadap seluruh individu dalam sampel dan prosedur untuk skoring data dirinsi secara tepat untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bahwa setiap dua skor memperoleh hasil yang sama. Alhirnya, baku dan numerikal. Ekstensif, yang dengan hal itu mempengaruhi studi. Pengkajian teori diperlukan untuk menemukan konsep, variabel, dan menata penelitian hipotesis. 18. Sampling Sejauh mungkin dikontrol sampling teoritis dan sampling sebanyak mungkin digunakan sebagai mempertimbangkan. gangguan sesedikit mungkin. Historikal, etnografis, dan studi kasus. Cenderung untuk mencari dan menemukan serta menyimpulkan hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentatif, berkembang, dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu. Prosedurnya sedikit subjektif, peneliti memiliki kemampuan untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan lingkungan; percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk melaksanakan tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat bervariasi dan yang selalu berubah. Terbatas sebagai acuan teori, dan tidak mempengaruhi studi. Tidak dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara ini bukan mengkaji teori tetapi menemukan teori dari data. Naturalistik (sebagaimana adanya) sejauh mungkin. Bertujuan: dimaksudkan untuk memilih sejumlah kecil, dan tidak harus representatif; sampel dimaksudkan untuk mengarah kepada pemahaman secara mendalam. 19. Random/acak: dimaksudkan untuk Naratif, deskriptif, dalam kata-kata

20. Strategi Pengumpulan memilih dari sejumlah besar individu dalam populasi dimasukkan dalam sampel yang dianggap mewakili. Hal itu digunakan untuk menggeneralisasi hasilnya kepada populasi. Stratifikasi, kelompok kontrol, mengontrol variabel ekstraneus. Numerik, variabel dioperasionalkan, kode dikuantifikasikan, distatistifikasikan, statistikal, dihitung dan diadakan pengukuran. 21. Subjek Pengamatan terstruktur yang nonpartisipan, wawancara semiterstruktur dan formal, administrasi tes dan kuisioner, eksperimen, penelitian surveei, eksperimen-kuasi. Subjek penelitian berjumlah besar; pemilihan secara acak. 22. Analisis 23. Interpretasi Deduktif, secara statistik. Terutama menghasilkan data numerik yang biasanya dianalisis secara statistik. kasar terdiri dari bilangan dan analisis dilakukan pada akhir penelitian. Kesimpulan dan generalisasi diformulasikan pada akhir penelitian, dinyatakan dengan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan terlebih dahulu. 24. Kriteria Validitas internal bagaimana kebenaran ditemukan. Validitas eksternal bagaimana penerapan temuan-temuan pada latar lainnya. Objektivitas bagaimana seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuantemuan adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari biases para peneliti. 25. Frase Kunci Eksperimental, data numerik, empirik, dan statistikal. mereka yang diteliti, dokumentasi pribadi, catatan lapangan, artifak, dokumen resmi dan videotapes, transkrip. Pengumpulan dokumen, pengamatan berperanserta (participant observation), wawancara tidakterstruktur dan informal, mencatat data dalam Catatan Lapangan secara intensif, menilai artifak. Jumlah subjek penelitian kecil; teknik sampling bertujuan. Induktif, model-model, teori-teori, konsep, metode perbandingan tetap. Biasanya data dianalisis secara deskriptif yang sebagian besar berasal dari wawancara dan catatan pengamatan; catatan dianalisis untuk memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan contoh-contoh, termasuk kutipan-kutipan dan rangkuman dari dokumen; koding data dan analisis variabel. Kesimpulan adalah tentatif, direviu atas dasar sesuatu yang masih berlangsung sedang generalisasi diabaikan. Kredibilitas penelitian dilakukan sedemikian rupa untuk memastikan bahwa subjek itu secara secukupnya diperoleh dan diuraikan. Keteralihan beban untuk memaparkan penerapan temuan-temuan pada latar lainnya tergantung pada peneliti yang harus mengadakan uraian rinci tentang keadaan latar untuk keperluan penerapan. Deskriptif, naturalistik, dan berorientasi kata.

26. Konsep Kunci Reliabilitas, variabel, operasionalisasi, hipotesis, validitas, statistikal, signifikan, replikasi. Inventori, kuesioner, skala, skor tes, Bermakna, pemahaman awam, proses, dibangun secara sosial, tema, keabsahan, data. 27. Instrumen Penelitian indikator. Tape recorder, catatan lapangan, peneliti adalah instrumen itu sendiri. 28. Masalah Mengontrol variabel, validitas. Memakan waktu, prosedur tidak baku, reliabilitas-keabsahan data. stw, aacan selesai