BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Cahaya Milenia Cemerlang, yang beralamat di : Jalan Rasamala 7, Pancoran Jakara Selatan Alamat proyek perumahan simprug garden di jalan niaga raya, simprug garden, Cikarang Baru. 3.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah dengan menggunkan jalur kritis. Jalur kritis akan dihitung setelah network dibuat. Setelah menghitung jalur kritis langkah selanjutnya adalah dengan melakukan percepatan, kemudian kembali lagi mencari jalur kritis yang baru. Setelah itu baru menghitung biaya proyek secara keseluruhan yaitu dengan menjumlahkan biaya setiap aktivitas ditambah dengan total biaya percepatan. 30
31 3.3. kerangka Berfikir Mulai Survey awal 1. Menetapkan tujuan 2. Perencanaan 3. Identifikasi masalah 4. Perumusan masalah Pengumpulan data 1. Data-data kegiatan proyek 2. Data waktu masing-masing kegiatan proyek Pengolahan data 1. Pembuatan jaringan kerja 2. Penentuan waktu dan biaya kegiatan 3. Perhitungan kelonggaran waktu Analisis data 1. Analisis diagram network 2. Analisis waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek 3. Analisis kelonggaran waktu 4. Analisis peta waktu Kesimpulan dan saran gambar 3.1 : gambar kerangka berfikir
32 3.4. Variabel dan Skala Pengukuran Tabel. 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran No Variable Sub variabel Indikator Skala pengukuran 1. Network A. Diagram B. Network C. AON 2. PERT A. LF B. LS C. ES D. EF 3. CPM A. Jalur kritis B. Percepatan waktu waktu Waktu Biaya Rasio Rasio Rasio 3.5. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan penelitian lapangan (field research). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data secara langsung kepada sumber-sumber terkait tentang data yang bersangkutan, yaitudata mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap aktivitas serta biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan aktivitas tersebut termasuk biaya percepatan.
33 3.6. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui catatan dan dokumentasi yang dimiliki perusahaan. 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Pembuatan Diagram a. Merencanakan diagram jaringan yaitu mengkaji dan mengidentifikasi ruang lingkup proyek, menguraikan atau memecahkan menjadi kegiatankegiatan yang merupakan komponen proyek. b. Menyusun komponen-komponen kegiatan menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan. c. Mengestimasi waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan. d. Menganalisis seluruh jaringan kerja untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing kegiatan. 3.7.2. PERT PERT adalah metode yang digunakan yang berorientasi pada penentuan jadwal dan waktunya bersifat probabilistik atau kemungkinan. Adapun langkahlangkah dalam PERT adalah : a. Menentukan nilai a,b,m untuk setiap kegiatan setelah itu menghitung waktu harapan. b. Membuat jaringan PERT (dikonversi ke CPM) dengan menggunakan waktu yang diharapkan untuk setiap kegiatan. c. Menentukan jalur kritis penyelesaian proyek. d. Menghitung waktu penyelesaian proyek.
34 3.7.3. CPM CPM adalah metode yang berorientasi pada waktu yang mengarah pada penentuan jadwal dan estimasi waktunya bersifat deterministic atau pasti. CPM diharapkan dapat dipakai untuk mengontrol koordinasi berbagai kegiatan dalam suatu pekerjaan sehingga proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang tepat, juga dapat membantu perusahaan dalam mengadakan perencanaan dan pengendalian proyek dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Identifikasi lintasan jalur kritis dengan kelonggaran waktu pada jaringan kerja mempunyai prosedur yang terdiri dari : a. Perhitungan maju Untuk menunjukaan secara jelas jadwal-jadwal kegiatan pada jaringan proyek. Kita menggunakan notasi yang ditunjukan pada gambar. ES pada suatu kegiatan ditunjukan pada sudut kiri atas dari titik yang menandai kegiatan tersebut. EF ditunjukan pada sudut kanan atas. Waktu terakhir LS dan LF masing-masing ditunjukan pada sudut kiri bawah dan sudut kanan bawah. Gambar 3.2 : Notasi Dalam Network
35 Keterangan gambar : ES (earliest start/ mulai terdahulu) = waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai dengan asumsi seua pendahulu sudah selesai. EF (earliest finish/ selesai terdahulu) = waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keselluruhan proyek. LS (latest start/ mulai terakhir) = waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek. LF (latest finish/ selesai teakhir) = waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek. Aturan waktu mulai terdahulu sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua pendahulu langsungnya harus diselesaikan. 1) Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES-nya sama dengan EF pendahulunya. 2) Jika suatu kegiatan mempunyai beberapa pendahulu langsung, ES-nya adalah nilai tertinggi atau nilai maksimum dari semua EF pendahulunya. Aturan selesai terdahulu, waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu kegiatan adalah jumlah dari waktu mulai terdahulu (ES) dan waktu kegiatannya. b. Perhitungan Mundur Sebagaiman forward pass atau perhitungan maju dimulai dengan kegiatan pertama pada proyek backward pass atau perhitungan mundur dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu proyek. Untuk setiap kegiatan, kita pertama-tama
36 menentukan nilai LF-nya, diikuti dengan nilai LS. Dua aturan berikut digunakan pada proses ini. 1) Aturan Waktu Selesai Akhir Aturan ini sekali lagi didasarkan pada kenyataan bahwa sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus diselesaikan. a) Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF-nya sama dengan LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya. b) Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF adalah minimum dari seluruh nilai LS dari kegiatankegiatan yang secara langsung mengikutinya. 2) Aturan Waktu Mulai Terakhir Waktu mulai terakhir (LS) dari suatu kegiatan adalah perbedaan antar waktu selesai terakhir (LF) dan waktu kegiatannya. c. Perhitungan Kelonggaran Waktu Atau Slack Setelah kita menghitung waktu terdahulu dan waktu terakhir dari semua kegiatan, maka untuk menemukan jumlah waktu slack, atau waktu bebas, yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa mundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan. d. Penetapan Jalur Kritis Kegiatan dengan slack=0 disebut sebagai kegiatn kritis dan berbeda dengan jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur tidak terputus melalui jaringan proyek yang :
37 1) Mulai pada kegiatan pertama proyek. 2) Berhenti pada kegiatan terakhir proyek. 3) Terdiri dari hanya kegiatan kritis (yaitu kegiatan yang tidak mempunyai waktu slack). e. Program percepatan Ketika memilih kegiatan mana yang akan dilakukan crash atau percepatan, dan seberapa banyak kita harus memastikan hal berikut : 1) Jumlah yang diperbolehkan pada sebuah kegiatan untuk dilakukan crash. 2) Secara bersamaan, jangka waktu yang diperpendek menjadikan kita dapat menyelesaikan proyek pada batas waktunya. 3) Total biaya crashing sekecil mungkin. Crashing sebuah proyek melibatkan empat langkah sebagai berikut : 1. Hitung biaya crash atau percepatan perminggu atau satuan waktu lain untuk setiap kegiatan dalam jaringan. 2. Dengan menggunakan waktu kegiatan sekarang, temukan jalur kritis pada jaringan proyek. Kenali kegiatan kritis. 3. Jika hanya ada satu jalur kritis, pilihlah kegiatan pada jalur kritis ini yang (a) masih bisa dilakukan crash dan (b) mempunyai biaya crash terkecil per periode. 4. Jika terdapat lebih dari satu jalur kritis, maka pilih satu kegiatan dari setiap jalur kritis sedemikian rupa sehingga (a) setiap kegiatan yang dipilih masih bisa dilakukan crash dan (b) biaya crash total per periode dari semua
38 kegiatan yang dipilih merupakan yang terkecil. Crash setiap kegiatan dengan satu periode. Perbarui semua waktu kegiatan. Jika batas waktu yang dipergunakan telah tercapai, berhenti. Jika tidak, kembali ke langkah dua f. Menganalisis Baiaya Total Untuk Penyelesaian Proyek Secara Keseluruhan. Total biaya proyek dapat diperoleh dengan : 1) Menghitung semua biaya kegiatan mulai dari kegiatan awal sampai akhir. 2) Menghitung biaya crash atau percepatan yang dilakukan. 3) Menjumlahkan total biaya kegiatan awal sampai akhir dengan total biaya crash yang dilakukan.