INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Petunjuk Penggunan Aplikasi (User Manual)

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

SOSIALISASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN. Kerjasama KemristekDikti dengan BPKP

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

PROGRAM KERJA REVIU (PKR) KERTAS KERJA REVIU (KKR) CATATAN HASIL REVIU (CHR) IKHTISAR HASIL REVIU (IHR)

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI REVIU LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI DAN PENYAMPAIAN LHKPN/LHKASN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN, PENGAWASAN INTERNAL DI LIGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

KEBIJAKAN TEKNIS KERJASAMA PENGAWASAN TAHUN 2016 ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP

ARAH DAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEKDIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

Komitmen & Sinergitas dlm mencapai WTP LK 2013

PERAN APIP DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN WTP

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

PERAN SPI DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Pengelolaan Keuangan Satker BLU Kemenristekdikti dan Pengaruhnya Terhadap Opini Laporan Keuangan Kemenristekdikti

REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) Dra Hj Sastri Yunizarti Bakry, Akt, Msi, CA, QIA

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

3. Ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) dan sistem aplikasi untuk mendukung penerapan pelaporan keuangan berbasis akrual. 1) Sumber daya manusia 6

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

Fungsi SPI PTN. 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemriksaan internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

2017, No nilai kekayaan awal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN

Inspektur II, LANGKAH-LANGKAH MENUJU WTP

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Sesuai dengan tugas Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan APBN,

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (20 Mei 2016)

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan.

Rapat Kelompk Kerja DM, Perencanaan dan Keuangan Tim Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung RI STRATEGI MENUJU WTP. Jakarta, 12 September 2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

f. apakah ada aset jalan, irigasi dan jaringan yang benar-benar sudah tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan direklasifikasikan ke

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Kebijakan Penyusunan dan Pelaporan BMN

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 te

STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

SOSIALISASI LHKPN, GRATIFIKASI DAN WHISTLEBLOWER MEMBANGUN PERINGATAN DINI DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO PENGAWASAN INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

PEMERIKSAAN KEUANGAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI) DI PERGURUAN TINGGI

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

Permasalahan Laporan Keuangan

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH...

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

LANGKAH-LANGKAH MENUJU WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

PENGANTAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk

LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian,

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

Transkripsi:

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN Disampaikan pada SOSIALISASI SISTEM MONITORING DAN INFORMASI PENGAWASAN Batam, 22-24 Mei 2017 :

TUGAS POKOK INSPEKTORAT KEMENRISTEKDIKTI Pengawasan Intern Assurance Activities Consulting Activities Audit Evaluasi Reviu Pengawasan Lain, Pemantauan Bimtek/So sialisasi/ Asistensi/ Konsultasi Audit Aset&SDM Audit Kinerja Audit Tujuan Tertentu Audit Pengadaan Barang/Jasa Audit PNBP Reviu Laporan Keuangan Reviu revisi Anggaran Reviu Sarpras Reviu Tunggakan Pembayaran

Opini Audit Laporan Keuangan No Kementerian OPINI BPK 2011 2012 2013 2014 2015 1 Dikbud TMP WDP WTP WTP WTP 2 Ristek WTP WTP WDP WTP-DPP - 3. Ristekdikti WDP LK 2016 KEMENRISTEKDIKTI 3

KRITERIA DALAM PENENTUAN OPINI LK Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Materialitas Kesalahan saji Efektivitas Pengendalian Intern Kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan Memadainya Pengungkapan dalam CaLK 4

PERMASALAHAN LAPORAN KEUANGAN LK TAHUN 2015 LK TAHUN 2016 (Sementara) 1. Penyajian Kas dan Bank tidak memadai. 2. Penyajian dan pengungkapan Piutang tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. 3. Penyajian dan pengungkapan Persediaan tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. 4. Penatausahaan dan penyajian Aset Tetap belum memadai. 5. Pengelolaan Belanja yang belum tertib. 1. Penyusunan LK Konsolidasi (Selisih TM dan TK, Selisih Akun-akun berpasangan DDEL vs Pendapatan LRA dan DKEL vs Belanja LRA yg belum dijelaskan secara memadai) 2. Penyajian Kas tidak memadai 3. Permasalahan Piutang 4. Permasalahan Aset tetap-kdp (Penyajian dan Pengungkapan belum memadai) 5. Permasalahan Belanja Barang 5

PENYAJIAN KAS TIDAK MEMADAI Saldokasriil lebih kecil dibandingkan yang tersaji di neraca Penyajian kas tidak sesuai SAP Rekening tidak tercatat, belum di daftarkan di kemenkeu Terdapat dana kelolaan yang belum disertai penjelasan Terdapat dana kelolaan yang belum disertai penjelasan

MASALAH PIUTANG Perbedaan kebijakan pengakuan piutang Tidak menyajikan nilai piutang Perbedaan kebijakan penyisihanpiutang Terdapat dana kelolaan yang belum disertaipenjelasanterdapat danakelolaan yang belum disertai penjelasan

PERMASALAHAN BELANJA BARANG No. Uraian 1 Kelebihan Pembayaran Belanja Barang 2 Pembayaran Belanja Barang Tidak diatur Standar Biaya Masukan Tahun 2016 3 Belanja Barang Tidak Didukung Bukti Pertanggungjawaban 4 Dana Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat pada dkenakan pemotongan 5 Sisa Dana Penelitian belum disetor 6 Realisasi Balanja Barang digunakan untuk menghasilkan aset 7 Sisa Belanja barang Non Operasional lainnya Belum disetor ke kas negara

PERMASALAHAN BELANJA BARANG No. Uraian 8 Proses pengadaan tidak sesuai ketentuan sehingga Harga Terlalu tinggi 9 Kekurangan Volume Pekerjaan 10 Indikasi Pemalsuan Daftar Hadir dalam Pembayaran Honorarium Narasumber/Jasa 11 Pertanggungjawaban dana Penelitian pada Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Belum sesuai ketentuan 12 Belanja yang dipertanggungjawabkan lebih besar dari riil pengeluaran

PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PTN TAHUN 2016 NO PTN JLH PTN LAPORAN PROSENTASE 1. PTN Badan Hukum 11 4 36 2. PTN Badan Layanan Umum 21 8 38 3. PTN Satuan Kerja 89 29 33 Total 121 41 34

GAGASAN PERUBAHAN KONDISI SAAT INI 1. Laporan hasil pengawasan di simpan dalam softfile dan hardcopy pada komputer secara stand-alone. 2. Penyampaian Laporan Pengawasan oleh SPI melalui Pos atau email 3. Pelaksanaan Reviu laporan Keuangan PTN oleh SPI masih sedikit (34%) 4. Analisis atas Informasi Laporan Pengawasan belum efektif dan efisien Membangun Sistem Monitoring dan Informasi Pengawasan PENYEBAB 1. Jumlah Auditor yang kurang 2. Kurangnya kompetensi Auditor/SPI 3. Manual atau pedoman Pengawasan belum tersedia 4. Aplikasi sistem yang dapat menganalisis hasil pengawasan belum tersedia HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Terdapat database system atas Laporan Hasil Pengawasan 2. Penyampaian laporan pengawasan dapat diinput langsung ke dalam aplikasi sistem 3. Jumlah Pelaksanaan Reviu LK PTN dapat meningkat (>80 %). 4. Terlaksananya analisis laporan pengawasan yang efektif dan efisien dengan menggunakan sistem

TUJUAN PERUBAHAN Meningkatkan pengawasan melalui penyediaan sistem monitoring dan informasi pengawasan yang dapat diolah (analisis dan evaluasi) agar mampu memberikan masukan yang tepat (input) bagi upaya mempercepat tindakan korektif yang diperlukan dan peningkatan efektivitas dan efisien serta ketaatan terhadap ketentuan. JANGKA PENDEK Mewujudkan prototipe sistem monitoring dan informasi pengawasan atas reviu laporan keuangan JANGKA MENENGAH Terlaksananya Reviu Laporan Keuangan Semester I Tahun 2017 di seluruh Satker di lingkungan Kementerian JANGKA PANJANG Meningkatnya pelaksanaan pengawasan pada seluruh satuan kerja.

MANFAAT PERUBAHAN KEMENTERIAN : 1. Terpantaunya pelaksanaan pengawasan di seluruh Satuan Kerja 2. Pengendalian dan Pencegahan penyimpangan pengelolaan keuangan; 3. Tersedianya informasi pengawasan atas reviu laporan keuangan untuk meningkatkan kualitas penyusunan laporan keuangan Satker di Lingkungan Kementerian. 4. Meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian 5. Tersedianya informasi sebagai perencanaan pengawasan 6. Membantu Pemantauan atas Tindak Lanjut atas Temuan hasil pengawasan. 7. Meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap kualitas pengawasan. 8. Memudahkan analisis dan evaluasi atas hasil pengawasan untuk menghasilkan data dan informasi yang tepat yang mendukung penyajian laporan keuangan yang baik 9. Meningkatkan kualitas rekomendasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kualitas tata kelola pada Satker-Satker di lingkungan Kementerian

MANFAAT PERUBAHAN PEMERINTAH: 1. Mendukung terwujudnya Opini Laporan Keuangan Pemerintah yang Wajar Tanpa Pengecualian. 2. Mencegah terjadi nya penyimpangan yang dapat merugikan Keuangan Negara; 3. Meningkatkan kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah dalam Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara. PIMPINAN PTN: 1. Meningkatkan efektivitas fungsi SPI dalam mendukung pelaksanaan tugasnya. 2. Meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas pengawasan yang dilakukan di PTN. 3. Meningkatkan kepercayaan Stakeholders PTN terhadap pengelolaan PTN.

MANFAAT PERUBAHAN SATUAN PENGAWASAN INTERN: 1. Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas dan pelaporannya. 2. Meningkatkan mutu hasil pengawasan. 3. Memudahkan analisis atas hasil pengawasan untuk menghasilkan data dan informasi yang tepat yang mendukung penyajian laporan yang akurat BPKP/BPK: 1. Membantu tersedianya informasi guna mendukung tugas pengawasannya. 2. Membantu Pemantauan atas Tindak Lanjut atas Temuan hasil pengawasannya.

RUANG LINGKUP PERUBAHAN 1. Pembentukan TimPerancang Sistem 2. Anilisis kebutuhan sistem 3. Perancangan sistem 4. Penyusunan sistem dan Modul/Pedoman 5. Pemberian Pemahaman/sosialisasi tentang Sistem dan Penggunaannya 6. Uji coba implementasi Penggunaan Sistem 7. Evaluasi implementasi Sistem 8. Implementasi Penggunaan Sistem Monitoring dan Informasi Pengawasan secara menyeluruh.

MILESTONES Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Sosialisasi Pembuatan Prototype Sistem Reviu LK dan Analisis dan Modul/Pedoman Desain Sistem Pembentukan Tim Efektif Persetujuan Mentor & Dukungan Stakeholders Piloting sistem dan evaluasi hasil sistem Implementasi Sistem Secara Menyeluruh 17

TATA KELOLA PROYEK Mentor Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH. Mhum. Coach Ir. Lily Herawati, MM Project Leader Inspektur I Mohamad Hardi, Ak. MProf. Acc Tim Penguji (QA) Tim Analis Tim Desain Tim Programer Tim Pendukung

STAKEHOLDERS INTERNAL Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti Sekretariat Itjen Kemenristekdikti Inspektorat II Inspektorat III PFA di Inspektorat I Itjen Kemenristekdikti Setjen Kemenristekdikti Para Dirjen di Kemenristekdikti Pimpinan PTN SPI PTN BPKP BPK PEMERINTAH EKSTERNAL

GAMBARAN UMUM APLIKASI REVIU LK Aplikasi ini merupakan tool (alat bantu) untuk SPI dalam melakukan kegiatan reviu laporan keuangan; Dalam tahap awal, data keuangan seperti Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas masih harus diinput datanya oleh operator SAIBA. Rencana ke depan, data akan ditarik langsung dari aplikasi SAIBA; Setelah data laporan keuangan diinput secara lengkap, Aplikasi ini dapat memvalidasi apakah ada nya kecocokan antar data dari komponen laporan keuangan dan menjumlahkan secara otomatis penjumlahan dari komponen akun-akun yang ada dalam laporan keuangan. SPI sebagi Pereviu dapat melaporkan hasil reviu-nya setelah operator mempostingkan data nya ke dalam aplikasi. Usulan koreksi atau jurnal koreksi akan diinput oleh Pereviu. Hasil reviu dituangkan dalam Catatan Hasil Reviu (CHR) dan IHR; Seluruh koreksi yang dihasilkan dalam CHR akan secara otomatis diakumulasi menjadi Ihtisar Hasil Reviu (IHR).

VALIDASI Sebelum meng klik posting operator SAIBA melakukan validasi kesesuaian Laporan Keuangan dengan persamaan dasar akuntansi dg cara mengklik tombol validasi yang tersedia untuk mengetahui: Apakah : 1. Angka angka di Nearaca, LO, LRA dan LPE sudah diisi. 2. Total Nilat Aset = Total Kewajiban + Ekuitas 3. Surplus/Defisit di LO = Surplus/Defisit di LPE 4. Nilai Ekuitas di LPE = Nilai Ekuitas di Neraca 5. Kedepan dpt memvalidasi: -apakah angka LK bersaldo normal -apakah ada realisasi melebihi anggarannya

MANFAAT PENGEMBANGAN APLIKASI REVIU LK a. Kemenristekdikti mempunyai database system atas Hasil Reviu Laporan Keuangan yang diperoleh secara web based. b. Kemenristekdikti dapat memperoleh informasi LK seluruh satker dan dapat melakukan konsolidasi Laporan Keuangan dari seluruh Satker yang telah mengisi data LK-nya. c. Menyeragamkan format data isian Catatan Hasil Reviu (CHR) dan Ikhtisar Hasil Reviu (IHR) atas LK; d. Untuk memudahkan kompilasi data hasil reviu (CHR dan IHR) LK yang dilakukan oleh seluruh satker dibawah Kementerian Riset Teknologi dan Dikti. e. Memudahkan Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti memantau pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan oleh SPI/Auditor. f. Dapat memudahkan SPI dalam menyusun CHR dan IHR dan memperlancar penyampaian Laporan Reviu Laporan Keuangan g. Selain itu juga informasi dari aplikasi dapat menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan pengawasan Inspektorat Jenderal.

Terima Kasih