PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL EJAS DENGAN PENDEKATAN SCIENCE EDUTAINMENT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Model EJAS Berbasis Mathematic Edutainment Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Perilaku Kepedulian Terhadap Lingkungan

Pengaruh Modul E-Jas Edutainment terhadap Karakter Peduli Lingkungan dan Tanggung Jawab


Arif Widiyatmoko Jurusan IPA Terpadu, FMIPA Universitas Negeri Semarang

Unnes Science Education Journal

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi

Unnes Journal of Biology Education

IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERPENDEKATAN SCIENCE EDUTAINMENT TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Muhammad Rizqianto Fauzi, Sudarsini, Wiwik Dwi Hastuti Universitas Negeri Malang, Indonesia

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

Automotive Science and Education Journal

Unnes Science Education Journal

PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PEMBELAJARAN BERBASIS BIOEDUTAINMENT PADA MATA KULIAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN. Atip Nurwahyunani dan Filia Prima Artharina

Lembaran Ilmu Kependidikan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

Automotive Science and Education Journal

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD.

Unnes Science Education Journal

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Konsep Pengembangan konsep dilakukan dengan identifikasi masalah, merumuskan

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN LINGKUNGAN DITINJAU DARI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIA DUA DIMENSI DALAM KEGIATAN MENGURUTKAN DAUR HIDUP HEWAN TERHADAP

Unnes Science Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA GURU DI SD 1 BACIN UNTUK PENINGKATAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

Journal of Mechanical Engineering Learning

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Unnes Physics Education Journal

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mardiharjo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUKAMAJU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

Economic Education Analysis Journal

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Unnes Science Education Journal MODEL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOBOARD BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dan ditetapkan (UU Sisdiknas No. 20 Tahun

PENGARUH PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

SKRIPSI TUTIK WIDAYATI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting terutama dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: minat belajar, hasil belajar, Dasar Otomotif

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL JELAJAH ALAM SEKITAR (EJAS) PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA PELITA NUSANTARA

EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

SKRIPSI. Oleh. Dewi Nindya Sari NIM

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 02, pp , May 2014

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SETS UNTUK MENINGKATKAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING SKILLS SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN CAHAYA

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP ASPEK AFEKTIF SISWA. Pipin Erlina, Umi Chotimah

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

PENGARUH METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI SISWA KELAS X SMK N 3 PURWOREJO

Transkripsi:

PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL EJAS DENGAN PENDEKATAN SCIENCE EDUTAINMENT Oleh : Sekar Dwi Ardianti 1, Savitri Wanabuliandari 2, dan Susilo Rahardjo 3 1,2 PGSD FKIP Universitas Muria Kudus 3 Program Studi BK FKIP Universitas Muria Kudus ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Efektivitas model EJAS dengan edutainment terhadap peningkatan perilaku peduli lingkungan (2) Efektivitas edutainment terhadap peningkatan perilaku tanggung jawab (3) Respon siswa terhadap edutainment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edutainment dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan sebesar 73% dengan kategori tinggi, dapat meningkatkan perilaku tanggung jawab sebesar 65% dengan kategori sedang, serta respon siswa terhadap model EJAS dengan pendekatan science edutainment pada kategori baik. Kata Kunci: EJAS, science edutainment, peduli lingkungan, tanggung jawab A. PENDAHULUAN Pembangunan karakter suatu bangsa menjadi salah satu perhatian utama dari pemerintah. Pembangunan karakter harus menyatu dan menjadi bagian yang terpadu dalam proses pembelajaran yang tidak berdiri sendiri secara terpisah. Hal tersebut sebagaimana diamanatkan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter harus dikembangkan secara utuh dalam bingkai Sistem Pendidikan Nasional dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Karakter akan terbentuk melalui perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang. Menurut James Stenson dalam Lickona (2012) menyatakan bahwa anak-anak mengembangkan karakter melalui apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka lakukan berulang kali. Lingkungan yang mendukung untuk anak berperilaku baik secara terus menerus akan membentuk karakter yang baik pada diri anak. Kebiasaan berperilaku baik perlu ditanamkan pada generasi muda bangsa. Salah satu perilaku yang perlu dikembangkan bagi generasi muda bangsa adalah perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab. Hal tersebut didasarkan dari banyaknya masalah kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di lingkungan. Masalah lingkungan hidup bukanlah permasalahan baru, melainkan sama dengan usia bumi ini. Zakiah Darajat dalam Aziz (2013: 11) berpendapat bahwa salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup adalah tidak tertanamnya karakter peduli lingkungan dan tanggung jawab dengan baik. Para Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017 1

ahli memiliki banyak perbedaan pendapat mengenai penyebab terjadinya kerusakan lingkungan, namun tidak dapat dibantahkan bahwa manusia adalah salah satu penyebab kerusakan lingkungan tersebut. Berdasarkan observasi awal di SD 1 Bacin dengan lokasi SD berada di tepi sungai kecil ditemui bahwa banyak sampah tertumpuk di bagian tepi sungai. Sampah tersebut berasal dari pembuangan sampah sekolah maupun masyarakat lingkungan sekitar yang dibuang secara langsung di tepi sungai. Pembuangan sampah secara sembarangan di tepi sungai menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar dan memungkinkan air dapat meluap ketika musim penghujan karena aliran sungai terhalang oleh sampah. Banyaknya sampah yang dibuang di sekitar sungai menyebabkan sungai tidak lagi jernih, sehingga terlihat kotor. Selain itu, perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa di SD 1 Bacin masih belum terlihat jelas. Banyak siswa yang membuang sampah bekas makanan ringan maupun minuman di sungai secara langsung. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan kesadaran merawat serta menjaga lingkungan sekolah belum tertanam baik pada diri siswa. Guru sebagai pemegang peran utama dalam proses pendidikan di sekolah yang sudah seharusnya mampu menekankan pendidikan karakter dalam rangka mempromosikan nilai-nilai positif kepada generasi muda. Proses pendidikan dikatakan berhasil tidak hanya dilihat dari keberhasilan segi kognitif saja. Tujuan utama dalam pendidikan adalah untuk membantu siswa menjadi pintar dan untuk membatu siswa menjadi baik (Lickona, 2012: 5). Seorang guru tidak hanya berusaha membantu siswa menjadi pintar secara kognitif saja namun harus mampu menanamkan perilaku baik yang akan menjadi karakter siswa. Perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab yang dilakukan secara terus-menerus akan dapat membentuk karakter peduli lingkungan dan tanggung jawab dalam diri siswa. Penanaman perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab dapat dibiasakan dalam kegiatan pembelajaran. Desain dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru seharusnya berpedoman pada students centered learning. Salah satu desain pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung dan dapat mengembangkan potensi siswa serta efektif dalam penerapannya adalah model pembelajaran Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS). Model pembelajaran EJAS merupakan model pembelajaran yang memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa serta dapat mengembangkan kemampuan dan potensi siswa melalui tahapan eksplorasi, interaksi, komunikasi dan refleksi (Alimah, 2012). Model pembelajaran Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) mengajak siswa belajar langsung di lingkungan sekitar. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat menunjang kegiatan pembelajaran secara optimal. Kemdikbud (2016:14) menyatakan bahwa lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari oleh siswa secara langsung dan bersifat nyata sehingga dapat memperluas wawasan siswa. Pembelajaran dengan model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan eksplorasi. Proses pembelajaran selain mengajak siswa aktif juga diharapkan juga bersifat menarik dan menyenangkan serta mampu mengajak siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan. Hal tersebut mengacu pada sifat alamiah anak salah satunya adalah bermain. Pendekatan science edutainment memperkenalkan pembelajaran yang bernuasa hiburan dan menyenangkan namun tidak menyimpang dari tujuan 2 Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017

pembelajaran. Menurut Taufiq (2014:142) pembelajaran dengan edutainment memuat pembelajaran IPA yang dikemas secara menarik dan menyenagkan menggunakan rumus dan praktik untuk menemukan konsep. Proses pembelajaran seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik dan semangat siswa terhadap pembelajaran. Pembelajaran dengan model EJAS ber edutainment mengajak siswa belajar secara langsung di lingkungan sekitar dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan edutainment diharapkan dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui efektivitas model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan edutainment terhadap peningkatan perilaku peduli lingkungan siswa kelas 4 SD 1 Bacin, (2) mengetahui efektivitas model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan edutainment terhadap peningkatan perilaku tanggung jawab siswa kelas 4 SD 1 Bacin, dan (3) mengetahui respon siswa kelas 4 SD 1 Bacin terhadap model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan pendekatan science edutainment. B. METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SD 1 Bacin. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas 4 SD 1 Bacin. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Siswa kelas 4 SD 1 Bacin dipilih sebagai sampel penelitian karena siswa kelas 4 memiliki karakteristik cenderung menyukai pembelajaran dengan unsur permainan namun sudah mampu untuk diajak pembelajaran luar ruang. Selain itu, menurut Kemendiknas (2010: 31) siswa kelas 4 sudah mampu diajak untuk melakukan kegiatan mencegah dan memperbaiki kerusakan lingkungan. Variabel penelitian ini adalah model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan pendekatan tematik-edutainment sebagai variabel bebas serta perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa sebagai variabel terikat. Desain penelitian ini adalah one group pre test-post test design. Ruseffendi (2010) menggambarkan desain tersebut adalah sebagai berikut. O X O Keterangan: O: Pretest dan posttest perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab. X: Pembelajaran dengan menggunakan model Experiential Jelajah Alam Sekitar (EJAS) dengan edutainment. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode nontes yaitu melalui angket dan observasi. Instrumen yang digunakan pada pengambilan data adalah lembar observasi perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa, serta angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif kuantitatif. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 di SD 1 Bacin pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017. 1. Perilaku Peduli Lingkungan dan Tanggung Jawab Siswa Skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa sebelum dan sesudah penerapan edutainment seperti pada Tabel 1 berikut ini. Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017 3

Tabel 1. Rekapitulasi Skor Perilaku Peduli Lingkungan dan Tanggung Jawab Sebelum dan Komponen Sesudah Pembelajaran. Skor Peduli Lingkungan Skor Tanggung Jawab Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Rata-rata 2,71 6,57 6 9,86 Tertinggi 4 7 7 11 Terendah 2 6 5 8 Perolehan skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa sesudah pembelajaran secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan skor sebelum pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat pada skor rata-rata perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa sesudah pembelajaran mencapai 6,57 dan 9,86 sedangkan sebelum pembelajaran hanya mencapai 2,71 dan 6. Hasil perhitungan peningkatan perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa menggunakan uji normalized gain dapat dilihat pada Tabel 2. berikut ini. Tabel 2. Hasil Peningkatan Perilaku Peduli Lingkungan dan Tanggung Jawab Persentase Kriteria Peduli Lingkungan Tanggung Jawab Rendah 0,00 % 14,29 % Sedang 42,86 % 28,57 % Tinggi 57,14 % 57,14 % Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil peningkatan perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa rata-rata masuk dalam kriteria tinggi yaitu sebesar 57,14 %. Berdasarkan uji normalized gain secara klasikal diperoleh nilai normalized gain g sebesar 73% atau 0,73 untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan yang termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan perolehan nilai normalized gain g perilaku tanggung jawab siswa secara klasikal sebesar 65% atau 0,65 termasuk dalam kategori sedang. 2. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Data respon siswa terhadap pembelajaran EJAS dengan edutainment diperoleh dengan menganalisis angket respon siswa pada akhir pembelajaran. Hasil analisis respon siswa dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Respon Siswa Terhadap Model EJAS dengan Pendekatan Science Edutainment No Pernyataan Jawaban Ya (%) 1 Ketertarikan model pembelajaran E-JAS dengan edutainment. 2 Model E-JAS dengan edutainment dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan siswa 3 Model E-JAS dengan edutainment dapat 86% meningkatkan perilaku tanggung jawab siswa 4 Model E-JAS dengan edutainment dapat meningkatkan aktivitas siswa 5 Model E-JAS dengan edutainment menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan Tabel 3 menunjukkan hasil respon siswa terhadap pembelajaran model EJAS dengan edutainment. Secara keseluruhan siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran model EJAS dengan edutainment. Berdasarkan hasil rata-rata perolehan skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa sesudah pembelajaran dengan model EJAS dengan edutainment lebih tinggi dari sebelum pembelajaran. Hasil uji normalized gain menunjukkan bahwa sebanyak 57,14% dari siswa mengalami peningkatan skor perilaku peduli lingkungan 4 Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017

dan tanggung jawab dalam kategori tinggi. Sedangkan secara klasikal diperoleh nilai normalized gain g sebesar 73% atau 0,73 untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan yang termasuk dalam kategori tinggi dan sebesar 65% atau 0,65 untuk perilaku tanggung jawab yang termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa sesudah pembelajaran disebabkan karena penerapan edutainment. Savitri (2016: 1103) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran dengan jelajah alam sekitar menekankan kegiatan pada kondisi nyata sehingga dapat membuka wawasan berpikir siswa yang beragam. Pembelajaran EJAS mengajak siswa melakukan kegiatan jelajah alam sekitar sehingga siswa mengetahui secara langsung kondisi nyata lingkungan. Pembelajaran secara langsung di lingkungan ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa, sehingga siswa mampu menentukan sikap yang baik terhadap lingkungan. Penerapan model EJAS dengan pendekatan science edutainment dalam pembelajaran dapat meningkatkan skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa baik secara invidual maupun secara klasikal. Peningkatan skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap penanaman karakter peduli lingkungan dan tanggung jawab. Sari (2013) menyatakan bahwa pembelajaran jelajah alam sekitar dapat diterapkan oleh instansi pendidikan dalam rangka menumbuhkan pendidikan karakter bagi siswa. Pembelajaran EJAS dengan edutainment memberi pengalaman belajar secara langsung bagi siswa, sehingga siswa mampu menentukan sikap terhadap lingkungan. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa secara langsung dari lingkungan dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan juga dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan perilaku tanggung jawab siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Savitri (2016: 1106) yang menyatakan bahwa pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) dapat menumbuhkan softskills konservasi antara lain peduli lingkungan, cinta lingkungan, tanggung jawab, kreatif, kerja keras, dan objektif. Siswa melihat kondisi lingkungan secara langsung sehingga dapat menentukan sikap yang harus dilakukan terhadap lingkungan. Pembelajaran model EJAS dengan edutainment mengajak siswa untuk belajar secara langsung di lingkungan dalam suasana yang menyenangkan. Menurut Uno (2015:147) menyatakan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan memungkinkan siswa tidak mengalami kejenuhan. Kemdikbud (2016:14) juga menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar memungkinkan pembelajaran lebih menarik, tidak membosankan dan menumbuhkan rasa antusiasme siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil respon siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran dengam model EJAS dengan edutainment menjadikan pembelajaran lebih meyenangkan. Pengalaman langsung dan keterlibatan langsung siswa dalam lingkungan juga mampu meningkatkan minat dan aktivitas siswa. Uno (2015: 147) menyatakan bahwa motivasi belajar siswa akan lebih bertambah ketika mengalami pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan yang berbeda dari biasanya. Hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa keseluruhan siswa menyatakan ketertarikan dengan pembelajaran edutainment. Selain itu keseluruhan siswa juga menyatakan bahwa pembelajaran Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017 5

edutainment dapat meningkatkan aktivitasnya dalam pembelajaran. Sari (2013: 168) dalam penelitiannya menyatakan bahwa keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa. Peningkatan aktivitas dan minat siswa secara tidak langsung dapat memberikan efek positif terhadap hasil belajar siswa. Penerapan model EJAS dengan edutainment selain dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan nilai-nilai karakter siswa khususnya perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab juga dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran. Siswa memberikan respon yang baik terhadap lingkungan ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada skor perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab terhadap lingkungannya. Berdasarkan hasil angket respon siswa secara keseluruhan siswa memberikan respon bahwa penerapan edutainment dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungannya. Selain itu, sebanyak 86% siswa menyatakan bahwa penerapan edutainment dapat meningkatkan perilaku tanggung jawabnya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model EJAS dengan edutainment memberikan efek positif terhadap peningkatan perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa. Secara keseluruhan respon siswa terhadap pembelajaran model EJAS dengan edutainment termasuk dalam kategori baik. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model EJAS dengan edutainment dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa ditunjukkan dengan hasil uji normalized gain. Berdasarkan uji normalized gain secara klasikal diperoleh nilai normalized gain g sebesar 73% atau 0,73 untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan yang termasuk dalam kategori tinggi. Nilai normalized gain g untuk perilaku tanggung jawab siswa secara klasikal sebesar 65% atau 0,65 termasuk dalam kategori sedang. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model EJAS dengan edutainment temasuk dalam kategori baik. DAFTAR PUSTAKA Alimah, S. 2012. Pengembangan Pembelajaran Experiential Jelajah Alam Sekitar pada Mata Kuliah Biologi.Proceeding Seminar Nasional MIPA Unnes: Peran MIPA dalam Meningkatkan Kualitas Hidup dan Pengembangan Pendidikan Karakter, 2012, ISBN: 978-602-18553-2-4 hal 594-600 Aziz, Erwati. 2013. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kemdikbud. 2016. Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Lickona, Thomas. 2012. Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara Ruseffendi, E. T. (2010). Dasar-dasar penelitian pendidikan &bidang non-eksakta lainnya. Bandung: Tarsito Sari, YK., Susilowati, S.M.E., & Ridlo, S. 2013. Efektivitas Penerapan Metode Quantum Teaching Pada Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Berbasis Karakter dan Konservasi. Unnes Science Education Journal. 2(2) 166-172. Savitri, EN & Sudarmin. 2016. Penerapan Pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) Pada Mata Kuliah Konservasi dan Kearifan Lokal Untuk Menanamkan Softskills Konservasi Pada Mahasiswa IPA Unnes. Unnes Science Education Journal. 5(1) 1102-1107. 6 Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017

Taufiq, M., Dewi, N.R., & Widiyatmoko, A. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema Konservasi Berpendekatan Science Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 3(2) 140-145. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Uno, HB & Mohamad, N. 2015. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN DASAR Vol. IV No. 1 Januari 2017 7