BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Fuji Nurdiani

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB 3 METODE PENELITIA N

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

3. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Return On Investment (ROI)

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang. diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU. Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran. perusahaan. auditor, jenis industri.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun

BAB IV ANALISIS DATA

Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BEI PADA INDEKS LQ45

BAB III METODE PENELITIAN

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran atas fenomena suatu permasalahan secara detail dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan yang terdaftar Indeks LQ- 45 pada tahun 2010-2013, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Prediksi kebangkrutan perusahaan dengan melihat analisis rasio keuangan kombinasi metode Altman Z-Score dan metode Zmijewski X-Score pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ-45 periode 2010-2013, menghasilkan prediksi kebangkrutan sebagai berikut: a. Metode Altman Z-Score Berdasarkan metode Altman Z-Score perusahaan kategori sehat pada tahun 2010 terdapat 15 perusahaan yaitu PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Sedangkan tahun 2011 hingga 2013 kategori sehat 92

93 berkurang menjadi 14 perusahaan dikarenakan PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO) berpindah kategori, akibat penurunan kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan turunnya nilai Z-Score. Perusahaan yang berada dalam kategori Rawan pada tahun 2010 terdapat 3 perusahaan, yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), dan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR). Pada tahun 2011 dan 2012 kategori rawan bertambah menjadi 4 perusahaan, setelah PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) tidak dapat mempertahankan posisinya dalam kategori sehat, dan pada tahun 2013 menjadi 2 perusahaan yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR). Perusahaan dalam kategori potensial bangkrut pada Indeks LQ-45 tahun 2010-2012 terdapat 1 perusahaan yaitu PT. Bumi Resources Tbk. (BUMI), sedangkan pada tahun 2013 kategori bangkrut bertambah menjadi 3 perusahaan, akibat PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT. Jasa Marga Tbk (JSMR) yang sebelumnya berada di kategori rawan, turut berada dalam kategori ini. b. Metode Zmijewski X-Score Perusahaan dalam kategori sehat yang ditandai dengan nilai X-Score dibawah nilai 0, terdiri dari 18 perusahaan yaitu, PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo

94 Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Sedangkan untuk kategori bangkrut pada tahun 2010 hingga 2013 berada pada PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang secara konstan memiliki nilai X-Score diatas titik cutoff yaitu diatas 0. 2. Terdapat perbedaan hasil pengujian kebangkrutan perusahaan antara model Altman Z-Score dan Zmijewski X-Score di perusahaan yang listing LQ-45 tahun 2010-2013. Berdasarkan metode Altman Z-Score perusahaan kategori sehat pada tahun 2010 terdapat 15 perusahaan, pada tahun 2011, 2012, dan 2013 14 perusahaan kategori sehat, sedangkan metode Zmijewski X-Score secara konstan menghasilkan 18 perusahaan dalam kategori sehat selama tahun 2010-2013. Untuk kategori Rawan, metode altman menghasilkan 3 perusahaan pada tahun 2010, 4 perusahaan pada tahun 2011 dan 2012, serta 2 perusahaan pada tahun 2013, sedangkan Zmijewski menghasilkan 0 perusahaan kategori rawan. Untuk kategori Bangkrut, Altman menghasilkan 1 perusahaan bangkrut pada tahun 2010, 2011, dan 2012, serta 3 perusahaan potensi bangkrut pada tahun 2013. Sedangkan Zmijewski secara konstan menghasilkan 1 perusahaan dalam kategori bangkrut selama tahun 2010-

95 2013. Namun, dalam perbedaan jumlah hasil kategori tersebut, terdapat kesamaan hasil kategori prediksi kebangkrutan antara metode Altman dan metode Zmijewski, yang diperoleh dengan menggunakan irisan antar kategori. Kemudian irisan tersebut, menghasilkan 14 perusahaan atau 79% perusahaan berada dalam kategori sehat antara model Altman dan Zmijewski dan untuk kategori bangkrut menghasilkan irisan 1 perusahaan saja atau 5% dari keseluruhan sampel yang diteliti. 5.2 Saran Setelah dilakukannya penelitian dan pembahasan, peneliti akan memberikan saran perbaikan yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan 5.2.1 Saran Bagi Perusahaan Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian diatas, saran bagi perusahaan yang listing Indeks LQ-45 tersebut yaitu: 1. Bagi perusahaan yang diprediksikan potensial bangkrut, sebaiknya pihak manajemen perusahaan lebih dapat memperhatikan asetnya, sehingga tidak terjadi over investment dan lebih produktif dalam menghasilkan laba. Arus modal kerja yang dihasilkan harus positif agar terhindar dari dampak buruk terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan biaya hutang perusahaan agar tidak semakin meningkat dan beresiko tinggi.

96 2. Bagi perusahaan yang diprediksikan dalam keadaan rawan harus meningkatkan kinerja perusahaannya agar pada waktu berikutnya tidak mengalami penurunan yang dapat menyebabkan kebangkrutan. 3. Bagi perusahaan yang diprediksikan pada kondisi sehat, diharapkan dapat mempertahankan dan sebaiknya tetap memperhatikan segala aspek yang mempengaruhi perusahaan tersebut dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi kebangkrutan. 5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi pihak-pihak lain yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka penulis akan menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dalam hal perhitungan kombinasi rasio untuk memprediksi kebangkrutan, sebaiknya tidak menitik beratkan kepada total aset sebagai penyebut dalam memperhitungan rasio, Karena total aset memperhitungkan keseluruhan aset termasuk other assets, yang notabennya tidak berhubungan dengan aset yang digunakan untuk operasional atau menghasilkan laba. Maka aset yg digunakan untuk menghitung rasio sebaiknya adalah aset dari capital employed atau aset yang digunakan untuk operasional agar terlihat jelas kinerja keuangan sesungguhnya. 2. Penelitian selanjutnya dapat membandingkan hasil prediksi setiap model menggunakan alat bantu seperti SPSS sehingga diperoleh derajat signifikansi perbandingan yang lebih terperinci. 3. Keterbatasan dalam penelitian ini terkait dengan jumlah variabel yang digunakan hanya untuk penilaian kuantitatif saja melalui rasio keuangan,

97 sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan pada aspek kualitatif seperti faktor ekonomi, sosial, teknologi dan perubahan peraturan pemerintah yang menyebabkan kebangkrutan suatu perusahaan. 4. Keterbatasan lainnya dalam penelitian ini adalah berupa sampel penelitian yang hanya berfokus pada perusahaan listing Indeks LQ-45 saja secara time series, sedangkan dalam Indeks tersebut terdiri atas perusahaan dari berbagai sektor yang oleh peneliti tidak dianalisa dan dibandingkan berdasarkan rata-rata nilai sektor/industri sejenis (cross sectional). Sehingga untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti tidak hanya dalam satu indeks saham, tetapi dapat menganalisa berdasarkan jenis sektor yang terdaftar di BEI.