BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki aturan gramatikal yang memuat kaidah-kaidah

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Oleh karena itu, memahami kosakata adalah hal yang terpenting

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. bagian-bagian kalimat digunakan kata sambung (konjungsi) yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan. Sedangkan metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB I PENDAHULUAN. simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. pikiran, maupun ide kepada lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. subdisiplin diantaranya: sosiolinguistik, psikolinguistik, dialektologi dan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah hasil cipta manusia berdasarkan imajinasi. keindahan, maupun sebuah kritikan dan lain sebagainya.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Wihartini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Struktur kalimat bahasa Jepang adalah SOP, sedangkan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa berperan antara lain dalam membentuk pengalaman sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas-tugas tersebut. Tetapi kalau memahami masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar. Siswa atau mahasiswa

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial mutlak akan saling

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik tertentu seperti huruf yang dipakainya, kosakata, sistem pengucapan,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari dan menguasai bahasa dan setiap elemen-elemen dalam bahasa, seperti. keinginan kepada orang lain (Dedi Sutedi 2011: 2).

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu. serta latar belakang suatu bangsa (Simatupang, 1999 : 8)

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang seperti layaknya bahasa lain pada umumnya, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. Latin lingua bahasa (Verhaar, 1996: 3). Cabang-cabang linguistik di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Shuujoshi Danseigo Pada Komik One Piece Volume 1 Karya Eiichiro Oda

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

dengan perubahan yang mengikuti perkembangan sosial budaya masyarakat dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan-kenginan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

BAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka yang berada di sekitar manusia mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi. Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan memperhatikan wujud bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi pengertian bahasa sebagai: bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap bahasa (Keraf, 1980: 1). Melalui bahasa manusia dapat menyampaikan sesuatu ide, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis orang tersebut dapat menangkap apa yang kita maksud, tiada lain karena ia memahami makna yang dituangkan melalui bahasa tersebut. Jadi, dalam hal ini fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis (Sutedi, 2008:2). Secara sekilas bahasa hanya dikenal sebagai alat dalam berkomunikasi sehari-hari. Akan tetapi, apabila bahasa ditelaah lebih jauh dan mendalam, maka akan banyak ditemukan masalah yang menyangkut bahasa. Dengan luas dan peliknya masalah bahasa, maka bahasa menarik untuk dipelajari dan diteliti sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. Begitu juga dengan bahasa jepang

2 yang selama ini dipelajari juga memiliki daya tarik untuk diteliti karena bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa unik dan menarik baik dari segi tulisannya maupun dari tata bahasanya. Setiap bahasa tentunya memiliki kaidah-kaidahnya. Bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa Indonesia, dan lain-lainnya masingmasing memiliki kaidah-kaidah penggunaannya. Begitu pula bahasa Jepang memiliki kaidah penggunaannya. Kaidah-kaidah penggunaan suatu bahasa inilah yang dimaksud gramatika. Gramatika dalam bahasa Indonesia lebih sering disebut tata bahasa dan disebut bunpo dalam bahasa Jepang (Sudjianto, 1996: 22). Salah satu perbedaan bahasa Jepang dengan bahasa lain dalam gramatikalnya yaitu bahasa Jepang banyak memiliki partikel atau pemarkah kasus (joshi) yang fungsinya juga bermacam-macam (Sutedi,2003:9). Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh seorang Linguist, diketahui bahwa pada waktu mempelajari bahasa Jepang para pembelajar masih banyak menemukan kesulitan dalam pemakaian partikel. Salah satu kesulitan dalam mempelajari partikel dikarenakan ada dua atau lebih partikel yang memiliki arti yang sama tetapi mempunyai fungsi dan cara pemakaiannya berbeda. Dalam penelitian ini hanya diteliti tentang fungsi, makna, dan penggabungan fukujoshi {dake} dan {shika} dengan kelas kata lain dalam novel 500g De Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena saat mempelajari tata bahasa sering terjadi kebingungan dalam memilih partikel yang cocok untuk menghubungkan antar nomina dalam bahasa Jepang terutama yang mempunyai fungsi atau penggunaan yang hampir sama dalam

3 sebuah kalimat. Hal itulah yang mendorong untuk mencari tahu bagaimana cara membedakan fungsi, makna, dan pembentukan kalimat dengan menggunakan fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. Kridalaksana (2008:103) menyatakan kalimat merupakan satuan bahasa yang berdiri sendiri, terdiri atas satu klausa atau lebih yang ditata menurut pola tertentu. Setiap kalimat memiliki struktur dan unsur-unsur pembentukannya. Unsur pembentuk kalimat pada umumnya terdiri atas nomina, verba, adjektiva, kopula, partikel, kata keterangan, konjungsi, dan kata seru. Berdasarkan fungsinya unsur kalimat dalam bahasa Jepang secara garis besar terdiri atas subjek (shugo), predikat (jutsugo), objek (taishogo), keterangan (joukyougo), modifikator (shuushokugo), dan konjungsi (setsukugo) (Sutedi,2008:7). {Dake} dan {shika} yang termasuk ke dalam kelompok fukujoshi ini dalam bahasa Indonesia mempunyai arti cuma, hanya. Walaupun memiliki arti yang sama, tetapi terdapat perbedaan diantara kedua partikel tersebut. Hal ini dapat dilihat dari contoh di bawah ini. 1. お金 が 百円 だけ あります Okane ga hyaku en dake arimasu Uang NOM seratus-yen hanya ada Hanya ada uang seratus-yen 2. お金が百円しかありません Okane ga hyaku en shika arimasen Uang NOM seratus-yen hanya ada-bentuk negatif Hanya ada uang seratus-yen Pada kalimat (1) hanya mengungkapkan keberadaan jumlah uang yang ada sebenarnya sesuai dengan kenyataan yaitu seratus yen. Pada kalimat (2)

4 digunakan partikel shika yang berpasangan dengan bentuk negatif yaitu masen dan pada kalimat kedua tersebut menjelaskan bahwa jumlah uang yang ada seratus yen itu merupakan jumlah yang sedikit sehingga dianggap masih kurang. Berdasarkan contoh di atas, maka diteliti lebih jauh mengenai fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. Objek penelitian tersebut dipilih adalah untuk mengetahui bagaimana penggabungan fukujoshi {dake}, dan {shika} dengan kelas kata lain seperti nomina, verba, maupun adjektiva serta fungsi dan makna fukujoshi {dake} dan {shika}. Apabila {dake} dan {shika} diteliti, baik dari segi fungsi, makna, maupun pembentukannya, akan terdapat perbedaan antarkalimat tersebut. Hal inilah yang menjadikan analisis fungsi, makna, dan pembentukan fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue layak untuk diteliti. Untuk itu, agar tidak membingungkan bagi pembelajar bahasa Jepang, maka penelitian ini dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah penggabungan fukujoshi {dake} dengan kelas kata lain dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue? 2) Bagaimanakah penggabungan fukujoshi {shika} dengan kelas kata lain dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue? 3) Apakah fungsi dan makna fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue?

5 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas tujuan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah khazanah penelitian linguistik, khususnya linguistik Jepang. Selain itu agar masyarakat luas mengetahui bahwa setiap partikel dalam bahasa Jepang memiliki makna yang berbeda-beda dalam bahasa Jepang. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus tujuan yang diharapkan sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas adalah sebagai berikut : 1) Memahami penggabungan fukujoshi {dake} dengan kelas kata lain dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. 2) Memahami penggabungan fukujoshi {shika} dengan kelas kata lain dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue? 3) Memahami fungsi dan makna fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua tujuan tersebut dirumuskan sebagai berikut.

6 1.4.1 Manfaat Teoretis Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan suatu pengetahuan mengenai bahasa Jepang khususnya linguistik bahasa Jepang yang berkaitan dengan penggabungan {dake} dan {shika} dengan kelas kata lain serta fungsi dan makna fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat menambah wawasan bagi pelajar yang mempelajari bahasa Jepang pada umumnya dan diharapkan bermanfaat demi peningkatan ilmu pendidikan bahasa Jepang di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Udayana pada khususnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dibuat untuk membatasi diri dari masalah yang akan dibahas agar tidak terlalu melebar. Oleh karena itu, penelitian ini hanya akan menganalisis bagaimana proses penggabungan fukujoshi {dake} dan {shika} dengan kelas kata lain, dan bagaimana fungsi dan makna fukujoshi {dake} dan {shika} dalam novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. 1.6 Metode dan Teknik Penelitian Metode merupakan cara kerja yang tepat untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1997 : 16). Dalam setiap penelitian diperlukan metode dan teknik penelitian yang tepat agar tujuan yang diharapkan dari suatu penelitian dapat tercapai. Adapun metode dan teknik

7 yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu : (1) metode dan teknik pengumpulan data, (2) metode dan teknik penganalisisan data, (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis. 1.6.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah metode simak. Metode simak merupakan metode yang dilakukan dengan menyimak suatu penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1988 : 2). Data yang disimak dalam metode ini berwujud data tertulis dan sumber datanya adalah novel 500g de Umareta Musume e karya Michiyo Inoue. Penyimakan dilakukan dengan teknik catat. Artinya, dalam penelitian ini peneliti melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti dengan cara membaca, memahami, dan mencatat bagian-bagian yang diperlukan dalam penelitian. Dengan demikian, data-data dapat terkumpul dan dapat digunakan untuk menemukan kaidah penelitian itu sendiri. 1.6.2 Metode dan Teknik Penganalisisan Data Setelah data diperoleh, tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengklasifikasian data. Ini bertujuan untuk mengelompokkan data yang sejenis. Selanjutnnya, data yang telah terkumpul akan dianalisis. Pada tahap penganalisisan data, metode yang digunakan adalah metode agih. Metode agih adalah metode analisis yang penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993 : 15). Metode agih ini didukung dengan teknik baca markah. Teknik baca markah ini menentukan peran konstituen kalimat. Pemarkah berarti alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan, dan partikel yang menyatakan ciri ketatabahasan

8 atau fungsi kata atau konstruksi. Cara kerja teknik ini adalah dengan membaca satuan kebahasaan yang menjadi pemarkah peran konstituen kalimat yang dimaksud (Mastoyo, 2007 : 67). 1.6.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Tahapan penyajian hasil analisis merupakan suatu tahap penelitian yang berupa laporan. Metode yang digunakan dalam tahapan ini adalah metode informal, yaitu cara penyajian melalui kata-kata biasa, bukan dalam bentuk angka-angka, bagan atau statistik. Setelah data dianalisis, hasilnya dilaporkan secara informal dalam bentuk laporan penelitian. 1.7 Sumber Data Untuk melakukan penelitian mengenai fukujoshi {dake} dan {shika}, digunakan data dari novel 500g De Umareta Musume E karya Michiyo Inoue dan novel dalam bahasa Indonesia yang berjudul Hiduplah anakku Ibu Mendampingimu. Digunakannya bahan-bahan ini sebagai sumber data karena bahan-bahan tersebut menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tata bahasanya juga lazim digunakan dalam keseharian dan kanji yang digunakan pun mudah untuk dicari cara baca dan juga artinya sehingga memudahkan untuk dianalisis.