HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1 PENDAHULUAN. pada kehidupan selanjutnya. Perhatian yang diberikan pada masa balita akan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 7-13

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD PERMATA BUNDA RW 01 DESA JATI SELATAN 1 SIDOARJO

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro

MUHAMMAD ARISY DEKY PRABOWO

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI SINE 1 SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang. sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI BANDA ACEH COMPARISON OF TOILET TRAINING READINESS IN BANDA ACEH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENGARUH ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA BULAN DI DESA PANDOWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA

: RIZKA RATNA NURVITASARI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK PUSPASARI I SIDOMOYO GODEAN SLEMAN D.I.

Evi Nur Faidah* Supratman**

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI AISYIYAH INSAN ROBBANI MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati

HUBUNGAN STATUS BEKERJA IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL WIROBRAJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG

THE APPLICATION OF TOILET TRAINING PARENTS WITH CHILDREN AGED 2-3 YEARS IN EDUCATION 21 KULIM PEKANBARU

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH di TK ABA CANDI PAKEM SLEMAN

BAB I. dan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu tugas anak toddler ini yaitu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

PENGARUH ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP PRAKTIK ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING PADA TODDLER DI DUSUN NGABEAN KULON SINDUHARJO NGAGLIK SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PELAKSANAANNYA DI POSYANDU BUNGA TANJUNG KELUHARAN TANJUNGSARI PURWAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

HUBUNGAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA KEBIDANAN D IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

STUDI KOMPARASI KECERDASAN EMOSIONAL BERDASARKAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KUNCUP MEKAR TEGALMULYO YOGYAKARTA

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D3 KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

Puji Lestari* )., ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Ihwanudin Wahid Rohadi 2, Lutfi Nurdian Asnindari 3. Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA MLANGI GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ABA WIROBRAJAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS BANGSA KEDIRI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat. yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Ganesthy Megaswara 201410104050 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh : Ganesthy Megaswara 201410104050 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA 1 Ganesthy Megaswara 2, Mei Muhartati 3 INTISARI Latar Belakang : Toilet training merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar. Keberhasilan toilet training tidak hanya dipengaruhi dari kemampuan fisik, psikologis, dan emosi anak itu sendiri tetapi juga oleh pola asuh orang tua yang diterapkan pada anak. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian Studi Deskriptif Korelasi dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang tua murid TK Ngestirini. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Metode analisa yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan 62 responden (88,6%) menerapkan pola asuh demokratis, 40 responden (57,1%) berhasil dalam toilet training, dan 35 responden (50%) dari 62 responden yang menerapkan pola asuh demokratis berhasil dalam toilet training. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai signifikan p adalah 0,003 dengan (p) = 0,003 < 0,05. Simpulan : Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta. Saran : Diharapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh demokratis sehingga keberhasilan toilet training dapat tercapai. Kata kunci Kepustakaan Jumlah halaman : Pola Asuh, Toilet Training, Anak Prasekolah :19 Buku (2005-2015), 8 e-journal (2011-2014), 2 Jurnal (2008), 16 Internet, Al-Qur an, Hadits : xiii, 68 halaman, 7 tabel, 3 gambar 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

THE CORRELATION BETWEEN PARENTING STYLE AND THE SUCCESS OF TOILET TRAINING IN PRESCHOOL CHILDREN AT NGESTIRINI KINDERGARTEN OF TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA 1 Ganesthy Megaswara 2, Mei Muhartati 3 ABSTRACT Research Background: Toilet training is an effort to train children to be able to control their urination or feces excretion. The success of toilet training is not only influenced by physical ability, psychological and emotional condition of the child but also by the parenting style applied for the child. Research Objective: The research was to investigate the correlation between parenting style and the success of toilet training in preschool children at Ngestirini kindergarten of Tempel Sleman Yogyakarta. Research Method: The research used Descriptive Correlation Study with Cross Sectional time approach. The samples in the research were 70 parents of Ngestirini Kindergarten. The samples were taken by using simple random sampling method. The data were analyzed by using Chi-Square. Research Finding: The research result showed that 62 respondents (88,6%) applied democratic parenting style, 40 respondents (57,1%) succeeded in applying toilet training, and 35 respondents (50%) of 62 respondents who applied democratic parenting style succeeded in applying toilet training. According to the data analysis, it was obtained that the significance value of p is 0,003 with (p) = 0,003 < 0,05. Conclusion: There is correlation between parenting style and the success of toilet training in preschool children at Ngestirini kindergarten of Tempel Sleman Yogyakarta. Suggestion: It is expected that parents could apply democratic parenting style. Therefore, toilet training can be successfully performed. Keywords : Parenting Style, Toilet Training, Preschool Children Bibliography : 19 books (2005-2015), 8 e-journals (2011-2014), 2 journals (2008), 16 internet websites, Al-Qur an, Hadits Pages : xiv, 68 pages, 7 tables, 3 figures 1 Thesis title 2 School of Midwifery Student of Aisyiyah Health Science College of Yogyakarta 3 Lecturer of Aisyiyah Health Science College of Yogyakarta

PENDAHULUAN Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa (Amran, 2012). Anak merupakan aset keluarga yang paling besar dimana dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya anak memerlukan nutrisi, stimulasi, dan pola pengasuhan yang tepat agar di masa keemasannya atau golden age (0-5 tahun) anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tentunya dengan sehat dan cerdas (Septiari, 2012). Anak prasekolah atau early childhood adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir (Tanuwidjaya, 2008). Banyak sekali pertumbuhan yang dialami oleh anak tahap prasekolah sebagai contoh kontrol volunter dari spingter ani dan uretra sudah lebih baik sehingga seharusnya anak sudah tidak mengompol lagi (Nursalam, 2005). Salah satu masalah yang sering terjadi pada anak adalah tentang pengaturan atau kontrol dalam BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air besar). Kegagalan toilet training pada umumnya karena dampak dari adanya perlakuan atau aturan yang ketat dari orang tua kepada anaknya yang dapat mengganggu kepribadian anak atau cenderung bersifat retentif atau bersikap keras kepala bahkan kikir. Bila orang tua santai dalam memberikan aturan dalam toilet training maka anak akan dapat mengalami kepribadian ekspresif dimana anak lebih tega, cenderung ceroboh, suka membuat gara-gara, emosional, dan seenaknya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Selain itu anak tidak mandiri dan masih membawa kebiasaan mengompol hingga besar (Hidayat, 2005). Di Indonesia diperkirakan jumlah balita mencapai 30% dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia dan menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) nasional diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol BAB dan BAK (ngompol) di usia sampai prasekolah mencapai 3.3% (75 juta) anak. Fenomena ini dipicu karena banyak hal, pengetahuan ibu yang kurang tentang cara melatih BAB dan BAK, pemakaian (pempres) popok sekali pakai, hadirnya saudara baru dan masih banyak lainnya (Riblat, 2005). Sementara itu menurut Maryunani (2010) kurang lebih 45% dari 364 orang tua menyatakan melakukan toilet training pada saat anak mereka berusia 1 tahun, sedangkan 15% menyatakan melakukan toilet training pada saat anak berusia 18 bulan. Penelitian yang dilakukan oleh Hartati (2008) di Yogyakarta terhadap 192 orang tua menyatakan bahwa anak dilatih toilet training pada usia lebih dari 1 tahun dan lebih dari 60% anak mampu melakukan latihan toilet training dengan baik pada usia 2 tahun. Salah satu stimulasi yang penting dilakukan orang tua adalah stimulasi terhadap kemandirian anak dalam melakukan BAB dan BAK. Toilet training pada anak merupakan cara untuk melatih anak agar mampu mengontrol BAK dan BAB (Hidayat, 2005). Latihan buang air besar atau buang air kecil membutuhkan kematangan otot-otot pada daerah pembuangan kotoran (anus dan saluran kemih).

Anak-anak harus dilatih menguasai otot-otot alat pembuangan pada waktu BAB dan BAK. Anak harus mampu mengenali dorongan untuk melepaskan atau menahan dan mampu mengomunikasikannya (Nursalam, 2005). Penerapan toilet training pada anak oleh orang tua dipengaruhi oleh banyak faktor. Suryabudhi (2005) menyatakan bahwa pendidikan dan persepsi orang tua berpengaruh pada sikap toilet training orang tua pada anak. Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih peduli terhadap masalah kesehatan dan perkembangan anak. Sikap yang baik tersebut dilaksanakan dalam bentuk pola asuh orang tua terhadap anaknya. Pola asuh orang tua menunjukan sejauh mana kemampuan orang tua untuk merawat anak dan memberikan asuhan yang mampu mengoptimalkan kemampuan anak meliputi perkembangan anak sesuai dengan usianya. Sementara itu Robinson, C., Mandleco, B., Olsen, S.F., & Hart, C.H (1995) telah menyusun suatu instrumen untuk mengetahui tipe pola asuh orang tua. Instrumen ini sangat tepat untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua yang kemungkinan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan toilet training pada anaknya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Januari 2015 di TK Ngestirini diperoleh informasi bahwa dari 90 siswa terdapat 22 siswa (24,44%) siswa yang masih mengompol di sembarang tempat dan kemandirian siswa untuk pergi ke toilet sendiri masih kurang, cenderung siswa meminta ditemani oleh guru. Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul, Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi. Metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu dengan metode cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki anak berusia 4-5 tahun di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta yang berjumlah 90 orang tua. Sampel diambil dengan simple random sampling yaitu sebanyak 70 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan skala data nominal. Teknik analisis untuk menguji hipotesis digunakan Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden sebagai berikut:

Tabel 2. Karakteristik Responden Orang Tua No Karakteristik F % 1 Umur a. < 30 tahun b. 31-40 tahun c. > 40 tahun 2 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. D3 e. S1 f. S2 3 Pekerjaan a. Buruh b. Dosen c. Guru d. IRT e. Karyawan Swasta f. PNS g. Wiraswasta 17 37 16 3 6 45 6 8 2 4 1 1 33 19 3 9 24,3 52,9 22,9 4,3 8,6 64,3 8,6 11,4 2,9 5.7 1,4 1,4 47,1 27,1 4,3 12,9 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa karakteristik orang tua berdasarkan umur, sebagian besar orang tua berumur 31-40 tahun yaitu sebanyak 37 responden dengan persentase 52,9%. Karakteristik tingkat pendidikan orang tua terbanyak adalah SMA sebanyak 45 orang tua dengan persentase 64,3%, dan paling sedikit orang tua dengan tingkat pendidikan S2 yaitu sebanyak 2 responden dengan persentase 2,9%. Karakteristik pekerjaan orang tua terbanyak adalah IRT sebanyak 33 orang tua dengan persentase 47,1%, sedangkan pekerjaan paling sedikit adalah dosen dan guru yaitu masing-masing sebanyak 1 orang tua dengan persentase 1,4%. Pola Asuh Orang Tua di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta No Pola Asuh Orang Tua Frekuensi Persentase (%) 1 Demokratis 62 88,6 2 Otoriter 5 7,1 3 Permisif 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa pola asuh yang dominan adalah tipe demokratis yaitu sebanyak 62 responden (88,6%), sedangkan untuk pola asuh otoriter sebanyak 5 responden (7,1%) dan pola asuh permisif sebanyak 3 responden (4,3%).

Keberhasilan Toilet Training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keberhasilan Toilet Training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta No Keberhasilan Toilet Training Frekuensi Persentase (%) 1 Berhasil 40 57.1 2 Tidak Berhasil 30 42.9 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 5 data yang didapat tentang keberhasilan toilet training dapat diketahui bahwa sebagian besar berhasil sebanyak 40 responden (57,1%), sedangkan yang tidak berhasil sebanyak 30 responden (42,9%). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Tabel 6. Distribusi Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Pola Asuh Orang Tua Keberhasilan Toilet Training Total Berhasil Tidak Berhasil F % F % F % Demokratis 35 50 27 38,6 62 88,6 Otoriter 3 4,3 2 2,9 5 7,1 Permisif 2 2.9 1 1,4 3 4,3 Jumlah 40 57,1 30 42,9 70 100,0 Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa responden yang paling banyak yaitu responden dengan pola asuh demokratis dan memiliki keberhasilan dalam toilet training yaitu sebanyak 35 responden (50%), sedangkan responden yang paling sedikit yaitu responden dengan pola asuh permisif dan memiliki keberhasilan dalam toilet training sebanyak 2 responden (2,9%). Signifikansi hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Chi- Square. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan nilai signifikan (p) adalah 0,003 dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan nilai p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta. PEMBAHASAN Pola Asuh Orang Tua di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Dari data yang telah didapatkan dapat diketahui bahwa responden orang tua sebagian besar berumur 31-40 tahun, yaitu sebanyak 37 responden (52,9%). Menurut Supartini (2005) usia antara 17 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk

laki-laki mempunyai alasan kuat dalam kaitannya dengan kesiapan menjadi orang tua. Walaupun demikian, rentang usia tertentu adalah baik untuk menjalankan pengasuhan. Apabila terlalu muda atau terlalu tua, mungkin tidak dapat menjalankan peran tersebut secara optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan psikososial (Umami, 2011) Berdasarkan tabel 2 pendidikan orang tua sebagian besar berpendidikan SMA yaitu 45 responden (64,3%). Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi kesiapan dalam menjalankan peran orang tua dalam mengasuh anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryabudhi (2005) bahwa pendidikan dan persepsi berpengaruh pada sikap toilet training orang tua pada anak. Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih peduli terhadap masalah kesehatan dan perkembangan anak. Sikap yang baik tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk pola asuh orang tua terhadap anaknya. Pola asuh orang tua menunjukan sejauh mana kemampuan orang tua untuk merawat anak dan memberikan asuhan yang mampu mengoptimalkan kemampuan anak meliputi perkembangan anak sesuai dengan usianya. Sedangkan pekerjaan orang tua sebagian besar IRT yaitu 33 responden (47,1%). Pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga memberikan banyak kesempatan kepada ibu untuk belajar dari pengalaman orang lain dengan bertanya maupun pengamatan langsung kepada orang yang pernah melakukannya. Gilbert (2005) menyatakan bahwa pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami oleh seseorang, apabila seseorang pernah mengasuh anak sebelumnya, maka ia akan lebih mahir dalam mengasuh anak saat ini. Menurut Supartini (2005) pekerjaan mempengaruhi keberhasilan toilet training, karena tuntutan pekerjaan yang tinggi akan menyita waktu dan dapat menghambat pemenuhan kebutuhan untuk merawat dan mengasuh anaknya. Hal ini berkaitan dengan fleksibilitas dalam hal waktu yang orang tua miliki sehingga anak kurang mendapat perhatian dari orang tua. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden di TK Ngestirini menerapkan pola asuh demokratis yaitu sebanyak 62 responden (88,6%), pola asuh otoriter yaitu sebanyak 5 responden (7,1%), dan pola asuh permisif yaitu sabanyak 3 responden (4,3%). Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis (Authoritative) akan menerima dan melibatkan anak sepenuhnya. Orang tua ini sangat memperhatikan kebutuhan anak dan mencukupinya dengan pertimbangan faktor kepentingan dan kebutuhan. Orang tua memberikan penjelasan atau alasan perlunya sesuatu hal dilakukan, apabila anak melanggar peraturan yang telah ditetapkan anak diberi kesempatan untuk memberikan alasan mengapa ketentuan itu dilanggar sebelum anak menerima hukuman. Keberhasilan Toilet Training di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Mayoritas anak memperlihatkan kesiapan di usia antara 18 bulan dan 3 tahun, bergantung pada tingkat kesiapan anak (Warner dan Kelly, 2007). Usia 4-5 tahun adalah usia prasekolah, pada usia prasekolah perkembangan fisik lebih lambat dan relatif menetap. Sistem tubuh seharusnya sudah matang dan sudah terlatih (Supartini, 2005). Pada usia 4-5 tahun anak sudah bisa mengenali keinginan untuk buang air besar dan buang air kecil dan mampu menahannya serta mampu

menyampaikan perasaan ini kepada orang tuanya karena kontrol volunter dari spingter ani dan urethra dicapai pada waktu anak dapat berjalan dan biasanya terjadi antara usia 18-24 bulan (Nursalam, 2005). Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Fitricilia (2013) didapatkan bahwa sampai saat ini belum ada yang tahu persis mengapa seorang anak mengompol, meskipun telah dilakukan beberapa penelitian untuk mengetahui penyebab pasti anak mengompol. Salah satu penyebab adalah faktor genetik atau keturunan. Sebanyak 15% dari angka kejadian pada anak-anak yang mengalami enuresis berasal dari keluarga yang non enuresis, 40-44% pada anak dengan salah satu orang tua memiliki riwayat enuresis, dan 75-77% terjadi pada anak yang kedua orang tuanya memiliki riwayat enuresis. Faktor lainnya adalah gangguan pola tidur, stres yang berhubungan dengan lingkungan, gangguan urodinamik, infeksi saluran kemih, dan sekresi abnormal Antidiuretic Hormone (ADH). Berdasarkan tabel 5 responden yang memiliki keberhasilan toilet training yaitu sebanyak 40 responden (57,1%) dan tidak berhasil dalam toilet training yaitu sebanyak 30 responden (42,9%). Menurut Azizah (2006) salah satu penyebab mengompol pada anak adalah karena orang tua mengabaikan masalah toilet training, jika anak tidak dilatih maka akibatnya anak akan kencing di sembarang tempat atau mengompol. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta Hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai signifikan p = 0,003 (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang menerapkan pola asuh demokratis memiliki keberhasilan toilet training sebesar 35 responden (50%), pola asuh otoriter 3 responden (4,3%), dan pola asuh permisif 2 responden (2,9%). Sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis 27 responden (38,6%), pola asuh otoriter 2 responden (2,9%) dan pola asuh permisif 1 responden (1,4%) tidak berhasil dalam toilet training. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberhasilan toilet training dapat dicapai apabila orang tua menerapkan pola asuh demokratis. Orang tua yang demokratis dalam pelatihan toilet training kemungkinan besar jauh dari tindakan kekerasan sehingga anak lebih siap untuk toilet training dan keberhasilan yang dicapai juga lebih maksimal. Orang tua yang permisif akan mendorong anak menjadi kurang percaya diri dalam pelatihan toilet training. Sedangkan pola asuh otoriter menyebabkan anak akan takut melakukan toilet training karena jika anak melakukan kesalahan maka orang tua akan memberikan hukuman.

Dalam penelitian ini pola asuh orang tua sangat berperan terutama ibu dalam keberhasilan toilet training. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh Supartini (2005) yaitu peran orang tua khususnya ibu sangat dibutuhkan dalam toilet training. Keterlibatan ayah juga berperan dalam keberhasilan toilet training. Keterlibatan ayah lebih diartikan pada tercapainya keseimbangan antara kedua orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak. Menurut Ginoot (2005) sikap atau pola asuh orang tua yang memberikan hukuman akan sering menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan akan menyebabkan kegagalan toilet training. Sebaliknya ketika orang tua menerapkan pola asuh demokratis maka keberhasilan toilet training akan menimbulkan dampak baik dan membentuk anak menjadi disiplin dan mandiri. Hal ini juga dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Zuraidah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Kesiapan Psikologis Anak Dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah di PAUD Ar-Risalah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta diambil kesimpulan sebagai berikut : pola asuh yang dominan adalah tipe demokratis yaitu sebanyak 62 responden (88,6%), keberhasilan toilet training di TK Ngestirini sebanyak 40 responden (57,1%). Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah di TK Ngestirini Tempel Sleman Yogyakarta p = 0,003. SARAN Orang tua hendaknya dapat menerapkan pola asuh demokratis yaitu orang tua memperhatikan kebutuhan anak dan mencukupinya dengan pertimbangan faktor kepentingan dan kebutuhan, jangan terlalu mengontrol semua kegiatan anak. Orang tua juga sebaiknya membiasakan anak melakukan kegiatan ke kamar mandi seperti cuci muka saat bangun tidur dan cuci tangan sebelum dan sesudah BAK dan BAB. Orang tua diharapkan selalu memperhatikan tumbuh kembang anaknya dan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang di fasilitas kesehatan agar memahami stimulasi apa yang tepat untuk diberikan kepada anak. DAFTAR PUSTAKA Amran, H. 2012. Hari Anak Nasional Dari Sudut Pandang Kesehatan Anak di Indonesia. Diakses pada tanggal 8 November 2014 dari http://www.myzone.okezone.com

Azizah. 2006. Anakku Hatiku. Bekasi : Pustaka Tarbiatuna. Fitricilia, M. 2013. Hubungan Enuresis Dengan Infeksi Saluran Kemih Pada Anak Usia 6-8 Tahun di SD Negeri Malalayang. Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 461-465. Diakses pada tanggal 1 Juli 2015 dari http://ejournal.unsrat.ac.id Gilbert, J. 2005. Latihan Toilet, Panduan Melatih Anak Untuk Mengatasi Masalah Toilet. Jakarta : Erlangga. Hartati, Y. 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Taman Asuh Anak Play Group TK Aisyiyah Nur,aini Ngampilan Yogyakarta Tahun 2008. Yogyakarta : STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Hidayat, A.A.2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika. Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : ECG. Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika Riblat. 2005. Periode Penting Dalam Tumbuh Kembang Anak. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2014 dari http://skripsi.blogspot.com/2010 Robinson, C., Mandleco, B., Olsen, S.F., & Hart, C.H. 1995. Parenting Style Questionnaire Authoritative, Authoritarian, adnd Permissive Parenting Practice : Development of A New Measure Psychological Report, 77, 819-830. Diakses pada tanggal 5 Februari 2015 dari http://www.comprehensivepsychology.com.au/child_assesment_general.ht ml Septiari, B.B. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta : Nuha Medika. Supartini, Y. 2005. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : ECG. Suryabudhi, M. 2005. Cara Merawat Bayi dan Anak-Anak. Bandung : Alfabeta. Tanuwidjaya, J. 2008. Tips Praktis Untuk Orang Tua (1500 Untuk Mengasuh Balita). Jakarta : Arcan. Umami, F. 2011. Konsep Umum Tumbung dan Kembang. Jakarta : ECG. Zuraidah, dkk. 2014. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Kesiapan Psikologis Anak Dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah di PAUD Ar-Risalah Kota Lubuklinggau Tahun 2014