III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

III. METODE PENELITIAN. memberikan perlakuan terhadap sampel, kemudian dilakukan pengamatan. model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe NHT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat pada semester 2. sejak bulan Februari sampai dengan April 2010.

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Problem Based Learning (PBL) Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV B MI Ismaria Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

I. METODE PENELITIAN. dari 22 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Tingkat kemampuan belajar. orang siswa. Penentuan kelompok berdasarkan tes awal.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencoba menjawab tingkat pemahaman siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

19 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul Anwar Bandarlampung tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa pada kelas tersebut adalah 38 orang dengan 13 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan. Sekolah tersebut tidak memberlakukan tes seleksi penerimaan siswa baru, siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut langsung diterima sesuai dengan daya tampung yang dimiliki sekolah. Sekolah tersebut juga tidak memberlakukan adanya kelas unggulan sehingga keadaan siswa pada setiap kelasnya heterogen. Tingkat kemampuan belajar matematika dari subjek penelitian ini pun heterogen, ada yang kurang, sedang, dan tinggi. Latar belakang ekonomi juga beragam. B. Faktor yang diteliti Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Data aktivitas diperoleh dari observasi dan data data hasil belajar diperoleh dari tes akhir siklus.

20 C. Data Penelitian Data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data sktifitas dan hasil belajar. Data aktivitas siswa setiap siklus yang didapat melalui pengamatan aktivitas siswa selama penelitian berlangsung berupa data kualitatif yang dikonfersi menjadi data kuantitatif. Sedangkan nilai-nilai yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus berupa data kuantitatif. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi dilakukan oleh guru mitra untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi dengan memberikan tanda untuk setiap aktivitas yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. 2. Tes Tes yang diberikan pada penelitian ini berupa tes pada akhir siklus. Hasil uji blok ke-1 semester genap tahun pelajaran 2009/2010 digunakan untuk menentukan skor dasar, penentuan anggota kelompok, serta penentuan poin peningkatan. Sedangkan tes akhir siklus dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil tes akhir siklus digunakan untuk menentukan poin peningkatan individu, penentuan pemberian penghargaan, serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus.

21 E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah lembar observasi, perangkat tes, dan catatan lapangan. a. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui aktivitas sebagai berikut. 1. memperhatikan penjelasan guru; 2. membaca buku sumber belajar atau modul belajar; 3. berdiskusi, bertanya kepada guru atau teman; 4. menjawab pertanyaan atau mengerjakan LKS; 5. mempersentasikan hasil kelompok atau menanggapi hasil kelompok lain. b. Perangkat Tes Dalam penelitian tindakan ini digunakan soal-soal dalam bentuk uraian. Dalam soal bentuk uraian siswa diminta merumuskan, mengorganisasi, dan menyajikan jawabannya dalam bentuk uraian. Ada dua metode untuk memberi skor terhadap tes uraian, yaitu: (1) Metode analisis yaitu suatu cara menilai dengan menyiapkan sebuah model jawaban, dimana jawaban tersebut dianalisis menjadi beberaapa bagian atau elemen yang terpisah dan ditetapkan bahwa tiap bagian atau elemen disediakan skor tertentu, (2) metode holistik atau metode sortir digunakan untuk memberi skor terhadap jawaban siswa secaara keseluruhan. Dalam penelitian ini pemberian skor menggunakan metode holistik atau sortir.

22 c. Catatan Lapangan Catatan lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data secara objektif yang tidak termasuk dalam lembar observasi. Catatan lapangan ini dapat berupa catatan perilaku khusus siswa, dan permasalahan yang dapat dijadikan perkembangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya ataupun masukan terhadap keberhasilan yang sudah dicapai. F. Teknik Analisis Data 1. Data aktivitas belajar siswa Data tentang aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh melalui observasi. Setiap siswa dalam kelompok diamati aktivitasnya dalam pembelajaran dengan memberikan tanda pada lembar observasi jika aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Setelah selesai diobservasi, dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan siswa lalu dipersentasekan dengan menggunakan rumus: Ai = N Na x 100% Keterangan : Ai Na N = persentase aktivitas siswa ke-i = banyaknya indikator aktivitas yang aktif = banyaknya indikator aktivitas yang diamati Siswa dikategorikan aktif apabila Ai bernilai lebih dari atau sama dengan 60 %. Selanjutnya, untuk melihat persentase siswa yang aktif digunakan rumus:

23 Sa N SA = x 100% Keterangan: SA = persentase siswa aktif Sa = banyaknya siswa yang aktif N = banyaknya siswa yang hadir 2. Data hasil belajar siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Siswa dikategorikan tuntas apabila memperoleh nilai tes akhir siklus sekurangkurangnya 60. Untuk menentukan persentase siswa tuntas belajar digunakan rumus: St S. T x100% N Keterangan: S. T = Persentase siswa tuntas belajar St = banyaknya siswa yang tuntas belajar N = banyaknya seluruh siswa yang hadir G. Pelaksanaan Penelitian Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Pada tanggal 20 April 2010, dibentuk kelompok kepada siswa kelas VIII- A berdasarkan hasil uji blok ke-1 semester genap tahun pelajaran

24 2009/2010. Skor uji blok ke-1 tersebut diurutkan dan dijadikan dasar pembentukan kelompok. Setelah itu dibentuk 9 kelompok dengan beberapa pengaturan sehingga terbentuk kelompok yang heterogen. Siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada tes awal ditunjuk sebagai ketua kelompok. Selanjutnya, peneliti menjelaskan kepada siswa langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai dengan ketentuanketentuan yang harus diperhatikan oleh setiap siswa. Adapun ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan oleh siswa sebagai anggota kelompok antara lain: 1) Kelompok terdiri dari ketua dan anggota, ketua kelompok bertugas mengkoordinir angotanya dalam kerja kelompok dan persentasi kelas, ketua bersama anggota kelompok mengikuti semua kegiatan pembelajaran. 2) Pada setiap pembelajaran, setiap anggota kelompok duduk berhadaphadapan. 3) Setiap kelompok tidak diperkenankan untuk berpindah-pindah tempat duduk pada setiap proses pembelajaran. 4) Setiap siswa harus memperhatikan baik-baik pada saat pengajar menyampaikan materi pelajaran. 5) Setiap anggota kelompok harus berani menyampaikan pendapat, bertanya serta mendengarkan dengan baik penjelasan temannya pada saat belajar dalam kelompok. 6) Seluruh anggota kelompok harus mengusahakan agar terjadi diskusi yang aktif.

25 2. Tahap Pelaksanan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang akan membentuk siklus. Tahap-tahap dari siklus diuraikan secara garis besar sebagai berikut. a. Perencanan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: a) Menetapkan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan dalam setiap siklus; b) menyiapkan skenario pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai dengan meteri yang telah ditetapkan; c) menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa, dan kinerja guru; d) menyiapkan perangkat tes ahir siklus. b. Pelaksanan Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan penelitian. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang telah dibuat. Urutan-urutan kegiatan secara garis besar adalah sebagai berikut. 1) Penyajian materi Penyajian materi dilakukan melalui metode pembelajaran langsung. Penyajian materi meliputi pokok-pokok materi secara garis besar. Pengamat mencatat aktivitas siswa.

26 2) Belajar dalam kelompok Setelah selesai dengan penyajian materi, siswa diberi lembar kegiatan yang harus dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok membahas lembar kegiatan yang berisi pertanyaan dan harus dijawab serta dikerjakan bersama dengan diskusi. Hasil pekerjaan dikumpulkan untuk dibahas hasilnya. 3) Tes individual Setelah siswa belajar dalam kelompok selanjutnya diberikan tes secara individu yang dilakukan di setiap akhir siklus. Selanjutnya dihitung skor peningkatan individu untuk menentukan kelompok terbaik. 4) Pemberian penghargaan Setelah dilakukan penghitungan poin peningkatan individu, lalu ditentukan poin peningkatan kelompok. Kelompok yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak diberikan penghargaan sebagai kelompok terbaik. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan mulai dari awal sampai akhir proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan.

27 Setelah satu siklus berakhir, maka dilakukan refleksi dengan menganalisis hasil tes, observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan serta kelemahan yang terjadi sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya. Jika terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung maka dicari solusi untuk mengatasinya dan diperbaiki pada proses pembelajaran selanjutnya. Jika proses pembelajaran yang berlangsung telah sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada proses pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Penelitian tindakan ini dilakukan dari tanggal 4 mei 2010 hingga 3 juni 2010 dengan gambaran secara umum pelaksanaan kegiatan setiap siklus sebagai berikut: Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 mei 2010 hingga tanggal 18 mei 2010. Siklus ini terdiri dari lima kali pertemuan. empat pertemuan untuk pembelajaran dan satu pertemuan untuk tes akhir siklus. Materi yang diberikan pada siklus I adalah kubus dan balok pada kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas: rusuk, titik sudut, bidang sisi, diagonal bidang sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal. Tahap yang dilakukan pada siklus ini antara lain: a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi:

28 1) Mendiskusikan dengan guru mitra tentang rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan dalam siklus I. 2) Menyusun dan membuat rencana pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tentang bentuk-bentuk Kubus dan Balok 3) Menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) sesuai dengan materi yang disampaikan. 4) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru, dan catatan lapangan. 5) Mempersiapkan perangkat ujian akhir siklus I. b. Pelaksanaan 1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 4 mei 2010 yang diikuti oleh 38 siswa. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah: Mengenal bangun kubus dan balok dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan semua rusuk, titik sudut dan bidang sisi pada kubus dan balok. Pertemuan ini berlangsung selama 70 menit dengan langkah kegiatan pada pertemuan ini adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan pendahuluan diawali dengan perkenalan antara praktisi dengan siswa. Setelah itu, praktisi menyampaikan tujuan pembelajaran serta menjelaskan secara umum metode pembelajaran yang akan diterapkan. Kemudian praktisi

29 mengumumkan kembali pembagian anggota kelompok dan mengatur lokasi setiap kelompok. (b) Kegiatan inti Kegiatan ini diawali dengan mengingatkan siswa tentang bentuk-bentuk bangun ruang sisi datar yang telah dipelajari di SD dengan menunjukkan kepada mereka dadu, kotak pasta gigi dan kotak bekas tempat coklat. Menjelaskan dengan singkat sifat-sifat dan pengertian rusuk, titik sudut, bidang sisi dengan memberikan contoh ruang kelas mereka dan dadu yang merupakan bangun berbentuk kubus dan balok, Kemudian membagikan LKS no: 1/KB/VIII/2010 dan meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS tersebut dengan cara berdiskusi dalam kelompok masing-masing. Setelah diskusi kelompok selesai, presentasi hasil diskusi kelompok dilakukan oleh kelompok E. Kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Dan ahir dari kegiatan inti ini adalah membahas jawaban hasil diskusi secara bersama-sama. (c) Penutup Pada kegiatan ini, praktisi membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Praktisi juga memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi. Pada akhir kegiatan, praktisi menyampaikan informasi mengenai materi yang akan datang dan memberikan PR.

30 2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilakukan pada hari kamis tanggal 6 mei 2010 selama 105 menit. Pada pertemuan ini terdapat 2 orang siswa yang sakit sehingga pertemuan hanya diikuti oleh 36 siswa. Materi pada pertemuan ini adalah diagonal kubus dan balok. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan diawali dengan membimbing membahas PR dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian praktisi menjelaskan kembali metode belajar yang akan diterapkan dalam pembelajaran, dan mengingatkan siswa kembali mengenai sisi-sisi pada kubus dan balok. Setelah itu, praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masing-masing. Lalu praktisi memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. (b) Kegiatan inti Kegiatan inti diawali dengan menjelaskan dengan singkat pengertian diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal dengan memberikan contoh. Kemudian, Membagikan LKS no: 2/KB/VIII/2010, meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS tersebut dengan cara berdiskusi dalam kelompok masing-masing. Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan membimbing siswa yang sedang berdiskusi jika diperlukan. Ketika siswa

31 berdiskusi dalam kelompok, praktisi memotivasi siswa agar dapat belajar bersama dalam kelompok. Setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, praktisi memilih kelompok secara acak untuk mempersentasikan hasil kerjanya, dan kelompok B yang terpilih. Kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Pada akhir kegiatan presentasi, praktisi mengoreksi kesalahan yang dilakukan siswa. Meminta setiap kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Kemudian membahas jawaban hasil diskusi siswa secara bersama-sama. (c) Penutup Pada kegiatan ini, praktisi Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah itu, praktisi memberikan PR. 3) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilakukan pada hari selasa tanggal 11 mei 2010 selama 70 menit. Pada pertemuan ini diikuti oleh 38 siswa. Materi pada pertemuan ini adalah Jaring-jaring kubus dan balok. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian praktisi membimbing siswa membahas PR, dan menjelaskan kembali metode belajar yang akan diterapkan dalam pembelajaran, serta mengingatkan siswa kembali mengenai rusuk-rusuk pada kubus dan balok. Setelah itu,

32 praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masingmasing. Lalu praktisi memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. (b) Kegiatan inti Kegiatan inti diawali dengan menjelaskan materi mengenai jaring-jaring kubus, balok dan memberikan contoh bentuknya secara garis besar. Kemudian, membagikan LKS no: 3/KB/VIII/2010 dan meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS tersebut dengan cara berdiskusi dalam kelompok masing-masing. Ketika siswa berdiskusi dalam kelompok, praktisi memotivasi siswa agar dapat belajar bersama dalam kelompok. Setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, kelompok C mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Pada akhir kegiatan presentasi, praktisi mengoreksi kesalahan yang dilakukan siswa. (c) Penutup Pada kegiatan ini, praktisi Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah itu, praktisi Menyampaikan informasi mengenai materi yang akan datang dan memberikan PR. 4) Pertemuan keempat Pertemuan keempat dilakukan pada hari kamis tanggal 13 mei 2010 selama 105 menit. Pada pertemuan ini diikuti oleh 37 siswa.

33 Materi pada pertemuan ini adalah menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian praktisi membimbing siswa membahas PR, dan menjelaskan kembali metode belajar yang akan diterapkan dalam pembelajaran, serta mengingatkan siswa kembali mengenai sisi dan rusuk pada kubus dan balok. Setelah itu, praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masingmasing. Lalu praktisi memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. (b) Kegiatan inti Kegiatan inti diawali dengan menjelaskan materi mengenai luas permukaan dan volume kubus dan balok beserta dengan contohnya. Kemudian, membagikan LKS no: 4/KB/VIII/2010 dan meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS tersebut dengan cara berdiskusi dalam kelompok masing-masing. Ketika siswa berdiskusi dalam kelompok, peneliti memotivasi siswa agar dapat belajar bersama dalam kelompok. Setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, kelompok A mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Pada akhir kegiatan presentasi, praktisi mengoreksi kesalahan yang dilakukan siswa.

34 (c) Penutup Pada kegiatan ini, praktisi memberikan kesimpulan tentang jaring-jaring kubus dan balok. Setelah itu, praktisi menyampaikan informasi tentang ujian akhir siklus I dan memberikan semangat kepada siswa untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian tersebut. 5) Pertemuan kelima Pertemuan kelima dilakukan pada hari selasa tanggal 18 mei 2010. Pertemuan ini berlangsung selama 60 menit dan diikuti oleh 38 orang siswa. Pada pertemuan ini dilakukan tes akhir siklus I. Selama tes berlangsung praktisi hanya mengawasi siswa dan tidak dilakukan pengamatan terhadap aktivitas. Pada akhir pertemuan, praktisi menginformasikan kepada siswa untuk membawa penggaris, pensil, dan penghapus pada pertemuan berikutnya. Siklus II Pelaksanaan pada siklus II diawali dengan pengumuman kelompok yang menjadi kelompok terbaik pertama, kedua, dan ketiga sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok dengan poin peningkatan terbesar. Penghargaan tersebut juga disertai dengan pemberian kartu ucapan untuk setiap kelompok yang berisi rincian nilai setiap anggota kelompok. Materi yang diberikan pada siklus II ini adalah prisma pada kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat prisma, jaring-jaring prisma, luas permukaan dan volum prisma. Tahapan yang dilakukan pada siklus ini antara lain:

35 a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: 1) Mendiskusikan dengan guru mitra tentang rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan dalam siklus II. 2) Menyusun dan membuat rencana pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tentang materi prisma. 3) Menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) sesuai dengan materi yang disampaikan. 4) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru, dan catatan lapangan. 5) Mempersiapkan perangkat tes akhir siklus II. b. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dari tanggal 20 mei 2010 hingga 27 mei 2010. Pada siklus ini dilaksanakan tiga kali pertemuan, yaitu: 1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis tanggal 20 mei 2010. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah bidang sisi, rusuk, titik sudut,diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal dan jaring-jaring pada prisma. Pertemuan ini berlangsung selama 105 menit yang diikuti 36 siswa. Kegiatan pada pertemuan ini adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan pendahuluan diawali dengan menginformasikan hasil siklus I. Setelah itu, praktisi menyampaikan tujuan pem-

36 belajaran dan menjelaskan kembali metode belajar yang akan dilaksanakan. Kemudian praktisi memberikan motivasi kepada siswa agar dapat bekerjasama dalam kelompok. (b) Kegiatan inti Kegiatan ini diawali dengan menjelaskan materi unsur-unsur prisma: rusuk, bidang sisi, diagonal bidang sisi, diagonal ruang, diagonal bidang, bidang diagonal, dan jaring-jaring prisma. Setelah itu, praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masing-masing. Kemudian praktisi membagikan LKS no: 5/PM/VIII/2010 kepada siswa. Lalu siswa berdiskusi dalam kelompoknya. Setelah diskusi kelompok berakhir, kelompok A mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sedangkan kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. (c) Penutup Pada kegiatan ini, praktisi memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dan memberikan PR. Di akhir kegiatan, praktisi meminta siswa untuk membaca materi yang akan datang di rumah. 2) Pertemuan kedua Materi pada pertemuan ini adalah luas permukaan dan volume prisma. Pertemuan ini berlangsung pada hari jumat tanggal 25 mei 2010. pertemuan berlangsung selama 70 menit dan diikuti oleh 36 siswa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemuan ini adalah:

37 (a) Pendahuluan Pada kegiatan ini, praktisi menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian praktisi menjelaskan kembali metode belajar yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Lalu praktisi memotivasi siswa agar dapat belajar bersama dalam kelompok. (b) Kegiatan inti Kegiatan ini diawali dengan menjelaskan materi secara garis besar tentang luas permukaan dan volume prisma. Setelah itu, praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masingmasing. Kemudian praktisi membagikan LKS no: 6/PM/VIII/2010 untuk didiskusikan oleh siswa. Lalu siswa berdiskusi dalam kelompok. Setelah itu, kelompok D mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sedangkan kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Diakhir kegiatan presentasi, praktisi mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh siswa. (c) Penutup Pada kegiatan ini praktisi memberikan kesimpulan pembelajaran tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian praktisi memberikan PR dan menyampaikan informasi tentang materi yang akan datang. Pada akhir kegiatan, praktisi memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok.

38 3) Pertemuan ketiga Pertemuan ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 27 mei 2010. Pada pertemuan ini dilakukan tes akhir siklus II selama 60 menit dan diikuti oleh 38 orang siswa. Selama tes berlangsung praktisi hanya mengawasi siswa dan tidak dilakukan pengamatan terhadap aktivitas. Siklus III Pelaksanaan siklus III diawali dengan memberikan pengumuman kelompok yang menjadi kelompok terbaik pertama, kedua, dan ketiga sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok dengan poin peningkatan terbesar. Materi yang diberikan pada siklus ini adalah limas. Tahapan yang dilakukan pada siklus ini antara lain: a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: 1) Mendiskusikan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan dalam siklus III. 2) Membuat rencana pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3) Menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) sesuai dengan materi yang disampaikan. 4) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru, dan catatan lapangan. 5) Mempersiapkan perangkat tes akhir siklus III.

39 b. Pelaksanaan Pada siklus III dilaksanakan tiga kali pertemuan, yaitu: 1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 juni 2010. Pertemuan ini diikuti oleh 38 siswa dan berlangsung selama 70 menit. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah unsurunsur limas: rusuk, bidang sisi, titik sudut, diagonal bidang, bidang diagonal, dan jaring-jaring limas. Kegiatan pada pertemuan ini adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan ini diawali oleh praktisi dengan menginformasikan hasil siklus II dan waktu pelaksanaan ujian akhir siklus III. Guru juga mengingatkan siswa agar mempersiapkan diri lebih awal untuk menghadapi ujian akhir siklus III. Kemudian praktisi menyampaikan tujuan pembelajaran. Lalu praktisi memotivasi siswa agar dapat belajar bersama dalam kelompok. (b) Kegiatan inti Pada kegiatan ini, praktisi menjelaskan materi unsur-unsur limas: rusuk, bidang sisi, titik sudut, diagonal bidang, bidang diagonal, dan jaring-jaring limas secara garis besar. Setelah penjelasan materi selesai, praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masing-masing. Kemudian praktisi membagikan LKS no: 7/LM/VIII/2010 kepada siswa. Lalu siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing. Selama diskusi kelompok,

40 praktisi mengawasi kegiatan siswa dan memberikan motivasi untuk dapat bekerjasama dalam kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, praktisi menginstruksikan kelompok C untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sedangkan kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Pada akhir kegiatan, praktisi mengoreksi kesalahan yang dilakukan siswa. (c) Penutup Pada kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan tentang materi unsur-unsur limas: rusuk, bidang sisi, titik sudut, diagonal bidang, bidang diagonal, dan jaring-jaring limas. Kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas dari buku dan membaca materi yang akan datang di rumah. 2) Pertemuan kedua Materi pada pertemuan kedua adalah luas dan volume limas. Per - temuan ini dilaksanakan pada tanggal 2 juni 2010 selama 70 menit dan diikuti oleh 35 siswa. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan ini adalah: (a) Pendahuluan Kegiatan pendahuluan diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian praktisi memotivasi siswa agar dapat belajar bersama dalam kelompok.

41 (b) Kegiatan inti Kegiatan ini diawali praktisi dengan menjelaskan materi secara garis besar tentang luas permukaan dan volume limas. Lalu praktisi mengondisikan siswa dalam kelompoknya masingmasing. Kemudian praktisi membagikan LKS no: 8/LM/VIII/2010 untuk didiskusikan oleh siswa. Lalu siswa berdiskusi dalam kelompok. Setelah itu, praktisi menginstruksikan kelompok A untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sedangkan kelompok lain memperhatikan atau memberikan tanggapan. Pada akhir kegiatan presentasi, guru mengoreksi kesalahan yang dilakukan siswa. (c) Penutup Pada kegiatan penutup, praktisi memberikan kesimpulan pembelajaran tentang luas dan volume limas. Kegiatan ini diakhiri praktisi dengan menyampaikan informasi tentang materi yang akan datang. 3) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 3 juni 2010. Pertemuan ini berlangsung selama 60 menit dan diikuti oleh 36 siswa. Pada pertemuan ini dilakukan tes akhir siklus III. Selama tes berlangsung guru hanya mengawasi siswa dan tidak dilakukan pengamatan terhadap aktivitas.

42 H. Indikator Keberhasilan Kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian tidakan kelas ini adalah: 1. Persentase siswa aktif sekurang-kurangnya 75% pada ahir siklus. 2. Persentase siswa tuntas belajar sekurang-kurangnya 60% pada ahir siklus. Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai 60 atau lebih.