MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai

PERUBAHAN MAKNA KATA UN 06

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BENTUK KATA DAN MAKNA

Faktor penyebab perubahan makna kata : 1. Ilmu dan teknologi 2. Sosial dan budaya 3. Perbedaan bidang pemakaian 4. Adanya asosiasi 5.

TATARAN LINGUISTIK (4) : SEMANTIK. meskipun sifat kehadirannya pada tiap tataran itu tidak sama.

BAB VII TATARAN LINGUISTIK(4) SEMANTIK

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa.

BAHASA INDONESIA D I K S I. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas SISTEM INFORMASI. Program Studi SISTEM INFORMASI.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Pilihan Kata (Diksi) Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

7. TATARAN LINGUISTIK (4) SEMANTIK

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Fitri Dwi Lestari DIKSI. (Pilihan Kata)

BAHASA INDONESIA UMB. Penulisan Kata (Diksi) Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

1.makna denotasi ; makna tersurat (cth-tangan,muka,hidung ;semuanya anggota badan) 2.makna konotasi ; makna tersirat (cth; bunga kemboja; kematian)

BAB II LANDASAN TEORI. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

DIKSI. (Pilihan Kata) Karina jayanti

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

Pengertian, Tujuan, Manfaat, jenis, dan Ciri dari Laporan

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

Semantik NORDIN BIN TAHIR INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS IPOH

JENIS MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA

MENYAKSIKAN DAN MENONTON: ANALISIS RELASI MAKNA SIMILARITAS

KOSAKATA DALAM TATA BAHASA INDONESIA

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Th Tahun : : Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Pendahuluan

Latihan untuk modul 4 dan 5

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga

II. KAJIAN PUSTAKA. suatu bahasa, (3) semua bahasa yang dimiliki oleh seorang penutur, (4) semua kata yang

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

PERUBAHAN MAKNA DAN FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN MAKNA DALAM MEDIA CETAK (Kajian Semantik Jurnalistik)

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman. Abstrak

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

3. Manusia butuh makan Tak satupun makhluk yang tidak membutuhkan makanan untuk hidup Semua makhluk hidup butuh makan untuk hidup

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Poli=lebih dari satu Dalam bahasa Arab dikenal - tunggal - dual - jamak disebut poli, tetapi konsep di dalam bahasa Indonesia poli berarti lebih dari

Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

A. Pengantar. B. Faktor Perubahan Makna

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

PELANGI NUSANTARA Kajian Berbagai Variasi Bahasa

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Prasetya, NIM , tahun 2010 dengan judul Konsep Penamaan Rumah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

AMBIGUITAS DALAM BAHASA INDONESIA

Bab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

KALIMAT EFEKTIF. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Drs. Sri Satata, MM. Program Studi Akutansi & Manajemen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

PERBEDAAN TEORI LINGUISTIK FERDINAND DE SAUSSURE DAN NOAM CHOMSKY. Abdullah Hasibuan 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam. Bahasa Karo, merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih

BAB 7 TATARAN LINGUISTIK : SEMANTIK

Kata dan Gagasan a) Adaptasi dari Gorys Keraff. Pilihan Kata

MEMBUAT KARYA ILMIAH YANG BAIK MELALUI DIKSI OLEH MOH. FATAH YASIN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En MODUL BAHASA dan SASTRA INDONESIA KELAS X IBA (Peminatan) Bab : Makna dan Relasi Makna Disusun oleh: Elisabeth Prasetiawati, S.Pd. 1

I. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami jenis makna 2. Memahami perubahan makna 3. Memahami hubungan makna. Peta Konsep Makna dan Relasi Makna Jenis Makna Perubahan Makna Hubungan Makna Makna denotatif dan konotatif, leksikal dan gramatikal, makna kias dan makna lugas, makna referensial dan nonreferensial, makna umum dan khusus. perluasan makna, penyempitan makna, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, asosiasi. sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, polisemi, hiponim. III. Materi Apa itu Makna? Makna kata berarti maksud suatu kata atau suatu pikiran. Makna suatu kata diartikan pula sebagai hubungan antara lambanglambang bahasa, baik berupa ujaran maupun tulisan, dengan hal atau barang yang dimaksudkan. 2

A. Jenis-jenis Makna 1. Makna Denotasi dan Makna Konotasi Pembagian kedua jenis makna ini didasarkan pada ada tidaknya perubahan makna dasar suatu kata. Makna denotasi adalah makna yang terjadi apabila pada suatu kata tidak ada perubahan makna (makna sebenarnya). Makna konotasi adalah makna yang terjadi apabila suatu kata mengalami perubahan makna (makna tidak sebenarnya) disebut pula makna kias atau makna kontekstual. Ada tidaknya penambahan makna pada suatu kata dapat diketahui dari konteks penggunaannya dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut ini! Jenis Contoh Kata Makna Makna Denotasi Ibu guru Perempuan yang pekerjaannya Ibunya Adi mengajar Perempuan yang melahirkan Adi Konotasi Ibu kota Ibu jari Pusat pemerintahan Jari yang paling besar, jempol Perhatikan contoh lainnya! No. Denotasi Konotasi Contoh Kalimat Makna Contoh Kalimat Makna 1. Tangan kiri Arman Posisi, Partai politik yang Ideologi, terkilir sewaktu main lawan beraliran kiri aliran 3

bola. dari dilarang di politik. kanan. Indonesia. 2. Malam ini udara suhu Hatiku panas begitu Emosi, terasa sangat panas. melihat Daniel marah. dimarahin Pak Lurah. 3. Kopi ini kurang rasa Gadis manis itu? cantik manis ya. Tolong Siapa lagi kalau tambahkan gula. bukan Nadine. Latihan. Cermati kalimat-kalimat berikut ini. Kategorikanlah mana yang termasuk kata yang bermakna denotasi, mana yang termasuk konotasi. Berilah argumentasi yang kuat untuk mendukung jawaban Anda. No. Kalimat Jenis Makna Denotasi Konotasi Alasan 1. Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap dan tak mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada di sekitarnya. 2. Kemarahan Pak Budi makin hari makin meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak menemukan titik penyelesaiannya. 4

3. Lokasi yang akan dijadikan sebagai pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk. 4. Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. 5. Pak Halim pergi ke Jakarta naik mobil pribadi. 6. Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen. 7. Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar. 8. Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi. 9. Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada sebab kendali kapal sedang mengalami 5

gangguan. 10. Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali. 2. Makna Lesikal dan Makna Gramatikal Pembagian kedua jenis makna tersebut berdasarkan ada atau tidak adanya perubahan bentuk kata. Makna leksikal adalah makna suatu kata sebelum mengalami proses perubahan bentuk ataupun belum digunakan dalam kalimat. Makna leksikal sering pula disebut sebagai makna kamus. Makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata tersebut mengalami proses gramatikal, baik melalui proses pengimbuhan, pengulangan, ataupun pemajemukan. Makna gramatikal suatu kata bisa sama, berubah, atau bahkan berbeda dengan makna leksikalnya. Makna gramatikal sangat bergantung pada struktur kalimatnya. Makna ini sering juga disebut makna struktural. Perhatikan contoh berikut ini! Jenis Contoh Kata Makna Makna Leksikal ibu Orang yang melahirkan Gramatikal Keibuan Bersifat seperti seorang ibu. Ibi-ibu Banyak ibu atau banyak perempuan Ibu guru (dewasa) 6

Perempuan yang pekerjaannya mengajar. 3. Makna Kias dan Makna Lugas A. Makna Kias Penggunaan arti kiasan digunakan sebagai oposisi dari arti sebenarnya. Semua bentuk bahasa (baik kata, frasa, atau kalimat) yang tidak merujuk arti sebenarnya (arti leksikal atau denotatif) disebut mempunyai arti kiasan. Sebagai contoh, putri malam yang berarti bulan, raja siang yang berarti matahari, semuanya mempunyai arti kiasan. B. Makna Lugas Makna lugas merupakan makna kata atau kelompok kata yang sebenarnya. Meski demikian, kata-kata lugas bisa menjadi kata-kata kias seperti contoh sebagai berikut. Meja hijau memiliki makna kias yang artinya pengadilan, padahal secara lugas, meja hijau bermakna meja yang berwarna hiijau. 4. Makna Referensial dan Makna Nonreferensial a. Makna Referensial Makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau memiliki acuan. Disebut juga makna kognitif karena memiliki acuan. Makna ini memiliki hubungan dengan konsep mengenai sesuatu yang telah disepakati bersama (oleh masyarakat bahasa). Misalnya, seperti meja dan kursi adalah kata yang bermakna referensial karena keduanya mempunyai acuan, yaitu sejenis perabor rumah tangga yang disebut meja dan kursi. 7

Perhatikan contoh berikut ini! Orang itu menangkap orang. (1) (2) Jika dilihat dari contoh di atas, terlihat bahwa orang mempunyai makna yang berbeda. Orang (1) mempunyai makna pelaku, sedangkan orang (2) sebagai penderita. Perbedaan makna tersebut menunjukkan makna kategori yang berbeda, tetapi makna referensial mengacu pada konsep yang sama (orang=manusia). b. Makna Nonreferensial Adalah makna sebuah kata yang tidak mempunyai acuan. Misalnya kata preposisi dan konjungsi. Dalam hal ini, kata preposisi dan konjungsi serta kata tugas lainnya hanya memiliki fungsi atau tugas, tetapi tidak memiliki makna. Berkenaan dengan bahasan ini, terdapat kata-kata deiksis, yaitu kata yang acuannya tidak menetap pada suatu maujud, melainkan dapat berpindah dari maujud yang satu kepada maujud yang lain atau hal/fungsi yang menunjuk sesuatu di luar bahasa (kata yang menunjuk persona, waktu, dan tempat suatu tuturan). Yang termasuk kata deiksis adalah, dia, saya, kamu, di sini, di sana, di situ, sekarang, besok, nanti, ini, itu. Perhatikan contoh acuan lain dari kata di sini dalam ketiga kalimat berikut. 1) Tadi dia duduk di sini. 2) Hujan terjadi hampir setiap hari di sini, kata Wali Kota Bogor. 3) Di sini, di Indonesia, hal seperti itu sering terjadi. 8

Pada kalimat (1), kata di sini menunjukkan tempat tertentu yang sempit sekali. Mungkin bisa dimaksudkan sebuah bangku atau hanya sepotong tempat dari sebuah bangku. Pada kalimat (2), di sini menunjuk pada sebuah tempat yang lebih luas, yakni kota Bogor. Sementara itu, pada kalimat (3), di sini merujuk pada daerah yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Dari ketiga kalimat tersebut, dapat diketahui bahwa acuan di sini tidak sama. Hal itulah yang disebut makna nonreferensial. 5. Makna Umum dan Makna Khusus Makna umum adalah makna yang cakupannya lebih luas atau dapat dirinci menjadi hal-hal yang lebih spesifik. Perhatikan contoh berikut ini! Ani memetik bunga yang tumbuh di belakang rumah. Hewan-hewan peliharaannya ada di kandang sebelah. Makna khusus adalah makna yang cakupannya lebih kecil atau lebih spesifik. Perhatikan contoh berikut ini! Ani memetik mawar dan melati yang sedang mekar. Kucing dan ikan adalah hewan kesayanganku. Perubahan dan Pergeseran Makna Kata a) Penyebab Perubahan Makna Kata Makna kata dalam sebuah bahasa sering mengalami perubahan. Perubahan itu dapat terjadi karena berbagai faktor, yaitu: 1) Faktor Linguistik Kata dalam suatu bahasa berubah maknanya karena digunakan dalam struktur bahasa, biasanya akibat pertemuan unsur bahasa yang 9

satu dengan unsur bahasa yang lainnya. Perubahan makna karena faktor lingusitik dapat terjadi dalam tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis. Misalnya, kata tani tindakan jika dipertemukan dengan morfem pe- menjadi kata petani yang menyebabkan perubahan makna menjadi tukang/pelaku. 2) Faktor Historis Makna suatu kata atau leksem bisa berubah karena adanya perubahan waktu atau faktor historis, yakni dipakai dalam kurun waktu yang berbeda. Misalnya kata gerembolan pada awalnya bermakna sekumpulan orang-orang, sedangkan sekarang bermakna sekumpulan orang-orang yang membuat kerusuhan atau kekacauan. 3) Faktor Sosiologis Faktor sosiologis berkaitan dengan lingkungan masyarakat pemakai bahasa. Suatu kata akan berubah maknanya jika digunakan dalam lingkungan yang berbeda. Misalnya, kata mancing mengandung makna yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan masyarakatnya, antara lain: Bermakna mengail dengan membayar, untuk lingkungan pemancing Bermakna kartu kecil untuk mengetahui nasib seseorang, untuk lingkungan ahli nujum atau peramal. Bermakna memasukkan bensin ke dalam karburator, untuk lingkungan sopir atau bengkel kendaraan. Bermakna menyimpan barang untuk mengundang seseorang yang sedang dicari, di lingkungan masyarakat umum atau kepolisian. 4) Faktor Psikologis Makna suatu kata atau leksem akan berubah karena adanya faktor kejiwaan atau subjektivitas pemakainya. Ada tiga faktor kejiwaan yang dapat mengubah makna, yaitu: 10

Faktor kesopanan (tata krama) dapat mengubah makna karena adanya nila rasa bahasa yang berbeda. Misalnya, kata dirumahkan lebih sopan dibanding kata ditahan atau dipenjara. Faktor kepercayaan (tabu) dalam masyarakat dapat mengubah makna suatu kata atau leksem. Misalnya, kata harimau dapat diganti dengan kata nenek dengan maksud agar harimau itu menganggap orang yang menyebutnya adalah turunannya sehingga tidak menggangu. Faktor anggapan masyarakat terhadap suatu leksem juga dapat mengubah makna. Mislanya, kata merah-putih dipakai untuk menggantikan kata keberanian dan kesucian. 5) Faktor Bahasa Asing Pemakaian kata-kata asing dalam suatu bahasa selain dapat menambah kosakata baru, juga dapat mengubah makna suatu kata. Misalnya, kata canggih, pada awalnya dalam bahasa Jawa bermakna cerewet, tetapi setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia berubah maknanya untuk menggantikan kata Inggris sophisticated yang bermakna mutakhir. 6) Faktor kebutuhan leksem baru Makna suatu kata akan berubah karena pemakaian kata yang baru. Lazimnya pergantian kata-kata lain dengan kata-kata tersebut karena nilai rasanya yang jelek atau kurang enak didengar. Misalnya, lembaga pemasyarakatan (bui, penjara), tunanetra (orang buta). b) Jenis Perubahan Makna 1) Perluasan makna Perluasan makna (generalisasi) terjadi apabila cakupan makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya. Perhatikan contoh berikut ini! Contoh Kata Makna Asal Makna Baru Berlayar mengarungi Mengarungi lautan dengan lautan dengan berbagai jenis kapal. kapal layar 11

Ibu Emak Setiap perempuan dewasa, nyonya Putra Anak laki-laki Semua anak laki-laki raja 2) Penyempitan makna Penyempitan makna (spesialisasi) terjadi apabila makna suatu kata lebih sempit cakupannya, daripada makna asalnya. Contoh Kata Makna Asal Makna Baru ulama Orang yang Pemuka Islam berilmu pendeta Orang yang Pemuka Kristen pandai sastra tulisan Karya seni bermediakan bahasa. 3) Ameliorasi Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada asalnya. Contoh Kata Makna Asal Makna Baru wanita Lebih rendah Lebih tinggi daripada perempuan dari perempuan 4) Peyorasi Peyorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya menjadi lebih rendah daripada sebelumnya. Contoh kata Makna asal Makna baru fundamentalis orang yang berpegang orang yang hidup ekslusif mengutamakan kekerasan teguh pada prinsip kroni sahabat kawan dari seorang penjahat 5) Sinestesia Pertukaran /sinestesia adalah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda. 12

Contoh kata Makna asal Makna baru kata-katanya indra indra pendengarpedas pengecap - menyakitkan Suaranya terang sekali rasa pedas indra pendengarmerdu indra penglihataanjelas 6) Asosiasi Persamaan/asosiasi adalah perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat Contoh kata Makna asal Makna baru tikus binatang pengerat sebutan untuk koruptor kepala organ tubuh paling atas atasan Latihan Soal Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini! Lakukanlah analisis terhadap kalimat tersebut! No Kalimat Jenis Perubahan Makna Perluasan penyempitan ameliorasi peyorasi sinestesia asosiasi 1 Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. 2 Siapa yang Ibu cari di sini? 3 Sekarang ini di kotakota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan pembantu. 4 Anak-anak penyandang 13

tunarungu pun berhak mengenyam pendidikan. 5 Saya bercita-cita menjadi sarjana pendidikan. 6 Dalam acara perpisahan siswa kelas XII, kepala sekolah hadir bersama istri. 7 Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga. 8 Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu. 9 Suara penyanyi Syahrini sampai saat ini masih empuk. 10 Pidatonya hambar. 11 Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan. 12 Janganlah membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu! c) Hubungan Makna Berdasarkan hubungan antara satu makna kata dengan makna kata lainnya,makna kata dapat dibedakan sebagai berikut : 14

1. Sinonim Yaitu dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Contoh : matahari = fajar 2. Antonim Yaitu dua kata atau lebih yang memiliki makna saling berlawanan Jenis : a. Antonim kembar/komplementer Contoh : jantan-betina b. Antonim gradual Contoh :panjang-pendek c. Antonim relasional/kebalikan Contoh : penjual-pembeli 3. Homonim Yaitu dua kata atau lebih yang ejaan dan lafalnya sama tapi memiliki makna yang berbeda. Contoh : genting I = gawat genting II = atap 4. Homograf Yaitu kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Contoh : teras I = pejabat teras,inti teras II = teras rumah bagian halaman 15

5. Homofon Adalah kata yang cara pelafalannya sama,tetapi penulisan dan maknanya berbeda. Contoh : bang I =kakak bank (bang II) =lembaga penyimpanan uang Secara lebih jelas, perbedaan homonim, homograf dan homofon dapat digambarkan dalam tabel berikut : Hubungan kata Pelafalan Penulisan Makna Homonim sama sama berbeda Homograf berbeda sama berbeda Homofon sama berbeda berbeda 6. Polisemi Yaitu suatu kata yang memiliki banyak makna. Contoh : kepala Makna dasar kepala adalah bagian tubuh di atas leher, tempat otak dan pusat jaringan saraf. Selain berarti bagian tubuh yang penting itu, kepala digunakan dalam konteks pemakaian lainnya, seperti kepala pasukan,kepala daerah. 7. Hiponim dan Hipernim/superordinat Hiponim adalah kata-kata yang tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat/hipernim (kelas atas), sedangkan hipernim (kelas bawah)sebaliknya. 16

Latihan Soal Berikut ini terdapat sejumlah kata. Carilah sinonim dari kata tersebut dengan kata yang memiliki makna tambahan (konotasi). a) Budak :...,...,... b) Gubuk :...,...,... c) Jongos :...,...,... d) Guru :...,...,... e) Mati :...,...,... f) Membenci :...,...,... g) Mengiris :...,...,... h) Warung :...,...,... 17