PEMBUATAN MINUMAN INSTAN PEGAGAN (Centella asiatica) DENGAN CITARASA CASSIA VERA. oleh: MILSA ANGRIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. makanan cepat saji atau biasa disebut junk food yang lebih banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. PENGARUH VARIASI MALTODEKSTRIN TERHADAP KUALITAS MINUMAN SERBUK INSTAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii Bl.)

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

PEMANFAATAN MINUMAN SERBUK INSTAN KAYU MANIS

KADAR BETAKAROTEN DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN DAUN PEGAGAN HIJAU INSTAN DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI GULA PASIR YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

I PENDAHULUAN. Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

PEMANFAATAN BIJI TANAMAN KESUMBA (BIXA ORELLANA) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DAN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C) UNTUK PEMBUATAN KUE BOLU

DAFTAR PUSTAKA. Afiranto, E., T. Estiasih, dan P. Dian., Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. KOMBINASI KONSENTRASI MALTODEKSTRIN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP KUALITAS MINUMAN SERBUK INSTAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.

BAB I PENDAHULUAN. iklim dan aktivitas fisik (Almatsier 2004). pangan untuk dikonsumsi. Selain dari faktor pengetahuan dan faktor

PERANCANGAN PERALATAN PENGONGSENGAN BIJI KOPI SISTIM BLOWER ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH. Evaluasi Mutu dan Waktu Kadaluarsa Sirup Teh Dari Jumlah Seduh Berbeda RINGKASAN

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

PROSES PEMBUATAN TEH HERBAL DAUN SUKUN DENGAN OPTIMASI PROSES PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN BUBUK KAYU MANIS DAN CENGKEH

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi tolak ukur kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NUTRIFIKAST MAKANAN JAJANAN DARI BAHAN DASAR TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang

KAJIAN PENGOLAHAN PERMEN RUMPUT LAUT (Glacilaria Sp) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI JAHE DAN REMPAH PADA PEMBUATAN SIRUP KOPI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan kesehatan. Salah satu jenis tanaman obat yang potensial, banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN REMPAH SERBUK BAGI TUTOR DAN PENGELOLA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (PKBM) DI KECAMATAN KRAMAT JATI, JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah,

PENDAHULUAN. sumber protein hewani selain daging. Telur tidak hanya dijual dalam keadaan. sekarang banyak olahan telur yang menggunakan telur puyuh.

DAFTAR ISI v. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

Kata Kunci: Dodol Susu, Sukrosa, Kadar air, Gula reduksi, Indeks pencoklatan. ABSTRACT. Kajian Penggunaan Sukrosa (A. Manab) 58

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

I. PENDAHULUAN. umur dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi dapat berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

SKRIPSI. KUALITAS MINUMAN SERBUK DAUN SIRSAK (Annona muricata ) DENGAN VARIASI KONSENTRASI MALTODEKSTRIN DAN SUHU PEMANASAN

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Telur merupakan sumber protein hewani yang baik, murah dan mudah

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

Pengaruh Lama Pengasapan Yang Berbeda Terhadap Mutu Organoleptik dan Kadar Air pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis ) Asap

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

UJI BEDA UKURAN MESH TERHADAP MUTU PADA ALAT PENGGILING MULTIFUCER

SKRIPSI. Oleh JULIANA WIGUNA F

KAJIAN PENGOLAHAN PERMEN RUMPUT LAUT (Glacilaria Sp) DENGAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN

Kajian Pembuatan Bumbu Dari Bawang Putih (Allium sativum) Dan Daun Jeruk Purut (Cytrus hystrix) Menggunakan Pengering Tipe Rak

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS ORGANOLEPTIK FORMULA MINUMAN KAHWA DAUN MIX ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

aktivitas enzim antioksidan, yaitu superoxide dismutase (SOD), katalase

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

Pengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUNGA ROSELA KERING

Transkripsi:

PEMBUATAN MINUMAN INSTAN PEGAGAN (Centella asiatica) DENGAN CITARASA CASSIA VERA oleh: MILSA ANGRIA 07 117 081 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 iii

PEMBUATAN MINUMAN INSTAN PEGAGAN (Centella asiatica) DENGAN CITARASA CASSIA VERA oleh: Milsa angria (07 117 081) Dosen Pembimbing: Surini Siswardjono dan Fauzan Azima Program Studi Teknologi Hasil Pertanian FATETA UNAND Abstrak Penelitian tentang Pembuatan Minuman Instan Pegagan (Centella asiatica) dengan citarasa Cassia vera telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas pada bulan Februari sampai Mei 2011. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah ekstrak cassia vera yang tepat yang ditambahkan kedalam minuman instan pegagan terhadap kualitas kimia, fisik dan organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah A (tanpa penambahan ekstrak cassia vera), B (penambahan ekstrak cassia vera 0,2 gr), C (penambahan ekstrak cassia vera 0,3 gr), D (penambahan ekstrak cassia vera 0,4 gr) dan E (penambahan ekstrak cassia vera 0,5 gr). Data pengamatan dianalisis dengan uji F dan uji Duncan s Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Pengamatan yang dilakukan adalah Analisis kimia meliputi: kadar air, kadar abu, analisis kualitatif senyawa golongan triterpenoid, dan aktivitas antioksidan. Uji organoleptik meliputi: warna, aroma, dan rasa. Analisis fisik meliputi: kelarutan air dan umur simpan untuk produk terbaik berdasarkan uji organoleptik. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jumlah ekstrak cassia vera yang ditambahkan ke dalam bubuk minuman instan pegagan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air, aktivitas antioksidan dan warna, namun tidak memberikan pengaruh terhadap kadar abu, aroma, rasa dan kelarutan air. Hasil uji organoleptik menunjukkan produk B sebagai produk terbaik dengan nilai rata- rata kesukaan terhadap warna 3,60 (suka), aroma 3,64 (suka) dan rasa 3,44 (biasa), kadar air (2,95%), kadar abu (0,47%), senyawa golongan triterpenoid (+), aktivitas antioksidan (41,45%), kelarutan air (33,58 detik) dan umur simpan 367 hari atau ± 1 tahun. Kata kunci: pegagan, ekstrak cassia vera, minuman instan, antioksidan iv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang belum cukup terkenal di masyarakat, tumbuhan ini dapat tumbuh di berbagai tempat. Pegagan biasanya ditemukan pada daerah-daerah lembab, rawa dan pinggiran sawah karena merupakan tanaman tahunan yang tumbuh tanpa batang. Di berbagai negara, pegagan sudah ditetapkan sebagai tanaman obat dan sudah turun temurun dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit karena pegagan mengandung komponen aktif yang berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Pegagan biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar, ekstrak, kering maupun yang sudah dalam bentuk ramuan (jamu), namun penelitian dalam bentuk minuman instan belum ada dilakukan. Minuman instan berupa bubuk merupakan produk olahan pangan yang berbentuk serbuk, mudah larut dalam air, praktis dalam penyajian dan memiliki daya simpan yang lama karena kadar airnya yang rendah dan memiliki luas permukaan yang besar. Daun pegagan dapat dibuat menjadi minuman instan yang terlebih dahulu diekstrak untuk didapatkan ekstrak dari daun pegagan. Daun pegagan berpotensi dikembangkan menjadi sebuah produk minuman yang berfungsi sebagai antioksidan, karena di dalam daun pegagan mengandung senyawa seperti asiaticosida yang berperan sebagai antioksidan didalam tubuh yang dapat menangkal radikal bebas. Pengembangan olahan pegagan diharapkan agar memberikan nilai tambah terhadap produk berbasis pegagan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman pegagan serta memberikan keuntungan yang besar bagi para petani yang membudidayakan pegagan. Produk olahan yang diharapkan adalah minuman instan dengan campuran ekstrak cassia vera. Cassia vera memiliki potensi bermanfaat terhadap kesehatan tetapi dalam perkembangannya, cassia vera belum banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan minuman. Produk olahan yang diharapkan berguna memberikan nilai tambah fungsi, karakteristik dan cita rasa serta aktivitas antioksidan terhadap produk olahan pegagan. Menurut Winarto dan Subakti (2003), pegagan memiliki kandungan kimia yang disebut asiaticosida yang melalui uji klinis mampu merevitalilsasi tubuh dan pembuluh v

darah serta mampu memperkuat jaringan tubuh. Sedangkan menurut Azima et al., (2004), cassia vera banyak mengandung senyawa tannin, flavonoid dan lainnya yang diduga dapat berperan sebagai antioksidan. Senyawa ini mampu melindungi tubuh dari proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal-radikal bebas. Suplementasi dari cassia vera terhadap pegagan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan terhadap minuman instan yang dihasilkan. Berdasarkan manfaat pegagan dan cassia vera sebagai antioksidan, maka kedua bahan ini berpotensi dikombinasikan sebagai sebuah produk minuman instan yang baik untuk kesehatan dengan rasa dan aroma yang menyegarkan serta mudah dan praktis dalam penyajiannya. Pembuatan minuman instan daun pegagan ini dapat dilakukan dengan mengekstrak daun pegagan dengan cara diblending atau dihancurkan dengan penambahan air, sehingga diperoleh ekstraknya dan dikeringkan. Bahrie (2005) menyatakan bahwa, pada dasarnya pembuatan produk pangan instan dilakukan dengan menghilangkan kadar air sehingga mudah ditangani dan praktis dalam penyediaan. Kemudian untuk memperkaya citarasa terhadap minuman instan pegagan ditambahkan ekstrak cassia vera dalam jumlah yang sedikit. Menurut Azima (2004), pemberian ekstrak cassia vera sebanyak 0,2 gr/hari lebih efektif dari pada pemberian 0,1 gr/hari. Berdasarkan penelitian Febriani (2005), penggunaan cassia vera 0,4 gram dalam 10 gram teh menghasilkan minuman yang terbaik berdasarkan uji organoleptik. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian pembuatan minuman instan daun pegagan dengan penambahan cassia vera dengan konsentrasi 0,2 gram sampai 0,5 gram per 10 gram bubuk instan pegagan. Dari uraian di atas dilakukan penelitian dengan judul Pembuatan Minuman Instan Pegagan (Centella asiatica) dengan citarasa Cassia vera. vi

1.2 Tujuan Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan minuman instan pegagan dengan citarasa cassia vera. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kimia, fisik dan organoleptik minuman instan pegagan dengan citarasa cassia vera. 1.3 Manfaat 1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan daya guna dari daun pegagan sebagai penganekaragaman minuman. 2. Penambahan ekstrak cassia vera diharapkan dapat memperkaya citarasa dan meningkatkan aktivitas antioksidan yang berperan menangkal radikal bebas dalam tubuh. vii

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perbedaan konsentrasi ekstrak cassia vera yang ditambahkan kedalam bubuk instan pegagan memberikan pengaruh terhadap kadar air, aktivitas antioksidan dan warna, namun tidak memberikan pengaruh terhadap kadar abu, aroma, rasa dan kelarutan air. 2. Penambahan ekstrak cassia vera 0,2 gr kedalam bubuk minuman instan pegagan merupakan produk terbaik berdasarkan uji organoleptik. Hasil pengujian terhadap produk B : kadar air 2,95 %, kadar abu 0,47 %, analisis kualitatif senyawa golongan triterpenoid (+), aktivitas antioksidan 41,45 %, warna 3,60 (suka), aroma 3,64 (suka), rasa 3,44 (biasa), kelarutan air 33,58 detik dan umur simpan 367 hari atau ±1 tahun. 5.2 Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak rempah lainnya sebagai sumber antioksidan. 2. Melakukan analisis farmakologis dari minuman yang dihasilkan terhadap hewan percobaan. viii

DAFTAR PUSTAKA Adi, Lukas tersono. 2008. Tanaman Obat dan Jus untuk mengatasi berbagai Penyakit. PT. Agromedia Pustaka: Jakarta. Anonim. 2010. Antioksidan. http://id.wikipedia.org/wiki/antioksidan. diakses 1 Desember 2010. AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of Association of Official of Analytical Chemistry, and Analytical Aspects. AOAC, Washington. Arpah. 2003. Penetepan Kadaluwarsa Pangan.. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Astawan, Made. 2009. Kayu Manis Tangkal Kanker Hati ganas. Tabloid Gaya Hidup Sehat: Jakarta. Azima F, D.Muctadi, B. Zakaria, dan Priosoeryanto. 2004. Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Bubuk Cassia Vera (Cinnamomum burmanni). Stigma Volume XII No 2. April-Juni : 232-233 Azima, F, D.Muctadi, B. Zakaria, dan Priosoeryanto. 2004. Potensi Anti Hiperkolesterolemia Ekstrak Cassia vera (Cinnamomum burmanni ).jurnal teknologi dan industri pangan Vol XV No 2. Buckle, KA, RA. Edward, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono. Jakarta. UI Press. 365 hal. Coppen, P.P 1983. The use of antioxidant. Di dalam: J.C. Allen dan R.J Hamilton, editor. Rancidity in Foods. Applied Science Publishers, London. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2006. Daftar Komoditi Binaan. Pertanian Nomor 511/Kpts/Pd.310/9/2006. Keputusan Menteri Febriani, Rini. 2005. Studi Pembuatan Minuman Ringan Dari Campuran Teh dan KulitKayu Manis (Cassia Vera). Padang. Fakultas Pertanian. UNAND. Floros, J. D. and Gnanasekharan. 1993 Shelflife Prediction of Packaged Foods: Chemichal, Biological, physical and Nutritional Aspects. G. Chlaralambous (Ed). Elsevier. Publ. London. Di dalam Arpah. 2003. Penetepan Kadarluarsa Pangan.. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Geankoplis, C.J. 1993. Transport Process and Unit Operations. New Jersey: Prentice Hall, hal.118 ± 127. Di dalam Rohman, Saepul. 2008. Teknologi Pengeringan Bahan Makanan. http://majarimagazine.com/2008/12/teknologi-pengeringanbahan-makanan/ Gordon, M.H 1990. The mechanism of antioxidants action in vitro. Di dalam: B.J.F. Hudson, editor. Food Antioxidants. Elsivier Applied Science, London. Di Dalam Trilaksani, Wini. 2005. Antioksidan: Jenis, sumber, mekanisme kerja dan peran terhadap kesehatan. Hariana, Arief.2008. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar Swadaya: Jakarta Hartomo, A. J, M.C. Widiatmoko. 1993. Emulsi dan Pangan Instant Berlesitin. Andi Offset, Yogyakarta ix