BAB III PENYAJIAN DATA. Masjid Al-Muhajirin Desa Tri manunggal Kecamatan Tapung Kabpaten Kampar Riau.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM MASJID AL-MUHAJIRIN. Manunggal, kemudian peresmian pada tanggal 25 februari Oleh kepala kantor Urusan

PERAN PENGURUS DALAM MEMAKMURKAN MASJID AL-MUHAJIRIN DI DESA TRI MANUNGGAL KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR RIAU SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

LAMPIRAN TENTANG PEMBENTUKAN FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI PEMBUKAAN

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI REMAJA MASJID OLEH: QURAISY ABDURRAHMAN C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

TAKMIR MASJID AL-MUHAJIRIN - TAMAN BOSTON RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN RINCIAN PENDAPATAN DAN BELANJA

PROJECT PROPOSAL KEGIATAN RAMADHAN 1438 H MASJID UTSMAN BIN AFFAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB V PENUTUP. maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang bisa di dapat dalam budaya Shalawat Albanjari yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami permasalahan dalam menyelaraskan kedua aspek ini. Penyelarasan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

AD/ART RW 012 MUKADIMAH

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BERKEMBANGNYA ORGANISASI PERSATUAN AL-IHSAN

Pendiri Majelis Taklim At-Taufiq Takisung

PROPOSAL SANTUNAN DAN BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM & DHUAFA Masjid Al-Ikhlas Desa Cibuntu Kec. Cigandamekar Kab. Kuningan JABAR

BAB I PENDAHULUAN. dua bagian dalam melihat fungsi masjid. Sebagian memandang fungsi mesjid

BAB III PEMBERIAN IMBALAN DARI UANG JARIYAH MASJID NURUL MUTTAQIN DESA BARENGKRAJAN KRIAN SIDOARJO

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR BERSAMA PROF. HM AMIEN RAIS DI BALAI DESA BROSOT, GALUR KABUPATEN KULONPROGO

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. tempat berdakwah menyampaikan risalah dari Nabi Muhammad SAW kepada

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB III PENYAJIAN DATA. mendapatkan data tentang bagaimana peranan Penyuluh Agama Honorer (PAH)

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN KEMAKMURAN MASJID NURULLAH KALIBATA CITY

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB II GAMBARAN UMUM MUSHOLLA DARUL ULLUM DESA INDRAPURI. seluas 1487,5 ha/m2. Dan jumlah penduduk Desa Indrapuri adalah 3955

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TENTANG PEMBINAAN DAN PELAYANAN KEAGAMAAN MASYARAKAT

PERTANYAAN MENGENAI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS.

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah. 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya 3. NSS/NPSN : /

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN IMAM MALIK BANDUNG (ART-YIMB)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PROFIL KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MASJD RAYA BUKITTINGGI. A. Sejarah Berdiri Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Raya

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB III PENYAJIAN DATA

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

PROPOSAL PERIZINAN PEMBANGUNAN MASJID

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KETETAPAN MUKTAMAR MASJID VNI 3 Nomor 4/Muktamar/2003 tentang Anggaran Dasar Masjid ANGGARAN DASAR SEMENTARA (ADS)

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

PROPOSAL REHAB & PERLUASAN MASJID AL AKROM SENGON KARANG TAHUN 2012

P R O P O S A L RENOVASI PEMBANGUNAN MASJID AL-BARAKAH PERMATA

MANAGEMENT MASJID AL-FURQAAN 2014 / 1435 H. PT UNITED TRACTORS Tbk

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI MALINAU SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1437 H / 2016 M KABUPATEN MALINAU RABU, 06 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PANITIA PENGEMBANGAN MUSHOLA DKM AL MUHAJIRIN Puri Matahari Persada Taman Kedaton RW 10 Laladon, Ciomas, Bogor

PROPOSAL PENGEMBANGAN ISLAMIC CENTER IMAM IBNU HAJAR TAHUN : TAHUN : 2012

ABSTRAK. Key word: Yayasan al-islam, dakwah, majlis ta lim

Seksi Kemasjidan. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari ah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL HIJRAH

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DKM AL GHANY

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, data yang disajikan berdasarkan dari hasil penelitian yang di lakukan di Masjid Al-Muhajirin Desa Tri manunggal Kecamatan Tapung Kabpaten Kampar Riau. Penelitian ini di lakukan untuk mendapatkan data tentang Peran Pengurus Dalam Memakmurkan Masjid Al-Muahjirin Desa Tri manunggal Kecamatan Tapung Kabpaten Kampar Riau. Adapun teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara langsung, observasi dan didukung oleh dokumentasi. Dalam penelitian ini tidak menggunakan angket, karena penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Memakmurkan merupakan kegiatan meramaikan masjid baik dari segi ibadah, pengajian, pendidikan, serta kenyamanan jamaah dalam melaksanakan ibadah dalam masjid. Dalam proses memakmurkan masjid tentunya tidak terlepas dari usaha oleh para pengurus masjid yang nantinya masjid ini selalu ramai dan program-program yang dibuat serta dijalankan oleh pengurus masjid berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan bagi semua pihak yang bersangkutan (pengurus masjid dan Jamaah). Dalam pemakmuran masjid ini tentunya pengurus telah menyiapkan berbagai cara dalam kegiatan-kegiaan memakmurkan masjid yang meliputi Pengurus menjadikan masjid sebagai aktivitas umat Islam dalam memakmurkan masjid.pengurus memiliki Aplikasi program dalam memakmurkan masjid, Pengurus mengelola masjid dengan pembinaan dalammemakmurkan masjid, Pengurus meningkatkan kegiatan pembangunan Masjid dalam memakmurkan masjid, Pengurus meningkatkan kegiatan ibadah dalam memakmurkan masjid, Pengurus meningkatkan kegiatan pendidikan dalam memakmurkan masjid dan Pengurus meningkatkan kegiatan keagamaan dalam memakmurkan masjid. Secara rinci dapat

dilihat Peran Pengurus dalam Memakmurkan Masjid Al-Muhajirin Desa Tri Manunggal Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau yaitu: A. Peran Pengurus dalam Memakmurkan Masjid Al-Muhajirin Desa Tri Manunggal Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau 1. Pengurus menjadikan masjid sebagai aktivitas umat Islam dalam memakmurkan masjid. Aktifitas masjid pada Umatt Islam telah banyak manfaatnya terutama bisa dilancarkan urusan dunia dan akhirat. Aktivitas ini bisa kita lihat dalam sholat fardhu hendaknya selalu dikerjakan dengan berjamaah di masjid. Diselenggarakan dengan benar, dengan seorang muslim hendaknya mengatur kehiupannya seharihari sesuai dengan aturan masjid. Pengurus juga meningkatkan keaktivitasan masjid seperti tempat pertemuan jamaah, tempat bermusyawah, tempat akad pernikahan, tempat mendenganrkan ceramah, tempat pendidikan seperti bedah buku, belajar tajwid, belajar ceramah, pidato, cerdas cermat untuk anak-anak SD, SMP, SLTA dan lain sebagainya. H. Asmungi dalam penjelasannya: Ya. Masjid kami selalu ada aktivitas setiap harinya, berupa sholat berjamaah, mengajarkan anak-anak mengaji, dan setiap bulannya pasti ada pengajian dan proses akad nikah dimasjid kami, pengurus yang lainnya ikut andil dalam mnyemarakkan kegiatan yang kami buat, dan juga masyarakat ikut serta meraikan atau membantu proses kegiatan yang telah kami selenggaraan. Untuk proses kegiatan kami selalu membagi tugas sesuai bidang masing-masing. (H. Asmungi, wawancara, Ketua Umum, 16 April 2014). Suarno menambahkan: Dalam aktivitas masjid kami selalu melibatkan masyarakat untuk andil dalam kegiatan-kegiatan yang kami selenggarakan, jenisnya ada perlombaan tingkat ibuibu, anak-anak, SD, remaja, SLTP dan Umum. Untuk tiap harinya aktivitas masjid selalu ada selain sholat fardhu berjamaah, ada juga pendidikan al-qura an untuk SD,SLTP,SLTA sehabis Magrib, kemudian kultum setelah sholat subuh, dan setiap setengah bulannya kami mengadakan pengajian rutin. Suarno, wawancara, (Ketua Seksi Humas, 17 april 2014). 2. Pengurus memiliki Aplikasi program memakmurkan masjid.

a. Bidang Ubudiayah Bidang ubudiyah ini kegiatan peribadatan yang bersifat khusus seperti Sholat Jumat, sholat fardhu lima waktu sehari semalam, kemudian bagaimana penetapan seorang imam yang mampu menguasai tajwid dan mengerti tentang Agama Islam, budi pekerti yang elok serta santun dalam tutur bahasa serta tingkah lakunya yang baik. Penetapan muadzin dalam sholat lima waktu harus benar-benar di pilih oleh pengurus masjid. Berikut penjelasan H. Ahyarul Umam: Ya, itu harus kami tetapkan karena dengan adanya penetapan seorang imam dan muadzin maka proses ibadah yang khusus ini akan lebih baik serta khusuk dalam menjankan ibadah, kemudian jamaah akan lebih senang dan khusuk dalam sholatnya. (Ahyarul Umam, wawancara: Ketua Seksi Dakwah dan Anak Yatim, 17 April 2014). Luqman menambanhakan: Ya, ubudiyah dalam kegiatan ibadah khusus ini perlu Penetapan Imam dan muadzin yang berkwalitas seperti bacaan yang benar serta suara yang lantang yang nantinya didengar oleh jamaah. Dan itu dijadikan sebagai penarik simpatik jamaah untuk berbondong-bondong kemasjid dalam melaksanakan ibadah. (Luqman, wawancara Anggota Seksi Dakwah Dan Anak Yatim, 14 April 2014). b. Bidang pelayanan Berikut penjelasan H. Ahyarul Umam: Bidang pelayana ini berupa bimbingan dan penyuluhan yang harus dilakukan dengan pendekatan nilai-nilai yang islami dalam rangka memecahkan probelamatika yang dihadapi jamaah, hal ini karena ada saja masalah yang dihadapi kaum muslimin yang harus dibantu pemecahannya, baik masalah pribadi, keluarga maupun dalam hubungan masyarakat. Saya dibantu oleh penasehat masjid, ketua RT setempat dan anggota-anggota saya mendatangi jamaah kerumahnya atau kami panggil ke masjid untuk dipecahkan

masalahnya. (H. Ahyarul Umam, wawancara, Ketua seksi Dakwah dan Anak Yatim, 14 April 2014). Luqman Menambahkan: Agar mengerti keluhan masyarakat atau jamaah masjid maka tugas kami mencari permasalahan yang timbul dari masyarakat berupa masalah keluarga, pribadi dan hubungan masyarakat. Setelah mengetahui maka kami mencari solusi unutk memecahkannya. Biasanya kami ajak ke masjid unutk sholat berjamaah setelah itu kami Tanya masalah dengannya (jamaah yang mendapat permasalahan). (Luqman, wawancara, Anggota Seksi Dakwah dan Anak Yatim, 20 April 2014). c. Bidang Penerangan Penerangan dimasjid ini bukan hanya lampu yang berkelap-kelip atau jumlah lampu yang sangat bersinar terang dimasjid. Tetapi bidang penerangan ini biasa dengan nilai-nilai yang bersifat kaagaman pencerah hati yang bersih menentramkan jiwa serta menyehatkan akal pikiran kita semua. H. Ahyarul Umam dalam penjelasannya: Ya, kami selalu setiap setengah tahun bahkan pada tahun 2012 yang lalu dalam jangka tiga kali dalam satu tahunnya, kami selalu mengundang pihak Departemen Agama, Kepolisian dan Polsek Tapung dimasjid Al-Muhajirin Kemudian menjelaskan mengenai penyalah gunaan narkotika. Gunanya jamaah agar terhindar dari barang-barang yang terlarang terutama para pemuda-pemudi jangan sampai terpengaruh kepada lingkungnan yang bersifat negatif yang nantinya merusak masa depan mereka. Bukan hanya itu saja kami juga mengadakan pengajian rutin setiap setengah bulan sekali dimasjid Al-Muhjairin. (H. Ahyarul Umam, wawancara, Ketua Seksi Dakwah an Anak Yatim, 14 April 2014). Luqman Menambahkan: Saya Bersama temen-temen seksi yang lainnya membuat undangan untuk pengajian atau penyuluhan dari kepolisisan kemudian kami sebarkan melalui bantuan dari seksi humas tujuan agar jamaah datang kemasjid mendapatkan pengarahan dan ilmu dari nara sumber yang kami undang. Jamaah dan remajannya datang meskipun belum semuanya datang mengkitui acara yang di selenggarakan di Masjid. (Luqman, wawancara, Anggota Seksi Dakwah Dan Anak Yatim, 15 April 2014). d. Bidang Usaha Dana

Pengelolaan dan pemakmuran masjid secara baik tentu saja membutuhkan dana yang besar, makanya pengurus masjid perlu adanya rapat anggota untuk mengumpulkan dana baik keperluan fisik bangunan masjid maupun kegiatan-kegiatan masjid. Sutris dalam penjelasannya: Mengupayakan adanya donator tetap dari jamaah setempat atau dermawan lain yang di ambil infaqnya setiap bulan, kemudian pengajuan proposal kesejumlah PT, Kantor Desa, Kantor Bupati dan Kantor Camat, kami kumpulkan dananya untuk proses pembangunan masjid dan juga kegaitan-kegaitan masjid yang lainnya. (Sutris, wawancara, Bendahara, 19 April 2014). Dartono menambahkan: Kegiatan pendananan ini atau usaha dana selalu kami anggarkan terutama dalam kepentingna masjid berupa kegiatan-kegaitan rutin bulanan atau acara tahunan seperti I dul Fitri dan I dul Adha, kami selalu mengutuif infak tiap bulan dari jamaah perumahan setempat kemudian pengajuan proposal dari lembaga instansi pemerintah maupun Swasta yang nantinya dana yang telah didapat kurang lebih Rp 35.000.000 total dari semua pengjuan sera dari infaq para jama ah. uangnya biasanya digunakan sesuai anggaran kegiatan dan nama kegiatannya berapa yang harus dikeluarkan itu sudah kami perkirakan terlebih dahulu. (Dartono, wawancara, Wakil Bendaha, 1 Mei 2014). e. Bidang Fisik dan Sarana Dalam pengadaan fisik dan sarana ini sangat perlu dalam masjid, memerlukan perhatian khusu baik dari segi tata ruang, kebersihan, karpet dan sajadah, tempat wudhu, kamar mandi dan ruangan Sound System berserta alatalat yang lainnya, kemudian ruangan peletaan barang-barang yang tidak layak digunakan, gunanya terssusun dengan rapi dan bersih serta elok dipandang jamaah. Winarto dalam penjelasannya: Ya, saya beserta anggota selalu memberikan perhatian penuh terhadap penataan ruangan masjid yang sesuai dengan tingkat kenyamanan para jamaah serta pengurus dalam beraktivitas, kebersihan masjid yang harus selalu terpelihara, saund system (pengeras suara) yang baik, penggantian atau perbaikan barang-barang atau fasilitas masjid yang sudah rusak, melengkapi sarana dan inventaris yang belum dimilki sementara hal itu sangat dibutuhkan, dan sebagainya. (Wian arto, wawancara, Ketua Seksi Perlengkapan dan Kebersihan, 14 April 2014). Dedi Menambahakan:

Kebersihan masjid dan sarana yang memadai serta lengkap tentunya membuat jamaah terpesona akan selalu hadir dimasjid melakukan sholat, dan lain sebagainya. Apalagi pengurus selalu merapatkan tentang bagaimana kedepan fasilitas masjid apa saja yang ditambahkan guna kenyamanan dalam beribadah. Kemudian kami selalu mengontrol setiap saat baik itu perlengkapan masjid, alat-alat elektronik masjid, saluran air, tempat wudhu beserta kamar mandi agar selalu siap siaga digunakan. (Dedi, wawancara, Anggota Sesksi Perlengkapan dan Kebersihan, 14 April 2014). 3. Pengurus mengelola masjid dengan pembinaan dalam memakmurkan masjid. Untuk melihat suatu kesuksesan dalam mengelola masjid maka perlu pengurus mengelola masjid dengan melibatkan pembinaan dalam memakmurkan masjid kemudian pembinaan ini tentunya mempunyai tujuan: Untuk mengetahui secara jelas apa saja tujuan dari pembianaan pengurus dalam memakmurkan masjid melalui wawancara penulis kepada H. Asmungi: Ya, ada saya selalu memberikan motivasi kepada bidang kepengurusan yang lainnya, dibantu oleh Penasehat kemudian Ustad yang kami sengaja undang dimi membantu membina Kepengurusan Masjid Al-Muhajirin Tujuannya: Membangkitkan semangat kepedulian dan tanggung jawab terhadap permasalahan umat, menyatukan langkah dan persepsi atau pemahaman terhadap misi dan visi pengelolaan masjid, memperkokoh jalinan ukhuwah antara pengelola dan umat Islam umumnya, membekali pengurus dengan pengetahuan dan cakrawala yang luas tentang refleksi islam terhadap masalah keumatan, membentengi niat ikhlas dan suci setiap pengelola masjid dalam rangka melaksanakan perintah Allah, membekali pengurus dengan ilmu dan cara beramal. (H. Asmungi, wawancara, Ketua umum, 15 April 2014). Hamdani Menambahkan: Pengelolaan masjid melalui pembinaan ini sangat penting bagi kami, disamping bisa membuka cakrawala idiologi, kami juga dapat mengaplikasikan dalam kinerja masing-masing bidang. Kerja terarah sesuai yang kita inginkan, pengelolaan selalu mendapatkan hasil yang maksimal serta kebnyakan berhasil yang telah kami jalankan denga begitu masjid bisa makmur. Melalui pembinaan ini dilakukan setiap satu bulan sekali. ( Hamdani, wawancara, Wakil Ketua Umum, 14 April 2014). 4. Pengurus meningkatkan kegiatan pembangunan Masjid dalam memakmurkan masjid.

Adanya peningkatan pembangunan telah dijalankan semenjak didirikan majid tersebut dari masjid papan sampai kemasjid yang permanen kemudian penambahan dari bangunan serambi sampai dengan pembangunan pembuatan kamar mandi, wc, serta tempat wudhu bagi jamaah. Dartono menjelaskan: Ya ada kami selalu meningkatkan pembangunan masjid Al-Muhajirin salah satunya baru-baru ini kami membangun serambi masjid agar masjid terlihat megah dan luas serta mengingat jamaah yang semakin banyak makanya masjid diberi serambi. Kemudian dalam pembuatan serambi ini tidak luput dari dukungan para jamaah, serta bantuan dari Instansi Pemerintah maupun instansi Swasta. Dan juga dalam kontraktor yang membangun serambi tersebut kami telah memilih yang berkopeten serta lebih berpengalaman dalam soal bangunan masjid. (Dartono, wawancara, Ketua Seksi Pembangunan, 14 April 2014). Bambang menambahakan: Ya, Peningkatan bangunan ini sudah ada sebelumnya tujuannya masjid akan tampak indah serta selalu di hujani dengan kegaitan-kegaitan keislaman atau hari-hari besar Islam, Kami juga menganggarkan kepada para jamaah atau para donator untuk selalu membantu pembangunan masjid yang nantinya masjid ini dijadikan sebagai pusat peibadatan yang pesat bagi Umat Islam. (Bambang, wawancara, Anggota Seksi Pembangunan, 15 April 2014). 5. Pengurus meningkatkan kegiatan ibadah dalam memakmurkan masjid. Pengurus yang arif tentunya harus mengutamakan kepentingan jamaah kemudian diri sendiri serta teman-teman sepekerjanya. Kita mengetahui bahwasannya waktu adalah uang, yang artinya jangan menyiakan waktu untuk bermain tetapi gunakan waktu untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan. Disinilah pengurus diberikan kekuasaan oleh masyarakat atau jamaah agar mengelola masjid. Dan pengurus harus mengerti kapan waktu bekerja dan kapan waktu untuk beribadah ini harus dibedakan. Kebanyakan pengurus hanya mempedulikan pekerjaannya ketimbang ibadahnya. Tetapi kami selalu mengutamakan ibadah. Mulailah dari pengurus dulu dalam menjalankan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Melihat kebiasaan pengurus selalu aktif

beribadah kemasjid maka lambat laun jamaah akan mengikutinya untuk selalu beribadah dimasjid. Penjelasan dari Supriadi: Ya.. kami ada meningkatkan ibadah dimasjid Al-Muhajirin. Seperti Sholat lima waktu sholat hari Raya I d satu tahun dua kali, doa bersama (Istighosah )setengah tahun sekali, pengajian majelis ta lim yang diselenggarakan setiap setengah bulan sekali. Dalam kegiatan ini kami pengurus mengundang para jamaah ikut serta menghadirinya, perangkat desa, dan desa-desa yang lainnya kami juga mengundang untuk acara istighosah. (Supriadi, wawancara, Ketua Seksi Pendidikan, 15 April 2014). Jumani menambahkan: Dalam peningkatan ibadah ini, kami selaku pengurus telah mempersiapkan sebelumnya apa-apa saja yang akan diberikan kepada masyarakat, agar jamaah tidak kesal dan jamaah mendapatkan ilmu serta ibadahnya makin khusuk, contohnya ya pengajian rutin setiap setengah bulan kemujian pengajaran Al- Qur an untuk anak-anak serta melatih kelompok rebana atau musik yang bernuansa Islami bagi masjelis taklim kaum hawa. (Jumani, wawancara, Anggota Seksi Pendidikan, 15 April 2014). 6. Pengurus meningkatkan kegiatan pendidikan dalam memakmurkan masjid. Mempersiapkan dan menghasilkan remaja masjid yang berprestasi dalam studi sekolah merupakan yang harus dipikul oleh remaja masjid, karena itu, perlu bimbingan belajar bagi remaja, yang masih duduk di SD, SLTP, SLTA, kiranya perlu didikan yang khusus teutama nilai-nilai keislaman keudian pembelajaran yang bersifat keumuman. Bukan hanya itu saja kami juga mengajarkan kepada majelis taklim seperti remaja jangan hanya memakai ceramah cara umum, Cuma mendengarkan orang yang lagi ceramah. Tetapi kita juga mengajarkan ceramah secara berbentuk kelompok atau grup yang kajiannya sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesadaran terhadap ajaran Islam. Satu persatu masalah keagamaaan bisa terpecahkan. Supriadi dalam penjelasannya: Ya.. ada Kami mengajak kepada remaja yang duduk di bangku TK, SD, SLTP,SLTA kemudian mengajarkan pendidikan mengaji Al-Quran, Ceramah, kosidah, serta mendidik menjadi yang berakhlak mulia. Adapun cara kami mengajarkan kepada mereka yaitu Kesabaran, keiklasan, dan tawadzhu. Kemudian melalui pendekatan-pendekatan yang benar sesuai kaidah

pengajaran Islam. (Supriadi, wawancara, Ketua Seksi Pendidikan,17 April 2014). Darsono menambahkan : Saya juga menulis pidato, ceramah, pantun, dan cerita yang bersifat keislaman kemudian saya bagiakan kepada adik-adik yang belajar mngaji di Masjid Al- Muhajirin. Dan juga kami menerbitkan seperti Bulletin Dakwah, Buku-buku yang bersifat keislaman. Untuk Bulletin Dakwah ini kami pesan dari Bangkinang atau Pekanbaru. Biasanya Bulletin Dakwah ini, kami tampilkan atau diperlihatkan kepada jamaah melalui sholat Jumat. Kemudian untuk Buku-bukunya untuk saat ini disimpan di rumah Ketua Masjid. Karena belum ada ruangan perpustakaan. Tapi jamaah bisa meminjam bukunya melalui pengurus yang bersangkutan. (Darsono, wawancara, Sekretaris, 20 April 2014). 7. Pengurus meningkatkan kegiatan keagamaan dalam memakmurkan masjid. Dalam masjid, pada waktu sholat ajaran persamaan dan persaudaraan umat manusia dipraktekan. Disinilah setiap muslim disadarkan bahwa sesungguhnya mereka semua sama. Di dalam masjid, hilanglah perbedaan warna kulit, suku bangsa, kedudukan, kekayaan, dan mahzab. Semuanya berbaris didepan TuhanNya tanpa perbedaan. Pengurus masjid meningkatkan kegiatan keagamaan yang tujuannya agar masyarakat mengerti bahwasannya masjid ini diperlukan serta bisa dijadikan Tempat pelaksanaan peribadatan, tempat permusyawarahan, tempat pertemuan, tempat perlindungan, tempat kegiatan sosial, tempat berdakwah dan lain-lain. H. Asmungi dalam penjelasannya: Ya..dalam peningkatan keagamaan ini, telah kami tingkatkan berupa Sholat fardhu berjamaah dan itu telah dibuktikan pada sholat lima waktu tersebut selau jamaah ramai tidak kurang dari dua baris. Kami juga meningkatkan keagamaan berupa pengajian-pengajian setengah bulan, bimbingan dan penyuluhan masalah keagamaan, keluarga, dan perkawinan, persyahadatan para mualaf, resepsi perkawinan. cara kami mengatur serta mengajak para jamaah melalui undangan dan pengumuman melalui Toa atau alat elektronik berbentuk bunyi yang berada dalam masjid. Dan kegiatan ini telah berjalan selama tiga tahun. (H. Asmungi, wawancara, Ketua Umum, 18 April 2014). Supriadi menambahkan Ya biasanya saya selalu membuat undangan kemudian disebarkan kemasyarakat muslim agar datang menghadiri acara pengajian, penyuluhan, akad nikah dan lain sebagainya. Pada Tahun 2013 kami juga mengadakan

perlombaan, baca Al-Qur an, Pidato, ceramah, rebana, lomba sholat jenazah dan sholat fardhu. Begitu semarak dan antusias masyarakat mengikuti acara tersebut. (Supriadi, wawancara, Wakil Sekretaris, 2 Mei 2014). B. Faktor yang mempengaruhi Peran Pengurus Dalam Memakmurkan Masjid Al- Muhajirin Desa Tri Manunggal Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Raiau 1. Faktor Internal Peran Pengurus dalam Memakmurkan Masjid Al-Muhajirin telah memberikan kesempatan untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan materi demi melaksanakan tugas dari Allah swt menjaga serta memakmuran masjid. Pengurus masjid memiliki sifat yang Sidiq. Amanah, Tablig, fathonah, serta tanggung jawab penuh terhadap Masjid Al-Muhajirin. Tentunnya dengan adanya sifat tersebut maka pengurus lebih dewasa dalam menangani program kegiatan masjid yang nantinya jamaah selalu aktif melaksanakan ibadah dimasjid tersebut. Pengurus sangat berperan dalam memakmurkan masjid melalui kinerja srtuktur oraganisasi yang telah dibagi tugas dan tanggung jawab masing-masing anggotanya. Banyak sekali kegiatan masjid yang bersifat membangun generasi muda pada saat ini yang selalu terpaut hatinya untuk pergi beribadah di Masjid Al-Muhajirin. Program kegiatan masjid ini selalu berjalan dengan baik karena pengurus selalu menempatkan kegiatan sesuai kebutuhan jamaah. Pembinaan serta pengelolaan masjid telah terlaksasana dengan baik, makanya pengurus memberikan kesempatan untuk selalu belajar membina dan mengelola masjid tujuannya meningkatkan segi profesional dalam mengelola Masjid Al-Muhajirin. Kemudian pengurus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan dari pengurus Masjid Al-Muhajirin baik dari pemograman, pengelolaan, pembinaan dan lain sebagainya. 2. Faktor Eksternal

Pada dasarnya sebuah pengurus, kelompok dalam organisasi yang terbentuk secara sendiri akan memiliki fungsi sebagai penyambung hubungan yang harmonis sesama pengurus serta anggota dan jamaah tersebut. Dengan adanya hubungan interaksi yang dilakukan oleh pengurus masjid ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kepengurusan masjid. Sebuah kerjasama, yang solid sangat penting untuk mencapai sasaran dan menyusun sebuah strategi dalam menghadapi sebuah tantangan demi untuk memakmurkan masjid. Pengurus Masjid Al-Muhajirin Desa Tri Manunggal Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan pengurus masjid lainnya serta jamaah. Karena hubungan kerja dengan sesama pengurus dan jamaah merupakan hal yang sangat penting untuk kelancaran dalam memberikan pembinaan pengelolaan dalam memakmurkan masjid. Masjid Al-Muhajirin bekerjasama dengan pihak masjid Desa-desa lain, jamaah, pihak Desa, dan lembaga-lembaga dakwah yang ada di Kecamatan Tapung. H. Asmungi dalam penjelasannya: Ya.. kami juga bekerja sama dengan Masjid-masjid desa lainnya, kemudian pihak Kantor Desa dukungan prasarana, pihak KUA pembinaan dalam pengelolaan jamaah dan pengelolaan masjid, RT Setempat, Karang Taruna membantu jalannya kegiatan-kegiatan masjid, Kantor Camat memberikan arahan bagaimana peningkatan-peningkatan masjid, POLSEK untuk menjadi penasehat dalam penyuluhan narkoba dan lain sebagainya kemudian jamaah untuk membantu berpartisipasi dalam memakmurkan masjid. (H. Asmungi. Wawancara, Ketua Umum, 12 Mei 2014). Tujuan pengurus ini melakukan kerjasama adalah mewujudkan apa yang menjadi tujuan bersama. Mereka membentuk kerjasama yang kompak dan menjaga hubungan yang baik tersebut. Para pengurus juga menerima masukan, saran serta kritikan dari pengurus lainnya, masyarakat atau jamaah dan lembaga-lembaga yang terkait dalam memberikan pengetahuan tentang tugas-tugas yang akan dilaksanakan tidak ada kesalahan dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya sehingga masjid akan makmur.

Masjid Al-Muahjirin mempunyai peran dalam mayrakat Desa Tri Manunggal karena tempatnya yang mendukung serta berada dalam lingkup masyarakat. Darsono dalam penjelasannya: Ya Masjid Al-Muhajirin ini tempatnya sangat srtategis makanya jamaah lebih pingin sholat dimasjid Al-Muhajirin ketimbang masjid lainnya. Untuk yang akan datang kami sangat berambisi untuk menjadikan pusat ibadah Muslim, Agent Of Change serta tempat belajar orang Muslim insya Allah di Masjid Al- Muhajirin. (Darsono Wawancara, Sekretaris, 10 Mei 2014). Pengurus masjid juga melakukan suatu pertemuan antar jamaah guna membahas tantang kemakmuran masjid. Masjid yang banyak kegiatan adalah masjid dimana pengurus memberanikan diri bertindak untuk membuat suatu kegiatan melalui bantuan para jamaahnya. Hamdani dalam penjelasannya: Ya.. kami melakukan pertemuan antara pengurus dengan jama ah setiap seminggu sekali selepas sholar Isya. Dalam pertemuan ini kami persilahkan jamaah dalam berargumen, berpendapat untuk membuat kegiatan-kegiatan masjid atau bagaimana dalam membantu jalannya program masjid demi kemakmuran Masjid Al-Muhajirin. (Hamdani, Wawancara, Wakil Ketua Umum. 9 Mei 2014)