BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011. 3.2. Alat da Obyek Peelitia Alat yag diguaka dalam peelitia ii terbagi atas dua macam meurut fugsiya. Pertama adalah alat yag diguaka pada saat pegambila data di lapaga, sebagai berikut : 1. Pita Ukur ( Phibad / Pita Meter) 2. Criterio RD 1000 3. Kamera 4. Tallysheet 5. Alat Tulis Sedagka alat yag kedua adalah alat yag diguaka pada saat pegolaha data, sebagai berikut : 1. Kalkulator 2. Persoal Computer (PC) dega software Miitab versi 14 da Microsoft Excel Obyek yag diguaka dalam peelitia ii adalah poho cotoh jeis Pius (P. merkusii) pada berbagai diameter. Terdapat dua macam data yag aka dikumpulka pada peelitia ii yaitu: data primer da data sekuder. Data primer berupa data dimesi poho, meliputi : diameter pagkal, diameter setiggi dada, diameter bebas cabag, diameter tiap seksi, diameter tajuk, pajag seksi batag, tiggi total, tiggi tajuk serta tiggi bebas cabag dari setiap poho cotoh. Sedagka utuk data sekuder yag diambil adalah keadaa umum dari lokasi pegambila data peelitia.
3.3. Metode Peelitia 1. Pemiliha Poho Cotoh Pemiliha poho cotoh dilakuka secara purposive samplig (pemiliha cotoh terarah dega pertimbaga tertetu) dega memperhatika sebara diameter setiggi dada da keterwakila dari dimesi lai poho cotoh. Jumlah poho yag diteliti sebayak 120 poho dega pembagia per kelas diameter 20 poho P. merkusii. dega kriteria sifat fisik memiliki betuk batag yag ormal da relatif lurus, tidak memiliki cacat, tidak berpeyakit da memiliki diameter setiggi dada lebih dari 10 cm. 2. Pegukura Dimesi Poho Dimesi poho yag diukur, meliputi: diameter pagkal (Dp), diameter setiggi dada (Dbh), diameter bebas cabag (Dbc), diameter per seksi, diameter tajuk (Djuk), pajag seksi batag, tiggi total (Ttot), tiggi bebas cabag (Tbc) da Tiggi tajuk (Tjuk) dari setiap poho cotoh. 3. Pembagia Batag Setiap batag poho cotoh yag terpilih dibagi mejadi beberapa seksi. Pembagia batag ii dimulai dari pagkal batag higga tiggi pada diameter 10 cm dega pajag per seksi masig-masig 2 meter. 4. Perhituga Volume Poho Cotoh Volume batag poho cotoh sebagai volume aktual dihitug dega cara mejumlahka volume seksi-seksi batag yag membetukya. Volume tiap seksi dihitug dega megguaka rumus Smalia yag ditulis oleh Husch et al. (2003), sebagai berikut : Vs = {(Gp + Gu) / 2} x L Vp = Vsi Vs = volume seksi batag Vp = volume poho sebearya Gp = luas bidag dasar pagkal seksi batag
Gu = luas bidag dasar ujug seksi batag = jumlah seksi batag L = pajag seksi batag 3.4. Aalisis Data 1. Rasio Dimesi-Dimesi Poho Utuk megetahui pola pertumbuha perlu medapatka ilai rasio dimesi-dimesi poho Pius. Nilai rasio ii didapatka dega membadigka dimesi yag satu dega yag lai. Dimesi-dimesi yag dibadigka itu sebagai berikut: a. Diameter pagkal (Dp) dega Diameter setiggi dada (Dbh) b. Diameter pagkal (Dp) dega Diameter tajuk (Djuk) c. Diameter bebas cabag (Dbc) dega Diameter tajuk (Djuk) d. Diameter setiggi dada (Dbh) dega Diameter tajuk (Djuk) e. Diameter bebas cabag (Dbc) dega Diameter setiggi dada (Dbh) f. Diameter bebas cabag (Dbc) dega Diameter pagkal (Dp) g. Tiggi tajuk (Tjuk) dega Tiggi total (Ttot) h. Tiggi bebas cabag (Tbc) dega Tiggi total (Ttot) i. Tiggi bebas cabag (Tbc) dega Tiggi tajuk (Tjuk) 2. Korelasi atara Dimesi Poho Dimesi-dimesi yag diukur aka dicari korelasiya. Dimesi P. merkusii yag diukur berupa diameter setiggi dada, diameter pagkal, diameter bebas cabag, diameter tajuk, tiggi total serta tiggi bebas cabag. Tigkat keerata hubuga atara dua peubah diukur dari besarya ilai koefisie korelasi (r) dega rumus : r = i1 y j Keteraga: x i = Dimesi poho ke-i y j = Dimesi poho laiya ke-j = Jumlah poho i1 ) i1 x i y ji ( x i i1 y j / 2 i1 y j 2 / x 2 i ( i1 i1 x i ) 2
Nilai r berkisar atara -1 sampai +1. Jika ilai r = -1 maka hubuga diameter dega dimesi laiya merupaka korelasi egatif sempura. Jika r = +1 maka hubuga diameter dega dimesi poho laiya merupaka korelasi positif sempura. Bila r medekati -1 atau +1 maka hubuga atara peubah itu kuat da terdapat korelasi yag tiggi atara kedua peubah itu (Walpole, diacu dalam Baroroh 2006). 3. Peyusua Persamaa Regresi Atar Dimesi Poho Pada peelitia ii, persamaa regresi yag dihasilka mempuyai batasa bahwa variabel bebas dalam suatu persamaa merupaka dimesi poho yag lebih mudah diukur di lapaga daripada variabel tak bebasya. Jika terdapat suatu kodisi dimaa ada variabel bebas yag tidak berpegaruh terhadap variabel tak bebasya, hal itu tetap merupaka iformasi yag harus dijelaska. Modelmodel persamaa yag dibuat umumya megguaka hubuga variabelvariabel sebagai berikut : y = f(x) Dari persamaa tersebut dapat dibuat model persamaa regresi liierya yaitu : y = βo + β 1 x i + e i. 4. Peyusua Persamaa Taper Persamaa taper disusu berdasarka hubuga fugsioal atara diameter sepajag batag (d) dega pajag dari pagkal batag (h), yag secara matematis dapat dituliska sebagai berikut : d = f(h) Kurva taper dari jeis yag sama tetapi berbeda ukura dapat disusu dega batua diameter relatif da tiggi relatif (Laasaseaho dalam Wijaksaa 2008). Adapu persamaa yag aka diaalisis sebagai berikut : (d/d) = f { (h/h) } (d/d) 2 = f { (h/h), (h/h) 2 } (d/d) 2 = f { (h/h) } (d/d) = f { (h/h), (h/h) 2, (h/h) 3 } (d/d) = f { (h/h), (h/h) 2 } (d/d) 2 = f { (h/h), (h/h) 2, (h/h) 3 } 5. Peetua Agka Betuk Batag Poho Agka betuk batag (f) ditetuka dega cara membadigka volume aktual yag diperoleh dega megguaka rumus Smalia dega volume siliderya, dimaa :
f = Va = Volume aktual poho Vsl = Volume silidris, dega asumsi bahwa betuk poho silider. Beberapa agka betuk poho yag aka dicari, yaitu : a. Agka Betuk Setiggi Dada (f bh ) f = Vp 0,25 π(dbh) T b. Agka Betuk Absolut (f abs ) f = Vp 0,25 π(dp) T f bh = Agka betuk setiggi dada f abs = Agka betuk absolut Vp = Volume poho sebearya T bc = Tiggi poho bebas cabag dbh = Diameter setiggi dada dp = Diameter pagkal poho Volume aktual dihitug dega mejumlahka volume tiap seksi batag poho, dega megguaka rumus Smalia, sebagai berikut : V a = V Keteraga: V a = Volume aktual V si = Volume seksi batag ke-i, dimaa i = 1, 2, 3,...,. Sedagka utuk meghitug besarya volume tiap seksi batag diguaka rumus Smalia, sebagai berikut : V s = ( ). L V s = Volume seksi batag G = Luas bidag dasar pagkal seksi batag g = Luas bidag dasar ujug seksi batag L = Pajag seksi batag Besarya luas bidag dasar dihitug dega rumus : Lbds = 0,25 π D 2, dimaa D = diameter yag diukur.
6. Peetua Kuse Betuk Batag Poho Kuse betuk poho (q) ditetuka dega cara membadigka atara diameter pada ketiggia tertetu dega diameter setiggi dada. Terdapat dua macam kuse betuk yag aka dicari, sebagai berikut : a. Kuse Betuk Setiggi Dada atau Kuse Betuk Normal (q 0,5Tt ) q 0,5Tt =, b. Kuse Betuk Absolut (qabs) q abs =, % d0,5tt = Diameter poho pada ketiggia 0,5 Tt d10%tt) = Diameter poho pada ketiggia 10% dari tiggi total