KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT.BOGOR ANGGANA CENDIKIA PRAMITHA DIKA SAPUTRI 27210039
1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. BATASAN MASALAH C. TUJUAN PENELITIAN D. METODE PENELITIAN E. MANFAAT PENELITIAN 2. TELAAH PUSTAKA 3. METODELOGI PENELITIAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. OBJEK PENELITIAN B. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN 5. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Perkembangan Ekonomi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dengan kondisi yang ada, namun terkadang terhalang oleh minimnya modal yang dimiliki 2. Adanya fasilitas yang ditawarkan oleh beberapa bank, untuk membantu kekurangan modal yang dimiliki 3. Kurangnya pemahaman mengenai aspek yang diperlukan untuk pengajuan kredit melalui bank. 4. Adanya beberapa kebijakan yang akan diberikan oleh pihak bank apabila pengajuan kredit oleh Calon debitur disetujui 5. Analisis 5 C (Character, Capacity, Capital, Condition of Economy, dan Collateral) menjadi aspek pendukung kebijakan bank B. BATASAN MASALAH 1. Pada Penelitian ini data yang digunakan adalah laporan keuangan PT Bogor Anggana Cendikia periode tahun 2010 dan 2009, yaitu Laporan Neraca dan laporan Laba Rugi. 2. Data-data lain yang digunakan adalah hasil Pengecekean BI- Checking, agunan/appraisal dan hasil perhitungan SCR (Security Current Ratio) dan aspek 5C 3. Dari data-data yang diperoleh maka akan dibuat MRK (Memorandum Rekomendasi Kredit) yang akan mempermudah komite kredit dalam menganalisis kondisi perusahaan Calon Debitur
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menganalisis aspek-aspek yang diperlukan oleh pihak Bank dalam pemberian fasilitas kredit 2. Untuk Mengevaluasi laporan keuangan Keuangan Calon Debitur sehingga bisa disetujui untuk pemberian fasilitas kredit 3. Menganalisis aspek kebijakan dari sisi Collateral D. METODE PENELITIAN 1. Riset Perpustakaan, dengan mengambil beberapa literature baik teori maupun praktek 2. Riset lapangan, dengan terjun langsung ke PT Bogor Anggana Cendikia E. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat akademis 2. Manfaat Penelitian 3. Bagi perusahaan yang dijadikan sampel 4. Bagi peneliti selanjutnya
2. LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank a) Fungsi Bank b) Jenis- jenis Bank B. Kredit Perbankan Indonesia Kondisi Perbankan Indonesia yang sudah semakin membaik, dilihat dari tumbuhnya total kredit Perbankan. Didukung dengan naiknya jumlah DPK ( Dana Pihak Ketiga) yang menjadi sumber dana pemberian kredit ( htttp://rivaldiligia.wordpress.com) C. Pengertian Kredit Merupakan wujud kepercayaan orang atau badan yang memberikan kredit pada orang atau badan yang diberikan kredit. Pemberian Kredit harus memperhatikan dampak yang akan diperoleh baik itu dampak Positif maupun negatif seperti NPL atau kredit macet. Dalam menganalisis kemampuan calon debitur pihak bank menggunakan analisis Rasio keuangan.
3. METODELOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Perusahaan ini bernama PT. Bogor Anggana Cendikia, bergeraj dibidang konstruksi bangunan dan retail. B. Sampel yang digunakan Laporan Keuangan PT. Bogor Anggana Cendikia pada tahun 2009 dan 2010, agunan/jaminan yang digunakan dan data hasil pengecekan melalui B-Checking dan SCR C. Metode Pengumpulan Data 1. Riset Perpustakaan 2. Riset Lapangan D. Teknik Analisis dan Variabel yang Digunakan Dari hasil analisis Laporan keuangan maka akan dirangkum kedalam Memorandum Rekomendasi Kredit (MRK) yang nantinya akan menjadi dasar pengajuan kredit melalu komite. MRK ini sangat membantu dalam pengajuan karena berisi fakta, analisis, resiko dan rekomendasi yang disajikan secara sistematis, singkat dan informatif.
METODELOGI LANJUTAN Pembuatan MRK juga didasari dengan perhitungan nilai rasio berdasarkan laporan keuangan perusahaan. Adapun rasio-rasio yang digunakan, yaitu : ROE (Return On Equity) = ROS x ATO x ALEV Atau ROE (Return of Equity) = NPAT x SALES x ASSET SALES ASSET NETWORTH Sehingga apabila digabungkan menjadi ROE = NPAT NETWORTH ROS digunakan untuk melihat persentase kemampuan pengembalian suatu perusahaan yang didapat dengan membandingkan pendapatan bersih (NPAT) dengan modal yang dimilikinya (NETWORTH).
4. PEMBAHASAN Dalam pembuatan MRK ada beberapa dokumen yang diperlukan daiantaranya, Analisis Kondisi Perusahaan, menjelaskan keadaan perusahaan, bidang usaha dan kegiatan usaha calon debitur Analisis BI-Checking, analisis BI-Checking dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kewajiban yang dimiliki oleh calon debitur di Bank lain atau Lembaga keuangan lainnya. Hal ini digunakan sebagai dasar dari pihak Bank dalam menghitung seberapa besar kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya. Appraisal / Jaminan, tahap ini dilakukan untuk menilai besarnya nilai ekonomis suatu properti yang dijadikan jaminan kredit. Setelah tahap appraisal dilakukan maka akan dihitung SCR (Security Current ratio). Besarnya perhitungan SCR harus diatas 100% dari nilai agunan dibandingkan dengan total pinjamannya. Analisis Rasio keuangan, perhitungan menggunakan ROE yaitu gabungan antara ROS dikali ATO dikali ALEV. Apabila dari ketiga rasio tersebut menunjukkan kondisi keuangan yang baik maka account officer akan langsung membuat MRK yang nantinya akan diserahkan kekomite Kredit. Analisis 5 C Analisis 5 C (Character, Capacity, Capital, Condition of Economy, dan Collateral) menjadi aspek pendukung kebijakan bank
5. PENUTUP Kesimpulan 1. Berdasarkan aspek 5 C PT. Bogor Anggana Cendikia sudah masuk dalam kategori sehat karena memenuhi semua aspek yang ditentukan. Berdasarkan analisis ini maka pihak bank menyetujui pemberian kredit sesuai dengan plafont kredit yang diajukan 2. Analisis perhitungan rasio menggunakan ROE menunjukkan bahwa calon debitur mengalami peningkatan pendapatan yang cukup signifikan dari 2009 ke tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa calon debitur memperoleh peningkatan keuntungan yang juga menunjukkan peningkatan produktifitas perusahaan. 3. Estimasi nilai agunan menjadi aspek pemberian kebijakan karena setelah dianalisis pada saat pengajuan kredit nilai agunan yang dijaminkan berada dibawah plafond kredit pengajuan. Sehingga pihak bank memberikan kebijakan khusus untuk pemberian kredit mengingat latar belakang calon debitur dan kondisi keuangan calon debitur yang masuk dalam kategori sehat.
5. PENUTUP Impilikasi 1. Untuk Proses pengecekan BI-Checking terkadang calon debitur masih kurang memahami aspek yang perlu dipersiapkan khususnya yang berkaitan dengan plafond kredit yang dimiliki. 2. Harus adanya sistem yang lebih jelas dan transparan agar calon debitur bisa mengetahui biayabiaya yang dibebankan oleh pihak bank untuk pengajuan kredit. 3. Sistem Memorandum Rekomendasi Kredit yang sudah cukup baik agar lebih dipertahankan sehingga bisa berkembang ketahap yang lebih baik lagi