PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Yayuk Jatining Rahayu 4

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

Ahmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

Rinendah Sihwinedar 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

BAB III METODE PENELITIAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Kasmirah 15. Kata kunci: Hasil Belajar, Mendeskripsikan benda-benda di sekitar, Permainan Tebak Gambar. Guru Kelas I SDN Semboro 02 Jember

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Taviv Listin Kariani 15

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Alat Peraga Kubus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Ruang Di Kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF ABJAD MELALUI TEKNIK MENULIS DI UDARA PADA SISWA KELAS 1 B SDN KLATAKAN 02 JEMBER.

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran matematika kelas empat pokok

Yosepha Sumarjilah 9. Kata Kunci: Hasl Belajar, Matematika, Media Kongkrit. 9 Guru SDN Rejoagung 01 Jember

PENGGUNAAN MEDIA KOKAMI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PROSIDING ISBN :

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Darussalam Palembang

BAB III METODE PENELITIAN

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL YANG MENYENANGKAN

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten Pulang Pisau ABSTRAK

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang terorganisasikan dengan baik karena matematika terdiri dari unsur yang tidak terdefinisikan ke unsur yang terdefinisikan, kemudian ke aksioma/postulat dan akhirnya ke pada dalil teorema. Dari hasil pengamatan hasil belajar siswa kelas 4 B SDN Sidomekar kecamatan Semboro kabupaten Jember masih rendah. Hal ini disebabkan karena penjelasan guru kurang bisa di pahami oleh siswa,siswa merasa kesulitan menerima konsep pengerjaan hitung campuran, mereka masih beranggapan bahwa mengerjakan soal matematika selalu di mulai dari yang paling depan. Maka dari itu diadakan penelitian dengan menggunakan teknik kupang ligitarang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 B SDN Sidomekar kecamatan Semboro kabupaten Jember. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pembelajaran teknik kupang ligitarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember?, bagaimana aktivitas siswa dan hasil belajar selama proses pembelajaran teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember berlangsung?. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember yang berjumlah 25 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aktivitas belajar siswa yang meliputi tanya jawab meningkat 16,50%, diskusi meningkat 20,50%, presentasi meningkat 27,50%, dan cara mengerjakan soal meningkat 23%. Sedangkan hasil belajar siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan yang signifikan yaitu Pada siklus I mencapai 67% dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 82%. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penerapan teknik kupang ligitarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 08 kecamatan Semboro kabupaten Jember. Kata Kunci : Teknik Kupang Ligitarang, Hasil Belajar PENDAHULUAN Pembelajaran secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang mengutamakan pengertian daripada hafalan. Dalam belajar bermakna aturan-aturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya aturanaturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya. Konsepkonsep matematika tidak dapat diajarkan melalui definisi, tetapi melalui contoh-contoh yang relevan. Guru hendaknya dapat membantu pemahaman suatu konsep dengan pemberian contoh-contoh yang dapat diterima kebenarannya. Artinya siswa dapat 27 Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

140 Pancaran, Vol. 4, No. 3, hal 139-148, Agustus 2015 menerima kebenaran itu dengan pemikiran yang sejalan dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Dalam pembelajaran bermakna siswa mempelajari matematika mulai dari proses terbentuknya suatu konsep kemudian berlatih menerapkan dan memanipulasi konsep-konsep tersebut pada situasi baru. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa terhindar dari verbalisme. Karena dalam setiap hal yang dilakukannya dalam kegiatan pembelajaran ia memahaminya mengapa dilakukan dan bagaimana melakukannya. Oleh karena itu, akan tumbuh kesadaran tentang pentingnya belajar. Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran matematika dimulai dari yang konkret, ke semi konkret dan akhirnya kepada konsep abstrak. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, memberikan gambaran mengenai mata pelajaran dari jenjang SD/MI sampai pada jenjang sekolah menengah, diantaranya adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, berperan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (Depdiknas, 2006). Matematika merupakan ilmu terstruktur yang terorganisasikan dengan baik karena matematika terdiri dari unsur yang tidak terdefinisikan ke unsur yang terdefinisikan, kemudian ke aksioma/postulat dan akhirnya ke pada dalil teorema. Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep. Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi, mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar matematika. Banyak orang yang tidak menyukai matematika, termasuk siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Anggapan ini membuat mereka merasa malas untuk belajar Matematika. Menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Piaget dalam Sanjaya (2011:124) menyatakan bahwa pengetahuan yang dikonstruksi oleh anak sebagai subjek, maka akan menjadi pengetahuan yang bermakna, sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui

Suprapto: Penerapan Teknik Kupang Ligitarang untuk Meningkatkan... 141 proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Oleh karena itu, di dalam belajar anak diberi kesempatan untuk merencanakan dan menggunakan cara belajar yang mereka senangi. Sardiman (2011:95) menyatakan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Selain itu, guru dalam mengajarkan matematika harus mengupayakan agar siswa dapat memahami dengan baik materi yang sedang dipelajari. Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, guru harus pandai dalam memilih metode yang akan digunakan dalam mengajar. Penggunaan metode yang tepat dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Begitu pentingnya penanaman konsep benar terhadap pembelajaran matematika membuat peneliti berupaya memperbaiki keadaan di lapangan yang menunjukkan bahwa pada materi hitung campuran siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 08 masih memperoleh hasil belajar di bawah KKM yang di tentukan. 65% siswa masih belum faham akan proses pengerjaan hitung campuran. Dari hasil pengamatan hal ini disebabkan karena penjelasan guru kurang bisa di pahami oleh siswa, siswa merasa kesulitan menerima konsep pengerjaan hitung campuran, mereka masih beranggapan bahwa mengerjakan soal matematika selalu di mulai dari yang paling depan. Tentunya dalam mengajarkan matematika di Sekolah Dasar tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan, selain siswa yang pola pikirnya masih pada fase operasional konkret, juga kemampuan siswa juga sangat beragam. Mengajar matematika untuk sebagian besar kelompok siswa berkemampuan sedang akan berbeda dengan mengajarkan matematika kepada sekelompok kecil anak-anak cerdas, sekelompok besar siswa tersebut perlu diperkenalkan matematika sebagai suatu aktivitas manusia, dekat dengan penggunaan sehari-hari yang diatur secara kreatif (oleh guru) agar kegiatan tersebut disesuaikan dengan topik matematika. Untuk siswa yang cerdas, mereka akan mudah mengasimilasi dan mengakomodasi teori matematika dan masalah-masalah yang tertera dalam buku teks. Berdasarkan kebutuhan dan tuntutan dalam pembelajaran matematika tersebut peneliti membuat dan memunculkan istilah teknik Kupang Ligitarang yang merupakan singkatan dari Kurung, Pangkat, Kali, Bagi, Tambah, Kurang. Istilah ini dimunculkan

142 Pancaran, Vol. 4, No. 3, hal 139-148, Agustus 2015 untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap konsep pengerjaan hitung campuran dan sudah merupakan urutan pengerjaan hitung campuran. Dengan teknik ini siswa akan merasa pembelajaran menjadi menyenangkan. Untuk itulah peneliti menciptakan suatu teknik untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap konsep pengerjaan hitung campuran dengan teknik Kupang Ligitarang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a) bagaimanakah penerapan pembelajaran teknik kupang ligitarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember, b) bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 Semboro Kab. Jember berlangsung, c) bagaimanakah hasil belajar siswa setelah penerapan proses pembelajaran teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: penerapan pembelajaran teknik kupang ligitarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa; aktivitas siswa selama proses pembelajaran teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember; dan hasil belajar siswa setelah penerapan proses pembelajaran teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 8 kecamatan Semboro kabupaten Jember. METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas 4 B yang berjumlah 25 siswa. Penentuan subyek penelitian menggunakan metode purposive sampling didasarkan atas kondisi objektif di mana sebagian besar motivasi belajar siswa rendah pada mata pelajaran Matematika. Siswa Kelas 4 B SDN Sidomekar 08 berjumlah 25 siswa dengan rincian jumlah siswa laki-laki 15 siswa dan jumlah siswa perempuan sejumlah 10 siswa. Siswa Kelas 4 B ini memiliki kemampuan dan keterampilan yang sangat bervariatif dan berasal dari berbagai latar belakang ekonomi keluarga yang dapat mempengaruhi sikap, motivasi dalam belajar dan prestasi belajar yang mereka capai. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Wardhani (2008:1.4) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri

Suprapto: Penerapan Teknik Kupang Ligitarang untuk Meningkatkan... 143 dari 4 tahap yaitu: merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan merefleksi. Pada penelitian ini, peneliti hanya membatasi pelaksanaan penelitian dengan dua siklus. Apabila sampai dua siklus hasil penelitian masih menunjukkan hasil belajar siswa rendah, maka penelitian ini dihentikan dan diganti dengan penelitian dengan teknik yang lain. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 yaitu observasi, wawancara, tes, dan dokumen. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataaan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama pembelajaran. Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas tanya jawab, aktivitas diskusi, aktivitas menyelesaikan soal, dan presentasi. Untuk menghitung ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik kupang ligitarang dapat dilakukan dengan membagi jumlah siswa yang tuntas belajar dengan jumlah seluruh siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari tes yang dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan pembelajaran dengan menggunakan teknik kupang ligitarang ini dilakukan dengan langkah-langkah yang ditempuh pada semua siklus adalah sebagai berikut: Perencanaan Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut: Menetapkan dan memilih Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran yang dijadikan bahan dalam pelaksanaan penelitian; Membuat skenario pembelajaran yang terdiri dari program perencanaan pembelajaran Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlampir; Membuat lembar observasi yang digunakan peneliti untuk menilai sikap siswa pada saat peneliti mengaplikasikan metode mengajar dengan menggunakan teknik Kupang Ligitarang.

144 Pancaran, Vol. 4, No. 3, hal 139-148, Agustus 2015 Penyusunan program satuan pengajaran dan rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar yang disesuaikan dengan kurikulum SD yang berlaku pada tahap tindakan, adapun langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut: Kegiatan awal: Apresepsi/ Motivasi; dan memberikan games tebak perkalian bilangan untuk membangkitkan semangat siswa Kegiatan Inti: Eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi, guru : Untuk mengarahkan siswa kepada materi yang akan di ajarkan, guru menunjukkan simbol-simbol operasi bilangan Kurung, pangkat, kali, bagi, tambah dan kurang; Guru membuat tangga tingkat kedudukan symbol operasi bilangan tersebut sesuai urutan pengerjaan dengan teknik Kupang Ligitarang (kurung, pangkat, kali, bagi, tambah, kurang); Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran dengan benar. Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok; Guru menunjukkan contoh study kasus dengan menggunakan operasi hitung bilangan, pengamatan, analisis dan diskusi untuk dapat menentukan aturan operasi hitung campuran dengan teknik Kupang Ligitarang ; Masing-masing kelompok mendapat melakukan diskusi dan latihan dengan fasilitas soal-soal; Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas; Diskusi kelas membahas hasilkerja masing-masing kelompok dengan bimbingan guru. Konfirmasi, dalam kegiatan konfirmasi: guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa ; guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Penutup, Dalam kegiatan penutup, guru: Menyimpulkan materi; Mengevaluasi kegiatan pembelajaran; Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Tindakan Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan tindakan pengajaran berdasarkan pada perencanaan yang telah dibuat. Tindakan tersebut difokuskan pada respon siswa terhadap materi yang disampaikan guru dengan teknik Kupang Ligitarang. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan teknik Kupang Ligitarang untuk mempermudah siswa memahami/mengenal konsep dan sifat-sifat bangun ruang. Pelakasanaan pembelajaran menggunakan alokasi waktu 2 x 35 menit.

Suprapto: Penerapan Teknik Kupang Ligitarang untuk Meningkatkan... 145 Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan menyampaikan apersepsi (mengajak siswa bernyanyi dan bertanya jawab tentang bangun ruang), memberikan motivasi pada siswa dan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa). Kegiatan inti dilakukan selama 40 menit dengan metode diskusi kelompok, Tanya jawab, demonstrasi dan ceramah bervariasi, disini guru menggunakan kurikulum KTSP dan pola pembelajaran PAKEM yang mengoptimalkan keaktifan siswa dalam menemukan dan mengidentifikasi kemudian menyimpulkan sendiri apa yang telah mereka pelajari dan guru hanya menjadi fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Ada sisa waktu ± 20 menit digunakan oleh guru dan siswa secara bersama-sama untuk merangkum dan membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari secara klasikal dan memberikan tugas rumah kepada siswa. Peneliti melakukan observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pengamatan/Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu dengan menilai aktivitas belajar siswa. Adapun hal-hal yang di observasi adalah: aktivitas tanya jawab, diskusi, cara mengerjakan soal, dan presentasi. Refleksi Tahap refleksi dilakukan untuk mengkaji kembali hasil tindakan dan hasil observasi, yang kemudian dianalisis untuk menentukan tinadakan perbaikan yang akan dilakukan kemudian. Dengan melakukan refleksi peneliti mengetahui kekurangankekurangan apa yang perlu diadakan tindakan perbaikan selanjutnya, dan juga untuk mengetahui perlu tidaknya diadakan siklus II. Pengamatan yang peneliti lakukan bersama-sama dengan teman sejawat terhadap aktivitas, khususnya respon (jawaban) mereka terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru, selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran tiap siklus, menghasilkan temuan penelitian sebagai berikut: Tabel 1. Peningkatan Aktivitas Siswa No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II 1 Tanya jawab 70,00% 86,50% 2 Diskusi 68,00% 88,50% 3 Presentasi 65,00% 92,50% 4 Cara mengerjakan Soal 65,00% 90,00%

146 Pancaran, Vol. 4, No. 3, hal 139-148, Agustus 2015 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Aktivitas tanya jawab meningkat 16,50%, aktivitas diskusi meningkat 20,50%, aktivitas presentasi meningkat 27,50%, dan aktivitas cara mengerjakan soal meningkat 23%. Peningkatan aktivitas siswa juga disajikan pada Gambar 1 berikut: 160,00% 140,00% 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Siklus II Siklus I Gambar 1. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Pada diagram di atas menunjukan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada akhir setiap siklus guru memberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil diskusi teman sejawat perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan peningkatan. Hal ini ditujukan dengan nilai rata-rata persiklusnya terus mengalami peningkatan. Rangkuman dari ketiga siklus adalah sebagai berikut : Tabel 2. Kriteria Nilai Hasil Belajar Siklus I, Siklus II Siklus I Siklus II No Skala Nilai Kriteria % % 1 0 50 Kurang 4% 0% 2 51 60 Cukup 24% 0% 3 61 70 Cukup 56% 20% 4 71 80 Baik 16% 28% 5 81 90 Baik 0% 44% 6 91 100 Baik sekali 0% 8% Berdasarkan tabel diatas, hasil nilai Matematika Kelas 4 B mengalami peningkatan dapat dijelaskan sebagai berikut: - Kriteria nilai kurang siklus I 4% dan siklus II 0% - Kriteria nilai cukup siklus I 80%, dan siklus II 20% - Kriteria nilai baik siklus I 16%, dan siklus II 72%

Suprapto: Penerapan Teknik Kupang Ligitarang untuk Meningkatkan... 147 - Kriteria nilai baik sekali 8% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% prasiklus siklus I siklus II kurang cukup baik baik seklai Gambar 2. Grafik Hasil Nilai Matematika Berdasarkan Kriteria Nilai Dari table dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 67, dan pada siklus II 72. Sedangkan apabila disesuaikan dengan kriteria nilai maka Kriteria nilai kurang siklus I 4% dan siklus II 0%, cukup siklus I 80%, dan siklus II 20%; baik siklus I 16%, dan siklus II 72%; baik sekali 8%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan pembelajaran dengan menggunakan teknik kupang ligitarang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 08 kecamatan Semboro kabupaten Jember berjalan dengan baik. Dalam hal ini kendala yang dihadapi adalah pada awal pembelajaran siswa kurang begitu berani dalam menjawab pertanyaan guru, dikarenakan guru kurang bisa merangsang siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan bimbingan dana adanya bantuan teman sejawat. Aktivitas belajar siswa selama penerapan pembelajaran dengan teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 08 kecamatan Semboro kabupaten Jember mengalami peningkatan. Aktivitas tanya jawab meningkat 16,50%, aktivitas diskusi meningkat 20,50%, aktivitas presentasi meningkat 27,50%, dan aktivitas cara mengerjakan soal meningkat 23%. Hasil belajar siswa penerapan pembelajaran dengan teknik kupang ligitarang pada siswa kelas 4 B SDN Sidomekar 08 Kec. Semboro Kab. Jember mengalami

148 Pancaran, Vol. 4, No. 3, hal 139-148, Agustus 2015 peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 67%. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 82%. Saran yang dapat peneliti berikan adalah perlu adanya: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun secara matang, teknik Kupang Ligitarang untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi operasi hitung campuran, dan metode mengajar yang bervariasi sehingga mampu menarik perhatian siswa dan tidak membosankan. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Whardani, I G A K. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.