III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keberlanjutan dari sebuah program pemberdayaan masyarakat dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang melibatkan masyarakat secara partisipatif. Evaluasi secara partisipatif berguna untuk melihat sejauh mana dampak pelaksanaan program pada peningkatan taraf hidup dan pola pikir masyarakat. Peningkatan taraf hidup dan peningkatan pola pikir masyarakat dapat diukur secara kuantitatif dengan dengan peranserta aktif masyarakat. Untuk itu diperlukan sebuah alat untuk mengevaluasi kedua parameter tersebut di atas dengan sederhana dan aplikatif, sehingga dapat disusun sebuah perencanaan untuk pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat kedepan. Aspek keberlanjutan (sustainibilitas) selain mendapatkan pengaruh eksternal dari luar kelembagaan kelompok tani, terdapat juga pengaruh berasal dari program pemberdayaan, yaitu perbandingan besaran porsi peran pendampingan dan peran kelompok itu sendiri. Sehingga untuk mencapai tujuan sustainibiltas diperlukan suatu pola perbandingan besaran porsi yang berkembang sesuai dengan kemajuan kelembagaan kelompok tani. Implementasi program pemberdayaan masyarakat akan mampu berkembang menjadi suatu program berkeberlanjutan yang diharapkan membawa masyarakat menjadi lebih sejahyera dan mandiri, apabila secara komprehensif memenuhi wilayah pembagian input yang dibutuhkan yaitu input fisik dan pengembangan kapasitas (input non fisik). Dari uraian di atas dirumuskan sebuah kerangka kajian pada Gambar 5.
27 18 Vectorial Project Analysis (Analisis VPA) KONDISI SAAT INI Gambaran Umum Program CECOM Foundation Permasalahan 1. Implementasi Proyek/ Kegiatan Program Pemberdayaan 2. Evaluasi Dampak Proyek/ Kegiatan. 1. Sistem Program Pemberdayaan : a. Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu b. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah c. Pengembangan Pelatihan dan Penguatan Kapasitas d. Pengembangan Usaha berbasis Komunitas 2. Sistem Program Layanan : a. Pengembangan Kesehatan b. Pengembangan Pendidikan 1. Pengaruh intervensi Program Pemberdayaan : a. Peningkatan Pola Pikir b. Peningkatan Taraf Hidup. 2. Keberlajutan Program Program Pemberdayaan CECOM Foundation di Tingkat Komunitas 3. Bentuk Program lanjutan yang sesuai dengan kebutuhan komunitas Model Strategi dan Implementasi Pemberdayaan Di Kabupaten Kampar Dampak Program yang Diharapkan : 1. Peningkatan Taraf Kehidupan 2. Peningkatan Pola Pikir RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN 1. Diversifikasi asupan konsumsi pangan 2. Pelibatan dan penguatan peran perempuan dalam poktan 3. Pengembangan jenis usaha produktif Peningkatan Kesejahteraan dan Kemandirian masyarakat Gambar 5. Kerangka Pemikiran Kajian
28 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Metode Pengumpulan Data Rancangan penelitian yang digunakan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Vectorial Project Analysis/VPA) dengan topik kajian Peningkatan Pola Pikir dan Taraf Hidup Komunitas Petani melalui Program Pemberdayaan (Kasus Program CECOM Foundation di Tiga Desa di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar). Cara pengumpulan data yang dipergunakan dalam kajian ini yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber baik melalui pengumpulan data primer (diskusi/wawancara langsung diskusi kelompok, pengamatan lapangan) maupun pengumpulan data sekunder (data stastistik, laporan dari instansi-intstansi). Tahapan-tahapan dan pendekatan yang dilakukan dalam pengumpulan data primer adalah: 1. Pengamatan lapangan, yaitu melakukan pengamatan pada subjek kajian di Desa Tanjung Bungo (dahulu Desa Kampar), Desa Kualu Nenas, dan Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar. 2. Diskusi dan wawancara (inteview) yaitu menggali informasi dari unsur kelompok tani dampingan dan yang bukan dampingan CECOM foundation. Data dan informasi yang digali meliputi : (a) pendapatan dan struktur pengeluaran; (b) konsumsi pangan; (c) sumber nafkah/ pekerjaan; (d) sanitasi dan kebersihan; (e) aktifitas dan tingkat kehadiran di kelompok; (f) tingkat adopsi teknologi; (g) frekuensi dan tempat menabung; (h) partisipasi dalam rapat kelompok; (i) persepsi pendidikan anak; (j) partisipasi dan peran gender; dan (k) orientasi praktek bisnis (usaha tani) Pengumpulan data sekunder berkaitan dengan kajian ini dikumpulkan dari Yayasan Peduli Pemberdayaan atau CECOM Foundation yang meliputi (a) profil lembaga; (b) strategi dan implementasi program; (c) monitoring dan evaluasi kemajuan program tahun 2006 2007. 3.2.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode analisis data kajian ini menggunakan analisis kuantitatif melalui analisis Vectorial Project Analysis (VPA). Data hasil wawancara langsung dientrikan ke dalam file Survey Form VPA. Format dalam form data entry
29 (worksheet) berbentuk persis sama dengan formulir wawancara. Pada prinsipnya hanya dilakukan pemindahan data dari bentuk hardcopy ke bentuk elektronis. Proses pengolahan data sudah dibuat dengan menggunakan pemrograman komputer. Untuk tujuan pengolahan data yang pertama kali dilakukan dengan membuat rata-rata skor dari setiap sub-indikator individu responden menjadi suatu rataan nilai skor pada tingkat kelompok tani. Langkah selanjutnya adalah memasukkan data rataan dalam sistem perhitungan untuk mendapatkan besaran nilai vektor VPA sehingga grafik VPA dapat digambarkan. 3.2.3. Metode Perencanaan Program. Metode perencanaan program dalam kajian ini menggunakan metode Logical Framework Analisis (LFA), dimana dalam hal ini perencanaan dilakukan dengan merumuskan masalah-masalah yang ada serta tujuan-tujuan pemecahan masalah yang akan dicapai secara jelas sehingga ikut mendorong tercapai mufakat pada saat adanya pendapat dan harapan yang beda-beda. 3.3. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2008 sampai dengan 10 Februari 2009. Obyek kajian adalah analisa dampak program pengembangan sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS) kepada kelompok tani dampingan CECOM Foundation Alasan pemilihan lokasi penelitian disebabkan telah dilakukannya program pemberdayaan masyarakat oleh CECOM dalam pengembangan IFS yang telah dievaluasi secara partisipatif dengan menggunakan metode analisis VPA pada tahun 2006 (fase persiapan), dan pada tahun 2007 (fase pertumbuhan). Hasil evaluasi kemajuan program pemberdayaan CECOM Foundation periode tahun 2006-2007 tersebut telah dipublikasikan dalam bentuk buku pada tahun 2007. Peneliti tertarik mengetahui tren keberlanjutan kemajuan program pemberdayaan pada fase pengembangan (tahun 2008) serta merancang pengembangan program lanjutan pada fase kemandirian (tahun 2009).
30 Kajian dilaksanakan secara bertahap dengan jadwal seperti pada tabel 1, Tabel 1. Jadual Rencana Pelaksanaan Kajian No Kegiatan Pemetaan Sosial 1 (PL1) Evaluasi Program 2 (PL2) Penyusunan Dan 3 Seminar Kolokium Pelaksanaan kajian dan 4 Pengembangan Program 5 Penulisan laporan 6 Seminar 7 Ujian Akhir Tahun Tahun 2008 2009 Tahun 2010 2011 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 11 12 1 2 3 4 5 4 5 3.4. Rancangan Penyusunan Progran Penyusunan Program pengembangan dilakukan dengan pendekatan partisipatif, yaitu melibatkan kelompok tani, pendamping komunitas serta tokoh masyarakat ditempat terpisah sesuai dengan fungsi dan perannya melalui disikusi. Tujuannya adalah untuk menyusun program pengembangan dan kebijakan program pemberdayaan masyarakat CECOM Penyusunan Program dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Penyajian hasil kajian mengenai gambaran perkembangan kelompok tani dampingan CECOM ditingkat desa sampai kabupaten. Penyajian ini dilakukan secara FGD atau diskusi kelompok untuk memperjelas latar belakang pembuatan rencana program. 2. Membahas kelemahan dan kekuatan strategi dan program pemberdayaan masyarakat CECOM berdasarkan perkembangan dan keadaan petani dampingan, untuk kemudian dibuat rencana aksi program 3. Mendiskusikan/membahas tindakan-tindakan yang akan dibuat dalam strategi maupun aksi program untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi oleh petani dampingan melalui FGD atau diskusi kelompok. Merumuskan rancangan aksi program pemberdayaan CECOM berdasarkan prioritas utama permasalahan (berdasarkan hasil kajian), kemudian ditentukan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat.