BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

Lampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

III. Bahan dan Metode

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Warna Isolat DNA dari Beberapa Spesimen Rafflesia Menggunakan Protokol yang Berbeda

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Bagan prosedur isolasi DNA

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI. Disusun Oleh: Nama : Anatasia NIM : Kelompok : Selasa Asisten : Nimas Ayu

III. MATERI DAN METODE. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sequence primer ISSR yang digunakan

1. Kualitas DNA total Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man, 1907) Hasil. Tangkapan dari Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah dengan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ISOLASI DNA GENOM PADA DARAH

3. METODE PENELITIAN

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

II. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

Bab III Bahan dan Metode III.1 Bahan III. 2 Alat

BAB III METODE A. Jenis Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Waktu dan Lokasi Penelitian D. Alat dan Bahan Rizki Indah Permata Sari,2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

The Genetic Fingerprint (Sidikjari Genetik)

METODOLOGI. Gambar 1 Bahan tanaman : (a) Tetua IR64; (b) tetua Hawarabunar, dan (c) F 1 (IRxHawarabunar) c a b

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

III. MATERI DAN METODE A.

Bab III Bahan dan Metode

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Biologi Molekuler, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

Transkripsi:

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii R.Br dan Rafflesia patma Blume. Spesimen disajikan pada tabel (3.1). Dalam penelitian ini akan dibandingkan empat protokol yaitu: Kit Promega, Kit Plant DNA Mini, CTAB, Doyle and Doyle, (1990) dan CTAB, Cota Shanchez et. al.,(2006). Tabel 3.1. Keterangan Spesimen Herbarium Rafflesia Kode Keterangan Sumber bahan Lama koleksi Sifat jaringan BrRp Braktea Rafflesia patma 5 tahun jaringan tua yang kering Blume. BrRa Braktea R. 10 tahun jaringan muda arnoldii R.Br. PeRa CaRa Perigon R. arnoldii R.Br. Cakram R.arnoldii R.Br. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - LIPI) Koleksi Laboratorium Jurusan Kehutanan - Universitas Bengkulu Koleksi Laboratorium Jurusan Kehutanan - Universitas Bengkulu Koleksi Laboratorium Jurusan Kehutanan - Universitas Bengkulu 10 tahun 10 tahun jaringan muda jaringan muda Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 - Maret 2013 di Laboratorium Riset Genetika dan Biologi Molekular Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 21

22 3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat-alat Alat-alat yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah: tabung mikrosentrifuse steril spesifikasi 1,5 ml dan 2 ml; mesin sentrifus; water bath; vortex; rak tabung; wadah limbah cair; mikropipet skala 0,5 µl 1000 µl; hand glove dan alat sterilisasi; mortal dan pistil; horizontal agarose gel electroforesis apparatus; power supply; cetakan gel dan sisir pembentuk sumur; hot plate; UV transiluminator beserta kamera Polaroid; nanospetrofotometer 2000; blue, yellow, white tip; inkubator; frezer -20 o C dan -72 o C dan kipas. 3.3.2 Bahan-bahan Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian adalah Kit Promega (Protokol I); Kit Plant Mini (Protokol II); Protokol III dan protokol IV ini disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Bahan-bahan Penelitian Protokol III Nitrogen cair Sampel dari spesimen herbarium Buffer ekstraksi - 2% CTAB - 100 mm Tris-HCl ph 7,5-1,4 M NaCl - 20mM ethylen diamine tetraacetic acid (EDTA) ph 8,0-2% β-mercaptoetanol - 2% PVP-40 Chloroform:isoamyl alcohol (CIA) 24:1 Isopropanol 70 % Etanol TE-Rnase solution - 1 mm Tris-HCl, 1 mm EDTA, ph 8,0, 10mg/mL RNase Protokol IV Nitrogen cair Sampel dari spesimen herbarium Buffer ekstraksi - 2% CTAB - 100 mm Tris-HCl ph 7,5-1,4 M NaCl - 20mM EDTA ph 8,0-2% β-mercaptoetanol Chloroform:isoamyl alcohol (CIA) 24:1 Isopropanol dingin 70 % Etanol TE-Rnase solution 1 mm Tris-HCl, 1 mm EDTA, ph 8,0, 10mg/mL RNase

23 3.4 Langkah Kerja 3.4.1 Protokol I (Kit Promega) Langkah kerja Isolasi DNA spesimen herbarium Rafflesia menggunkan Kit Promega megikuti pedoman yang tertera pada produk. Langkah kerja Kit Promega adalah sebagai berikut: - Sampel digerus menggunakan nitrogen cair hingga menjadi serbuk. - Sebanyak 40 mg serbuk dimasukkan ke dalam 1,5mL tabung. - 600µL Nuclei Lysis Solution ditambahkan ke dalam taabung. - Tabung di-vortek selama 3 detik. - 3µL Rnase solution ditambahkan ke dalam sampel. - Campuran diinkubasi pada suhu 37 o C selama 15 menit. - Campuran didinginkan hingga menjadi suhu ruangan selama 5 menit. - 200µL Protein Precipitation Solution ditambahkan ke dalam tabung. - Tabung di-vortek dengan cepat selama 20 detik. - Tabung disentrifus selama 3 menit pada 13.000 x g. - Supernatan dipindahkan secara hati-hati ke dalam 1,5 ml tabung yang berisi 600µL isopropanol bersuhu ruangan. - Campuran dibolak-balik dengan pelan. - Tabung disentrifus selama 1 menit pada 13.000 x g. - Supernatan dibuang. - 600 µl etanol 70% bersuhu ruangan ditambahkan ke dalam tabung. - Tabung di-invertagar dapat mencuci DNA. - Tabung disentrifus selama 1 menit pada 13.000 x g suhu ruangan.

24 - Diuapkan etanol hingga tersisa pelet. - 100µL DNA Rehydration dimasukkan ke dalam tabung. - Isolat DNA diinkubasi selama 1 jam pada suhu 65 o C. 3.4.2 Protokol II (Kit Plant DNA Mini) Langkah kerja Isolasi DNA dari spesimen herbarium Rafflesia menggunkan Kit Plant DNA Mini megikuti pedoman yang tertera pada produklangkah kerja Kit Promega adalah sebagai berikut: - Sampel digerus menggunakan nitrogen cair hingga menjadi serbuk. - 50mg serbuk dimasukkan ke dalam tabung 2mL. - 800 µl P1 Buffer ditambahkan ke dalam tabung. - Campuran divortek. - Campuran diinkubasi pada suhu 65 o C selam 10 menit sambil dibolak-balik tabungnya. - 140 µl P2 Buffer ditambahkan ke dalam tabung. - Tabung divortek. - Tabung disentrifus selama 10 menit pada 10.000 x g. - Supernatan dipindahkan ke tub baru yang berisi 0,7 volume isopropanol. - Tabung divortek. - Tabung disentrifus selama 2 menit pada 14.000 x g. - Supernatan dibuang dengan hati-hati agar tidak mengenai pelet. - 300 µl steril de-ionized water bersuhu 65 o C ditambahkan ke dalam tabung. - 4 µl Rnase A ditambahkan.

25-150µL P3 buffer dan 300 µl etanol absolut ditambahkan ke dalam tabung. - Tabung divortek - Campuran dimasukkan ke dalam tabung 2 ml yang dilengkapi HiBind. - Tabung disentrifus selama 1 menit pada 10. 000 x g. - HiBind DNA Coloum ditempatkan pada tabung baru. - 650 µl DNA Wash Buffer ditambahkan ke dalam tabung. - Tabung disentrifus selama 1 menit pada 10.000 x g. - HiBind DNA Coloumn yang kosong disentrifuse selama 2 menit pada 10.000 x g. - Dipindahkan HiBind DNA Coloumn ke tabung 1,5 ml yan baru. - Ditambahkan 50 µl Elution Buffer bersuhu 65 o C ke dalam HiBind. 3.4.3 Protokol III (metode Doyle and Doyle, 1990) Langkah kerja Isolasi DNA dari spesimen herbarium Rafflesia menggunakan protokol III adalah sebagai berikut: - Sampel digerus menggunakan nitrogen cair hingga menjadi serbuk. - 0,1 g serbuk dimasukkan ke dalam tabung2ml. - 1 ml buffer ekstraksi ditambahkan ke dalam tabung. - Campuran diinkubasi pada suhu 60 o C selama 60 menit (sampel di-invert setiap 5 menit). - Campuran didinginkan pada suhu ruang. - Campuran ditambahkan 600 µlcia. - Campuran dikocok dengan pelan selama 5 menit. - Tabung disentrifus pada 10,000 rpm selama 15 menit.

26 - Supernatan dipindahkan ke dalam tabung baru. - Isopropanol ditambahkan ke dalam supernatan dengan volume yang sama. - Campuran dikocok dengan pelan. - Campuran diinkubasi pada -20 o C selama 27 jam. - Campuran disentrifus pada 10,000 rpm selama 15 menit. - Supernatan dibuang. - Pelet dicuci dengan etanol 70%. - Tabung disentrifus pada 13,000 rpm selama 10 menit. - DNA dikeringkan. - Pelet dicuci dengan etanol 70%. - Tabung disentrifus pada 13,000 rpm selama 10 menit. - DNA dikeringkan. - Pelet dilarutkan dalam 40µL TE-Rnase. - Tabung diinkubasi selama 1 jam pada 37 o C. 3.4.4 Protokol IV (metode Cota-Sanchez et al., 2006) Langkah kerja Isolasi DNA dari spesimen herbarium Rafflesia menggunakan protokol IV adalah sebagai berikut: - Sampel digerus menggunakan nitrogen cair hingga menjadi serbuk. - 0,1 g sampeldimasukkan ke dalam tabung 2mL. - 800 µl buffer ekstraksi suhu 65 o C ditambahkan ke dalam tabung. - Campuran diinkubasi pada suhu 65 o C dalam water bath selama 15 menit (di-invertsampel setiap 5 menit). - Campurandindingkan hingga menjadi suhu ruang.

27-750 µlcia ditambahakan ke dalam tabung. - Tabung di-invert dengan pelan sebanyak 50 kali. - Tabung disentrifus pada 10,000 rpm selama 15 menit. - Supernatan dipindahkan ke dalam tabung baru. - Tabung di-invert dengan pelan sebanyak 50 kali. - Tabung disentrifus pada 10,000 rpm selama 15 menit. - Supernatan dimasukkan dalam tub baru yang berisi 0,7 volume isopropanol dingin. - Campuran disentrifus pada 10,000 rpm selama 15 menit. - Supernatan dibuang. - Pelet dicuci dengan 1 ml etanol 70%. - Tabung disentrifus pada 10,000 rpm selama 10 menit. - DNA dikeringkan. - Pelet dilarutkan dalam 40µL TE-Rnase. - Tabung diinkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit. 3.5 Uji Hasil Ekstraksi DNA Uji hasil isolasi DNA dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. DNA total hasil isolasi kemudian diuji kuantitatif untuk mengetahui kosentrasinya dengan mengukur perbandingan serapan pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm. Kosentrasi DNA yang tinggi digambarkan dengan nilai serapan tinggi pada panjang gelombang 260 nm. kemurnian DNA dibanding dengan makromolekul lain dapat dilihat dari perbandingan serapan anatara 260/280 yang berkisar antara 1,8-2,0 (Sambrook et al. 1989). Uji kualitatis DNA dilakukan

28 dengan teknik elektroforesis gel agarose 2% pada tegangan 85V, 90 menit menggunakan 1X buffer TBE. Pada masing masing sumur dimasukan 4 µl DNA masing-masing sampel, 6 µl aquades dan 2 µl loading dye.