BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL YANG DIPEROLEH

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

MODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 12. Hubungan Tegangan Membran terhadap Variasi Suhu pada Konsentrasi 100 mm Larutan NaCl, MgCl 2 dan AlCl 3

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Handout. Bahan Ajar Korosi

Bab II Pemodelan. Gambar 2.1: Pembuluh Darah. (Sumber:

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

4 Hasil dan Pembahasan

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

SIMAK UI Fisika

BAB IV HASIL YANG DICAPAI PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

Laporan Kimia Fisik KI-3141

Skala ph dan Penggunaan Indikator

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

DAYA HANTAR LISTRIK 1. Tujuan Percobaan 2. Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

Sulistyani, M.Si.

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

Hasil Penelitian dan Pembahasan

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup

Eksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data

BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi

BAB 9. KINETIKA KIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

2 Kinetika dan Mekanisme Reaksi Pada Elektroda

Elektrokimia. Sel Volta

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2010, bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa

laut tersebut dan dapat di gunakan sebagai energi alternatif [3].

STUDI PENGGUNAAN EKSTRAK BAHAN ALAMI SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA CAT UTUK PELAT KAPAL A36

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI MODEL PENGARUH INHIBITOR Na2CrO4 (NATRIUM BIKROMAT) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA AISI 1045 DI LINGKUNGAN AIR LAUT SKRIPSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. IV.1 Media uji dan kondisi pertambangan minyak bumi. Media yang digunakan pada pengukuran laju korosi baja karbon dan

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kapasitansi Membran Telur dari Ayam Petelur Tanpa Perebusan

Gambar 7.4 skema trickle bed reactor

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

ANALISA LAJU KOROSI PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA PADA PIPA API 5L GRADE B

Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

Transkripsi:

BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah menjadi ion-ion logam (keadaan peralihan) sebelum menjadi hasil reaksi (produk terkorosi). Berikut skema mekanisme korosi yang dibahas. Dimana L yang mewakili logam yang akan terkorosi, N mewakili ion-ion logam yang merupakan logam dalam keadaan peralihan, dan K mewakili hasil reaksi (produk terkorosi). Kemudian berdasar pada keinginan untuk melihat pengaruh penambahan inhibitor pada sistem, maka digunakanlah definisi laju korosi yaitu bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi reaktan per satuan waktu, dalam menurunkan model. Dengan demikian diperhatikanlah empat kompartemen utama dalam sistem yaitu logam, ion-ion logam, produk terkorosi, dan inhibitor. Sehingga perubahan konsentrasi yang terjadi dapat lebih terlihat. Persamaan Michaelis Menten akan digunakan dalam model karena dalam penurunannya, Michaelis Menten menggunakan mekanisme reaksi yang sama dengan yang dibahas pada tugas akhir ini, yaitu adanya keadaan peralihan sebelum menjadi hasil reaksi. Selain itu, persamaan Michaelis Menten dapat digunakan dalam menjelaskan besarnya laju reaksi yang terjadi dalam sistem. Namun sebelum mengkonstruksi model, diasumsikanlah keadaan yang ada pada sistem.

BAB III : MODEL 20 3.1 Asumsi Pada subbab ini, akan dipaparkan asumsi-asumsi yang dibutuhkan agar model dapat dikonstruksi dengan baik. 1. Rangkaian elektroda-elektroda dalam keadaan tertutup (arus yang terjadi adalah arus elektron yang dihasilkan reaksi) dan sangat ideal karena semua senyawa logam akan mengalami keadaan peralihan, yaitu berupa ion logam. 2. Reaksi spontan dimana energi bebas reaksi bernilai kurang dari nol 0. 3. Tidak ada arus liar, contohnya induksi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh rotasi bumi. 4. Luas penampang logam tetap. 5. Konsentrasi NaCl tetap. 6. Perubahan konsentrasi persatuan waktu dari masing-masing faktor dianggap linear. 7. Logam berubah ke dalam bentuk peralihan terlebih dahulu sebelum menjadi hasil reaksi(korosi). 8. Laju korosi minimum bernilai 0. 9. Laju pembentukan ion-ion logam sama dengan laju penguraian ion-ion logam kembali menjadi logam. 3.2 Model Matematika Berdasar pada asumsi yang telah dipaparkan pada subbab 3.1, maka diturunkanlah model matematika sebagai berikut:

BAB III : MODEL 21 3.2.1 Model Tanpa Inhibitor Pada bagian ini, model yang dikonstruksi mengabaikan faktor inhibitor. 3.1 3.2 3.3 Dengan kondisi awal: 0 0 0 3.4 Persamaan (3.1) menunjukkan perubahan konsentrasi logam per satuan waktu yang penambahannya dipengaruhi oleh laju perubahan ion-ion logam kembali menjadi logam (ditunjukkan oleh perkalian bn) dan pengurangannya dipengaruhi oleh laju perubahan logam menjadi ion-ion logam (ditunjukkan oleh perkalian al). Persamaan (3.2) menunjukkan perubahan konsentrasi ionion logam per satuan waktu yang penambahannya dipengaruhi oleh laju perubahan logam menjadi ion-ion logam dan pengurangannya dipengaruhi oleh laju perubahan ion-ion logam kembali menjadi logam serta laju perubahan ion-ion logam menjadi produk terkorosi yang dijelaskan oleh persamaan Michaelis Menten. Persamaan (3.3) menjelaskan penambahan konsentrasi produk terkorosi per satuan waktu yang hanya dipengaruhi oleh laju perubahan ion-ion logam menjadi produk terkorosi yang dijelaskan oleh persamaan Michaelis Menten. Untuk lebih menyederhanakan model (3.1) (3.4) diperkenalkan variabelvariabel berikut:

BAB III : MODEL 22 Didapatkan penormalan model matematika sebagai berikut. 3.5 3.6 3.7 Dengan kondisi awal: 0 0 0 3.8 3.2.2 Model Dengan Inhibitor Model yang dikonstruksi tidak mengabaikan inhibitor. Sehingga akan ada faktor lebih dibandingkan model tanpa inhibitor. 3.9 3.10 pi 3.11 r I 3.12 Dengan kondisi awal : 0 0 0 0 3.13 Pengaruh penambahan inhibitor terlihat pada persamaan (3.10) dan (3.11). Disamping itu, muncul satu persamaan baru yang menjelaskan perubahan konsentrasi senyawa inhibitor per satuan waktu. Persamaan (3.9) yang menjelaskan perubahan konsentrasi logam per satuan waktu tidak terpengaruh oleh penambahan inhibitor dan persamaannya sama dengan (3.1). Sedangkan untuk persamaan yang menjelaskan perubahan konsentrasi ion-ion logam

BAB III : MODEL 23 dalam larutan yaitu persamaan (3.10), faktor yang mempengaruhinya bertambah dengan adanya reaksi inhibitor dengan lingkungan menggantikan reaksi logam dengan lingkungan. Di sini pengaruh inhibitor bertanda positif yang menjelaskan bahwa inhibitor fungsinya menghambat pembentukkan ion-ion logam bukannya mempercepat. Persamaan (3.11) menjelaskan perubahan konsentrasi produk korosi per satuan waktu yang dipengaruhi oleh reaksi logam dengan lingkungan dan reaksi inhibitor dengan lingkungan. Faktor inhibitor bernilai negatif karena konsentrasi produk korosi berkurang seiring penambahan inhibitor ke dalam system. Terakhir, persamaan (3.12) menjelaskan perubahan konsentrasi senyawa inhibitor per satuan waktu dimana konsentrasi senyawa inhibitor hanya akan berkurang dengan laju yang dijelaskan oleh persamaan Michaelis Menten. Sama halnya dengan model tanpa inhibitor, model yang diturunkan merupakan model dimensional. Setelah dinormalkan, yaitu dengan menggunakan variabel baru: didapatkan model matematika sebagai berikut. 3.14 3.15 3.16 3.17 Dengan kondisi awal: 0 0 0 0 3.18

BAB III : MODEL 24 Tabel 1. Variabel dan parameter yang digunakan Definisi Nilai Keterangan x Konsentrasi logam dalam Variabel larutan y Konsentrasi ion-ion logam Variabel z Konsentrasi produk terkorosi Variabel m Konsentrasi inhibitor Variabel a Laju berkurangnya logam 0.838 Parameter b Laju berkurangnya ion-ion 0.838 Parameter untuk kembali menjadi logam p Laju reaksi maksimum 1 Parameter r Konstanta Michaelis Menten 1.18 Parameter