BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

Gambar 3.1 Denah Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. SD Negeri Cibala berdiri pada tahun 1956, sekolah ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdiri atas 18 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan memilih SDN Sukawening berdasarkan pertimbangan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Secara geografis TK Pembina terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: pada pembelajaran sepak bola.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SDN Sumbersari 01 Kecamatan. Pebayuran Kabupaten Bekasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih lokasi penelitian disekolah tersebut adalah sebagai berikut : 1) merasa bertanggung jawab terhadap masalah yang ada disekolah tersebut yaitu materi pembelajaran tolak peluru dianggap kurang menarik, sehingga berusaha untuk merancang model permainan yang dapat memecahkan permasalahan tersebut, 2) sebagian besar siswa kelas VI SDN II Susukan memiliki ketertarikan yang masih rendah terhadap pembelajaran tolak peluru, 3) kurangnya bahan media pembelajaran yang dimiliki sekolah. 2. Waktu Penelitian Waktu tindakan penelitian diperkirakan akan dilaksanakan selama 5 bulan, yang dimulai dari bulan Januari sampai Juni. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus, setiap siklus dilaksanakan satu sampai dua kali pertemuan. Pelaksanaan siklus akan dihentikan jika tujuan penelitian tercapai. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan, yang berjumlah 32 orang siswa terdiri dari 19 orang 39

40 siswa laki-laki dan 13 orang perempuan. Pemilihan kelas VI sebagai subjek penelitian dilandasi atas pertimbangan bahwa permasalahan dalam penelitian ini ditemukan dikelas VI. Banyak kesulitan dalam melakukan gerak dasar tolak peluru. C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pada saat pembelajaran berlangsung, tidak jarang kita temukan berbagai masalah yang muncul baik dari aktivitas siswa maupun dari kinerja guru, yang menyebabkan terhambatnya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk memperbaiki permasalahan yang timbul pada pembelajaran diperlukan suatu permainan yang tepat untuk mengatasinya. Adapun permainan yang digunakan adalah permainan merobohkan tonggak untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar tolak peluru. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan adalah yang dikenal dengan istilah penelitian tindakan kelas (classroom, action research) Berikut ini merupakan beberapa pengertian PTK yang dikutip dari beberapa sumber, pendapat Arikunto (2006 : 93) mengenai PTK adalah sebagai berikut : Satu diantara macam-macam lokasi atau setting penelitian tindakan adalah yang dikenal dengan penelitian dindakan kelas yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan misalnya untuk meningkatkan efektivitas metode mengajar, pemberian tugas kepada siswa, penelitian dan lain sebagainya.

41 Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai penelitian tindakan kelas, Wiriaatmadja (2005 : 130) mengungkapkan bahwa : Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekolah, guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Pengertian PTK lain seperti yang dikemukakan Kasbolah (1998 : 150) bahwa Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan uraian mengenai pengertian penelitian tindakan kelas di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu metode penelitian yang direncanakan sedemikian rupa yang kemudian digunakan oleh guru sebagai upaya memperbaiki kondisi pembelajaran sebelumnya, guna meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Desain Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada penelitian tindakan kelas (clasroom action research) yang terdiri dari beberapa siklus. Dalam setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaaan (Planning), pelaksanaan (Action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Adapun prosedur penelitian yang dipillih yaitu dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan, sehingga tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan serangkaian siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai.

42 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Model Spiral Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998: 111), yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan, semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan dalam pencapaian hasil. Gambar 3.1 Desain PTK Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998: 111) Gambar di atas, diawali dengan perencanaan (planning) yaitu perencanaan yang matang yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran, lalu merencanakan rencana tindakan yang harus dilakukan sebagai suatu solusi dari masalah; pelaksanaan (actiaon) yaitu wujud atau implementasi dari tindakan yang telah dirancang sebelumnya; pengamatan merupakan kegiatan mengamati mulai dari proses dan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan; refleksi merupakan kegiatan memikirkan suatu upaya evaluasi. Dari refleksi ini, akan ditentukan suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya. Maka rencana

43 tindakan selanjutnya mengulang suatu tindakan dengan terus memperbaiki dari suatu tindakan ke tindakan sampai dengan target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adapun model siklus ini meliputi langkah-langkah sebagai berukut: a. Perencanaan Tindakan 1) Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta persetujuan dari Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru. 2) Melakukan observasi awal untuk mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian. 3) Mengidentiflkasi pokok permasalahan 4) Merencanakan tindakan siklus I 5) Menyiapakan instrumen observasi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini kegiatan yang dilakukan yaitu menerapakan skenario pembelajaran yang sudah direncanakan yang terdiri dari : 1) Tahapan Kegiatan Awal a) Mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan dalam pembelajaran tolak peluru khususnya dalam pembelajaran gerak dasar tolak peluru b) Mempersiapkan alat Bantu c) Mengkondisikan siswa d) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan e) Menginformasikan tujuan pembelajaran

44 2) Tahapan Kegitan Inti a) Guru memperagakan teknik tolak peluru dari mulai sikap awal sampai dengan sikap akhir b) Membimbing siswa belajar gerak dasar tolak peluru melalui model permainan merobohkan tonggak c) Memantau kegiatan praktek gerak dasar tolak peluru siswa mulai dari gerakan kaki, lengan, dan badan melalui model permainan merobohkan tonggak 3) Tahap Akhir a) Melaksanakan evaluasi proses b) Melakukan tanyajawab D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dipilih yaitu dengan menggunakan model Spiral dari Kemmis dan Taggart. Pelaksanaan tindakan didasari pada temuan yang diperoleh pada observasi awal yang sekiranya memerlukan upaya perbaikan. Kemudian data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan diolah dan dianalisis sehingga dapat diketahui apakah hasilnya sudah rnencapai target atau belum. Jika hasil yang diperoleh telah mencapai target maka pelaksanaan tindakan dihentikan, sebaliknya jika belum maka diadakan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dengan upaya perbaikan yang lebih relevan dan tepat sasaran sehingga target yang ditentukan dalam pelaksanaan penelitian dapat tercapai.

45 Berikut ini merupakan penjabaran dari prosedur penelitian yang dilaksanakan pada pembelajaran gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak 1. Tahap Perencanaan Tindakan a. Berdasarkan hasil observasi awal pembelajaran gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak, maka peneliti merencanakan perbaikan terhadap kondisi awal yang dianggap kurang baik dan merumuskan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran RPP perbaikan b. Membuat lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa. c. Membuat alat evaluasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa dalam materi yang telah dipelajari yaitu tentang grak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak 2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan awal 1) Siswa dibariskan menjadi tiga bersap 2) Berdo'a 3) Mengecek kehadiran siswa 4) Menegur siswa yang tidak mengenakan seragam olahraga 5) Melakukan gerakan pemanasan Senam stretching: a) Gerakan merenggutkan kepala depan belakang b) Gerakan menengokkan kepala samping kiri dan kanan c) Gerakan lengan membentuk huruf S

46 d) Gerakan kaki dilipat kebelakang kemudian kesamping e) Gerakan kombinasi b. Kegiatan lnti 1) Guru memperagakan dan menjelaskan gerak dasar cara menolakkan peluru mulai dari sikap awal sampai sikap akhir 2) Sebelum permainan dimulai siswa dibagi menjadi 5 kelompok laki-laki dan perempuan, setiap siswa harus melakukan tolakan satu-persatu sesuai dengan nomor urut absen 3) Setiap siswa melakukan tolakan diluar garis yang berjarak 4 meter dari tonggak sasaran 4) Bagi siswa yang gagal dalam perkenaan merobohkan tonggak harus melakukan tolakan berulang kali agar proses tujuan pembelajaran tercapai 5) Guru mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung c. Kegiatan Akhir 1) Siswa dikumpulkan sambil duduk dan kaki dilujurkan. 2) Siswa menyimak evaluasi dari guru dan melakukan tanya jawab. Setelah kegiata selesai, siswa diperintahkan untuk berganti pakaian dan mengikuti pelajaran selanjutnya. 3. Pengamatan (Observation) Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, yaitu selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dilakukan dengan mengisi lembar

47 observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. 4. Refleksi (Reflection) Refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang terjadi dan diperoleh dalam proses dan hasil pembelajaran. Yang dapat dilakukan dengan cara : 1) Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian. 2) Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan penelitian. 3) Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya, untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus selanjutnya. E. Instrumen Penelitian Untuk mengumpulkan data penelitian, diperlukan langkah-langkah pembelajaran gerak dasar tolak peluru dalam sebuah permainan merobohkan tonggak pada peningkatan kemampuan gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak, dilakukan dengan cara observasi langsung dilapangan saat kegiatan pembelajaran, pemberian test hasil belajar siswa dan guru. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian menganai pembelajaran gerak dasar tolak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak adalah sebagai berikut :

48 1. Lembar Observasi Observasi dilakukan dalam upaya untuk mengamati hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak. Lembar observasi dilakukan untuk mencatat kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajran gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak di kelas 6. Observasi dalam penelitian tindakan berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait dengan orientasi ketindakan berikutnya sebagai dasar refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Maka dari itu peneliti menyusun lembar observasi. Adapun lembar observasi ini adalah data yang berupa perkataan dan aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak, siswa dalam menguasai kemampuan gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak dapat terekam melalui lembar observasi ini. Format observasi untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran. 2. Test Hasil Belajar Lembar test ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak. Test yang digunakan adalah test praktik. Pencapaian keberhasilan dapat diketahui melalui penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan guru dengan cara

49 mengobservasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan penilaian sesudah proses adalah hasil belajar siswa, yaitu penilaian test individu yang berupa test perbuatan. Adapun lembar penilaian untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran. 3. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tanggapan dari pihak terkait tentang penerapan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pertanyaan disesuaikan dengan fakta yang terjadi dilapangan. Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. 4. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting dilapangan ketika pembelajaran berlangsung dari setiap siklus sehingga akan tergambar peningkatan dari setiap siklus. Catatan lapangan yaitu catatan kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang terjadi di kelas ataupun diluar kelas yang berisi deskripsi proses dan hasil. F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan test hasil pembelajaran yang dilakukan siswa kelas 6 SD Negeri 2 Susukan. Data penelitian ini terdiri dari data proses dan data hasil belajar.

50 a. Data Proses Teknik yang dilakukan dalam pengolahan data proses yaitu pemilihan terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. b. Data Hasil Belajar Teknik pengolahan data hasil-hasil pembelajaran gerak dasar tolak peluru melalui permainan merobohkan tonggak adalah kemampuan siswa melakukan gerak dasar tolak peluru mulai dari sikap kaki, tangan, pandangan sampai pelaksanaan gerakan sampai dengan sikap akhir, setelah siswa beberapa kali melakukan sebagian siswa dapat melakukan gerakan yang baik dan benar. Skor yang diperoleh Nilai = x 100 Skorideal (12) 2. Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai dilapangan, Dalam penelitian kuallitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nasution (Sugiyono, 2005: 89) yang menyatakan bahwa "Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian". Proses analisis data selama di lapangan menggunakan model Miles and Huberman (Sugiyono. 2005: 91), yaitu pada saat pengumpulan data berlangsung

51 dan setelah selesai pengumpulan data ada periode tertentu dengan langkahlangkah: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification). Menerangkan sebagaimana telah dijelaskan sebagai berikut: Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dan membuang yang tidak perlu. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif, juga dapat berupa table, bagan, ataupun grafik. Langkah terakhir dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapanngan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. G. Validitas Data Validasi yang dipiiih peneliti dalam penelitian ini merujuk pada Hopkins (Wiraatmadja, 2005: 168-171), yaitu: 1. Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir pertemuan.

52 2. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif. 3. Audit Trail, adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. 4. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional, dalam hal ini penulis mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen.