MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

MESIN PERAJANG SINGKONG

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III. Metode Rancang Bangun

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN MESIN BUBUT KAYU DALAM MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI IMAM ROMDONI NAWAWI

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB VI POROS DAN PASAK

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS BAWANG GORENG UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

Bahan poros S45C, kekuatan tarik B Faktor keamanan Sf 1 diambil 6,0 dan Sf 2 diambil 2,0. Maka tegangan geser adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

DESAIN MESIN PERTANIAN SERBAGUNA BERDASARKAN MODEL MESIN PERONTOK PADI KONVENSIONAL

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

POROS dengan BEBAN PUNTIR

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

PERANCANGAN MESIN PRODUKSI TEPUNG IKAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

TRANSMISI RANTAI ROL

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

MESIN PENGUPAS DAN PEMOTONG KENTANG SEMI OTOMATIS

IV. PENDEKATAN DESAIN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III BAHAN DAN METODE

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II LANDASAN TIORI

PERENCANAAN KONTRUKSI MESIN PENGGILING DENGAN SISTEM RODA GIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PROSES PERMESINAN PADA BAGIAN- BAGIAN REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS KERIPIK SKALA RUMAH TANGGA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pengiris multi hortikultura. Oleh : BENY SANTOSO

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN H. Saifuddin Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email. ab1_tm@yahoo.com Dengan memodfikasi sistem pengumpanan dengan material uji ubi kayu dengan menggunakan pegas dan mekanisme gigi rack. Mekanisme sistem pengumpan yang dapat bergerak sempurna menghantarkan material kebagian pemotongan, dan kontruksinya dapat bekerja efektif.mesin ini dapat mengiris buah-buahan dan umbi-umbian yang bekerja secara maksimal untuk meningkatkan produksi.pada proses modifikasi belum terjadi keseragaman pengirisan dan masih terjadinya cacat produk dan sampel dalam pengujian digunakan ubi kayu dengan diameter yang berbeda dan efisiensi mesin hanya tercapai 57,15 % dan hasil yang dicapai dalam pengirisan ini ketebalan 1-1,5 mm. Kata kunci: ubi kayu, gigi rack dan efisiensi PENDAHULUAN Pemamfaatan buah-buahan (singkong, sukun, pisang, ketela, kentang, papaya, Nenas, Mangga, Nangka, dan Semangka, dan lain-lain) untuk dijadikan makanan ringan dalam bentuk keripik dan asinan dewasa ini telah berhasil merebut hati konsumen baik ditingkat lokal maupun manca negara dikarenakan memiliki cita rasa khas yang tinggi. Sehingga tidak mengherankan jika keripik dan asinan dari buah tersebut telah menjadi komoditas ekspor yang sangat potensial. Keripik dan asinan buah umumnya dihasilkan oleh beberapa industri rumah tangga(home industri) yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam saat ini khususnya di Kabupaten Bireuen, Aceh Selatan, dan Aceh Besar. Industri rumah tangga tersebut tidak hanya menghasilkan suatu jenis keripik saja, melainkan juga memproduksi keripik yang bermacam-macam seperti, keripik pisang, sukun, nanas, nangka, singkong, ketela, kentang, dll, disamping itu industri rumah tangga ini juga membuat asinan dari buahbuahan seperti mangga, jambu, dan lain-lain. Modifikasi dari system pengumpanan dengan menggunakan system mekanisme gigi rek dan hoper diharapkan akan mampu meningkatkan unjuk kerja mesin dan menaikkan produktivitas. Penelitian Sebelumnya TEORI DASAR Sistem pengumpan buah-buahan dan umbiumbian dengan menggunakan tenaga pegas sebagai penarik. Pada penelitian terdahulu masih terjadi slipsaat pemotongan sehingga menyebabkan ketebalan hasil pemotongan tidak sesuai sebagaimana yang diharapkan. Kesemua komponen pokok penyusun mesin pengiris buah-buahan dan umbi-umbian yang digunakan dalam desain dan rancang bangun ini, ditinjau kepustakaannya. Komponen penggerak dapat dibeli dipasaran. Komponen tersebut dipilih menurut daya dan putaran yang dibutuhkan hasil analisa kinematika dan 784

dinamika dari komponen utama. Komponen transmisi daya memerlukan perhitungan dalam perencanaan dan pemilihannya yang mengacu kepada [7], [8]. Poros Poros adalah suatu bagian yang berputar, biasanya berpenampang bulat. Pada poros dipasang elemen-elemen seperti puli dan elemen pemindah daya lainnya. Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka berbagai macam faktor keamanan biasanya dapat diambil dalam perencanaan sehingga koreksi pertama dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi adalah fc maka daya rencana Pd (kw) sebagai patokan adalah : Pd = fcp (kw) Jika daya diberikan dalam daya kuda (PS), maka harus dikalikan dengan 0,735 untuk mendapatkan daya dalam KW. Jika momen puntir (disebut sebagai momen rencana) adalah T (kg,mm), maka : Pd = T/ 1000 2 π n / 60 1 102 Pasak Pasak merupakan suatu elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, spoket, puli dan lainlain. Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros. Dalam perencanaan ini digunakan pasak benam yang berbentuk segi empat. Persamaan yang digunakan untuk menghitung panjang pasak yang diperlukan adalah sebagai berikut : P a l x(t 1 F atau t Bantalan Bantalan merupakan elemen mesin yang menumpu poros terbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat 2 ) berlangsung secara halus, aman dan panjang umur.. Persamaan dasar yang digunakan untuk menghitung beban rata-rata bantalan adalah : p = ld W Sabuk Sabuk adalah untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak ke mesin actuating yang jarak antara dua poros yang tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal ini, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan dimana sebuah sabuk diberikan di sekeliling puli pada poros,maka perbandingan yang umum dipakai ialah perbandingan reduksi i (i > i), dimana : n D 1 p 1 1 i ; n d u i 2 Perencanaan Ulir Dalam pemakaian ulir selalu bekerja dalam pasangan antara ulir luar dan ulir dalam. Ulir yang direncanakan dalam perancangan ini adalah ulir provil petak untuk mentrasmisikan gerakan translasi. Persamaan dasar yang digunakan untuk menghitung tegangan yang diizinkan adalah sebagai berikut (Sularso & Suga, 1978) : t W A p W ( / 4) d Baut Dan Mur Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada baut dapat berupa [7]. - Beban statis aksial murni - Beban aksial, bersama dengan beban punter - Beban geser - Beban tumbukan aksial. 2 785

Kapasitas Produksi Kapasitas akan selalu berhubungan dengan keluaran (output) dari suatu proses pengerjaan. Kapasitas produksi yang dihasilkan akan sangat bergantung kepada [3]: - kecepatan makan/ kecepatan pengirisan, gaya potong, waktu pemotongan dan material yang akan dipotong. - Gaya potong - Untuk menetukan kapasitas (Qp) Qp =V.A. Dimana : dapat diperoleh dengan persamaan : A = Besar Keluaran (dalam kg) =Massa jenis kg/m 3 V = kecepatan pemotongan METODE PENELITIAN N Mulai Identifikasi masalah Perumusan konsep, analisis dan Perencanaan dimensi Proses mesin Asemmbly ya Pengujian unjuk kerja Pengujian unjuk kerja Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan fungsional dan pendekatan rancangan sruktural (manufacturing prototipe) terhadap bidang feeder untuk mengahsilkan pemotongan yang seragam. Penelitian yang akan dilakukan dengan tahapan seperti ditunjukkan pada gambar (1). Pelaporan Selesai Gambar 1. Diagram alir prosedur penelitian 786

Konstruksi Mesin Pengiris Buahbuahan dan Umbi-umbian (Orisinil) Konstruksi dari mesin pengiris buahbuahan dan Umbi-umbian yang sudah ada sebagaimana tergambar seperti pada lampiran 2 dalam bentuk foto. Prinsip Kerja Mesin pengiris buah- buahan dan umbi- umbian yang sudah ada bekerja berdasarkan gerakan naik turun yang di akibatkan oleh mekanisme poros engkol yang diputar oleh motor listrik. Buah-buahan dan umbi- umbian diumpankan dari feeder yang senantiasa didorong oleh gigi rack yang berhubungan dengan roda gigi sesuai dengan ukuran ketebalan yang inginkan. Unjuk Kerja Mesin pengeris buah- buahan dan umbi- umbian yang sudah ada menunjukan kinerja yang belum maksimal, ditinjau dari sisi keseragaman profil irisan. Modifikasi mesin pengiris buah- buahan dan umbi- umbian dengan variasi bentuk profil potongan, diarahkan untuk dapat: 1. Menghasilkan Fungsi mesin pengiris buah- buahan dan umbi- umbian dengan system pengumpanan material otomatis dengan menggunakan mekanisme gigi rack. 2. Mendapatkan fungsi mesin yang dapat bekerja untuk berbagai jenis buah- buahan dan umbi-umbian. Pendekatan Struktur (Desain Orisinil) Bahan Bahan bahan yang digunakan meliputi besi poros, roda gigi, batang rack dan benda uji (buah-buahan). 787 Struktur Rangka Mesin Susunan kerangka mesin terdiri dari bodi dan kaki tumpuan yang dibuat dari plat siku dan dibuat casing guna melindungi bagian yang begerak/ berputar (pulli dan poros engkol). Konstruksi System Pengumpanan (feeder) Konstruksi sebagaimana pada gambar diatas,masih sangat memungkinkan terjadinya ketidakmulusnya mekanisme pengumpan karena hanya menggunakan pegas penarik dikedua sisi yang dibantu oleh batang pengarah dikedua sisi kiri dan kanan. Permasalahan ini tentunya akan bisa terarabaikan jika konstruksi sistem pengumpanan menngunakan mekanisme batang rack yang ditempatkan disisi hopper, dimana umbi- umbian akan didorong langsung oleh pergerakan batang rack ketika mata potong menuju titik mati atas. Manufacturing Prototipe Modifikasi sistem pengumpanan (feeder) Desain modifikasi pada sistem pengumpanan material yang direncanakan sebagaimana pada gambar berikut. Konmponen yang dimodifikasi atau yang ditambah adalah: Roda gigi, batang rack, poros, pulli, sabuk dan bantalan. Indikator kerja Tujuan program - Mendapatkan konstruksi baru dari mekanisme sistem pengumpanan yang dapat bergerak sempurna. menghantarkan material ke bagian pemotongan.

- Mendapatkan keseragaman pemotongan profil tanpa terjadinya slip. - Meningkatkan aplikasi ilmu- ilmu keteknikan pada penerapan teknologi. Pencapaian hasil - Mendapatkan konstruksi mekanisme pengumpanan yang dapat bekerja efektif. - Menghasilkan sebuah mesin yang dapat mengiris buah- buahan dan umbi- umbian yang bekerja maksimal untuk peningkatan kapasitas produksi, Rancangan Pengujian Hasil dan Pengujian Performan Mesin Pengujian Fungsional Pengujian fungsional (running test) dilakukan untuk menguji fungsi dari komponen yang dimodifikasi,apakah dapat berkerja atau berfungsi sebagaimana yang diinginkan. Pengujian Unjuk kerja mesin Pengujian unjuk kerja dari mesin setelah dilakukan modifikasi,semua data yang diperoleh dapat ditabelkan akan dilkakukan uji statistic dengan anova. Manufacturing - Penggunaan mesin untuk produksi adalah, Mesin las, mesin bor,bubut, milling, gergaji, gerinda tangan dan alat bantu lainnya. Langkah- langkah pembuatan Komponen Mekanisme Rack yaitu : Pada tahapan ini yang direncanakan adalah, pemilihan material untuk komponen yang diproduksi serta penentuan dimensi komponen. Proses permesinan yang dilakukan adalah: Pemotongan maretial dengan gergaji potong adalah proses pemotongan, bubut, bor, milling dan pengelasan.

PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan setelah dilakukan modifikasi diperoleh data sebagai berikut : Tabel1 Hasil pengamatan 788 No. DIMENSI SAMPLE Diameter Panjang Berat (mm) (mm) (kg) Kecepatan Makan (m/min) Ketebalan Makan (mm) Waktu Menit % Hasil Berat Output Rusak Keseragaman (kg) (cacat) Profil 1. 50 mm 300 mm 0,7 kg 1 m/min 1 mm 4 menit 60 % 40 % 0.28% 2 60 mm 300 mm 0.8 kg 1 m/min 1,2 mm 5 menit 41 % 59 % 0.5% 3 70 mm 300 mm 0.9 kg 1 m/min 2 mm 6 menit 35 % 65 % 0.6% 4 80 mm 300 mm 1 kg 1 m/min 2,5 mm 7 menit 40 % 60 % 0.6% 5 90 mm 300 mm 1.2 kg 1 m/min 1 mm 8 menit 53 % 47 % 0.7% 6 100 mm 300 mm 1.4 kg 1 m/min 1,2 mm 9 menit 45 % 55 % 0.8% 7 110 mm 300 mm 1,5 kg 1 m/min 2 mm 9.5 menit 39 % 61 % 0.95% Selanjutnya perhatikan dari kapasitas mesin akan diuji dengan menggunakan persamaan: Qp = v.a.ρ Pemodelan Grafis Pemodelan grafis adalah melakukan plot data dari pengujian performa dalam bentuk grafik yang menggambarkan hubungan antara : 1. % Keseragaman Ketebalan Hasil Potongan VS % Diameter 2. % Keseragaman Ketebalan Hasil Potongan VS % Cacat Produk 3. % Diameter VS Cacat Produk 4. % Cacat VS Profil mata potong Gambar 2. Grafik ketebalan vs diameter ubi kayu 789

Dari hasil diatas terlihat bahwa keseragaman yang diinginkan belum tercapai karena sampel ubi kayu yang diuji juga berbeda diameter dari yang kecil sampai yang besar sedangkan ketebalannya yang diinginkan dari 1mm ketebalan vs cacat produk ketebalan 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 60 41 35 40 53 45 39 cacat produk Gambar 3. Grafik ketebalan vs cacat produk Series1 Gambar 4 Grafik diameter ubi kayu vs cacat produk Dari analisa grafik diatas terlihat bahwa pada diameter yang besar terjadi cacat produk yang lebih besar Dari grafik diatas terlihat bahwa ketebalan yang baik pada tebal pemotongan 2 mm belum tercapai seperti yang diharapkan sampai 1.5 mm Ternyata pada grafik terlihat ukuran yang tidak kita inginkan seperti ketebalan lebih besar dari1.5 hingga 2.5 mm.. Gambar 5 Grafik cacat produk vs profil mata potong 790

Dari analisa grafik telihat bahwa cacat produk sangat dipengaruhi oleh profil mata potong, maka bentuk profil mata potong seharusnya dimodifikasi atau di atur tata letak sehingga fleksibel dan dapat di set sesuai dengan material yang akan dipotong, sehingga tercapai hasil yang baik untuk semua jenis raw material yang akan digunakan oleh mesin. Pada proses kensenyawaan pemotongan profil tanpa terjadi slip. Mekanisme konstruksi pengumpan yang bekerja secara efektarif dapat mengiris buah-buahan maupun umbi-umbian secara maksimal, untuk meningkatkan kapasitas produksi. KESIMPULAN Hasil pengamatan dan pengolahan data serta analisa diperoleh bahwa pada proses masih terjadi cacat produk terlihat masih dominan. Dari hasil diatas terlihat bahwa keseragaman yang diingkan belum tercapai karena Sampel ubi kayu yang diuji juga berbeda diameter dari yang kecil sampai yang besar sedangkan ketebalannya yang diinginkan dari 1mm sampai 1.5 mm. Berdasarkan analisa grafik telihat bahwa cacat produk sangat dipengaruhi oleh profil mata potong maka bentuk profil mata potong seharusnya dimodifikasi atau di atur tata letak sehingga fleksibel dan dapat di set sesuai dengan material yang akan dipotong, sehingga tercapai hasil yang baik untuk semua jenis raw material yang akan digunakan oleh mesin Efisiensi mesin yang telah dimodifikasi hanya mencapai 4.43/7.75 x 100 % = 57.16 % yang bisa tercapai dalam penelitian ini. Permasalahan yang terjadi berdasarkan hasil pengujian dengan bahan uji ubi kayu diperoleh pada pengirisan yang sesuai pada diameter 70 mm menghasilkan 65 % sedangakan pada ubi kayu diameter 110 mm menghasilkan 0,95 %. Sedangkan cacat produk terjadi pada pengirisan bahan uji diameter ubi kayu 50 mm sebesar 60 % berdasarkan grafik diatas. DAFTAR PUSTAKA 1. Harsokoesoemo H. Darmawan, Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. 2000. 2. Muin A. Syamsir, Dasar-dasar Perancangan Perkakas dan Mesin-mesin Perkakas CV. Rajawali Jakarta. 1986. 3. Rochim, T, Teori dan Tenologi Proses Pemesinan, HEDS- JICA, Jakarta. 4. Shigley, Joseph E and Mitchell, Larry D, Perencanaan Teknik Mesin, Erlangga. 1984. 5. Soelaiman Mhd Ts dan Magarisawa Mabuchi, 1984, Mesin Tak Serempak Dalam Praktek Pradnya Paramita, Jakarta. 1984. 6. Stoclk,. Jac and Kros.C, Elemen Mesin Erlangga Jakarta. 1994. 7. Sularso dan Kiyokatsu Suga, 178, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen, Pradnya Paramita, Jakarta. 8. Winter,H.G. Niemann, 1990, Elemen Mesin, Erlangga Jakarta. 791