SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

Metodologi Penelitian

Penentuan Kesadahan Dalam Air

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Laporan Praktikum KI1212. Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

kimia TITRASI ASAM BASA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

OLIMPIADE SAINS NASIONAL CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) Mataram, Lombok 1-7 September 2014.

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

MODUL I Pembuatan Larutan

PENENTUAN KADAR KLORIDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

: Kirana patrolina sihombing

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015


ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel Ca-Bentonit, Ca-Bentonit Merah muda, dan Na-Bentonit

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

Pelaksanaan Persiapan Instruktur melakukan pengecekan kelengkapan sarana-prasarana sebelum praktikum dimulai, meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN

Modul l Modul 2 Modul 3

: Kirana patrolina sihombing

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ANALISIS. Waktu 150 menit

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Transkripsi:

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum A Waktu: 120 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2014

Petunjuk : 1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawab) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! 2. Ujian Praktikum terdiri dari 2 bagian: Praktikum A dan Praktikum B yang masingmasing dikerjakan dalam waktu 120 menit secara bergiliran. Waktu 120 menit sudah termasuk pengerjaan menjawab pertanyaan dan membersihkan peralatan praktikum. 3. Total poin masing-masing ujian praktikum adalah 100 poin. 4. Semua jawaban harus ditulis di dalam kotak di lembar jawab yang tersedia. 5. Semua peserta WAJIB mengenakan jas lab dan perlengkapan keselamatan kerja (kaca mata pelindung dan sarung tangan). 6. Limbah yang dihasilkan pada praktikum ini harus dibuang pada tempat penampungan limbah yang disediakan di laboratorium. Jangan membuang limbah pada bak cucian. 7. Diperkenankan menggunakan kalkulator yang diberikan panitia OSN. 8. Diberikan Tabel Periodik Unsur. 9. Mulailah bekerja ketika ada tanda MULAI dari Pengawas. 10.Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda BERHENTI dari Pengawas. 11. Letakkan jawaban anda di atas meja dan segera tinggalkan ruangan setelah diberikan perintah. 12.Berkas soal ujian praktikum A ini terdiri dari 6 halaman. 13.Anda dapat membawa pulang soal ujian!! OSN 2014 Halaman 2

OSN 2014 Halaman 3

A. Penentuan Kadar Besi(III) dan Magnesium(II) secara Kompleksometri Kompleksometri adalah suatu cara analisis volumetri yang sering digunakan untuk penentuan kadar ion logam dalam suatu sampel larutan. Prinsip titrasi kompleksometri adalah ion logam (M n+ ) dalam larutan dititrasi dengan larutan ligan yang membentuk senyawa kompleks dengan rumus umum MY n 4. Pada titrasi kompleksometri digunakan garam etilendiamintetraasetat (EDTA) yang memiliki rumus Na 2 H 2 Y.2H 2 O. Reaksi yang terjadi adalah: M n+ (aq) + H 2 Y 2 (aq) + 2H 2 O MY n 4 + 2H 3 O + Kemampuan suatu ion logam membentuk kompleks dengan EDTA, ditunjukkan dengan nilai pembentukan kompleks, K f, seperti ditunjukkan pada Tabel berikut: ph larutan Ion Logam K f (pada saat titrasi) Fe 3+ 10 25,1 2,0 Mg 2+ 10 8,69 9,0-10,0 Suatu larutan sampel yang mengandung campuran ion logam dapat dianalisis kadar masingmasing ion logam berdasarkan nilai K f dan kondisi ph larutan saat titrasi. Dalam titrasi kompleksometri, digunakan indikator metalokromik untuk menentukan titik akhir titrasi. Indikator metalokromik memiliki warna yang khas pada keadaan bebas(ind) dan pada saat membentuk kompleks dengan ion logam (MInd). Setelah dititrasi dengan EDTA, kestabilan kompleks MInd menurun dibandingkan dengan kompleks MY n 4 yang lebih stabil. MInd (aq) + H 2 Y 2 (aq) MY n 4 + Ind Pada percobaan ini, diberikan suatu sampel yang mengandung campuran ion logam Fe(III) dan Mg(II). Kadar masing-masing ion tersebut dapat ditentukan dengan titrasi kompleksometri pada kondisi yang berbeda. Ion Fe(III) ditentukan pada kondisi asam menggunakan indikator asam salisilat sedangkan ion Mg(II) ditentukan pada kondisi basa menggunakan indikator Eriochrome Black-T (EBT). Tetapi dalam suasana basa ion Fe(III) dapat mengendap sebagai hidroksidanya karena itu endapan ini harus disaring sampai bebas ion Mg(II). Filtratnya yang mengandung ion Mg(II) dititrasi dengan larutan EDTA yang konsentrasinya telah diketahui. OSN 2014 Halaman 4

Peralatan: 2 buah Gelas kimia 100 ml 1 buah Gelas Ukur 25 ml 1 buah Buret 50 ml 1 buah Botol Semprot 500 ml 2 buah Erlenmeyer 250 ml 1 buah Pipet volumetrik 25 ml 2 buah Erlenmeyer 100 ml 2 buah pipet tetes 1 buah Batang pengaduk 1 set statif & klem 1 buah corong tangkai pendek 1 buah sarung tangan 1 buah pipet Filler 1 buah Kaca mata pengaman Peralatan bersama: Penangas air panas/hotplate Neraca Penampung limbah Bahan Kimia & bahan habis : Larutan EDTA 0,01M Kertas saring Whatman & kertas tissue Buffer NH 3 /NH 4 Cl ph 9-10 Asam Salisilat 5% Indikator EBT 1% dalam KCl Aquadest Sampel larutan campuran Fe(III) dan Mg(II) dalam labu ukur 250 ml Prosedur: Bagian 1: Persiapan a. Masukkan larutan standar EDTA ke dalam Buret. b. Catat kode larutan sampel dan konsentrasi larutan EDTA standar pada Lembar Jawaban. c. Encerkan larutan sampel dalam labu ukur dengan aquades sampai tanda batas dan homogenkan. Bagian 2: Penentuan kadar Fe(III) a. Pipet 25 ml larutan sampel secara teliti, lalu masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml. b. Tambahkan aquades sebanyak 25 ml, kemudian panaskan larutan di atas penangas air selama 5 menit (warna larutan berubah menjadi coklat muda). c. Tambahkan 5 tetes larutan asam salisilat 5 %, yang digunakan sebagai indikator dan warna larutan akan berubah menjadi ungu tua. d. Titrasi larutan tersebut dengan larutan EDTA standar sampai tepat terjadi perubahan warna dari ungu tua menjadi coklat muda. e. Ulangi pekerjaan a s/d d untuk mendapatkan pemakaian larutan EDTA yang akurat. f. Catat data pemakaian larutan EDTA standar pada Lembar Jawab. g. Hitung mg besi(iii) dalam larutan sampel. OSN 2014 Halaman 5

Bagian 3: Penentuan kadar Mg(II) a. Pipet 25 ml larutan sampel secara teliti, lalu masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 ml. b. Tambahkan 10 ml larutan buffer NH 3 /NH 4 Cl dan larutan diaduk perlahan-lahan kemudian dibiarkan selama 5 menit sampai mengendap sempurna. c. Saring endapan tersebut menggunakan kertas saring Whatman ke dalam erlenmeyer 250 ml, cuci endapan dengan 10 ml aquadest hangat sebanyak 5 kali (Tampung filtrat dan semua air cucian secara cermat). d. Tambahkan indikator EBT 1 % seujung sendok kecil, larutan akan berubah menjadi merah muda. e. Titrasi larutan tersebut dengan larutan standar EDTA sampai tepat terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi biru. f. Ulangi pekerjaan a s/d e untuk mendapatkan pemakaian larutan EDTA yang akurat. g. Catat data pemakaian larutan EDTA pada lembar Jawab. h. Hitung mg ion Mg(II) yang terdapat dalam larutan sampel semula. OSN 2014 Halaman 6