BAB I PENDAHULUAN. (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode

dokumen-dokumen yang mirip
Diajukan. Mega Yunita G2A PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkim paru-paru dan sering

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

GAMBARAN EUTIROID PADA PASIEN STRUMA MULTINODUSA NON-TOKSIK DI BAGIAN BEDAH RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2012 JULI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB I PENDAHULUAN. orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Talasemia terjadi akibat

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi, yang pada gilirannya dapat

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tiroid ditemukan pada 4-8% dari populasi umum dengan pemeriksaan palpasi, 10-

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. diakibatkan oleh sepsis > jiwa pertahun. Hal ini tentu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. multiorgan, ini disebut septic shock. Sepsis merupakan SIRS (Systemic. tempat infeksi, maka ini disebut dengan sepsis berat.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CIRI CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA NODUL TIROID DI POLIKLINIK ENDOKRIN DAN POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 4 METODE PENELITIAN. Manajemen ICU, dan ICU RSUP dr. Kariadi Semarang. Penelitian dimulai bulan

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

BAB I PENDAHULUAN. observasi, perawatan dan terapi pasien gawat karena penyakit, trauma atau

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr.

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ICU RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG. American Thyroid Association (2014) mendefinisikan. nodul tiroid sebagai benjolan yang terbentuk karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Obat-obat andalan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and

BAB I PENDAHULUAN. Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan. kesejahteraan diri serta keluarganya (KKI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang lebih 21 hari. Albumin mengisi 50% protein dalam darah dan menentukan

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout

BAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang

BUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tindakan pembedahan. Beberapa penelitian di negara-negara industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

C. ETIOLOGI Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

ABSTRAK. Kata kunci : karsinoma sel skuamosa, rongga mulut, prevalensi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penduduk lanjut usia, yang kemudian disebut sebagai lansia adalah penduduk

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan Terapi Intensif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demam tifoid merupakan suatu infeksi tropis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom klinik ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap infeksi, dimana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormonhormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia. Kerusakan atau kelainan pada kelenjar tiroid akan menyebabkan terganggunya sekresi hormon-hormon tiroid (T3 & T4), yang dimana dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan kelainan bagi manusia. Kerusakan atau kelainan pada kelenjar tiroid disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk kasus hipotiroid, kelainan kelenjar tiroid disebabkan oleh defisiensi yodium, sedangkan untuk kasus hipertiroid disebabkan oleh adanya hiperplasia kelenjar tiroid sehingga sel-sel hiperplasia aktif mensekresikan hormon tiroid, dan kadar hormon tiroid dalam darah meningkat. 1 Untuk menilai fungsi tiroid dewasa ini tersedia berbagai metode pemeriksaan in vitro yang dapat menentukan kadar hormon tiroid T4 (tiroksin) dan T3 (Thyroid Stimulating Hormon) konvensional atau sensitive. Metode penentuannya dapat berupa metode isotopic seperti RIA (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode non-isotopik seperti ELISA (enzyme linked immunosorbent assay), ICMA

2 (immunochemiluminescent assay), FPIA (fluorescence polarization immunnosay), dan lain-lain. Secara tidak langsung fungsi tiroid dapat ditentukan pula melalui pemeriksaan isotopik yaitu uji tangkap iodium (iodine uptake test) yang menggambarkan kinetik iodium intratiroid. 1 Apabila pada pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu modul, maka pembesaran ini disebut struma nodosa. Struma nodosa tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme disebut struma nodosa non- toksik. Sebagai gambaran, di Boston,pada 8% dari 2585 autopsi rutin,diketemukan nodul tiroid. Setiawan di rumah sakit Hasan Sadikin, Bandung, menemukan diantara 696 pasien struma, sebanyak415 (60%) menderita struma nodosa dan hanya 31 diantaranya yang bersifat toksik. Pfannenstiel menjumpai keadaan tersebut pada 70% dari kasus tiroidnya. Penyebab kelainan ini bermacam-macam. Pada setiap orang dapat dijumpai masa dimana kebutuhan terhadap tiroksin bertambah, terutama masa pertumbuhan, pubertas, menstruasi, kehamilan, laktasi, menopause, infeksi atau stress lain. Pada masa-masa tersebut dapat ditemukan adanya hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid. Perubahan ini dapat menimbulkan nodularitas kelenjar tiroid serta kelainan arsitektur yang dapat berlanjut dengan berkurangnya aliran darah di daerah tersebut sehingga terjadi iskemia. Pada struma nodosa yang berlangsung lama, dapat terjadi berbagai bentuk degenerasi seperti fibrosis, nekrosis, kalsifikasi, pembentukan kista, dan pendarahan kedalam kista tersebut. 2

3 Karsinoma tiroid termasuk kelompok penyakit keganasan dengan prognosis relative baik 3,4. Walaupun hingga saat ini belum ada kesepakatan tentang bagaimana bentuk terbaik pengobatan karsinoma tiroid, telah disepakati bahwa tiroidektomi adalah langkah pertama yang harus dilakukan pada karsinoma tiroid atau pada struma yang dicurigai ganas 5. Dalam bedah tiroid atau tiroidektomi, seluruh kelenjar tiroid atau sebagiannya dapat diangkat, bergantung pada kondisi pasien. Prosedur ini dilakukan dalam kondisi anastesi umum dan melibatkan penorehan di sepanjang garis tengah leher pada kelenjar tiroid. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui angka kematian pasien pasca bedah tiroid yang dirawat di RSUP Kariadi Semarang. Sehingga akan didapatkan data valid yang berguna untuk perhitungan angka kematian pasien pasca bedah tiroid, serta membuktikan dan menilai apakah pelayanan kesehatan di RSUP Kariadi Semarang sudah efektif dan efisien. Karena semua pelayanan kesehatan di RSUP Kariadi secara tidak langsung akan menggambarkan bagaimana sebenarnya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: "Berapa angka kematlian pasien pasca bedah tiroid di RSUP DR.Karyadi Semarang?"

4 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui dan mendapatkan data mengenai angka kematian pasien pasca bedah tiroid di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Desember 2011-Desember 2012. 1.3.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui karakteristik pasien pasca bedah tiroid yang meliputi usia, jenis kelamin, diagnosis penyakit, komplikasi penyakit, penggunaan ventilator dan lainnya, lama hari perawatan, dan resiko anestesi. 1.4 Manfaat Penelitian 1) Sebagai data dasar di RSUP Karyadi khususnya diruang yang berguna untuk kontrol kualitas pelayanan khususnya di area. 2) Untuk mengetahui angka kematian pasien gagal nafas akibat pengaruh anestesi di RSUP Karyadi Semarang dengan sampel yang diukur sebagai perwakilannya. 3) Dapat menjadi data acuan utuk penelitian yang lebih lanjut.

5 1.5 Orisinalitas Penelitian Tabel 1 Orisinalitas Penelitian Nama peneliti, Tahun Judul Metode Hasil Radhlina Angka kematian Metode Desain: Hasil dan kesimpulan: Dari 70 kasus Muharmi Pasien Karsinoma Rancangan karsinoma tiroid. hanya 28 Harahap, 2011 Tiroid di Bagian Bedah penelitian ini kasus dimasukkan. Kelompok usia RSUD arifin Achmad adalah deskriptif yang paling umum adalah 21 Pekanbaru Periode retrospektif - 39 tahun (13 kasus atau 46.43%). Januari Perempuan lebih sering daripada 2007-November laki-laki (21 kasus atau 75%). total 2010 tiroidektomi adalah terapi yang paling umum (16 kasus atau 57,14%). yang paling fitur histopatologi umum adalah karsinoma tiroid papiler (17 kasus atau 60,71%). Passler dkk, Thyroid Surgery in the Metode penelitian Hasil penelitian ini tidak didapatkan 2002 Geriatric Patient adalah analisis kematian sebelum maupun sesudah retrospektif bedah tiroid dengan data yang terdokumentasi secara prospektif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel, waktu, tempatn dan variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu rekam medik di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2013.

6 Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif observasional.perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel, waktu, tempatn dan variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu rekam medik di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif observasional.