Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Kurikulum Diklat Pertanian Model On Farm/Off Farm

Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN

SOP Pelaporan Gratifikasi dan Aplikasi Pelaporan Gratifikasi Secara Online

Sistem Pembayaran Online Pajak Daerah Kota Cimahi

Kebijakan Diklat Satu Pintu

Sistem Kerja, Kompetensi dan Budaya Kerja Berorientasi Kualitas

e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Sistem Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Optimalisasi JRA Untuk Peningkatan Akses Informasi Publik

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan

Peningkatan Jumlah Peserta Diklat Melalui e-learning dan Jumlah Auditor yang Tersertifikasi

Produk Pertanian Berdaya Saing di Magelang

Sistem Kesehatan Daerah (Siskesda) di Kabupaten Wonosobo

Program Optimalisasi Pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan Kota Depok

Sistem Pendayagunaan Hasil Litbang Sumatera Selatan

Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

Diklat Aparat Desa Melalui Mobile Training

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

Resort Based Management Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi

Pelayanan Administrasi Kepegawaian Secara Elektronik di Lingkungan Puslabfor Bareskrim POLRI

Pengubahan Mindset Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tembakau

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)

Gerakan Rumah Pintar Petani Jawa Tengah

Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda )

1/6 SISTEM PELAYANAN INFORMASI BELANJA LANGSUNG SECARA ONLINE DI KOTA TEGAL

a. Menyiapkan bahan pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah dibidang perindustrian dan perdagangan;

Pengalihan Penerapan Akuntansi Berbasis Kas Kepada Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Metro

Family Gathering Terpadu RSJ Grhasia Yogyakarta

1/10 MEMBANGUN LAYANAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG ( SIMTARU ) DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PEKALONGAN

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

Sistem Aplikasi Arsip Elektronik Kepegawaian

Latar Belakang. Manfaat

Green Hospital Berbasis Kearifan Lokal RSUD Wates

NOTULEN RAPAT PENYUSUNAN REGULASI KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

Kolaborasi Program Contra War dan Sutera Emas

1/5 pengelolaan kearsipan di dinas lingkungan hidup kabupaten purbalingga

1/7 PENGEMBANGAN JEJARING KERJA DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN PASCA BENCANA DI KABUPATEN CILACAP

Penerapan Budaya Kerja 5 R di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

Keterlibatan Peran Adat & Letigasi (Proses Hukum) Dalam Penyelesaian Konflik Pertanahan Biak Numfor

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 124 TAHUN 2008 TENTANG

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

Latar Belakang. Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 dan Undang-Undang 23 Tahun 2014 serta dalam rangka optimalisasi penanganan kawasan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 PENDAHULUAN. Pendahuluan 1.1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUBANG

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI e-locker Pelayanan Publik (Bagian Organisasi Sekretariat Daerah)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

1/11 Transparansi dan sinergitas pengelolaan Desa Desa (DD) d Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1/6 KOMPUTERISASI ARSIP KEPEGAWAIAN DI KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

DIREKTORI INOVASI ADMINISTRASI NEGARA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

PENGANTAR. Ir. Suprapti

1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA KERJA (RENJA)

1/13 PEMBENTUKAN SATLINMAS INTI SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT SERTA PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN PATI

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2015 TENTANG

IMPLEMENTASI APLIKASI KENAIKAN GAJI BERKALA OTOMATIS DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG

1/8 Implementasi Sistem Manajemen Dokumen secara Elektronik untuk Mempercepat Terwujudnya Egovernment di Kabupaten Boyolali

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HASIL RAPAT KERJA BADAN STANDARDISASI NASIONAL BOGOR, 8 9 FEBRUARI 2017

1/13 SINTEM INFORMASI KESIAPSIAGAAN SOSIAL (SIKESOS) TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM DI KABUPATEN PEMALANG

TUPOKSI. Kelembagaan menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan. kinerja Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan.

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 99 TAHUN 2016

1/9 Pengelolaan Arsip Berbasis Digital dan Alih Media di Pemerintah Kabupaten Pati

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1/8 PENDATAAN KEMATIAN PENDUDUK UNTUK PERCEPATAN PENERBITAN AKTA KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUNGAN HIDUP

BLITAR. Nomor : 005/ / /2017 Sifat : Segera Lampiran : - Perihal : U N D A N G A N. Blitar, 20 Januari 2017

KATA PENGANTAR. Bandung, Juni 2016 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

KATA SAMBUTAN GUBERNUR PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

Transkripsi:

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nama Inovasi Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Produk Inovasi Pengembangan Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Penggagas Arief Santosa, SE, M.Sc. Kelompok Inovator Provinsi / Kabupaten / Kota Gambar Ilustrasi 1 / 5

Deskripsi 2 / 5

Peningkatan kinerja pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan cara menelaah Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) khususnya tentang fungsi pelayanan berupa pelatihan teknis perkebunan. Selama ini kegiatan pelatihan teknis perkebunan yang terdapat pada kegiatan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dilaksanakan bekerjasama dengan instansi vertikal atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian yang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia. Kurun waktu lima tahun yang lalu (2008-2013), upaya peningkatan kualitas SDM perkebunan dipandang sebagai salah satu faktor terlemah dari upaya pencapaian keberhasilan pembangunan perkebunan di Jawa Barat secara keseluruhan. Agar pelayanan dibidang pelatihan teknis bagi petani lebih mudah dan cepat serta pelaksanaan lebih efisien, diperlukan penyelenggaraan pelatihan teknis perkebunan bagi petani perkebunan rakyat di Jawa Barat secara mandiri oleh Dinas Perkebunan. Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian sasaran kinerja Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2008-2013, dari sebelas indikator sasaran stratejik tersebut hampir semuanya telah mencapai target sasaran diatas 100% (atau antara 100%-206,69%), kecuali satu indikator yang tidak mencapai target sasaran, yaitu indikator ke-9 tentang Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan, yang hanya mencapai 80,07% (dibawah 100%). Peningkatan kualitas SDM perkebunan diantaranya dengan menerapkan GAP dan GMP yang dapat dilakukan melalui pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis secara intensif. Sehingga pelayanan dibidang pelatihan teknis bagi petani lebih mudah dan cepat serta pelaksanaan lebih efisien. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya pembenahan peningkatan kinerja pembangunan perkebunan perlu difokuskan pada upaya peningkatan kualitas SDM perkebunan. Upaya peningkatan kualitas SDM perkebunan diantaranya dengan menerapkan GAP (Good Agriculture Practices) dan GMP (Good Manufacturing Product), yang dapat dilakukan melalui pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis secara intensif sesuai kebutuhan lapangan. Namun demikian, ternyata sejauh ini upaya penerapan pembinaan SDM pelaku usaha perkebunan tersebut masih memiliki banyak kendala, antara lain adalah: a). Keterbatasan kewenangan dalam penanganan kegiatan pelatihan/ bimbingan teknis yang tercermin dalam uraian tugas pokok dan fungsi dari unit kerja yang menangani urusan pembinaan SDM Perkebunan; b) Keterbatasan Sarana-prasarana pelatihan/ bimbingan teknis yang memadai, akibatnya pelaksanaan kegiatan pelatihan/ bimbingan teknis menjadi kurang optimal dan kurang intensif. Pengembangan Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan layanan dalam bidang pelatihan perkebunan bagi petani perkebunan. Secara umum manfaat yang diharapkan atas perubahan Tupoksi adalah meningkatnya kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, sedangkan secara khusus, antara lain 1) meningkatnya kinerja Dinas Perkebunan melalui optimalisasi fungsi fungsi pelayanan pelatihan teknis perkebunan; 2) Meningkatnya kualitas SDM perkebunan khususnya kompetensi dalam mengajar teknis perkebunan; 3) Meningkatnya pengetahuan dan wawasan petani perkebunan baik teknis (on farm) maupun non-teknis (off farm) di bidang perkebunan; 4) Meningkatnya mutu hasil produk perkebunan yang berdaya saing. Strategi yang dilakukan agar proses pengembangan tugas pokok dan fungsi dapat berjalan adalah 1) mendapatkan dukungan dari pimpinan derah dan DPRD terkait dengan perubahan nomenklatur organisasi; 2) perubahan orientasi tugas dari pejabat yang ditambahkan tugas fungsi yang baru; 3) perbaikan peraturan tentang uraian tugas pokok dan fungsi (Pergub No. 38 Tahun 2009 dan Pergub No. 54 Tahun 2010) untuk beberapa unit kerja terkait dalam penanganan SDM pelaku usaha perkebunan dengan merubah fungsi penyelenggaraan pelatihan teknis perkebunan dari Bidang SDM, Kelembagaan dan Permodalan ke UPTD BPTP; 4) mengevaluasi dan melakukan pemanfaatan sarana-prasarana pada unit kerja lingkup Dinas Perkebunan Jawa Barat yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pelatihan/bimbingan teknis secara mandiri (oleh Dinas Perkebunan Jawa Barat sendiri). Stakeholder yang terlibat untuk mewujudkan proses ini adalah Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Barat, Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Asosiasi, Kelompok Tani, Gapoktan di Bidang Perkebunan, Badan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian, Balai Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Instansi Vertikal (Unit Pelaksana Teknis) Pusat. Jenis Inovasi Struktur Organisasi Nama Instansi Provinsi Jawa Barat 3 / 5

Unit Instansi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Inisiasi 2014 Tahun Implementasi 2014 Faktor Pendorong Faktor pendorong keberhasilan terwujudnya perubahan tugas fungsi organisasi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah 1. Komitmen dari seluruh pegawai untuk perubahan dinas perkebunan provinsi Jawa Barat; 2. Terjalinnya komunikasi yang baik dalam ineternal Tim Efektif serta konsultasi dan koordinasi yang efektif dengan instansi terkait lainnya; 3. Keluaran (hasil) pada setiap tahapan kegiatan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan; 4. Tersusunnya rancangan usulan perubahan Tupoksi Disbun yang telah ditelaah oleh Tim Efektif; 5. Terlaksananya simulasi pelatihan teknis perkebunan dengan peserta petani perkebunan rakyat di Jawa Barat. Faktor Penghambat Faktor penghambat proses perubahan tugas dan fungsi ini adalah 1. Ada sedikit penolakan (resisten) Instansi vertikal (Unit Pelaksana Teknis) Pusat karena merasakan zona nyaman (comfort zone) yaitu sebagai penyedia layanan pelatihan teknis bidang perkebunan. 2. Dukungan dari anggota dewan yang sering berubah terkait sebelum dan sesudah penyetujuan usulan perubahan tugas dan fungsi dinas; 3. Sarana prasarana yang masih kurang termasuk jalan dan gedung pelatihan. Namun setelah dilakukan komunikasi intensif akhirnya terdapat suatu pemahaman untuk menjalin kerjasama. Selain itu dilakukan pula penataan sarana dan prasarana pelatihan yang meliputi 1) Renovasi mess; 2) Renovasi ruang kelas; 3) Renovasi laboratorium; 4) Penyusunan detail engineering design (DED) untuk pembangunan guest house. Tahapan Proses Tahapan yang dilalui untuk perubahan tusi ini adalah 1. Persiapan dan perumusan masalah tentang tupoksi bidang dan balai di Dinas Perkebunan; 2. Menjalin dukungan pimpinan dan dewan serta staff dengan cara melakukan sosialisasi pada Gubernur Jawa Barat, Sekretaris Daerah, Sekretaris Badan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Forum OPD Rumpun Pertanian Provinsi Jawa Barat, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan, Kepala Balai Besar Diklat Pertanian Kementan di Lembang; 3. Konsultasi ke Biro Organisasi dan Biro Hukum & HAM, Badan Diklat Daerah Prov. Jabar, Badan SDM Pertanian Kementan; 4. Benchmarking ke Best Practice Bapeltan Distan Jabar; 5. Observasi lapangan ke Kelompok Tani dan Gapoktan; 6. Penyusunan rancangan perubahan Tupoksi Dinas Perkebunan melalui pra-rancangan, diskusi, dan sosialisasi; 7. Melakukan ujicoba pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan dengan peserta 30 orang petani. Manfaat Pengembangan Tugas Pokok dan Fungsi ini ternyata membawa manfaat nyata/ dampak dari sisi masyarakat seperti 1. Biaya penyelenggaraan pelatihan/ bimbingan teknis menjadi lebih efisien, volume/ intensitas pelatihan/bimbingan teknis bisa bertambah, dan pelaku usaha perkebunan mendapat manfaat yang lebih besar; 2. Terfasilitasi secara optimal pelatihan teknis dan non-teknis perkebunan bagi petani perkebunan rakyat; 3. Memudahkan petani untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang perkebunan; 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 4. Meningkatnya Kualitas Produksi Perkebunan; 5. Meningkatnya pendapatan Petani Bun (rakyat). Capaian dan kemanfaatan yang dihasilkan melalui pengembangan tugas pokok dan fungsi dinas perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah 1. Dihasilkannya peraturan gubernur terkait pengembangan tugas pokok dan fungsi pengganti Peraturan Gubernur 38/2009 (Tusi Dinas) dan Peraturan Gubernur 54/2010 (Tusi Balai); 2. Balai pelatihan pelatihan teknis perkebunan sudah difungsikan sehingga tidak perlu lagi dikerjasamakan pelaksanaannya kepada berbagai pihak (dilaksanakan secara mandiri oleh Dinas Perkebunan melalui UPTD BPTP); 3. Pelatihan teknis dan non-teknis perkebunan lebih optimal dan berguna bagi petani perkebunan rakyat; 4. Ujicoba pelatihan sudah dilaksanakan dan sarana prasarana balai pelatihan sudah tersedia. Prasyarat Replikasi Sangat memungkinkan untuk dilakukan replikasi dan implementasi di tempat lain dengan cara 1. Komitmen dari seluruh pegawai untuk perubahan organisasi; 2. Mempersiapkan perubahan struktur / SOTK (menambah/ mengurangi); 3. Melakukan perubahan pada SOP dan SP organisasi; 4. Melakukan perubahan pada Renstra; 5. Melakukan penambahan pada sarana fisik (jika perlu) Kontak Person Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Jl. Surapati No. 67 Bandung Telp: (022) 2504422 Sumber Dokumen proyek perubahan Diklatpim & Observasi Teknik Validasi Observasi Jumlah Dilihat 334 Kali Waktu Dibuat 2016-03-21 22:35:43 Terakhir Diubah 2016-03-21 22:38:09 Waktu Diunduh 2017-05-24 01:01:24 5 / 5