ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL Ayu Khusnul Khotimah 21213543 Dosen Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum, SE.,MM
LATAR BELAKANG Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat pada era saat ini menjadikan perusahaan berusaha untukmempertahankan persaingannya dalam dunia usaha. Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba yang optimal. Maka perusahaan harus mengetahui besarnya biaya produksi dan harga pokok produksi. Sistem biaya konvensional akan dapat mengukur harga pokok produk dengan tepat bila semua sumber daya yang dikonsumsi oleh produk memiliki proporsi yang sama dengan jumlah unit yang diproduksi, akan tetapi karena dalam sistem konvensional menggunakan dasar pembebanan ini, sedangkan produk mengkonsumsi sebagian besar sumber daya pendukung yang proporsinya tidak sama dengan jumlah unit yang dihasilkan, sehingga terjadi distorsi biaya. Manajemen perusahaan dapat dibantu dengan sistem ABC. Activity Based Costing System merupakan suatu sistem yang menerapkan konsep-konsep akuntansi untuk menghasilkan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat melalui aktivitas yang benar-benar dilewati oleh produk tersebut dalam proses produksi. Dalam activity based costing system juga memisahkan pusat-pusat aktivitas yang ada. Pusat aktivitas (activity center) adalah bagian dari proses pabrikasi. Manajemen hendaknya memisahkan pelaporan biaya aktivitas yang diperlukan.
Rumusan Masalah Berhubungan dengan pembahasan latar belakang di atas maka, perumusan masalah yang akan dikemukakandalam penulisan ilmiah ini adalah: Bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Roti Ideal, dengan menggunakan metode konvensional? Bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Roti Ideal, dengan menggunakan metode Activity Based Costing? Bagaimana perbandingan antara metode konvensional dengan metode Activity Based Costing (ABC) dalam perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Roti Ideal? Batasan Masalah Dalam menganalisis perhitungan dengan menggunakan metode Konvensional dan metode Activity Based Costing (ABC), penulis membatasi hanya pada beberapa jenis produk saja yaitu, roti tawar, roti manis keju, roti manis daging, roti manis coklat pada tahun 2015.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian pada penulisan ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Roti Ideal dengan menggunakan metode konvensional? 2. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Roti Ideal dengan menggunakan metode Activity Based Costing? 3. Untuk membandingkan antara metode konvensional dengan metode Activity Based Costing (ABC) dalam perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Roti Ideal?
Metode Penelitian Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis meneliti sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan Roti yaitu Roti Ideal yang beralamat di Jl. H Nadih Kp.Sugutamu Rt/Rw 06/25 Depok, Jawa Barat Teknik Analisis Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah kuantitatif terdiri dari analisis berdasarkan metode konvensional dan metode activity based costing, yang terdiri dari rumus dan perhitungan kedua metode tersebut, Berikut rumus dan perhitungan yang digunakan dalam metode konvensional 1. menentukan tarif BOP
2. Menjumlahkan HPP Biaya Overhead Pabrik = Tarif BOP Unit Produksi Harga pokok produksi diperoleh dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan Sedangkan untuk perhitungan Activity Based Costing, langkah perhitungannya yaitu Tahap Pertama 1. Mengidentifikasi aktivitas 2. Membebankan biaya ke aktivitas 3. Mengelompokkan aktivitas sejenis untuk membentuk kumpulan sejenis 4. Menjumlahkan biaya aktivitas yang dikelompokkan untuk mendefinisikan kelompok biaya sejenis 5. Menghitung kelompok tarif overhead
Tahap Kedua Pada tahap kedua, biaya dari setiap kelompok overhead ditelusuri ke produk, dengan menggunakan tarif kelompok yang telah dihitung Pembebanan overhead dari setiap kelompok biaya pada setiap produk dihitung sebagai berikut : Overhead Dibebankan = Tarif Kelompok x Unit Driver yang Dikonsumsi
Pembahasan Biaya Bahan Baku Tahun 2015
Biaya Tenaga Kerja langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Jumlah biaya tenaga kerja langsung Perusahaan Roti Ideal selama satu tahun adalah Rp.166.800.000. Pada Perusahaan Roti Ideal, umunya satu orang karyawan memiliki banyak tugas dalam proses produksi yang berhubungan dengan semua jenis produksi, alokasi yang ditetapkan oleh perusahaan didasarkan pada jumlah unit yang diproduksi. Berikut ini adalah biaya tenaga kerja langsung untuk masing masing roti:
Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead Pabrik adalah semua komponen biaya yang tidak termasuk kedalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Berikut adalah data biaya overhead pabrik yang dikeluarkan Perusahaan Roti Ideal selama tahun 2015
Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Konvensional Dasar perhitungan Tarif BOP pada Perusahaan Roti Ideal adalah jumlah unit produksi,dengan perhitungan sebagai berikut: Maka perhitungan harga pokok produksi dengan metode konvensional dapat dilakukan sebagai berikut: Hasil perhitungan diatas menunjukkan adanya kelemahan dari penentuan harga produksi dengan metode konvensional karena hanya menggunakan satu dasar pembebanan alokasi biaya bersama dalam mengalokasikan BOP yang terjadi.
Perhitungan Harga Pokok produksi dengan Metode Activity Based Costing (tahap 1) Langkah pertama yaitu aktivitas diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok. Pertama kali biaya didefinisikan kedalam cost pool yaitu dengan cara mengelompokkan biaya yang berdasarkan pengukuran kegiatan yang sama dalam proses produksi.
Langkah kedua yaitu menghubungkan berbagai biaya dengan setiap kelompok aktivitas. Berikut ini disajikan hubungan antara biaya berbagai aktivitas dalam kelompok biaya (cost pool) serta pemicu biaya (cost driver) untuk masing-masing kelompok biaya yang disajikan pada tabel berikut:
Setelah tingkat aktivitas dan biaya-biaya diatas dikelompokkan langkah selanjutnya yaitu mengelompokkan cost driver yang homogen kedalam satu pool
Setelah dilakukan pengelompokkan cost driver, kemudian dilakukan alokasi cost driver yang telah ditentukan ke masing-masing produk. Untuk mengetahui jumlah cost drver yang dikonsumsi oleh masing-masing roti, maka alokasinya dapat dilihat pada tabel berikut:
Setelah diketahui alokasi dalam masing-masing pool, maka langkah selanjutnya yaitu penentuan tarif kelompok ( pool Rate), dimana akan didapatkan perhitungan tarif biaya overhead yang seharusnya diterima atau dibebankan pada masing-masing produk. Perhitungan tarif biaya overhead dapat dilihat pada tabel berikut: Perhitungan pool rate
Pembebanan Biaya Overhead Kepada Produk (Tahap 2) Dalam tahap kedua ini, Biaya untuk setiap kelompok biaya overhead dilacak keberbagai jenis produk. Hal ini dilaksanakan dengan menggunakan tarif kelompok yang dibebankan oleh masing-masing produk. Perhitungan pembebanan biaya produsuksi untuk tiap-tiap jenis roti dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Harga Pokok Produksi dengan Metode ABC Keterangan Roti tawar (Rp) Roti Manis Keju (Rp) Roti Manis Daging (Rp) Roti Manis Coklat (Rp) Biaya Bahan Baku 525.678.000 314.618.500 377.458.000 425.917.400 Biaya Tenaga Kerja Langsung 64.800.000 24.000.000 24.000.000 54.000.000 Biaya Overhead Pabrik Total BiayaProduksi 58.546.148 59.640.808 56.155.406 67.779.778 604.024.148 398.259.308 457.613.406 547.697.178 Volume Produksi 209.000 129.500 135.500 169.000 Harga Pokok Produksi perunit 3.105 3.075 3.377 3.241
Perbandingan Hasil Perhitungan Total Biaya Produksi Metode Konvensional dengan Metode Activity Based Costing (ABC)
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Harga pokok produksi/unit dengan menggunakan metode konvensional untuk produk roti tawar sebesar Rp.3.438, roti manis keju Rp.2.997, roti manis daging Rp.3.348, roti manis coklat Rp.3.223 2. Harga pokok produksi/unit dengan menggunakan metode activity based costing (ABC) untuk produk roti tawar Rp.3.105, roti manis keju Rp.3.075, roti manis daging Rp.3.377, roti manis coklat Rp.3.241. 3. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan metode konvensional dengan metode activity based costing (ABC) yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan nilai harga pokok produksi pada masing-masing jenis produk di perusahaan roti ideal. Produk roti tawar mengalami overcost pada pembebanan biaya terlalu tinggi Rp.333 sedangkan untuk roti manis keju Rp.78, roti manis daging Rp.29, roti manis coklat Rp.18 yang mengalami undercost atau pembebanan biaya produk terlalu rendah
Saran Saran 1. Perusahaan Roti Ideal merupakan persahaan yang memproduksi produk yang memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi, dan tentu saja perusahaan mempunyai persaingan usaha yang ketat. Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan penerapan sistem Activity Based Costing dalam menentukan harga pokok produksi. Meode ini dapat membantu manajemen dalam mengalokasikan biaya overhead secara akurat. Selain itu dapat menelusuri biaya-biaya secara lebih menyeluruh, tidak hanya ke unit produk, tetapi ke aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Penggunaan metode ini akan mampu memberikan informasi harga pokok produksi yang lebih akurat bagi perusahaan 2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan objek penelitian lain. Penelitian untuk Meotde Activity Based Costing dapat dilakukan tidak hanya pada perusahaan manufaktur, tapi juga perusahaan jasa misalnya rumah sakit atau hotel agar memperoleh informasi yang beragam.