ANALISIS BREAK EVENT POINT SERTA KEBIJAKAN MARK-UP PADA TUNAS G & A TOYS Nama : Gina Septiani Kelas : 3 EB 18 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar, SE, MMSI.
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pada hakekatnya memiliki suatu tujuan dalam menghasilkan, membuat, dan meraih tingkat keuntungan yang sebesar- besarnya. Tugas manejemen adalah merencanakan masa depan perusahaannya. Break Even Point merupakan salah satu alat analisa guna mengetahui titik impas antara perolehan dengan biaya yang biasanya digunakan untuk perencanaan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. Mark-Up sebagai selisih untuk mengcover biaya diluar biaya produksi
Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Menghitung Break Even Point (BEP) sebagai dasar perncanaan laba. Menghitung besarnya penambah harga jual (Mark-Up) baik sejumlah rupiah maupun besarnya persentase Mark-Up yang ditetapkan perusahaan maupun besarnya persentase Mark-Up yang ditetapkan akuntansi. Membandingkan perhitungan Mark-Up yang menggunakan biaya tetap sepenuhnya dengan Mark-Up yang menggunakan biaya tetap sesuai dengan persentase pemakaian pada tiap-tiap produk.
Batasan Masalah Untuk membatasi masalah, penulis memfokuskan masalah hanya untuk : menghitung nilai total Break Even Point ( BEP ), menghitung Markup yang dihitung bersadarkan jumlah biaya (Full Costing) ditambah penambah harga ( total cost plus Mark-Up, menghitung Mark-Up dengan menambahkan biaya tetap sesuai dengan persentase pemakaian pada tiap produk yang di produksi sebagai dasar penetapan harga penjualan, volume penjualan, biaya-biaya yang menyangkut penjualan Boneka sofa dan matras pada periode April 2014.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui berapa besarnya Break Even Point (BEP) pada masingmasing produk yang nantinya digunakan sebagai alat analisis perencanaan laba. Untuk mengetahui besarnya harga jual setelah ditambah dengan penambah harga jual (Mark-Up) baik sejumlah rupiah maupun besarnya persentase Mark- Up yang ditetapkan perusahaan maupun besarnya persentase Mark-Up yang ditetapkan akuntansi pada masing-masing produk. Untuk mengetahui hasil dari perhitungan Mark-Up yang kemudian akan dibandingkan antara perhitungan Mark-Up yang menggunakan biaya tetap sepenuhnya dengan Mark-Up yang menggunakan biaya tetap sesuai dengan persentase pemakaian pada tiap-tiap produk.
Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Manfaat Praktis Metodologi Penelitian Obyek Penelitian Tunas G&A Toys beralamat di Jl. Pangeran Jaya Karta No.30a Bekasi. Data atau Variabel Data Primer, Data Kuantitatif (FC,VC,P,Q) Metode Pengumpulan Data Penelitian Lapangan(Field Research), Kepustakaan(Library Research) Alat Analisis yang Digunakan Margin Kontribusi, Rasio Margin Kontribusi, BEP (unit), MOS, %MOS, total cost plus Mark-Up. BEP(Rp),
Keterangan Sofa Bulat Sofa Kotak Matras P Rp 160.000,- Rp 180.000,- Rp 375.000,- Q 1.173 897 497 PxQ Rp 187.680.000,- Rp 161.460.000,- Rp 186.375.000,- FC Rp 10.126.283,- Rp 7.743.628,- Rp 4.290.505,- VC Rp 125.654,- Rp 161.380,- Rp 326.412,- BEP(Rp) = FC 1-(VC/P) BEP(UNIT) = FC P VC MOS = Penjualan Aktual - BEP % MOS = MOS x 100% Penjualan Aktual
BEP Sofa Bulat, LABA = 0 BEP (Unit) = Rp 10.126.283 BEP (Rp) = Rp 10.126.293 Rp 160.000 Rp 125.654 1- (Rp 125.654 / Rp 160.000 ) = 295 unit = Rp 47.143.459 MOS = Penjualan Aktual - BEP(Rp) % MOS = MOS x 100% = Rp 187.680.000 - Rp 47.143.459 Penjualan Aktual = Rp 140.506.541 = Rp 140.506.541 x 100% Rp 187.680.000 = 74,86%
BEP Sofa Kotak, LABA = 0 BEP (Unit) = Rp 7.743.628,- BEP (Rp) = Rp 7.743.628,- Rp 180.000 Rp 161.380 1- (Rp 161.380 / Rp 180.000) = 416 unit = Rp 74.858.949 MOS = Penjualan Aktual - BEP(Rp) % MOS = MOS x 100% = Rp 161.460.000 - Rp 74.858.949 Penjualan Aktual = Rp 86.601.051 = Rp 86.601.051 x 100% Rp 161.460.000 = 53,64 %
BEP Matras, LABA = 0 BEP (Unit) = Rp 4.290.505,- BEP (Rp) = Rp 4.290.505 Rp 375.000 Rp 326.412 1- (Rp 326.412 / Rp 375.000 ) = 89 unit = Rp 33.113.766 MOS = Penjualan Aktual - BEP(Rp) % MOS = MOS x 100% = Rp 186.375.000 - Rp 33.113.766 Penjualan Aktual = Rp 153.261.234 = Rp 153.261.234 x 100% Rp 186.375.000 = 82,23 %
Perhitungan Laba Rugi = 0 Keterangan Sofa Bulat Sofa Kotak Matras Penjualan (BEP) Rp 47.173.459 Rp74.858.949 Rp33.113.766 Biaya Variabel Rp 125.654 x 295 Rp 37.047.176 Rp 161.380 x 416 Rp67.115.321 Rp 326.412 x 89 Rp28.823.260 Laba Kontribusi Rp 10.126.283 Rp7.743.628 Rp4.290.505 Biaya Tetap Rp 10.126.283 Rp 7.743.628 Rp4.290.505 Laba (Rp0 ) (Rp0) (Rp0)
BEP TARGET LABA
HASIL ANALISA BEP
PERHITUNGAN MARK-UP Persentase penambah Harga : Laba Total Biaya Angka Biaya Pokok Per Unit Total Biaya Kuantias Produksi Penambah Harga Jual Dalam Rupiah (Persentase Penambah Harga x Angka Biaya Pokok Per Unit) Harga Jual Angka Biaya Pokok Per Unit + Penambah Harga Jual Dalam Rupiah
PERHITUNGAN MARK-UP MENURUT PERUSAAAN Perhitungan Mark-Up Sofa Bulat Keterangan Unit Produksi Harga Per Unit Jumlah Penjualan 1173 Rp 160,000 Rp 187,680,000 Biaya : Variabel 1173 Rp 125,654 ( Rp 147,392,142) Tetap (Rp 16,210,417) Non Produksi (Rp 5,950,000) Laba Rp 18,127,441 Rp 18,127,441 Persentase Penambah Harga Rp 169,552,559 10.69% Angka Biaya Pokok Perunit Rp 169,552,559 1173 Rp 144,546.09 ( Rp 144.546.09 x Penambah Harga Jual Dalam Rupiah 10,69%) Rp 15,454 + Harga Jual Rp 160,000
PERHITUNGAN MARK-UP MENURUT METODE FULL COSTING
HASIL ANALISA MARK-UP
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa break even point dan Mark-UP maka dapat diketahui bahwa analisa break even point dapat digunakan sebagai dasar perencanaan laba jangka pendek khususnya bagi perusahaan industri. Serta perhitungan yang telah dilakukan Mark-Up dapat mengetahui tingkat laba yang ditetapkan oleh perusahaan. SARAN 1. Analisa break even point sebaiknya dilakukan terhadap perusahaan dagang daripada perusahaan jasa. Dalam analisa break even point multi produk sebaiknya melakukan klasifikasi terhadap biaya secara mendetail.analisa break even point akan sulit ketika harga jual selalu berubah-ubah oleh karena itu digunakan asumsi yang kuat untuk mendukung analisa break even point. 2. Perhitungan Mark-Up sebaiknya mempertimbangkan untuk menghitung persentase pemakaian biaya terlebih dahulu, khususnya biaya Tetap.
TERIMA KASIH