AIR BRUSH, KOLABORASI TEKNOLOGI DAN SENI PADA SENI LUKIS TUBUH. Asi Tritanti Staff Pengajar Jurusan PTBB FT UNT. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

Oleh: Asi Tritanti Eni Juniastuti

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat :

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENCIPTAAN

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

III. METODE PENCIPTAAN


BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat :

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

e-jurnal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, Edisi yudisium periode Oktober 2013, Hal 90-97

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

MODUL VI BU 461*) Adibusana

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

PENGGUNAAN FACE PAINTING DENGAN TEKNIK MANUAL DAN AIRBRUSH SEBAGAI MAKE UP FOTO PRE WEDDING

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Implementasi Teoritik

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

AIR BRUSH, KOLABORASI TEKNOLOGI DAN SENI PADA SENI LUKIS TUBUH Asi Tritanti Staff Pengajar Jurusan PTBB FT UNT Abstrak Seni lukis menggunakan teknik air brush sudah menjadi hal yang tidak asing lagi dikalangan seniman air brushing. Penggunaannya yang dapat diterapkan pada berbagai bentuk media memungkinkan teknologi ini menjadi pilihan disamping proses pengerjaannya yang lebih singkat bila dibandingkan karya konvensional. Saat ini air brush bukan hanya didominasi oleh pelukis saja tetapi juga penata rias. Kecenderungan ini terjadi karena air brush ternyata memungkinkan digunakan untuk merias tubuh, wajah dan rambut. Seni lukis tubuh sebagai bagian dari make up adalah paling memungkinkan diterapkan menggunakan teknik air brush sebagai pengganti teknik lukis biasa, walaupun tidak menutup kemungkinan rias wajah dan rambut dilakukan dengan teknik ini. Proses pengerjaan yang memakan waktu lama bila menggunakan teknik konvensional dapat dipersingkat empat kali lebih cepat bila menggunakan teknik air brush. Keefektifan waktu ini yang menjadikan air brush diminati disamping hasil karya yang dihasilkan lebih tahan lama dan tidak mudah terhapus oleh gerakan model. Peralatan yang digunakan untuk melukis tubuh sama dengan peralatan yang digunakan untuk melukis pada bidang lain yaitu kompresor, spraybrush atau pen dan wadah cat. Perbedaannya terletak hanya pada bahan cat yang digunakan. Untuk lukis pada media benda mati digunakan cat dengan thinner sebagai pengencer, sedangkan untuk melukis tubuh digunakan cat khusus dikenal sebagai air colour dan menggunakan aqua destilasi sebagai pengencer. Kata kunci : air brush, teknologi, lukis tubuh PENDAHULUAN Seni lukis sebagai salah satu bentuk pengungkapan imajinasi tidak selalu dituangkan diatas kanvas, namun beragam media baik datar maupun melengkung dapat dijadikan alternatif pilihan. Melukis dewasa ini bukan didominasi oleh para perupa saja yang memang mengkhususkan diri

menuangkan objek dalam gambar tetapi para peñata rias pun telah turut mengambil bagian dalam bidang ini. Perbedaannya terletak pada media, bila para pelukis menuangkan imajinasinya keatas kertas atau kanvas maka para perias menuangkan kemampuan membuat lukisan pada wajah dan menjadikannya media penyaluran inspirasi. Keduanya sama menggunakan kuas berbagai bentuk dan ukuran untuk membantu mengaplikasikan warna-warna yang diinginkan. Penata rias atau dalam istilah modern disebut sebagai make up artist saat ini sudah mendapatkan posisi yang dianggap prestise dikalangan masyarakat luas terutama para seniman yang berkecimpung dalam dunia fashion dan entertainment. Bertugas sebagai ahli rekonstruksi wajah, dalam arti menyulap penampilan seseorang secara utuh, perias dituntut memiliki kemampuan, ketelitian dan kecermatan tinggi merubah penampilan seseorang disamping seni. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan trend mode fashion, penata rias tidak hanya dituntut untuk mempercantik penampilan wajah dan rambut saja tetapi juga penampilan secara total lengkap dengan penampilan penunjang yang dapat mempertegas karakter seseorang, Dunia fashion yang identik dengan peragaan busana bukan hanya menampilkan beragam karya adibusana, tetapi juga menampilkan tata rias total sebagai pelengkap penampilan para model dengan tujuan menonjolkan karakter busana yang diperagakan. Catwalk akan semakin semarak dengan penampilan para model yang membawakan busanabusana hasil rancangan desainer dengan tata rias yang medukung, termasuk diantaranya tata rias fantasi yang identik dengan lukisan dan detail-detail pada sebagian wajah atau tubuh model. Lukisan atau detail yang dibuat dapat merupakan inspirasi atau sumber ide perancang tentang busana yang diperagakan ataupun tema umum fashion show tersebut. Lukisan pada tubuh, lebih dikenal sebagai body painting merupakan hasil karya penata rias dimana tidak setiap penata rias mampu melakukannya. Sebagai pelengkap penampilan dalam dunia fashion show, seni lukis tubuh mampu menampilan sebuah tampilan paripurna dari ajang peragaan busana. Proses pembuatannya dewasa ini bukan hanya dengan cara konvensional yaitu menggunakan kuas dan cat khusus

untuk tubuh namun sudah berkembang menggunakan peralatan yang lebih modern dan merupakan penggabungan dari teknologi dan kreativitas yaitu air brush. PEMBAHASAN SENI LUKIS TUBUH Seni lukis tubuh atau Body painting sudah dikenal luas di dunia entertainment dan fashion sebagai salah satu bagian make up. Penerapannya dapat dilakukan pada wajah dan tubuh baik sebagian atau keseluruhan disesuaikan dengan kebutuhan. Seni lukis tubuh merupakan pengembangan dari rajah, bila ditelusuri dari sejarah kemunculannya. Masyarakat tradisional dahulu membuat rajah sebagai bagian dari ritual keagamaan dan kemasyarakatan. Bentuk-bentuk yang dibuat berupa simbol-simbol dan gambar yang mencerminkan kepercayaan suatu suku terhadap penciptanya. Pembuatannya masih sederhana menggunakan pewarna-pewarna alam yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar seperti kulit kayu, akar, biji, daun dan buah. Seiring perkembangan jaman rajah terus mengalami perkembangan dengan munculnya pewarna tubuh yang siap pakai dengan koleksi warna yang beragam dan tersedia dalam dua bentuk pewarna yaitu krim dan cair untuk memudahkan pengaplikasian warna-warna tersebut menjadi bentuk-bentuk atau simbol sesuai dengan tema yang dibuat. Tema bisa berupa khayalan yang diangan-angankan atau kisah-kisah yang melegenda. Bentuk atau gambar yang dibuat merupakan pola dekoratif yang menunjukan ciri-ciri pribadi yang menunjukan sifat khas dari tokoh yang diwujudkan dan lingkungan yang melatarbelakangi sehingga mudah dikenali tentang apa dan siapa tokoh tersebut. Penerapan body painting dalam panggung fashion show lebih berupa hiasan dekoratif pelengkap dan biasanya tidak disertai dengan tema yang sesungguhnya. Hiasan tersebut lebih kepada bentuk gambar-gambar abstrak

berupa simbol atau ornamen. Hal ini dikarenakan pembuatannya pada wajah atau tubuh model lebih sebagai penunjang tata rias dan memberikan penampilan yang berbeda pada model-model peraga. Ditinjau dari proses pembuatan dan hasil akhirnya, body painting pada panggung fashion show memerlukan peralatan dan kosmetik yang berbeda dengan pembuatan body painting umumnya walaupun teknik pengerjaannya masih sama. Para desainer tentunya tidak menginginkan busana hasil rancangannya kotor terkena noda-noda pewarna untuk body painting walaupun telah digunakan pewarna acrilic sebagai bahannya. Sebagai jalan keluar sekaligus hasil perkembangan teknologi seni lukis saat ini mulai marak digunakan pembuatan body painting menggunakan teknik air brush sebagai alternatif pilihan. Dekoratif gambar yang dibuat diwarnai dengan teknik air brush dan menghasilkan gambar yang lebih halus, tahan lama dan terpenting tidak mengotori busana-busana yang akan diperagakan. AIR BRUSH Air brush yang mulai dikenal dan dipraktikan oleh banyak seniman adalah hasil teknologi abad 20. Perkembangannya berlangsung sangat cepat, secepat teknik penerapnya yang mudah untuk dipelajari. Hasil kreasi para seniman air brush pun sudah semakin beragam. Keberagaman tersebut tidak membuat seni lukis menggunakan teknik air brush menjadi hasil karya yang umum, namun kebalikannya menjadi sebuah karya yang unik dan ekslusif. Disebut demikian karena karya seni tersebut dibuat dalam bentuk yang terbatas dan bukan merupakan karya massal. Pola dekoratif dan gambar-gambar yang dibuat merupakan tema terbatas dalam arti pembuatannya tidak banyak bahkan terkadang jumlahnya tidak lebih dari satu buah. Hal inilah yang menyebabkan mengapa karya air brush dinilai memiliki ekslusivitas. Teknik air brush, seperti halnya melukis dengan cara konvensional bisa dilakukan pada bermacam dasar media lukis. Kanvas, tembok, tiang listrik, badan mobil helm, dan busana bisa dijadikan media. Bahkan tubuh manusia pun bisa

dijadikan media lukis air brush. Fleksibilitas teknik melukis dengan air brush memungkinkan pengerjaannnya tidak terbatas hanya pada bidang datar namun juga bidang melengkung dan permukaan yang tidak rata. Peralatan yang digunakan untuk melukis menggunakan air brush pun tidak berbeda antara melukis air brush pada media benda mati dan melukis air brush ditubuh manusia. Perbedaan yang sangat nyata hanya terletak pada penggunaan bahan pewarna atau cat. Jika melukis pada media benda mati pewarna yang digunakan adalah cat dengan pelarut thinner, maka melukis pada tubuh manusia pewarna atau cat yang digunakan adalah air colour cat khusus yang digunakan untuk body painting yang berbentuk cair dan menggunakan aqua destilasi sebagai pengencernya. Peralatan yang digunakan dalam teknik air brush ini adalah : 1. Kompresor atau air sources adalah tabung penampung udara yang memberikan tekanan angin untuk mendorong cat keluar dari spraybrush. 2. Spraybrush atau penyemprot, dikenal juga sebagai pen. Disebut demikian karena para seniman air brush menganggap pen ini sama dengan pena yang biasa digunakan untuk melukis. Spraybrush adalah tempat keluarnya cat berupa titik-titik warna halus menyerupai kabut tipis. 3. Botol atau wadah cat, dipasangkan dengan pen namun dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan satu botol untuk berbagai macam warna mungkin dilakukan. Caranya cukup menghabiskan sisa cat yang masih tertinggal pada botol sebelum keluar warna baru yang akan digunakan. 4. Masker dan sarung tangan, merupakan alat keselamatan kerja standar dari teknik air brush. Penggunaan masker menghindari terhirupnya butir-butir halus cat yang keluar dari spraybrush. BODY PAINTING MENGGUNAKAN AIR BRUSH Proses pembuatan body painting secara konvensional adalah dengan menggunakan kuas lukis dan cat tubuh. Dekoratif atau motif yang akan dibuat dapat dipola terlebih dahulu pada permukaan kulit menggunakan pensil mata

yang lunak, dibentuk menjadi sketsa dengan goresan yang tipis dan samar. Setelah pola selesai dibuat dapat langsung diwarnai sesuai dengan gambar dan warna yang digunakan menyesuaikan kebutuhan gambar tersebut. Pemulasan warna dimulai dari permukaan yang harus diberi warna secara meluas atau banyak dalam arti warna dominan dari gambar dipulas lebih dahulu, umumnya permukaan dengan warna yang luas berfungsi juga sebagai dasar atau background. Kemudian dilanjutkan dengan warna kedua, ketiga dan seterusnya sambil mempertegas detail-detail gambar sesuai pola. Jenis pewarna tersedia dalam dua bentuk yaitu cair dan krim, namun yang lebih banyak digunakan biasanya berbentuk krim karena pencampuran warna untuk mendapat efek gradasi lebih mudah diperoleh bila dibandingkan dengan pewarna berbentuk cair. Kekurangan dari body painting menggunakan pewarna jenis ini adalah mudah tergores, melekat pada kain dan sukar dibersihkan. Karena itu penggunaannya pada panggung fashion show kurang diminati, dan sebagai alternatif pengganti para penata rias menggunakan eye shadow sebagai pewarna, namun hasilnya juga kurang memuaskan karena warna-warna eye shadow tidak pekat seperti layaknya cat sehingga hasil akhir body painting tampak dove dan lembut. Dengan hadirnya air brush, dunia lukis tubuh seperti mendapat angin segar. Perangkat dan teknologi tinggi memungkinkan dibuatnya gambar dan dekoratif tanpa batas dengan hasil yang lebih halus, tegas dan jelas tanpa perlu ragu pewarna atau cat yang digunakan akan luntur dan mengotori pakaian. Lukis tubuh menggunakan teknik air brush pengerjaannya sama dengan lukis tubuh secara konvensional, perlu persiapan terlebih dahulu, antara lain tema dekoratif yang akan dibuat, cat, peralatan dan ruang yang cukup leluasa untuk bergerak. Langkah-langkah pengerjaan lukis tubuh dengan air brush meliputi : 1. Mempersiapkan sketsa gambar pada kertas lengkap dengan warnanya atau dapat juga mencetak sketsa dari komputer. 2. Membuat pola pada bagian tubuh yang akan dilukis, besar kecilnya pola sesuai dengan ukuran gambar yang akan dibuat. Untuk bentuk yang memiliki

detai-detail rumit dapat dibantu menggunakan cetakan yang dibuat dari kertas karton yang dipotong sedemikian rupa mengikuti bentuk detail yang akan dibuat. 3. Siapkan cat yang akan digunakan, sebelumnya perhatikan lebih dahulu warna yang paling dominan yang akan disemprotkan, itulah warna cat pertama yang akan digunakan. Warna dominan ini biasanya berguna juga sebagai warna dasar. Perhatikan bagian-bagian gambar yang harus diwarnai dengan warna yang sama. 4. Penggunaan cat dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam arti seberapa banyak dan luas bidang yang perlu diwarnai. Umumnya diperlukan 4 sampai 10 tetes cat yang sebelumnya sudah dicampur dengan pengencer, teteskan kedalam wadah cat. 5. Semprotkan cat pada bidang yang memerlukan, tunggu beberapa saat sampai cat mengering, baru dilanjutkan dengan warna berikutnya. 6. Untuk bagian detail gambar, pasang cetakan yang telah dibuat pada pola, lalu semprotkan warna pada cetakan tersebut, lakukan pada seluruh bagian yang memerlukan detail. Biarkan kering. 7. Untuk mengganti warna satu dengan warna lainnya, habiskan sisa cat yang ada pada wadah lalu keringkan spraybrush dengan lap kering, masukan cat kedua dan semprotkan warna sampai warna benar-benar bersih, terbebas dari warna sebelumnya. Melukis tubuh menggunakan teknik air brush ditinjau dari segi waktu lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional. Selain itu hasil karya yang diperoleh bersifat ekslusif karena dekoratif yang dibuat umumnya hanya satu. Kelebihan menggunakan teknik air brush pada body painting antara lain : 1. Memerlukan waktu empat kali lebih singkat dibandingkan cara konvensional. 2. Tidak boros cat karena penggunaannya hanya beberapa tetes saja cukup untuk mewarnai bidang yang luas. 3. Butir-butir cat dapat menjangkau daerah-daerah yang sempit terutama lipatan kulit.

4. Tidak mengotori pakaian dan tidak mudah tergores atau luntur. Teknologi yang tercanggih pun pasti memiliki kekurangan, demikian juga dengan air brush, peralatan hasil teknologi ini tergolong mahal walaupun mudah didapatkan selain itu cat yang digunakan juga cukup mahal dan umumnya dikemas dalam satu set pewarna. Dan bila ditinjau dari kelebihan yang dimiliki teknik air brush serta hasil yang memuaskan, kendala mahalnya peralatan tidak menjadi penghalang para make up artis untuk memiliki dan menggunakan alat tersebut. Cat yang aman dikulit bahkan kulit wajah menjadi pilihan utama karena para model dan artis yang akan dilukis tidak perlu ragu akan efek samping yang ditimbulkan karena cat tersebut sudah melalui serangkaian proses penelitian dan aman digunakan untuk kulit. Harga cat yang mahal lebih disebabkan karena Indonesia masih mengimpor produk pewarna tersebut dari Jerman dan Amerika. KESIMPULAN Sejak teknik melukis air brush ditemukan, sudah begitu banyak bahan yang digunakan sebagai media lukis air brush, tidak terkecuali tubuh manusia. Hasil karya air brush pada tubuh manusia memberikan penampilan berbeda terutama pada panggung fashion show dan entertainment. Hasil semprotan yang halus memungkinkan untuk membuat efek-efek warna yang tipis, tebal dan bergradasi dengan baik tanpa batas garis-garis yang tegas. Dekoratif yang dibuat menjadi lebih hidup dan glamour disamping hasil akhir yang tahan lama, halus, tahan dari gesekan dan goresan material lain yang dikenakan pada tubuh. Penggunaannya pada panggung fashion show memberikan penampilan yang berbeda namun tidak merugikan, dalam arti desainer sebagai pemilik busana yang diperagakan tidak perlu merasa khawatir busana hasil rancangannya akan kotor ternoda oleh pewarna yang digunakan karena sifat dari pewarna tersebut yang waterproof namun mudah hilang bila dibersihkan menggunakan sabun. Bukan hanya dunia fashion, penggunaan air brush juga meluas pada make

up dan hair styling untuk kepentingan pembuatan film, pesta topeng, karnaval, pemeran dan sebagainya. PUSTAKA Zainal Abidin & M. Gatot Pringgotono, 2002, Kreasi Air Brush Tingkat Lanjut, Jakarta: Puspa Swara, 2003, T-Shirt Unik dengan Lukisan Air Brush, Jakarta: Kawan Pustaka http://www.dinair.com http://www.kent-tatto.com http://www.kryolan.com