BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. BINA PRATAMA SAKATO JAYA UNIT KELAPA SAWIT SOLOK SELATAN II SEI. JUJUHAN ESTATE SUMATERA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh: REFNI YANTI ERMONA BP. 0801111034 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PAYAKUMBUH 2011
Laporan Tugas Akhir BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN HASIL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. BINA PRATAMA SAKATO JAYA UNIT KELAPA SAWIT SOLOK SELATAN II SEI. JUJUHAN ESTATE SUMATERA BARAT Disusun oleh: REFNI YANTI ERMONA BP. 0801111034 Laporan ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PAYAKUMBUH 2011
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, komoditas kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat menjanjikan. Pada masa depan, minyak sawit diyakini tidak hanya mampu menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia seperti minyak goreng, mentega, sabun, komestika, dan lain-lain, tetapi juga dapat menjadi subsitusi bahan bakar minyak yang saat ini sebagian besar dipenuhi dari minyak bumi (Setyamidjaja, 2006). Konsumsi minyak kelapa sawit dunia yang sangat besar tidak mungkin terpenuhi oleh produsen kelapa sawit tanpa diusahakan perluasan areal penanaman kelapa sawit. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka pemerintah member peluang dan kemudahan, serta prioritas untuk mengembangkan penanamannya (Fauzi dkk, 2005). Bagi Indonesia, tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak sawit. Kelapa sawit termasuk produk yang banyak diminati oleh investor menginvestasikan modalnya untuk membangun perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit (Fauzi dkk, 2005).
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manfaat Kelapa Sawit Menurut Pahan (2008) berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keunggulan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Beberapa keunggulan minyak sawit antara lain sebagai berikut: a. Tingkat efisiensi minyak sawit tinggi sehingga mampu menempatkan CPO menjadi sumber minyak nabati termurah b. Produktifitas minyak kelapa sawit tinggi yaitu 3,2 ton/ha, dibandingkan dengan tanaman lain seperti minyak kedelai 0,34 ton/ha, lobak 0,51 ton/ha, kopra 0,57 ton/ha, dan biji bunga matahari 0,53 ton/ha. c. Sekitar 80% dari penduduk dunia, khususnya dinegara berkembang masih berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita untuk minyak dan lemak terutama minyak sawit yang harganya murah d. Terjadinya pergeseran dalam industri yang menggunakan bahan baku minyak bumi kebahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan yaitu oleokimia yang berbahan baku CPO, terutama dibeberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa Barat. 2.1.1. Sebagai bahan makanan Menurut Pahan (2008) minyak kelapa sawit memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan baik bagi kesehatan manusia, seperti nilai kalori (9 kal/gram), kandungan vitamin (A,D, dan E), daya cerna tinggi, dan rendah kolesterol. Pemanfaatan minyak sawit oleh industri makanan menghasilkan produk berupa mentega, es cream, minyak goreng dan pakan ternak.
III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM Kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) ini dilaksanakan pada semester IV yaitu selama 2 ½ bulan yang dimulai dari tanggal 29 Maret 2011 sampai dengan tanggal 9 Juni 2011. Pelaksanaan PKPM bertempat di PT. Bina Pratama Sakato Jaya, Solok Selatan II, Sei. Jujuhan Estate ( PT. BPSJ. SS II). 3.2. Metoda Pelaksanaan Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan PKPM DI PT. Bina Pratama Sakato Jaya, Solok Selatan II, Sei. Jujuhan Estate (PT. BPSJ. SS II) metode yang digunakan atau dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan dan data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 3.2.1. Bekerja sendiri Mahasiswa ikut mengerjakan lansung kegiatan di lapangan dibawah bimbingan pembimbing lapangan ( Estate Manager, Divisi Manager, Asisten, Pengawas Lapangan, Mandor dan pihak lainnya ) dimana dalam pelaksaan praktek ini mahasiswa bergabung bersama karyawan atau tersendiri tergantung kondisi dan persetujuan dari pembimbing lapangan. 3.2.2. Diskusi Metode diskusi dilakukan karena ada kegiatan yang berhubungan dengan topik tidak dapat dilaksanakan lansung, atau kegiatan yang sudah lewat sehingga pelaksanaanya tidak dapat dikerjakan lansung atau dilihat secara lansung juga
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Budidaya Tanaman Kelapa Sawit Guna memperoleh produk akhir yang baik, semua kegiatan dalam perkebunan kelapa sawit harus tersusun dan terencana dengan baik. Terlebih lagi perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu jenis usaha jangka panjang, dimana kelapa sawit yang ditanam saat ini baru akan memberikan hasil beberapa tahun kemudian dan setiap satu kesalahan dapat berakibat fatal dalam jangka panjang nantinya. Adapun kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit yang dilaksanakan di PT. Bina Pratama Sakato Jaya, Solok Selatan II, Sei. Jujuhan Estate dalam rangka kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah sebagai berikut: 4.1.1. Persiapan lahan Tanaman kelapa sawit dapat ditanam pada daerah-daerah hutan primer, hutan sekunder dan juga bekas dari areal tanaman pekebunan lainnya. Yang sangat perlu diperhatikan adalah cara mengelola dan mengatur lahan tersebut sehingga sesuai dengan syarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan lahan yang sesuai tersebut adalah: A. Survei lahan Sebelum melakukan persiapan lahan terlebih dahulu dilakukan survey areal. Tujuannya adalah untuk memeriksa dan menandai batas areal, memeriksa