PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TYPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Syaeful Ahmad 1, Kamin Sumardi 2, Purnawan 3

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

NERIS PERI ARDIANSYAH,

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

MODEL PEMBELAJARAN PENGELOMPOKAN KECIL DENGAN MEMBACA, MELIHAT, DAN MEMPRAKTEKKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA KELAS BINAAN ASTRA DENGAN KELAS REGULER PADA KOMPETENSI MEMELIHARA UNIT FINAL DRIVE POROS PENGGERAK RODA BELAKANG

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

Automotive Science and Education Journal

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

HUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DAN WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPTENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

Susti Rahmah Yulita S 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI

KETERCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA PRAKTIK PEMELIHARAAN AC SPLIT

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

JURNAL SKRIPSI. Disusun Oleh: HAMZAH FANSURI

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

Oleh: Hadi Sahman Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif khususnya pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

UJI BANDING RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN ALAT PENDUKUNG PRAKTIK PADA KOMPETENSI MENGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS

BAB III METODE PENELITIAN

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING STRATEGI (CLS) TIPE GROUP INVESTIGATION

Transkripsi:

129 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS Puji D. Lestari 1, Aam Hamdani 2, Enda Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 puji_dl@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan nilai uji kompetensi siswa dengan penerapan model pembelajaran self design project learning pada mata pelajaran mesin frais lanjut. Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 63 siswa kelas XII di SMK Negeri 2 Kota Bandung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa self design project learning berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan nilai uji kompetensi siswa yang bertujuan agar mutu lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia industri, maka tentu diperlukan suatu perencanaan program pendidikan dan pembelajaran dimana siswa dilatih dalam suatu kondisi lingkungan yang mirip pada saat nanti mereka bekerja. Kata kunci: self design project learning, hasil belajar, kompetensi, mesin frais. PENDAHULUAN Pendidikan kejuruan sebagai salah satu subsistem dari pendidikan nasional, sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), mempunyai tujuan utama yaitu menyiapkan tamatannya memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di setiap bidang yang memerlukan keahlian dan keterampilan untuk menghasilkan produktivitas, mutu dan efisiensi kerja (Wena, 2011). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU Sisdiknas. Pendidikan menengah yang lebih mengarahkan siswa untuk memiliki keahlian khusus pada bidang tertentu. SMK memiliki tujuan pokok yaitu memiliki peran strategis untuk mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja baik secara mandiri (wiraswasta) atau tenaga kerja tingkat menengah, untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri artinya untuk menjadi tenaga kerja, harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kualifikasi dunia kerja pengguna lulusan (Amir, 2009). 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

130 Kondisi penyelenggaraan pendidikan selama ini pada umumnya masih berorientasi lebih mementingkan aspek kognitif. Model pembelajaran ceramah, pada model ini interaksi selalu berpusat kepada pendidik sehingga materi yang dikuasai siswa terbatas hanya pada apa yang telah dikuasai dan disampaikan guru. Ini merupakan kelemahan yang paling dominan pada model ceramah. Apa yang telah disampaikan guru itulah yang diperolehnya dan dikuasainya. Para siswa di sekolah disajikan berbagai informasi secara kognitif, sedangkan aspek afektifnya terabaikan (Hamalik, 2011). Akibat dari penyelengaraan dan pembelajaran seperti ini, sebagian besar masih banyak lulusan SMK yang tidak mampu memenuhi persyaratan kerja di industri. Rata-rata keterserapan lulusan yang paling tinggi adalah bekerja. Kompetensi lulusan SMK harus sesuai dengan kualifikasi di industri. Namun rendahnya kualitas lulusan SMK diindikasikan dari hasil observasi di lapangan yang menunjukkan bahwa sebagian lulusan SMK kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun perkembangan IPTEK dan kurang bisa mengembangkan diri. Salah satu indikasi dari temuan bahwa pembelajaran di SMK belum efektif dan belum mengembangkan kemampuan peserta didik. Salah satu faktor diantaranya fasilitas praktek di sekolah masih berada di bawah standar dari alat yang dipakai di industri, sehingga siswa yang menjadi pekerja atau operator membutuhkan pelatihan-pelatihan sesuai bidang garapannya. Model pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, dan sesuai juga dengan siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Model pembelajaran dapat berfungsi untuk memberikan pernyataan singkat dan rangsangan yang khusus mengenai isi materi dari mata pelajaran yang telah dipelajari (Rusman, 2011). Self design project learning (SDPL) adalah salah satu model pembelajaran yang dipandang cocok untuk digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran di pendidikan kejuruan (Hamdani, 2015). Model pembelajaran SDPL ini bertujuan agar mutu lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan dunia industri, maka tentu diperlukan suatu perencanaan program pendidikan dan pembelajaran dimana siswa dilatih dalam suatu kondisi lingkungan yang mirip pada saat nanti mereka bekerja. Pengenalan dunia kerja sangatlah penting untuk calon lulusan SMK. Selain itu agar luaran pembelajaran sejalan dengan kondisi pekerjaan di dunia industri, maka diperlukan pembekalan ilmu pengetahuan melalui model pengembangan kompetensi kerja industri siswa SMK bidang keahlian pemesinan.

131 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi experimental design dengan menggunakan desain pretest-posttest, non-equivalent control group design. Penelitian quasi eksperimen ini melibatkan dua kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok subjek populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Teknik Pemesinan SMK N 2 Kota Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 63 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampel acak 2 kelas pada kelas XII, pada penelitian ini sample 32 orang pada kelas eksperimen dan 31 orang pada kelas kontrol. Kelompok tersebut sama-sama diberikan pre-test dan post test, tetapi diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan model pembelajaran self design project learning, sedangkan kelas kontrol tidak diberikan penggunaan self design project learning atau belajar dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan disekolah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif. Instrumen ini dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar siswa. Pemberian soal tes kognitif dalam merancang langkah kerja pembuatan produk roda gigi dan tes berupa praktikum membuat roda gigi sesuai dengan rancangan yang telah dibuat untuk mengetahui peningkatan kompetensi siswa dalam bidang pemesinan frais. Instrumen ini mengukur pengetahuan siswa pada ranah kognitif dari level pengetahuan hingga aplikasi. Pengolahan data merupakan bagian penting dalam suatu penelitian, karena dengan pengolahan data, maka data tersebut dapat diberi arti yang berguna dalam pemecahan suatu masalah penelitian. Data berupa skor pre test dan post test diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan dianalisis dengan beberapa pengujian. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian ini diperoleh dari hasil pre-test, post-test dan praktikum uji kompetensi. Data ini diambil dari dua kelompok sampel 32 siswa pada kelas eksperimen dan 31 siswa pada kelas kontrol, dengan jumlah 63 orang siswa kelas XII teknik pemesinan SMK N 2 Kota Bandung sebagai kelas eksperimen yang menggunakan self design project learning maupun belajar dengan model pembelajaran yang biasa digunakan disekolah. Deskripsi data hasil penelitian pre-test maupun post-test dari sampel pada kelas yang menggunakan self design project learning maupun belajar dengan konvensional.

132 Hasil belajar kelas yang menggunakan SDPL, skor tertinggi untuk pre-test sebesar 1,89 skor terendah 1,71 dan rata-rata 1,80. Sedangkan untuk skor tertinggi post-test sebesar 3,20 terendah sebesar 2,75 dan rata-rata 2,90. Gain tertinggi yaitu sebesar 0,49 gain terendah yaitu 0,37 dan gain rata-rata yaitu 0,43. Pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan disekolah, skor tertinggi untuk pre-test sebesar 1,94 skor terendah 1,63 dan rata-rata skor 1,78. Sedangkan pada post-tes, skor tertinggi 2,75 skor terendah 2,41 dan skor rata-rata 2,58. Gain tertinggi yaitu 0,39, gain terendah yaitu 0,22 dan gain rata-rata yaitu 0,31. Nilai pretest pada kelas ekperimen dan kelas kontrol, pada kelas kontrol 6,5 % mendapatkan nilai D+ dan 93,5% mendapatkan nilai C-. Sedangkan pada kelas eksperimen 100% siswa mendapatkan nilai C-. Nilai posttest pada kelas ekperimen dan kelas kontrol, pada kelas kontrol 93,5% mendapatkan nilai C + dan 9,7 % mendapatkan nilai B-. Sedangkan pada kelas eksperimen 90,6% siswa mendapatkan nilai B dan 9,4% mendapatkan nilai B. Hasil uji kompetensi dari sampel pada kelas yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah. Hasil uji kompetensi kelas eksperimen, skor tertinggi 84,40 terendah 78,80 dan rata-rata 82,8. Pada kelas kontrol, skor tertinggi sebesar 80, skor terendah 77,59 dan rata-rata skor 78,64. PEMBAHASAN Presentase kelulusan nilai siswa yang didapat pada praktikum uji kompetensi kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dapat dilihat bahwa kedua kelas memenuhi syarat batas minimum penilaian BSNP dengan batas minimum <70, namun dapat dilihat perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai uji kompetensi yang di dapatkan untuk kelas kontrol 93,5% pada rentang nilai 70-79 dan pada rentang nilai 80-89 sebesar 6,4%. Sedangkan pada kelas kontrol 15,6% pada rentang nilai 70-79 dan pada rentang nilai 80-89 sebesar 84,4%. Model pembelajaran SDPL ini lebih efektif diterapkan dalam pembelajran produktif, hal ini dikarenakan model pembelajaran SDPL ini dalam proses pengajaran mesin frais materi membuat roda gigi memberi pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan nilai praktik uji kompetensi. Model SDPL guru mengarahkan siswa untuk belajar mandiri dan dilatih dalam suatu kondisi lingkungan seperti di industri (Huda, 2014).

133 Model pembelajaran SDPL ini dapat melatih siswa untuk membuat suatu project melalui langkah-langkah mulai dari memilih jenis produk, perencanaan produk. Evaluasi dan pembelajaran produksi (melaksanakan pembuatan produk) sehingga siswa dapat bekerja mandiri seperti halnya di industri (Sudjana, 2009). Model pembelajaran ini dapat diterapkan bila didukung dengan fasilitas yang lengkap dan memadai seperti halnya diindustri. Proses pembelajaran dilakukan secara mandiri. Jika fasilitas alat atau mesin kurang memadai, maka proses pembelajaran menggunakan Model pembelajaran SDPL ini akan terhambat dan memakan banyak waktu sehingga pembelajaran ini tidak akan efektif dan tidak akan maksimal. Model pembelajaran ini agar memotivasi siswa agar lebih mandiri dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga siswa sudah dapat bekerja seperti halnya diindustri dan lulusannya semakin siap untuk bekerja diindustri. KESIMPULAN Kesimpulan penelitin ini, sebagai berikut terdapat perbedaan kompetensi peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Self Design Project Learning dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa dilakukan disekolah pada mata pelajaran mesin frais kompleks. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar dan perbedaan nilai uji kompetensi pada pembelajaran Self Design Project Learning dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hamalik. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani, A. (2015) Self Designed Project basedlearning In The Lathe Machining Fileld. International Converence on Inovation Engineering and Vocational Education, 14 November 2015. Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Cet. 4. Jakarta: Raja Grafindo Permai. 54

134 Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kecana Prenada Media Group. Sudjana,N. ( 2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Wena. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontamporer Suatu Pendekatan Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.