BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 199: 115). Populasi dalam penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah aparat pemerintah daerah provinsi Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang. manajemen pemerintah yang menginformasikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan dasar tentang bagaimana melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

Transkripsi:

38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 199: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi/penatausahaan keuangan pada SKPD di Kabupaten Way Kanan yang terdiri dari Inspektur Kabupaten Way Kanan, sekretaris DPRD,RSUD Zainal Abidin Pagar Alam Kabupaten Way Kanan, 15 Dinas, 4 Badan,6 Kantor dan 9 Bagian. 3.1.1.2 Sampel Penyampelan atas responden dilakukan secara purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena informasi yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti (Sekaran, 2003 dalam Indrianasari 2008). Kriteria responden dalam penelitian ini adalah: a. Para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/tata usaha keuangan pada SKPD.

39 b. Responden dalam penelitian ini adalah kepala dan staf subbagiann akuntansi/penatausahaan keuangan, sehingga tiap SKPD ditetapkan secara cluster sampling sebanyak 3 orang yang menjadi responden. c. Responden ditetapkan pada kepala bagian, staf pencatatan keuangan/akuntansi dan staf pemegang kas SKPD. Penentuan kriteria sampel didasarkan pada alasan bahwa kepala bagian dan staf bagian keuangan/akuntansi merupakan pihak yang terlibat langsung secara teknis dalam pencatatan transaksi keuangan SKPD dan penyusunan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Penentuan responden dengan jumlah 15 Dinas, 4 Badan,6 Kantor dan 9 Bagian dengan masing-masing tiap SKPD 3 responden didasarkan pada alasan: a. Maksimal 3 responden pada tiap SKPD supaya unit analisis bersifat heterogen dan persepsi responden dapat menyebar secara merata di SKPD. b. Penentuan 3 responden pada tiap SKPD karena hanya akan melihat persepsi kepala bagian, bagian pencatatan/akuntansi dan pemegang kas. c. Penentuan 3 responden pada tiap SKPD didasarkan pada asumsi bahwa persepsi kepala bagian, bagian pencatatan/akuntansi dan pemegang kas yang mengetahui secara pasti mengenai pelaporan keuangan pada tiap SKPD.

40 Tabel 3.1 Distribusi sampel tiap SKPD No Unit Kerja Jumlah Responden 1 Sekretariat DPRD 3 2 Inspektur Kabupaten Way kanan 3 3 RSUD Zainal Abidin Pagar Alam Kabupaten Way Kanan 3 4 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 3 5 Badan Kepegawaian Daerah 3 6 Badan KBKS dan Pemeberdayaan Perempuan 3 7 Badan Pertahanan Pangan dan Penyuluhan 3 8 Badan Penaggulangan Bencana Daerah 3 9 Badan Pelayanan Satu Pintu dan Penanaman Modal 3 10 Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan 3 11 Dinas Perkebunan dan Kehutanan 3 12 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 3 13 Dinas Kesehatan 3 14 Dinas P2KA 3 15 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3 16 Dinas Pekerjaan Umum 3 17 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 3 18 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata 3 19 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3 20 Dinas Kperasi dan UMKM 3 21 Dinas Pertambangan dan Energi 3 22 Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan 3 23 Dinas Pengelola Sumber Daya Air 3 24 Dians Kependudukan dan Catatan Sipil 3 25 Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup 3 26 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 3 27 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 3 28 Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat 3 29 Bendahara umum bagian 1 30 Bagian Hubungan Masyarakat 2 31 Bagian Umum 2 32 Bagian Hukum 2 33 Bagian Administrasi Pemerintahan ddan Pertanahan 2 34 Bagian Administrasi Kesra 2 35 Bagian Organisasi dan Tata Laksana 2 36 Bagian Administrasi Pembangunan 2 37 Bagian Administrasi Ekonomi 2 38 Bagian Perlengkapan 2

41 3.2 Data Penelitian 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data akan dilakukan melalui survei kuesioner yang diantar dan diambil sendiri oleh peneliti terhadap bagian akuntansi/penatausahaan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Lokasi penelitian terbatas di Kabupaten Way Kanan. 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner agar diperoleh data yang relevan, dapat dipercaya, obyektif dan dapat dijadikan landasan dalam proses analisis. Prosedur pengumpulan data melalui metode kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi dan Komitmen Organisasi, sehingga dapat dianalisis pengaruhnya terhadap nilai informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara penyebaran langsung kepada dinas terkait. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang sebagian besar dikembangkan oleh Mirnayanti(2013) yang mengadopsi dari kuisioner Indriasari dan Ertambang (2008) yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS 17.0. Kuisioner yang digunakan terdiri

42 dari 5 bagian yaitu kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern, komitmen organisasi, keterandalan dan ketepatwaktuan. 3.3 Operasional Variabel Penelitian Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif, yaitu analisis yang menggunakan angka-angka serta perhitungan statistik untuk menganalisis suatu hipotesis dengan menggunakan alat analisis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan lebih dari dua variabel. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan variable ada tiga, yaitu: simetris, kausal, dan interaktif. Dalam penelitian ini hubungan yang digunakan adalah hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat di mana ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). 3.3.1 Variabel Dependen Pada penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan. Standar Akuntansi Pemerintahan menyebutkan karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah adalah memenuhi prasyarat normatif agar dapat mencapai tujuannya yakni relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

43 Nilai informasi pelaporan keuangan daerah yang dimaksud adalah keterandalan dan ketepatwaktuan dari laporan keuangan tersebut seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Ketepatwaktuan merupakan tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. Keterandalan merupakan kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Dalam hal tertentu, mengejar keberpautan dan ketepatwaktuan untuk mencapai kebermanfaatan harus dibarengi dengan mengorbankan kualitas lain yaitu keakuratan/presisi (accuracy/precision) atau keterandalan. Jadi terdapat saling korban (trade-off) antara ketepatwaktuan dan keterandalan/reliabilitas untuk mendapatkan kebermanfaatan. Namun, berkurangnya reliabilitas berakibat berkurangnya kebermanfaatan, dimungkinkan untuk mempercepat ketersediaan data secara aproksimasi tanpa mempengaruhi reliabilitas secara material. Dengan begitu ketepatwaktuan dengan aproksimasi justru akan meningkatkan kebermanfaatan secara keseluruhan (Suwardjono, 2005) Indikator keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan. 2. Neraca disajikan. 3. Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD disajikan.

44 4. Catatan atas laporan keuangan disajikan 5. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji. 6. Rekonsiliasi dilakukan secara periodik antara catatan akuntansi dengan catatan bank atau catatan pihak eksternal yang membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi. 7. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. Indikator ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta. 2. Laporan-laporan disediakan secara sistematis dan teratur, misal : laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan semester, dan laporan tahunan (bila laporan jarang tersedia berikanlah tanda pada angka satu). 3. Laporan-laporan berikut disampaikan secara sistematis dan teratur : a. Laporan realisasi semester pertama b. Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD c. Neraca d. Catatan atas Laporan Keuangan.

45 3.3.2 Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan sebuah penelitian. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi dan komitmen organisasi. 3.3.2.1 Kapasitas Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan yang berperan dalam menghasilkan informasi. Dalam menghasilkan informasi yang memiliki nilai tentu saja sumber daya manusia yang dimiliki haruslah sumber daya manusia yang memiliki keterampilan serta latar belakang pendidikan dibidang ekonomi akuntansi agar informasi yang dihasilkan tersebut sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku umum, bebas dari kesalahan baik yang material maupun non material dan terhindar dari kecurangan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Indikator kapasitas sumber daya manusia yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Memiliki staf yang berkualifikasi dalam jumlah cukup 2. Memiliki uraian peran dan fungsi yang jelas 3. Memiliki peran dan tanggungjawab yang ditetapkan dalam peraturan daerah 4. Memiliki uraian tugas yang sesuai dengan fungsi akuntansi 5. Memiliki pedoman mengenai prosedur dan proses akuntansi

46 6. Melaksanakan proses akuntansi 7. Mengadakan pelatihan pengembangan keahlian 8. Menganggarkan dana-dana untuk sumber daya, peralatan dan pelatihan 3.3.2.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi Menurut Jogiyanto, 1995 menjelaskan bahwa informasi yang tepat waktu yang merupakan bagian dari nilai informasi (keterpahaman) dapat dicapai dengan peran komponen teknologi. Informasi yang dimiliki dapat disimpan dengan sistem teknologi informasi sebagai barang bukti pertanggungjawaban juga dapat membantu sumber daya manusia dalam menghasilkan informasi yang tersusun sesuai dengan yang telah terjadi secara lebih efektif dan efisien. Informasi merupakan produk dari sistem teknologi informasi yang berperan dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan di dalam organisasi termasuk dalam hal pelaporan, sehingga mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif. Indikator pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Memiliki perangkat komputer 2. Memiliki dan memanfaatkan jaringan internet 3. Mengadakan proses akuntansi yang terkomputerisasi 4. Menggunakan software yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5. Adanya laporan akuntansi dan manajerial yang terintegrasi 6. Adanya pemeliharaan peralatan

47 7. Adanya perbaikan peralatan yang rusak/usang 3.3.2.3 Pengendalian Intern Akuntansi Sistem akuntansi memerlukan pengendalian internal atau dengan kata lain sistem akuntansi berkaitan erat dengan pengendalian internal organisasi (Mahmudi, 2007). Pengendalian internal adalah sebuah rencana dan metode yang digunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya sebuah organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengendalian internal dipengaruhi oleh sumber daya manusia sebagai subjek yaitu sumber daya manusia lah yang melakukan juga mengevaluasi dari hasil pengendalian internal yang telah dilakukan. Pengendalian internal juga dipengaruhi oleh sistem teknologi informasi, jika informasi yang dimiliki organisasi dicatat dan disimpan secara terperinci salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian internal organisasi yang baik. Pengendalian internal sangat diperlukan bagi sebuah organisasi karena setiap perilaku sumber daya manusia perlu dikendalikan agar tetap sesuai dengan tujuan organisasi tersebut, selain itu sebagai alat untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan operasional organisasi, keandalan pelaporan keuangan dan kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Indikator sistem pengendalian intern yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Sub bagian keuangan/akuntansi menyelenggarakan sistem akuntansi yang meliputi :

48 a) Prosedur akuntansi penerimaan kas b) Prosedur akuntansi pengeluaran kas c) Prosedur akuntansi aset d) Prosedur akuntansi selain kas 2. Daftar rekening (chart of account) pemerintah daerah tersedia dan digunakan. 3. Transaksi tidak dapat dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang 4. Setiap transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti transaksi yang valid dan sah. 5. Setiap transaksi dicatat dalam buku catatan akuntansi. 6. Catatan akuntansi dijaga untuk tetap tepat waktu. 7. Laporan-laporan keuangan direview dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala subbagian keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan. 8. Sistem akuntansi yang ada memungkinkan audit/transaction trail. 9. Ada pemisahan tugas dalam rangka pelaksanaan APBD. 3.3.2.4 Komitmen Organisasi Menurut Allen dan Meyer (1990) komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen yaitu: komitmen afektif (affective commitment), komitmen kontinuans (continuance commitment), dan komitmen normative (normative commitment).

49 Komitmen afektif Komitmen afektif mengarah pada the employee's emotional attachment to, identification with, and involvement in the organization. Komitmen afektif berkaitan dengan keterikatan emosional karyawan, identifikasi karyawan pada, dan keterlibatan karyawan pada organisasi. Komitmen Kuntinuans berkaitan dengan an awareness of the costs associated with leaving the organization. Hal ini menunjukkan adanya pertimbangan untung rugi dalam diri karyawan berkaitan dengan keinginan untuk tetap bekerja atau justru meninggalkan organisasi. Komitmen normatif merefleksikan a feeling of obligation to continue employment. Dengan kata lain, komitmen normatif berkaitan dengan perasaan wajib untuk tetap bekerja dalam organisasi. Ini berarti, karyawan yang memiliki komitmen normatif yang tinggi merasa bahwa mereka wajib (ought to) bertahan dalam organisasi. Indikator komitmen organisasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Mengetahui tentang visi dan misi organisasi 2. Memiliki loyalitas terhadap organisasi 3. Keterlibatan dalam pekerjaan 4. Adanya usaha yang maksimal dalam pekerjaan 5. Mengetahui tentang tujuan dan sasaran pekerjaan 6. Pengetahuan tentang pekerjaan utama

50 3.4 Metode Analisis data Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software SmartPLS. PLS adalah salah satu metode statistika SEM berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel penelitian sangat kecil, adanya data yang hilang (missing values) dan multikolinearitas (Jogiyanto dan Abdilah, 2009:11). PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. SEM berbasis kovarian bertujuan untuk mengestimasi model untuk pengujian atau konfirmasi teori, sedangkan SEM varian bertujuan untuk memprediksi model untuk pengembangan teori.karena itu PLS merupakan alat prediksi kausalitas yang digunakan untuk pengembangan teori.selain dapat digunakan untuk pengembangan teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. Disamping itu, PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:17). Model indikator reflektif mengasumsikan bahwa kovarian di antara pengukuran dijelaskan oleh varian yang merupakan manifestasi dari konstruk latennya. 3.5 Model Pengukuran (Outer Model) Outer Model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas, parameter model pengukuran (validitas konvergen, validitas diskriminan, composite reliability

51 dan cronbach s alpha) termasuk nilai R 2 sebagai parameter ketepatan model prediksi (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:57). 3.5.1 Uji Validitas Convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara item score atau component score dengan construct score) yang dihitung dengan smartpls. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Model mempunyai discriminant validity yang cukup jika akar average variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model (Chin, 1997 dalam Jogiyanto dan Abdillah, 2009:60). Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah membandingkan nilai square root of Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara variabel lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.

52 Tabel 3.2 Parameter Uji Validitas dalam Model Pengukuran PLS Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs Convergent Discriminant Loading factor Average variance extracted (AVE) Communality Akar AVE dan korelasi variabel laten Cross loading > 0,7 > 0,5 > 0,5 Akar AVE > Korelasi variabel laten > 0,7 dalam satu variabel Sumber: Diadaptasi dari Chin (1995) dalam Jogiyanto dan Abdillah (2009:61) 3.5.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach s alpha dan Composite reliability. Cronbach alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach s alpha harus lebih dari 0,6 dan nilai composite reliability harus lebih dari 0,7. (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:81). 3.6 Pengukuran Struktural Model (Inner Model) Model struktural dalam smartpls dievaluasi dengan menggunakan R 2 untuk konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-value tiap path untuk uji signifikan antar konstruk dalam model struktural.nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen.semakin tinggi

53 nilai R 2 berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan. Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Adapun skor atau nilai T-statistik, harus lebih dari 1,96.