BAB I PENDAHULUAN. dari suatu graf G disebut himpunan titik G, dinotasikan dengan V(G) dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang mempelajari

SIFAT-SIFAT GRAF SIKEL DENGAN PELABELAN FUZZY

OPERASI PADA GRAF FUZZY

Graf Fuzzy Produk. Fery Firmansyah 1 dan Bayu Surarso 2. Jl.Prof.Soedarto, S.H Semarang 50275

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRODUK GRAF FUZZY INTUITIONISTIC. Zumiafia Ross Yana Ningrum 1 dan Lucia Ratnasari 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, tembalang, Semarang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

PATH KUAT TERKUAT DAN JARAK KUAT TERKUAT DALAM GRAF FUZZY. Lusia Dini Ekawati 1, Lucia Ratnasari 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

G : ( σ, µ ) dengan himpunan titik S yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

GRAF DIAMETER DUA DENGAN KOMPLEMENNYA DAN GRAF MOORE DIAMETER DUA

Matematik tika Di Disk i r t it 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENYELESAIAN MASALAH LINTASAN TERPENDEK FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHUANG KUNG DAN ALGORITMA FLOYD

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 11. Teori Graf

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

KAJIAN MENGENAI SYARAT CUKUP POLYNOMIAL KROMATIK GRAF TERHUBUNG MEMILIKI AKAR-AKAR KOMPLEKS

Misalkan dipunyai graf G, H, dan K berikut.

oleh SURYA AJI NUGROHO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

MULTIPLISITAS SIKEL DARI GRAF TOTAL PADA GRAF SIKEL, GRAF PATH DAN GRAF KIPAS

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN γ PADA GRAF FLOWER, GRAF BIPARTIT LENGKAP DAN GRAF C n K m

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

HALAMAN PENGESAHAN. : Derajat Titik pada Graf Fuzzy. Telah diujikan pada sidang Tugas Akhir tanggal 23 Februari 2011

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

HUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

BAB II LANDASAN TEORI

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan lintasan terpanjang (longest path) merupakan persoalan dalam mencari

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEWARNAAN TOTAL R-DINAMIS DENGAN TEKNIK FUNGSI PEWARNAAN BERPOLA PADA HASIL OPERASI COMB

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF DAN GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Graf

PENENTUAN DIMENSI METRIK GRAF HELM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

DIMENSI METRIK KUAT PADA BEBERAPA KELAS GRAF

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

IMAGE DAN PRE-IMAGE TRANSLASI PADA GRUP FUZZY INTUITIONISTIK. Dian Pratama

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

Graf dan Operasi graf

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Dasar

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

DAN DIAMETER. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS

EDGE-MAGIC TOTAL LABELING PADA BEBERAPA JENIS GRAPH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

BAB II LANDASAN TEORI

SUATU KAJIAN TENTANG HIMPUNAN FUZZY INTUISIONISTIK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu bidang bahasan matematika yang mempelajari tentang himpunan titik yang dihubungkan oleh himpunan sisi. Suatu Graf G terdiri atas himpunan yang tidak kosong dari elemen-elemen yang disebut titik dan suatu daftar pasangan terurut elemen yang disebut sisi. Himpunan titik dari suatu graf G disebut himpunan titik G, dinotasikan dengan V(G) dan Himpunan sisi dari suatu graf G disebut himpunan sisi G, dinotasikan dengan E(G) [15]. Diberikan suatu graf G dimana suatu derajat sebuah titik v pada sebuah graf G, dinotasikan dengan ( ) yaitu jumlah sisi yang bersisian pada v, dengan kata lain jumlah sisi yang memuat v sebagai titik ujung [5]. Order dari sebuah graf G adalah banyaknya titik yang ada di G, dinotasikan dengan ( ). Sedangkan, Size dari sebuah graf G adalah banyaknya sisi yang ada di G, dinotasikan dengan ( ) [3]. Dalam teori himpunan klasik yang dikembangkan oleh George Cantor (1845-1918), himpunan didefinisikan sebagai suatu koleksi obyek-obyek yang terdefinisi secara tegas apakah suatu obyek adalah anggota himpunan atau tidak. Dengan perkataan lain, terdapat batas tegas antara unsur-unsur yang merupakan anggota dan unsur-unsur yang bukan merupakan anggota dari suatu himpunan, tetapi dalam kenyataannya tidak semua himpunan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terdefinisi secara jelas atau tegas. 1

2 Untuk mengatasi permasalahan himpunan dengan batas yang tidak tegas, Lotfi Asker Zadeh, seorang guru besar pada University of California, Berkeley, Amerika Serikat mengaitkan himpunan yang dikemukakan oleh George Cantor dengan suatu fungsi yang menyatakan derajat kesesuaian unsur-unsur dalam semestanya dengan konsep yang merupakan syarat keanggotaan himpunan tersebut. Fungsi itu disebut fungsi keanggotaan dan nilai fungsi itu disebut derajat keanggotaan suatu unsur dalam himpunan itu, yang disebut himpunan kabur (fuzzy set). Dengan demikian setiap unsur dalam semesta mempunyai derajat keanggotaan tertentu dalam himpunan tersebut. Graf fuzzy merupakan suatu teori perluasan dari teori graf dan himpunan kabur (fuzzy set). Graf fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Rosenfeld pada tahun 1975. Suatu graf fuzzy G yang dinotasikan dengan G :, adalah fungsi disebut himpunan titik fuzzy (fuzzy vertex set) dari dan fungsi disebut himpunan garis fuzzy (fuzzy edge set) dari [7]. Derajat dari titik u dalam graf fuzzy dinotasikan dengan ( ). Order dari graf fuzzy G didefinisikan sebagai ( ) = ( ) = ( ), sedangkan size dari graf fuzzy G didefinisikan sebagai (, ) [9]. Konsep graf fuzzy yang terus berkembang tersebut mendorong para peneliti untuk terus mengembangkan dan menganalisa baik secara teoritis maupun aplikasi. Dari teori graf fuzzy dapat dikembangkan menjadi himpunan fuzzy intuitionistic dan graf fuzzy intuitionistic. R. Parvanthy dan M.G.Karunambigai memperkenalkan konsep tentang graf fuzzy intuitionistic dan beberapa komponennya. Suatu graf fuzzy intuitionistic dinotasikan dengan :, dimana adalah himpunan titik dan adalah himpunan sisi.

3 Himpunan Fuzzy Intuitionistic dan Graf Fuzzy Intuitionistic didefinisikan dengan fungsi keanggotaan (membership function) yang nilai fungsi itu disebut derajat keanggotaan dan fungsi bukan keanggotaan yang nilai fungsi itu disebut derajat bukan keanggotaan. Pada Tugas Akhir [13,1] telah dibahas mengenai Graf Fuzzy Intuitionistic dimana suatu Graf Fuzzy Intuitionistic =, terdiri dari pasangan himpunan titik V dan himpunan sisi E dimana jumlah derajat keanggotaan dan bukan keanggotaan setiap titik dan setiap sisi dalam selang tertutup [0,1], derajat keanggotaan setiap sisi kurang dari atau sama dengan minimum derajat keanggotaan titik yang insiden dengan sisi tersebut dan derajat bukan keanggotaan setiap sisi kurang dari atau sama dengan maksimum derajat bukan keanggotaan titik yang insiden dengan garis tersebut. Pada masing-masing tugas akhir [13,1] mempunyai fokus kajian yang berbeda yaitu syarat mengenai sisi yang disebut jembatan, beberapa sifat-sifat tentang jembatan pada Graf fuzzy intuitionistic [13] dan menentukan himpunan morfisma intuitionistic dari graf fuzzy intuitionistic [1]. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai pengertian dari derajat dalam graf fuzzy intuitionistic serta pengertian order dan size dalam graf fuzzy intuitionistic yang dikembangkan oleh A. Nagoor Gani dan S. Shajitha Begum (2010).

4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah bagaimanakah menentukan derajat dalam Graf Fuzzy Intuitionistic dan bagaimana menentukan order dan size dalam graf fuzzy intuitionistic. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam pembahasan tugas akhir ini hanya terbatas pada graf sederhana (simple graph) yaitu graf yang tidak memiliki gelang (loop) atau tidak memiliki sisi ganda (multiple edge). Bukan merupakan graf berarah (digraph). 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Membahas derajat dalam Graf Fuzzy Intuitionistic yang dikembangkan oleh A. Nagoor Gani dan S. Shajitha Begum [10]. 2. Membahas order dan size dalam Graf Fuzzy Intuitionistic yang dikembangkan oleh A. Nagoor Gani dan S. Shajitha Begum [10]. 1.5 Metode Penulisan Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode tinjauan pustaka (study Literature) yaitu dengan memahami konsep Graf Fuzzy Intuitionistic dan beberapa komponennya melalui jurnal, buku referensi, dan tulisan ilmiah lainnya. Terlebih dahulu penulis mempelajari materi-materi dasar yang berkaitan dengan graf, seperti pengertian graf, definisi-definisi yang

5 berkaitan dengan graf, derajat, size dan order dari graf. Selanjutnya juga dibahas mengenai definisi dari himpunan fuzzy, definisi dari graf fuzzy, subgraf fuzzy, derajat, size dan order graf fuzzy, beberapa definisi mengenai himpunan fuzzy Intuitionistic serta definisi mengenai Graf Fuzzy Intuitionistic dimana titik dan sisi pada Graf Fuzzy Intuitionistic mempunyai derajat keanggotaan dan derajat bukan keanggotaan.. Berdasarkan definisi graf fuzzy Intuitionistic, maka dapat ditentukan definisi derajat dalam graf fuzzy Intuitionistic. Setelah itu juga dipelajari mengenai order, dan size dalam Graf Fuzzy Intuitionistic. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi empat bab, yaitu pendahuluan, materi penunjang, pembahasan dan penutup. Bab I merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan. Bab II merupakan bab materi penunjang yang berisi materi dasar yang meliputi teori himpunan, himpunan tegas, himpunan fuzzy, graf tegas, graf fuzzy, himpunan fuzzy intuitionistic dan Graf Fuzzy Intuitionistic. Bab III merupakan bab pembahasan yang membahas mengenai definisi dan teorema yang berkaitan dengan derajat dalam Graf Fuzzy Intuitionistic. Kemudian membahas mengenai definisi dan teorema yang berkaitan dengan order dan size dalam Graf Fuzzy Intuitionistic.