1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI

Pelayanan Konseling Pastoral Di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. penting yang menjadi pokok atau inti dari tulisan ini, yaitu sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. kepada pihak-pihak terkait dengan penemuan makna hidup pasien gagal ginjal

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan alasan atau dilakukannya penelitian ini serta

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1. Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha Oleh Rona Els Wenno

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Para remaja yang ditinggal ibu bekerja di luar negeri pada umumnya

1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II GEREJA DAN PASTORAL

BAB I PENDAHULUAN UKDW

3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan

BAB IV PENUTUP. penulis akan menjelaskan atau memberikan beberapa kesimpulan dan saran.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Krisen Indonesia, 2009), hlm. 147

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dra.Ny.Singgih D.Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 hal. 82

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. gereja, tetapi di sisi lain juga bisa membawa pembaharuan ketika gereja mampu hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. GPIB, 1995 p. 154 dst 4 Tata Gereja GPIB merupakan peraturan gereja, susunan (struktur) gereja atau sistem gereja yang ditetapkan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal

Pendampingan Pastoral Holistik di Megachurch (Sebuah Studi Tentang Pendampingan Pastoral Gereja Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan di Semarang)

RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016

Bab I Pendahuluan. Edisi 55, Fakultas Teologi UKDW, Yogyakarta, 1999, hal

Pdt. Dr. Retnowati, M. Si Pdt. Totok S. Wiryasaputra, Th.M

BAB I PENDAHULUAN. 1 Majelis Agung GKJW, Tata dan Pranata GKJW, Pranata tentang jabatan-jabatan khusu, Bab II-V, Malang,

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

BAB V PENUTUP. rekomendasi yang relevan dengan penelitian ini.

Bab I Pendahuluan. LASILING, pada tanggal 20 dan 21 September 2005.

BAB III BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN PRESPEKTIF KONSELING PASTORAL

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka pada bab terakhir ini penulis akan menyimpulkan Telaah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Minggu. Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam gereja.

BAB I PENDAHULUAN. Hasil wawancara penulis dengan AK pada tanggal 17 Oktober

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, warga jemaat GKJ (Gereja-Gereja Kristen Jawa) sesuai dengan tradisi

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan

BAB I P E N D A H U L U A N. menghargai orang yang menderita itu. Salah satunya dengan memanfaatkan metodemetode konseling dari ilmu psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepribadiannya. Seberapa besar ia menghayati agama yang dianutnya,

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis.

Spiritualitas Penatalayanan

UKDW. Bab I. Pendahuluan

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

PARTISIPAN : (Yang menjual anak) Nama : Alamat : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Jabatan dalam gereja/masyarakat :

ANALISIS PASTORAL DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB JEMAAT PINDAH GEREJA (KAJIAN KASUS JEMAAT GKS NGGONGI DI SUMBA TIMUR) Oleh, IMELDA MARSINTA DIMU

BAB IV ANALISA 4.1 Pelayanan holistik di Gereja Pentakosta di Indonesia Pondok Diakonia Yayasan Sosial Harapan Bawen

Jakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat

BAB V PENUTUP. juga akan mencoba mengajukan beberapa rekomendasi atau saran.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Chris Hartono, Mandiri dan Kemandirian, dalam Majalah Gema STT Duta Wacana, Maret 1983, p. 46.

BAB I. A. Latar belakang permasalahan

BAB I. PENDAHULUAN. Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang dijalani oleh manusia

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

GEREJA DAN POLITIK. Tesis

BAB IV. Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia

BAB I PENDAHULUAN. 8 Tgl 11 Agustus 1949 dengan jumlah jemaat sebanyak 83 jemaat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

KATEKISASI PRANIKAH (Pelaksanaan Katekisasi Pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kristen di Jemaat GMIT Kota Kupang) Oleh,

BAB II GAMBARAN UMUM YAYASAN SINAI SUKOHARJO. Pdt. Beni Kawoco. Pada saat itu mereka menempati sebuah rumah yang

TESIS. Diajukan Kepada Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi UKSW untuk Memperoleh Gelar Magister Sains. Nirmala Ch. W. Sinaga

TESIS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA DENGAN ORANG TUA BEDA AGAMA DI JEMAAT GKMI SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

BAB I PENDAHULUAN A. MASALAH. A.1. Latar belakang masalah

REKONTRUKSI IDENTITAS PEREMPUAN DALAM 1 KORINTUS 14 : DARI PERSPEKTIF POSKOLONIAL PEREMPUAN KRISTEN JAWA

BUPATI SEMARANG PADA ACARA HUT KE 35 DAN PENAHBISAN PENDETA MUDA GEREJA ISA ALMASIH JEMAAT UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. material sampai pada segi yang bersifat mental, sehingga tidak mudah untuk menemukan dan

Gereja Lokal Sebagai Sarana Bertumbuh 1 Korintus 12:12-20

Transkripsi:

LAMPIRAN

INSTRUMENT PERTANYAAN KEPADA PENDETA JEMAAT 1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 2. Apa itu TIM DOA? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja? 4. Mengapa namanya TIM DOA bukan TIM PASTORAL? 5. Apa alasan membentuk kegiatan TIM DOA? 6. Siapa saja yang berhak menjadi anggota TIM DOA? Majelis atau warga jemaat? 7. Bagaimana cara bapak mencari anggota TIM DOA? 8. Apakah ada syarat bagi warga Jemaat yang akan menjadi anggota TIM DOA? (Latar belakang : keterampilan, umur, pendidikan atau gender?) 9. Apa penilaian bapak secara pribadi di dalam pengrekrutan anggota TIM DOA? Apakah ada seleksi? 10. Apakah ada pembinaan bagi anggota TIM DOA? 11. Siapa yang melakukan pembinaan tersebut? 12. Apa bentuk pembinaan yang dilakukan Pendeta untuk TIM DOA? 13. Berapa lama pembinaan di lakukan untuk anggota TIM DOA? Atau apakah berkala? 14. Apakah ada pembinaan mengenai teknik-teknik pastoral di dalam pembinaan terhadap TIM DOA? 15. Bagaimana proses melakukan kegiatan TIM DOA? 16. Apa ada keterlibatan Pejabat Gereja didalam pelaksanaan TIM DOA (Pendeta/M.J.)? 17. Apakah ada peran dari Pendeta / Majelis Jemaat di dalam pelaksanaan TIM DOA? 18. Mengapa Pejabat Gereja harus terlibat dalam pelaksanaan TIM DOA?

19. Jikalau iya (dalam poin 18), apakah Perkunjungan pendeta yang biasa di lakukan oleh pendeta setiap minggunya ditiadakan? Jika tidak, mengapa? 20. Apa bedanya, perkunjungan yang biasanya dilakukan oleh pendeta dengan pelaksanaan TIM DOA? 21. Apakah pernah dibicarakan dalam Sidang majelis jemaat? Keputusan bersama? 22. Apa respon dari Majelis Jemaat terhadap TIM DOA? 23. Bagaimana bapak, menilai keberhasilan dari TIM DOA? 24. Apakah Perkunjungan Rutin Pendeta tidak mencapai sasaran sehingga dibentuk TIM DOA? 25. Apakah selama pelaksanan kegiatan TIM DOA, ada kendala-kendala yang di hadapi Pendeta di dalam Pembinaan atau pun permasalahan Jemaat? 26. Apakah dalam pelaksanannya TIM DOA memberikan bantuan bagi Pendeta dan juga Gereja di dalam Pelayanannya? Apa bentuknya?

INSTRUMENT PERTANYAAN BAGI TIM DOA : 1. Sejak kapan anda ikut serta di dalam TIM DOA? 2. Bagaimana cara anda menjadi TIM DOA? 3. Apakah ada syarat secara khusus untuk menjadi anggota TIM DOA yang diberikan kepada anda? 4. Mengapa anda, mau ikut di dalam kegiatan TIM DOA ini? + alasan.. 5. Apakah ada pembinaan secara khusus kepada TIM DOA didalam pelaksaanannya? 6. Siapa yang memberikan pembinaan kepada anda? 7. Apakah anda mengikuti seluruh rangkaian pembinaan yang diberikan kepada anda? 8. Apakah di dalam pembinaan tersebut dijelaskan mengenai latar belakang TIM DOA dan juga Fungsinya di dalam pelayanan gereja? 9. Apakah anda, sebagai anggota TIM DOA telah memahami secara jelas mengenai fungsi Pastoral di dalam pelaksanaan TIM DOA? 10. Apa bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan TIM DOA dalam pelaksanaannya? 11. Apakah Pendeta dan Majelis Jemaat mendampingi di dalam pelaksanaan TIM DOA? - Masuk di dalam pertanyaan terkait Fungsi Pastoral dalam penerapannya (Menyembuhkan, menopang, membimbing, memulihkan dan memelihara) 12. Bagaimana cara anda mendekati dan memahami jemaat yang anda layani?

13. Apakah dalam proses pertemuan, anda dapat berempati kepada klien? 14. Apakah anda yang merupakan anggota TIM DOA, dapat membuat klien anda nyaman dan terbuka terhadap anda? Bagaimana cara anda? 15. Menurut anda, Apakah klien telah dapat terbuka didalam pertemuaannya dengan anda? Apakah klien menceritakan seluruh permasalahannya kepada anda? 16. Apakah dalam pertemuan anda dengan klien, anda mengerti tentang pergumulan ( sakit ) yang dirasakan oleh klien anda? Bagaimana anda mengerti hal itu? 17. Bagaimana cara anda menanggapi pergumulan ( sakit ) klien anda? 18. Bentuk penompangan apa yang anda berikan kepada klien anda? (secara mental atau spiritual?) 19. Apakah ketika klien bercerita mengenai pergumulannya ( sakit ) anda membimbingnya? Bagaimana cara anda? 20. Apakah di dalam pergumulan klien, anda telah menjadi pendengar yang baik? 21. Apakah di dalam pelaksanaan pastoral (TIM DOA), anda memberikan jalan keluar mengenai pergumulan klien? 22. Jikalau anda bertemu dengan klien yang memiliki pergumulan mengenai relasi (baik dengan keluarga, gereja atau masyarakat) Apakah anda membangun kembali sebuah relasi yang kurang baik itu? 23. Bagaimana pemulihan yang anda berikan kepada klien? (dalam hal relasi atau pun kekuatan sakit penyakit)

24. Apakah ada unsur Teologi (Tuhan/Gereja) di dalam pertemuan anda dengan klien? 25. Apakah di dalam pelaksanaan TIM DOA, anda telah menyadarkan klien mengenai pemeliharaan Tuhan? 26. Apakah anda telah membuka mata hati klien anda mengenai betapa besar pemeliharaan Tuhan dalam potensi dan talenta hidup yang diberikan kepada klien? 27. Bagaimana cara anda meyakinkan klien bahwa ada sebuah rencana yang disiapkan Tuhan bagi klien melalui semua pergumulan yang telah dihadapinya? 28. Apakah menurut anda, TIM DOA telah berkerja semaksimal mungkin dalam pelaksanaannya? 29. Apakah menurut anda, TIM DOA telah dapat membantu peran Pendeta untuk memenuhi Kebutuhan jemaat? (Pencapaian 5 Fungsi Pastoral) 30. Apakah kendala dari TIM DOA? 31. Apa yang anda rasakan ketika anda ikut melayani sebagai anggota TIM DOA? 32. Pengalaman apa yang anda dapatkan ketika anda menjadi seorang Pendengar di dalam pelayanan anda sebagai anggota TIM DOA?