Materi 7 Produk Pembiayaan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

3/18/2016. Perbankan Syariah DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

5. Tujuan laporan keuangan syariah untuk tujuan umum adalah :

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB II Landasan Teori

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

Boks : Pembia KEBIJAKAN RESI GUDANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

BAB II LANDASAN TEORI

Materi 6 Produk Penghimpunan Dana. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

PRODUK PENANAMAN / PENYALURAN DANA

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

AKUNTANSI BANK SYARIAH

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BABI PENDAHULUAN. Sistem perbankan syariah merupakan bagian dari konsep ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH TRANSAKSI SALAM AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No. 10/ 34 / DPbS Jakarta, 22 Oktober S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris,

137/PMK.03/2011 PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK KEGIATAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-./BL/. Tanggal : PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR ISI. ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii

ANALISA AKUNTANSI PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL DAN JUAL BELI DI PERBANKAN SYARIAH. Indria Widyastuti

Materi: 12 AKUNTANSI IJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SYSTEM PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

Materi 4 Perkembangan Lembaga Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank umum dan bank perkreditan rakyat melakukan kegiatan usaha semata-mata

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

MENGENAL BANK SYARIAH LEMBAGA KEUANGAN UNTUK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dikembangkan berlandaskan Al-qur an dan hadist Nabi Muhammad SAW untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2015 TENTANG AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

BAB VI AKUNTANSI IJARAH

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

No. 13/ 18 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

Dealin Mahaputri Leonika

Bank Syariah PIEw14 1

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ada perbedaan hanya nampak pada tugas atau usaha bank. Bank dapat didefinisikan

HUKUM PERJANJIAN SYARIAH DAN PENERAPANNYA DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Materi 7 Produk Pembiayaan by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1

Prinsip & Lingkup Pembiayaan Prinsip jual beli/ba i Ø Murabahah Ø Istishna, Istishna Paralel Ø Salam, Salam Paralel Prinsip bagi hasil Ø Pembiayaan Mudharabah Ø Pembiayaan Musyarakah Ujroh Ø Ijarah, Ijarah Muntahia Bitamlik 2

Rukun Jual Beli Penjual (Bai) Pembeli (Musytari) Barang/obyek (Mabi) Harga (Tsaman) Ijab qabul (Sighat) 3

Prinsip Jual Beli Murabahah Akad jual beli dimana lembaga keuangan bertindak selakupenjualdan nasabahselakupembeliserta hargajualnya terdiri dari hargapokok barang ditambah nilai keuntungannya/margin (ribhun) yang disepakati di muka Penyerahan barang dilakukan pada saattransaksi, sementara pembayarannyadilakukan secara tunai, tangguh (bai al muajjal) ataupun dicicil (bai ut taksid) Lembagakeuangansyariahmembelibarang (yang diperlukan nasabah) kepada supplier dan menjual kepada nasabah sebesarharga pokok ditambah dengan keuntunganyang disepakati Barang dapat dikirim langsung kepada nasabah, bahkan nasabah dapat membeli sendiri selaku wakil bank dalam membeli. Apabila nasabah membayartepat waktu atau melunasi sebelumjatuh tempo, maka nasabah dapatmeminta keringanan (diskon) tetapi diberikan atau tidaknya tergantung lembaga keuanganselaku penjual Aplikasi => diterapkan untuk investasi & konsumsi 4

Prinsip Jual Beli (Cont ) Skema Pembiayaan Murabahah 1: BANK 2. beli PIHAK III 1. pesan 3. jual 4. bayar Kirim barang NASABAH 5

Prinsip Jual Beli (Cont ) Skema Pembiayaan Murabahah 2: BANK PIHAK III 1. Wakilkan 4. Jual 5. Bayar cicil 2. Beli 3. Barang NASABAH 6

Prinsip Jual Beli (Cont ) Salam Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih) Lembaga keuangan bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati di awal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam Paralel Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya 7

Prinsip Jual Beli (Cont ) Istishna - Pembiayaan yang berdasarkan akad istisna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran. - Pada Istisna obyek yang dibiayai bersifat customized, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi - Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/ bertahap. - Diaplikasikan => manufaktur, industri kecil menengah dan konstruksi 8

Prinsip Jual Beli (Cont ) Skema Pembiayaan Salam/Istishna: BANK 3. Jual dngn harga lbh tinggi PIHAK III 1. pesan, bayar 2. Hantar barang Stlh jangka waktu NASABAH 9

Prinsip Bagi Hasil Mudharabah (bank sebagai shahibul maal) Akad antara pemilik modal dan pengelola modal untuk memperoleh keuntungan => dibagi sesuai nisbah yang disepakati awal akad Lembaga keuangan selaku Sahibul Mal yang menyediakan dana/modal dan nasabah sebagai Mudharib/ pengelola usaha. Nisbah bagi hasil disepakati di muka Prinsip pembagian hasil usaha => revenue sharing atau Profit Sharing 10

Prinsip Bagi Hasil (Cont ) Skema Pembiayaan Mudharabah: BANK kontrak NASABAH Modal Keahlian Dibagi bersama Sesuai nisbah USAHA Untung/Rugi/ Pendapatan 11

Prinsip Bagi Hasil (Cont ) Musyarakah Akad untuk usaha patungan untuk membiayai usaha yang halal dan produktif Lembaga keuangan dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang masing-masing memberikan dana untuk usaha Selaku syarik, lembaga keuangan berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen, sesuai kaidah musyarakah Diaplikasikan => pembiayaan proyek Prinsip pembagian hasil usaha => revenue sharing atau Profit Sharing 12

Prinsip Bagi Hasil (Cont ) Skema Pembiayaan Musyarakah: BANK kontrak NASABAH Modal Modal Dibagi bersama Sesuai nisbah USAHA Untung/Rugi/ Pendapatan 13

Pembagian Hasil Usaha Prinsip Distribusi Hasil Usaha Revenue Sharing Yang dibagikan adalah pendapatan (revenue) Shahibul maal menaggung kerugian => usaha dilikiuidasi, jumlah aktiva lebih kecil dari kewajiban Profit Sharing Yang dibagikan adalah keuntungan (profit) Tidak Loss Sharing => kerugian bukan kelalaian mudharin ditanggung oleh shahibul maal 14

Prinsip Ijarah Ijarah Pembiayaan yang berdasarkan akad Ijarah menempatkan lembaga keuangan selaku pemberi sewa (mu jir) dan nasabah selaku penyewa (musta jir) Pada umumnya lembaga keuangan tidak memiliki barang, tapi menyewa dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan akad kedua Bersifat operating Ijarah, bukan financial lease atau capital lease. Artinya sebagai pemilik sewa/asset lembaga keuangan bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa 15

Prinsip Ijarah (Cont ) Ijarah wa iqtina (muntahiyah bittamlik) Dalam melakukan ijarah, lembaga keuangan dapat memberikan opsi bagi nasabah untuk memiliki obyek yang disewanya. Hal ini dimungkinkan apabila lembaga keuangan memiliki obyek tersebut. Produk ini dikenal dengan nama Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik atau Ijarah wa Iqtina Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua akad. Yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan. Kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belum berakhir. 16

Prinsip Ijarah (Cont ) Skema Pembiayaan Ijarah/IMBT: BANK 1. beli/sewa PIHAK III 2. sewakan 4. Jual (IBM) 3. bayar NASABAH 17

Hubungan Para Pihak PRODUK LEMBAGA KEUANGAN NASABAH Murabahah Penjual Pembeli Salam Pembeli Penjual Istishna Pembeli Penjual Mudharabah Pemilik Modal/ Sahibul Mal Musyarakah Mitra Mitra Pengelola Dana/ Mudharib 18

Aplikasi Produk Pembiayaan No Produk Prinsip syariah 1 Pembiayaan modal kerja Mudharabah, Musyarakah 2 Pembiayaan proyek Mudharabah, musyarakah 3 Pengadaan barang investasi (jual beli barang) Murabahah 4 Produksi agribisnis / sejenis Salam, salam paralel 5 Manufactur, kontruksi Istishna, Istishna Paralel 6 Penyertaan Musyarakah 7 Leter of Credit - Ekspor (pembiayaan ekspor) Mudharabah, musyarakah, murabahah (Al- Ba I) 8 LC - Impor Murabahah, Salam / Istishna dan Murabahah, Mudharabah 9 Surat berharga (Obligasi) Mudharabah, Ijarah 19

SKB TERIMA KASIH 20