BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

dokumen-dokumen yang mirip
KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Badan Eksekutif, Legeslatif, Yudikatif

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

1. Jelaskan pengertian pemerintahan : Jawab: a. Dalam arti luas b. Dalam arti sempit 2. Jelaskan pengertian pemerintahan menurut Utrecht : Jawab:

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah negara yang menganut paham demokrasi paling tidak terdapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

GBHN = Demokrasi Mayoritas Muchamad Ali Safa at 1

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. diartikan sebagai rancangan atau buram surat, ide (usul) atau pengertian yang

Pendidikan Kewarganegaraan

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Soal CPNS Tata Negara + PEMBAHASAN

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

A. Pengertian Orde Lama

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

BAB II TINJAUAN TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN. dari beberapa bagian yang memiliki hubungan fungsional, baik antara bagian yang satu dengan

Bentuk dan Sistem Pemerintahan

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SUYATO

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kaderisasi kepemimpinan nasional, adanya kekuasaan kehakiman yang mandiri, adanya

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia

DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SISTEM PRESIDENSIIL. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1

Konsep Hukum dan Demokrasi dilahirkan untuk membendung adanya kesewenang wenangan dari kekuasaan yang mempraktekkan sistem yang absolut dan

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

BAB V PENUTUP. dirumuskan kesimpulan sebagaimana berikut: eksekutif dan legislatif hingga ancaman impeachment, maka dari itu

A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk maka ditarik tiga. kesimpulan, yakni:

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. meruntuhkan tirani yang terjadi bertahun-tahun di negeri ini. Salah satu hal

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

kinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,

SILABUS PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

Oleh: Hafidz Abdurrahman

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

Undang-undang Dasar Jepang UUD Jepang saat ini merupakan hasil amandemen dari Undang-undang Kekaisaran

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

sherila putri melinda

SILABUS PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

Oleh : Saddam Febrian

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu ujung tombak dalam mewujudkan demokrasi. Hal ini

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

Macam-macam Sistem Pemerintahan. 1. Monarki dan Tirani

TINJAUAN ATAS PENGADILAN PAJAK SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Berhentinya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 dari jabatan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

MAKALAH SISTEM POLITIK INDONESIA PENGUATAN SISTEM PRESIDENSIAL MELALUI PENYEDERHANAAN PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN YES GBHN No!

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

I. PENDAHULUAN. Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI

Transkripsi:

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

Pemerintah Dan Pemerintahan Pemerintah (Government) secara etimologis berasal dari bahasa yunani, kubernan atau nakhoda kapal. Artinya, menatap kedepan (Surbakti,1992:167). Sedangkan menurut Budiardjo (1998:44), pemerintah suatu organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk didalam suatu wilayahnya. Lalu memerintah berarti melihat kedepan, menentukan berbagai kebijakan yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan masyarakat-negara, memperkirakan arah perkembangan masyarakat pada masa datang, dan mempersiapkan langkah-langkah kebijakan perkembangan masyarakat kedepan, serta mengelola dan mengarahkan masyarakat ketujuan yang ditetapkan.

3 Aspek Dalam Mendefinisikan Pemerintahan Segi kegiatan (dinamika) : pemerintahan berarti segala kegiatan atau usaha yang terorganisasikan, bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan pada dasar negara, mengenai rakyat dan wilayah negara demi tercapainya tujuan negara. Segi Struktural Fungsional: pemerintahan berarti seperangkat fungsi negara, yang satu sama lain saling berhubungan secara fungsional, dan melaksanakan fungsinya atas dasar-dasar tertentu demi tercapainya tujuan negara. Segi tugas dan kewenangan : pemerintahan berarti seluruh tugas dan kewenangan negara. Ditinjau dari ketiga batasan diatas disimpulkan pemerintahan merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan kewenangan negara (fungsi negara). Yang melaksanakan tugas dan fungsi negara ialah pemerintah. Pemerintahan dalam arti luas : berarti seluruh fungsi negara, meliputi legislatif, eksekutif, dan yudikatif Pemerintahan dalam arti sempit: menyangkut aparat eksekutif, yakni kepala pemerintahan dan kabinetnya.( Suberkti, 1992:168-169)

Sistem Presidensial Presiden (kepala negara merangkap sebagai kepala pemerintahan) dan Presiden mempunyai hak preogratif untuk memilih pembantunya (mentri-mentri), dalam sistem ini, lembaga legislatif, dan eksekutif memiliki kedudukan yang independen, sedangkan pemegang kewenangan dipilih oleh rakyat secara terpisah. Lembaga eksekutif maupun lembaga legislatif mempunyai kewenangan membuat undangundang, tetapi yang satu harus mendapat persetujuan dari yang lain sehingga setiap undang-undang hasil kesepakatan dari keduabelah pihak.

Ciri-ciri Sistem Presidensial 1. Kepemimpinan dalam melaksanakan kebijakan (administrasi) lebih jelas dalam sistem ini, yakni ditangan presiden, daripada kabinet parlementer, tetapi siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan lebih jelas pada sistem parlementer. 2. Kebijakan yang bersifat konfrehensif jarang dapat dibuat karena legislatif dan eksekutif mempunyai kedudukan yang terpisah (seseorang tidak mempunyai fungsi ganda), ikatan partai longgar, dan kemungkinan kedua badan ini didominasikan oleh partai yang berbeda. 3. Jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan berada pada satu tangan yaitu Presiden. 4. Legislatif bukan tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif, yang dapat diisi dari berbagai sumber termasuk legislatif. (Surbekti, 1992:171)

Sistem Parlementer Kepala negara dan Kepala Pemerintahan tidak berada di satu tangan (Presiden, Raja sebagai kepala negara, sedangkan Perdana Mentri sebagai kepala pemerintahan). Kepala pemerintahan ditetapkan oleh parlemen segaera setelah hasil pemilu dihitung. Pemimpin partai pemenang, yakni yang terbanyak mendapat raihan suara (lazimnya) biasanya langsung menjadi kepala pemerintahan.artinya dalam hal ini partai pemenang memiliki legalitas dan legitimasi untuk mengisi pemerintahan. Kepala pemerintahan dapat segera membentuk kabinet bila perolehan suara di parlemen telah cukup memenuhi kriteria minimal mayoritas sederhana (51%) atau, membentuk koalisi antar parti sampai memenuhi kriteria mayoritas sederhana untuk memungkinkan terselenggaranya pemerintahan sehari-hari. Kabinet baru dilantik oleh Kepala Negara sebagai simbol dimulainya awal pemerintahan.

Ciri-ciri Sistem Parlementer 1. Parlemen merupakan satu-satunya badan yang anggotanya dipilih secara langsung oleh warganegara yang berhak memilih melalui pemilihan umum. 2. Anggota dan pemimpin kabinet (Perdana Mentri) dipilih oleh parlemen untuk menjalankan fungsi dan kewenangan eksekutif. Sebagian besar maupun keseluruhan anggota kabinet biasanya juga menjadi anggota parlemen sehingga mereka memiliki fungsi ganda, yakni legislatif dan eksekutif. Hal ini berarti yang memerintah adalah partai pemenang pemilu atau koalisi partai-partai manakala tidak ada satu partai yang mencapai suara mayoritas. 3. Kabinet dapat bertahan sepanjang mendapat mayoritas dukungan dari parlemen. Dalam hal ini berarti parlemen dapat menjatuhkan kabinet manakala mayoritas parlemen memberikan mosi tidak percaya kepada kabinet. 4. Manakala kebijakannya tidak mendapat dukungan dari parlemen, Perdana Menteri dapat membubarkan parlemen, lalu menetapkan waktu penyelenggaraan pemilu untuk membentuk parlemen yang baru. 5. Fungsi kepala pemerintahan (Perdana Menteri) dan fungsi kepala negara (Presiden, Raja) dilaksanakan oleh orang yang berlainan. (Surbakti, 1992 :170 )

Skema Dasar Sistem Pemerintahan Demokrasi (Sistem Presidensial/ Parlementer Dan Unikameral/Bikameral) Dikutup Dari Buku Amandemen UUD 1945 Menuju Konstitusi Yang Berkedaulatan Rakyat Oleh; Hendarmin Ranadireksa RAKYAT (Warganegara) Angket/JAjak Pendapat PEMILU Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat YUDIKATIF KETERANGAN Sistem Presidensial Sistem Unikameral PRESIDEN (Kepala Negara) PERDANA MENTERI (Kep. Pemerintahan MAJELIS TINGGI (UPPER HOUSE) Aspirasi KEWILAYAHAN MAJELIS RENDAH (LOWER HOUSE) Aspirasi IDEOLOGI Bekerja sepanjang Tahun